Cerita Eksibisionis di Sekolah : Skandal Sekolah Pelosok 8 - Rezeki Nomplok

Chapter 8: Rezeki Nomplok!

Hari ini adalah hari keenam masa hukuman boby dan wiwi, setelah semalam boby berhasil mendapatkan mangsa pertamanya, hari ini boby akan melancarkan aksi keduanya, ia mengincar anggi seorang siswi dari gedung ketiga, perawakan anggi bertubuh kecil langsing, namun berdada montok 34C dan itu cukup menggoda untuk cewek seusianya, boby tidak tau apakah anggi sudah jebol apa belum, namun boby nekat.

*****

Boby

“Oke, hari ini aku akan ‘cobain’ anggi, cewek yang sering aku jadiin bacol tiap melihat dia olahraga di lapangan futsal sekolah ini” aku membatin sambil melihat ke lapangan futsal mencari keberadaan anggi karena sekarang adalah jam mapel olahraganya kelas anggi. Kumelihat anggi menggunakan baju olahraga yang sudah lembab karena keringatnya dan itu memperlihatkan keseksian tubuh anggi, aku segera mengambil obat kuat ku dan lekas meminumnya. Setelah beberapa menit kurasakan obat kuatku sudah bekerja, kusamperin anggi sekedar berbasa basi, “Eh boby, apa kabar?” sapa anggi. “Baik nggi, dirimu apa kabar?” tanyaku. “Baik juga bob, kami lagi olahraga, kamu kok ndak belajar di kelas, malah melipir kesini?” Tanya anggi. “Eh iya, aku mau nanya sesuatu nggi” ucapku, kumenarik anggi menjauhi lapangan ramai tersebut ke semak sepi yang berada di belakang gedung labor biologi, “Nanya apa sih bob? Kok jauh gini” Tanya anggi. Aku yang sudah terangsang berat langsung membuka celana osisku beserta cdku, terlihat olehnya kontolku yang sudah setengah tegang, “Aihh..!” teriaknya.

Menyadari hal itu aku langsung membekap mulutnya dengan tanganku dan menempelkan tubuhnya ke dinding labor biologi, “Diam aja nggi! aku gak main kasar asal kamu nurut” ucapku, anggi mengangguk lalu berkata “kamu ngagetin aja sih pakai buka celana segala, tapi ngomong-ngomong anumu gede juga ya” sambil tersenyum genit memandangi kontolku, “jadi mau half service atau full service nih bob?” tanyanya dengan nada menggoda, aku kaget ternyata dia juga lonte disekolah ini, “Berapa tarifmu emang?” tanyaku, “700 ribu full service, crot dalam jadi 1,2 juta aja bob” jawab anggi sambil menggigit manja bibirnya, aku pikir-pikir rugi 1,2 juta gak apa lah ya pakai uang sisa beli printer, kapan lagi bisa ngentotin bahan coliku selama ini,hehe. “Oke 1,2 juta deh, deal” ucapku.

Aku lalu menariknya jauh lagi ke dalam semak yang cukup jauh dari sekolah ini, disana anggi mulai membuka bajunya dengan gaya striptis namun aku abaikan karena aku sibuk mempersiapkan kameraku untuk merekam permainan kami, anggi tidak mengetahui bahwa aku akan merekam dia, “modus yang pernah kulakukan ke nia ini akan kulakukan lagi ke anggi, hahaha” aku membatin. Saat ia telah bertelanjang dada, kumelihat toket yang selama ini kuidamkan terpampang jelas di depanku, aku langsung melahapnya “Ahh..sshh..bob” desah anggi.

Aku semakin asyik melumat toketnya dan tanganku mulai menurunkan celana olahraganya beserta cdnya ke tanah, disaat yang bersamaan anggi meremas dan mengocok pelan kontolku yang sudah setengah tegang tadi, “Gede banget bob..sshh” desah anggi. Saat ia merasa bahwa kontolku sudah menegang penuh ia mulai mengocok kontolku dengan telaten dan memijit-mijit buah zakarku, jariku pun tidak tinggal diam, jariku menggelitik mekinya anggi, 2 hingga 4 jari, saat kumerasakan bahwa meki anggi sudah mulai becek kulepaskan lumatanku di toketnya, wajahnya terlihat sedikit kecewa, kupegang pinggulnya, kurebahkan tubuhnya ke rerumputan yang ada disitu, beralaskan pakaian anggi, kugesek perlahan kontolku ke meki anggi, rencananya aku mau mempermainkan dia dulu

Namun dia yang sudah sangat horny dengan sigap memegang kontolku dan melipat kakinya dibelakang tubuhku, ia arahkan kontolku pas di bibir mekinya lalu ia hentakkan lipatan kakinya sehingga kontolku masuk semua ke mekinya “Auuhh..sshh..gede bob” desahnya. Karena sudah terlanjur masuk, aku mulai genjotanku di meki anggi, terasa mekinya yang lebih rapat dibandingkan rika mulai menyedot-nyedot palkonku. Hentakan demi hentakan kontolku membuat toket anggi berguncang-guncang seksi, aku merebahkan tubuhku dan kembali melumat toketnya, anggi memeluk erat kepalaku yang sedang asyik menyedot-nyedot puting toketnya. “Uhh..bob…isap anggi..sshh” racaunya. Aku pindahkan isapanku ke lehernya lalu aku menciumi bibirnya layaknya sepasang kekasih cukup lama kami berpagutan

Anggi mendorong ciumanku dan berkata “Cepetin bob…sshh…aku..akhh..mau…keluar..sshh” sambil mendesah. Terasa meki anggi berkedut-kedut, tak menunggu waktu lama langsung cairan hangat menyembur palkonku yang masih asyik menyodok mekinya. “Ahhhhh…boby….!! Sshh” teriak anggi mendesah. Terlihat badan anggi lemas setelah mendapatkan orgasme pertamanya, aku mencabut kontolku membiarkan anggi mengatur nafasnya, saat nafas anggi mulai normal, aku menarik pinggulnya memposisikan ia untuk doggy style, ia melengkungkan tubuhnya sehingga aku dapat melihat jelas mekinya dari belakang, “Sodok anggi bob..” pintanya manja. Aku lekas menyodokkan kembali kontolku ke mekinya, kuremas dari belakang toketnya yang menggantung bebas, tak butuh waktu lama anggi terasa akan kembali orgasme, “Ohh..bob…anggi keluar lagi nih…” desahnya.

Aku keluarkan kontolku dan kubaringkan ia telentang menghadapku, ia menatapku bingung, aku gesek kontolku pelan di bibir mekinya, kumasukkan sedikit lalu kutarik keluar lagi, “Ssh..ayo bob..puasin anggi” mohonnya, “Boleh boby puasin anggi, tapi gratiskan boby ya..hehe” ucapku, “Jangan gitu ah…plis bob” pintanya, kumasukkan sedikit kontolku ke mekinya dan hanya mendiamkannya saja, terlihat pinggul anggi bergerak-gerak ingin digenjot, “Plis bob,puasin anggi” pintanya, “Boleh, asal gratis” ucapku sambil meremas-remas toket anggi, “Iyaa deh..iyaa…gratis untuk boby sayang” ucapnya lemah.

Mendengar perkataannya aku langsung menggenjotnya keras dengan semangat, “Ouhh…ouhh bob…anggi sampai…sshh” desahnya dan benar saja mekinya menyemburkan cairan cintanya yang begitu banyak ke palkonku dan ada muncratan kecil ke perutku dari mekinya, “Anggi puas bob..ssshh” desahnya puas. Aku yang tak kunjung muncrat karena efek obat kuat, melepaskan kontolku dan memposisikan tubuh anggi kembali menungging, kali ini aku mengincar anus anggi yang terlihat masih rapet, aku masukkan sedikit jari tengahku ke anus anggi, “Uhh..uhh..ngapain disitu bob” Tanya anggi sambil mengatur nafasnya.

Aku diam saja dan mengobok-ngobok mekinya untuk mendapatkan cairan cintanya lebih banyak agar dapat membasahi tanganku, lalu cairan itu kuoleskan ke kontolku, aku memposisikan palkonku di bibir anusnya, anggi menoleh ke belakang dan berkata “Plis..jangan anus anggi bob,” pintanya, aku yang sudah dikuasai setan tidak memperdulikan permintaannya, dengan sedikit kuhentakkan kontolku di anusnya, “Akhhh!” teriak anggi. Setengah kontolku masuk di anusnya, terasa sangat sempit dibandingkan mekinya tadi, aku hentakkan sekali lagi sehingga kontolku masuk semua di anusnya “Aihhh..pedih bob..” teriak anggi. Aku diamkan beberapa saat, dan kumulai menggenjotnya pelan terasa jepitan yang luar biasa di kontolku

“Boobb…plis jangan disitu, uhhh..pedih…” mohon anggi sedikit menangis menahan perih di anusnya. Aku tak memperdulikannya, dan terus memompa anusnya, kumainkan jariku di meki anggi dengan maksud untuk merangsangnya, perlahan tangisan perih anggi berubah menjadi desahan pelan, kupercepat sedikit genjotanku dan desahan anggi semakin berirama mengikuti hentakan kontolku di anusnya. Aku merasa bahwa aku akan segera muncrat, kudiamkan kontolku di meki anggi, aku sibuk meraba celana SMAku yang tergeletak disebelah kami untuk mencari pil KB yang diberikan bu ida, setelah mendapatkannya, aku berikan ke anggi, “Nih telen, biar kamu ndak hamil” ucapku.

Setelah aku pastikan ia sudah meminum pil tersebut, aku cabut kontolku dari anusnya terlihat bercak darah menempel di batang kontolku, aku melapnya dengan cd anggi, aku lalu dengan kasar menggenjot meki anggi yang membuatnya terangguk-angguk, “Uuhh..bob..entot anggi…ssh” desahnya, meki anggi kembali berkedut-kedut, “Berarti dari tadi dia menikmati genjotanku di anusnya, dasar lonte” aku membatin. “Ahh..aku sampai…sshh” teriak anggi, terasa semburan cairan cintanya kembali menghangatkan palkonku, aku menggenjot lebih keras dan menghentak dalam-dalam kontolku di mekinya “Ohh anggi… boby sampai” ucapku.

“Crot….crot…crot” ada sekitar 4 semburan pejuku menyembur di dalam meki anggi, kudiamkan kontolku sedikit lama, “Cepet bayar aku..uhh..uhh” ucap anggi sambil mengatur nafasnya. “Ogah yaa..kamu bilang gratis kok tadi..” ucapku sambil mengambil kamera yang kusembunyikan disemak dan kurekam wajahnya, dia segera menutup wajahnya, “Kurang ajar kamu bob!” teriaknya, selama dia menutup wajahnya aku merekam kontolku yang kutarik pelan keluar dari meki anggi, terlihat cairan cinta anggi dan pejuku keluar dari bibir meki anggi.

Kuhentikan rekaman kameraku, dan mulai membersihkan tubuhku, memakai pakaianku, lalu aku mendekati anggi yang masih terlentang bugil menutup wajahnya dengan tangan, terdengar tangisan kecil, “Gak usah nangis ah! Kamu bilang gratis kok tadi, ini ada buktinya” ucapku, anggi mulai membuka wajahnya dan bangkit, seketika ia hendak menamparku namun kutahan, “Mau nampar?mau main kasar? Kusebar videomu ini ya, oke fix gratis! Haha” ucapku. Terilhat wajahnya merah padam, aku tak memperdulikan ekspresinya lagi dan lekas meninggalkannya di semak belukar itu, “Maafin boby ya anggi, ini semua karena perintah bu ida” aku membatin seraya meninggalkan anggi.

-Jam pelajaran terakhir-

Setelah tadi boby habis memperkosa dan ML gratis dengan anggi menggunakan obat kuat, boby merasa bahwa obat kuat yang ia minum tadi sebelum menggenjot anggi masih terasa efeknya sampai sekarang, hingga akhirnya sang guru meminta para siswa termasuk boby untuk ke lapangan futsal, dengan modal izin sakit, boby melipir ke perpus sekolah.

*****

Boby

“Uh letihnya mesti disuruh gotong royong segala siang terik gini” aku membatin seraya menuju perpus. Di perpus aku tak dapat konsentrasi membaca buku yang aku ambil dari rak buku karena efek obat kuat yang kuminum tadi masih terasa, di perpus ini aku hanya bertiga dengan penjaga perpus dan salah seorang siswi yang bernama nur, *nur bertubuh kurus tinggi langsing dengan dada 32B, terkenal suka ngomong cabul*.
*Flashback singkat: aku dan nur kalau pulang sekolah selalu menggunakan bus untuk sampai di kampung tempat kami tinggal, suatu hari nur pernah menggodaku di bus dengan menggesek-gesek pantatnya ke kontolku, karena saat itu aku belum seliar saat ini jadi aku hanya menikmati kenakalannya dan coli setibanya aku di rumah*. Aku melirik nur yang sibuk membaca sebuah novel, terlihat ia sudah menyelesaikan novelnya dan hendak mengembalikan novel tersebut, aku mengikutinya tanpa ia sadar, saat ingin berbalik badan aku segera mendekap mulutnya dan menempelkan tubuhnya ke rak buku yang cukup jauh dari meja penjaga perpus, nur terlihat memelototiku

“Diam kamu nur, nikmati saja! Dulu kamu pernah goda aku di bus, sekarang terima akibatnya” ucapku dengan tatapan mengancam. Nur terlihat takut, kurapatkan tubuhku ke tubuhnya, sepertinya dia merasakan kontolku mengeras dari balik celanaku sehingga ia melirik ke bawah dan melirik mataku, kulepaskan dekapanku dan langsung kulumat bibirnya, “Hmm..uhhm” suaranya tertahan lumatanku, kuremas toket kecilnya dari luar baju osisnya, dan tangan kiriku menarik ke atas rok osis yang dia gunakan, kulihat matanya kembali memelototiku, namun aku mengabaikannya, dan terus melumat mulutnya, kuturunkan dengan kasar cdnya dan kuraba mekinya yang dipenuhi bulu, “Sshh..hmm” desahnya dengan mata melotot.

Kulepaskan ciumanku, “Bob plis jangan perkosa aku…maaf yang kemarin” pintanya, aku tak memperdulikannya, kulepas celana osisku dan cdku bersamaan, terpampang kontolku yang sudah ngaceng, kuangkat kaki kiri nur dan kuarahkan kontolku ke bibir meki nur, “Bob..kumohon…aku masih perawan..” pintanya sedikit menangis. Aku masukkan kontolku sedikit ke meki nur, dan terasa seperti ada yang mengganjal, “Sama kayak bu ecy nih” aku membatin. Aku diamkan kontolku disitu, kubuka kancing baju osis nur sehingga branya terlihat, kuangkat branya, langsung kulumat dan cupang toketnya tanpa ampun. “Ohh..sshh bob..stop..plis” pintanya seraya mendesah kecil karena takut ketahuan penjaga perpus.

Selagi aku asyik melumat kanan dan kiri toketnya kuhentakkan kontolku ke dalam mekinya, “Aihh..” teriak nur tertahan tanganku yang kembali mendekap mulutnya, matanya melotot menggambarkan rasa perih yang dia rasakan, kugenjot mekinya yang baru saja kuperawani ini dengan buas serta toketnya kubuat merah-merah dengan cupangku.

“Udah..bob..perih..sshh” ucap nur seraya mendesah. Rok nur mulai dibasahi oleh keringat kami, kupercepat genjotanku karena kumerasakan meki nur berkedut-kedut aku ingin segera memberikan orgasme pertama dalam hidupnya, “Auhh..sshh..hhmm..” desah nur tertahan lumatan mulutku dibibirnya, terasa semburan cairan hangat dari mekinya menyembur palkonku yang masih asyik menggenjot mekinya, mengetahui nur telah orgasme aku semakin buas menggenjot mekinya, kuremas pantatnya, kulepaskan kontolku, lalu kuposisikan tubuh nur membungkuk bertumpu di rak buku

Kembali kugenjot meki nur dengan buas, jika penjaga perpus jeli maka ia dapat melihat salah satu rak buku di ruangan itu bergoyang berirama mengikuti genjotan kontolku, ini merupakan sensasi terbaik bagiku, “Uhh..uhh..sshh..ohh” desah pelan nur, terlihat ia menutup sendiri mulutnya mungkin ia juga takut ketahuan penjaga perpus. Melihat ia mulai menikmati permainanku, aku menggenjotnya lebih keras dan meremas toketnya dari belakang, kutegakkan tubuhnya, kuhisap lehernya, “Uhh..bob..” desahnya, pakaian kami sudah basah dipenuhi keringat, pertanda ia akan kembali orgasme aku lepaskan kontolku

kupinta ia berdiri menghadapku dan naik ketubuhku, dia kugendong dan kumasukkan kontolku ke mekinya, aku menggenjotnya dengan posisi menggendongnya, ku bawa ia keliling mengelilingi beberapa rak, sedikit kami mengintip penjaga perpus yang masih sibuk dengan kerjaannya, lalu kuletakkan tubuh nur di atas meja baca yang agak jauh dari meja penjaga perpus, aku menggenjotnya keras, “Uhh..sshh..ohh..bob..aku pipis lagi..” desah nur, benar saja cairan hangat dari dalam mekinya kembali menyembur deras ke palkonku, aku mempercepat genjotanku

“Ahh aku sampai nur..” desahku..”bob jangan di dalam..sshh” tolak nur. Aku menahan sejenak kontolku agar tak lekas muncrat, kunyalakan kameraku dengan sigap merekam tubuh nur, “Apa-apaan sih bob!” teriaknya, kusegera mendekap mulutnya, kugenjot keras mekinya, “crot..crot…crot” kontolku memuntahkan peju sebanyak 5 kali semprotan di meki nur, “Ahh tidak…” ucap nur, terlihat mata nur berkaca-kaca, aku masih asyik menikmati semburan pejuku dan rekaman kameraku, “kamu jahat bob! Tega kamu ke aku kayak gini!” amuk nur. Aku mengabaikannya dan menarik kontolku dari mekinya, terlihat cairan cintanya, peju dan darah segar keluar menetes dari mekinya membasahi meja baca ini. setelah puas kurekam mekinya, kumatikan kameraku dan segera memakai pakaianku kembali, lagi-lagi aku tinggalkan dia, sama seperti anggi tadi.
Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar