"Honeyy.." panggilku kepada istriku..
Istriku pun menghentikan langkahnya begitu jg clara. Ketika aku
menghampirinya kulihat dy sedang menggigit bibir bawahnya. Entah apa
yang dirasakannya. Kulihat wajahnya agak sayu seperti menahan sesuatu.
Sedikit iseng kutarik pelan tali yang menggantung di anusnya..
"Ssshhhhhh honeyy pleaseee jangann, aku bener bener gak tahan" tapi tidak menahan tanganku.
Langsung kubisikan rencana yang dikatakan toni. Kulihat toni juga
berbincang dengan clara. Istriku sedikit terkejut mendengar ide gila
tersebut. Tapi setelah berpikir sejenak. Istriku mengangguk pelan,dan
mulai menaikian bawahan dressnya. Kulihat muka istriku sedikit malu
malu,membuatnya tambah menggairahkan. Dy menaikan tepat diujung
vaginanya. Dpat kulihat belahan vaginanya sedikit, setelah itu kucoba
untuk sedikit menunduk. Wow vaginanya terlihat jelas, dan basah. Semakin
dekat kuperhatikan. Ada lendir yg menjuntai kebawah. Jika istriku
memakai celana dalam. Mungkin sudah basah kuyup. ingin rasanya kulahap
dengan ganas vaginanya dan menghisap lendirnya yang gurih.
"Honey !!! Kenapa bengong ?" Lamunanku langsung buyar.
"Gak apapa honey , cuma bayangin jilat memek kamu disini " jawabku sedikit menggoda.
"Nanti aja di dalem, kita gila gilaan yuk " tantang istriku.
Aku hanya mengangguk sambil menatapnya penuh nafsu. Kami jalan bergegas
memasuki. Terlihat antrian yang cukup panjang di bagian pembelian tiket
masuk dan bagian pemeriksaan. Seperti biasa suasana club di malam minggu
memang selalu ramai. Kulihat rata - rata umur mereka 18 - 25 tahun.
Masih muda dan segar. Tak luput juga kuperhatikan tatapan para lelaki
melahap bagian bawah istriku, seperti ya mereka menyadari lonceng yang
menjuntai dan aku yakin jika mereka menunduk sedikit, mereka dapat
melihat vagina gundul istriku. Membayangkannya saja sudah sangat
membuatku terangsang hebat. Kusapu pandanganku di sekitar antrian
melihat para wanitanya yang kebanyakan memakai pakaian yang sangat sexy ,
dress pendek ketat atau tangtop dengan mini skirt jeans . Ingin rasanya
sedikit menunduk untuk mengintip, apakah mereka menggunakan lonceng
seperti istriku dan clara . Banyak pertanyaan dan imajinasiku yang
berputar putar di kepalaku. Suara istriku terdengar lirih di depan
memanggilku " honey !! "
Memang kami para pria membiarkan wanita kami jalan lebih dulu didepan.
"Ladies first" kalo kata pepatah jaman majapahit . Kupercepat langkahku
mendekati istriku. "
"Honey , banyak banget cowok2 pada jelalatan neh, mumpung ramai aku mau
action nanti sedikit, tetep jaga jarak yah hihihi " tawa istriku penuh
arti.
"Tenang istriku , kita tetep jaga jarak sambil jagain kalian kok"
setelah itu istriku berjalan bersama clara kebih cepat selang berapa
langkah mendekati pintu masuk istriku menunduk untuk membetulakan tali
sandalnya. Tentu saja membuatku melihat jelas pantat dan vaginanya.
Cukup lama istriku dalam posisi seperti itu. Kulihat disekeliling apakah
ada yang melihat kegiatan extrem istriku? Dan tentu saja banyak pria
menoleh secara tajam bahkan ada yang sampai melongo secara tidak sadar ,
aku yakin ereksi pria itu tahap maksimal. Benar2 diluar dugaan yang
dilakukan istriku. Setelah dirasa cukup lama istriku kembali berdiri,
tapi kali ini clara jongkok didepan istriku, seolah olah membantu
membenarkan tali sandal yang dipakai istriku. Kurasa ini jauh lebih
extrem , dan tentu saja ada pria yang sampai bersiul dan mengeluarkan
kata-kata cabul. sepertiya istriku menyesal karena tidak punya
kesempatan untuk memamerkan tubuhnya lebih intim , terlihat dari raut
wajahnya yang terlihat kecewa. cukup lama clara berjongkong kadang
sedikit mengangkang. hampir semua pria di deretan antrian itu menoleh ke
arah clara. walaupun keadaan sekitar sedikit remang. tapi aku yakin
mereka dapat melihat memek clara sepenuhnya. toni sepertinya tidak sabar
untuk mengentot clara , segera toni menyusul istri dan clara di depan.
aku pun mengikutinya. " sayang udah yuk pamer nya " kata toni . setelah
itu aku tak mendengar apa lagi yang dikatakan olehnya. karena kulihat
toni membantu clara berdiri, lalu mereka berbisik bertiga aga dekat .
samar - samar tangan toni menyentuh memek istriku. karena penasaran aku
berjalan mendekat. ketika datang mereka hanya tertawa-tawa kecil sambil
sesekali istiku memukul manja ke arah lengan toni.
"hai kalian kok gak bebagi kebahagian seh " sapaku .
"kita gak lagi berbagi kontol disini " jawab clara
"jangan dong , kalo kontol dibagi dua nanti putus " jawabku coba ikut membawa suasana mesum . berlanjut tawa kami berempat.
"yuk masuk , aku udah gak tahan neh bro " jawab toni.
karena kita sudah memboking room sebelum nya , kita menuju arah pintu
yang berbeda, karena letak room dan hall berbeda arah. hampur tidak ada
antrian disana. tapi tetap ada security yang memeriksa. aku dan toni
maju lebih dulu untuk di periksa. karena aku ingin melihat istriku dan
clara dikerjai seperti apa oleh security tersebut. kupikir toni juga
punya pikiran yang sama denganku , setelahku menyusul toni. kami berdua
menunggu sambil terus memperhatikan kedua wanita kami. setelah toni
istriku maju untuk diperiksa, kulihat istriku menggerakan tangannya agak
lebar kesamping dan security tersebut men scan dengan alat metal.
setalah itu istriku diberikan lewat . emmm sebenarnya sedikit kecewa
begitu juga dengan toni. istriku hanya tersenyum ringan sambil
mengucapkan "thank's " kepada security tersebut.
kali ini giliran clara , kupikir sama dengan pemeriksaan sebelumnya, aku
sedikit acuh dan menyapa istriku lebih dulu. kami sempat ngobrol
sebentar. setelah itu ingin mengajak istriku untuk bergegas. tapi
istriku menahannya.
" sabar honey, tunggu clara senbentar " tahan istriku .
Segera ku menoleh ke arah tempat pemeriksaan yang sudah ku lewati sebelumnya.
Dan ternyata.....
Bersambung....
Home
Cerita Eksibisionis
Istriku Putri
Penulis Lain
Cerita Eksibisionis Istriku Putri : Nakal-Nakal Begitu Juga Tetap Istriku 2 - Kenakalan Istriku
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
kalo boleh usul perbanyak cerita genre seperti ini istri yang nakal, dan disaat itu suaminya menyaksikan kenakalanya uhw asyik banget
BalasHapusdukung 100% lanjutin cerita
ini