Cerita Eksibisionis di Sekolah : Skandal Sekolah Pelosok 3 - Si Gadis Lembut

Chapter 3: Si gadis lembut
****************************************************
Boby

Setelah kemarin aku harus memuaskan para siswi di ekstrakulikuler seks itu, hari ini saat jam istirahat, seperti pesan bu ida ku harus ke ruang labor biologi yang letaknya jauh dari gedung kelas, lebih ke kebun sekolah untuk melakukan pengecekan spermaku.

Setibanya di labor tersebut aku disambut oleh husna dan salah satu siswi lainnya yang kuketahui namanya nia, seorang gadis berjilbab panjang, berwajah kalem, toketnya samar-samar 34B, hari ini iya menggunakan jilbab panjang berwarna putih menyesuaikan baju osis lengan panjang yang ia gunakan, rok SMAnya longgar.

“Ngapain bob jam segini kesini?” Tanya husna. “Ini na, aku mau cek sperma atas permintaan bu ida” jawabku. Husna terlihat terkejut, dan menarikku ke ruangan uji sperma yang mirip seperti ruang pemeriksaan dokter, “cek sperma?jangan-jangan yang menjadi model seks kemarin siang itu kamu ya?” Tanya husna. Aku nunduk malu. “Iya na” jawabku singkat.

Wajah husna terlihat bahagia, “disini cek sperma ada servisnya loh..” ucap husna, “servis apa?” tanyaku. “Kalau cek sperma biasa kan si pria yang mau diuji spermanya perlu masturbasi sendiri dan dimasukkan ke wadah, tapi kalau disini kami menyediakan servis sepong dan ngentot”, aku kaget, “bayar ndak?” tanyaku.

“Kalau sepong aja ndak bayar, kalau ngentot menyesuaikan petugasnya, kalau sama aku sampai puas 200 ribu aja bob” jelas husna. “Oo gitu, kalau si nia itu bisa ndak diminta jasa ngentot?” tanyaku, “Oo kamu tertarik dengan nia? Bisa, biasanya dia minta 500 ribu loh karena kan dia berjilbab panjang gitu, jadinya jual mahal, tapi kamu coba aja deh”.

Mendengar pernyataan husna bahwa si nia bisa ‘dipake’ juga aku senang sekaligus deg-degan. Aku keluar dari ruang uji,”hai nia, kamu petugas disini juga?” tanyaku pada nia. “Iya ni bob, mau cek sperma ya?” Tanya nia. “Iya ni nia, kamu bisa servis aku ndak?” tanyaku. Nia menatapku sekejap lalu berkata

“Bisa sih, mau full ya? Kalau full 500 ribu bob”, aku mengecek dompetku dan ternyata aku hanya membawa 300 ribu itupun uang sisa bayar spp. “Gak bisa kurang ya nia?” tanyaku. “Bisa aja sih, tapi ada syarat” jawab nia.

“Apa itu syaratnya?” tanyaku. “Ukuran penismu harus lebih dari 16 cm, dengan diameter cukup gemuk dan mampu bertahan kurang lebih 10 menit saat aku servis, maka bisa jadi kamu kubuat gratis. Gimana?”, aku sedikit kaget mendengar penjelasannya. “Oke, boleh kamu cek dulu?” tanyaku. “Baik, mari masuk ke ruang uji” ucap nia.

-Ruang Uji Sperma-

Aku membuka celana SMA ku beserta cd ku dan memperlihatkan kontolku yang masih lemas ke nia, nia memperhatikan dengan seksama, nia memintaku baring telentang di kasur uji. Nia mempersiapkan stopwatch untuk menghitung kemampuanku bertahan selama ngentot. Lalu ia mulai mengelus dan mengocok pelan kontolku seolah dia sudah terbiasa megang kontol.

“Gede juga ya…” ucapnya singkat. Saat kontolku sudah tegang, matanya sedikit terbelalak namun mencoba tetap tenang, karena rupanya tantangan yang ia berikan bisa kupenuhi, kontolku yang mengacung tegang ia tatap dengan wajah horny sambil terus dia kocok.

Nia naikkan lengan baju osisnya sedikit,mungkin supaya tidak belepotan kalau aku crot. Nia selempangkan jilbab panjangnya ke bahu, dan pelan tapi pasti ia mulai mengecup kontolku dan mengulum penuh kontolku, “Hmmm..slurp..mmm” desah manja nia, aku melihat aktifitas nia, ternyata dia melakukan teknik deepthroat dengan sangat telaten.

Palkonku iya emut dengan kuat berharap aku lekas crot supaya ia tidak jadi menggratiskanku, tapi aku sudah cukup terlatih dengan kejadian 2 hari terakhir ini.

Akhirnya setelah 4 menit nia sepong kontolku dia menyerah, lalu berdiri tegak kembali, menurunkan cdnya tanpa membuka rok dan melepaskan branya tanpa membuka baju osis dan jilbabnya.

Setelah dia menanggalkan semua dalamannya, ia naik ke kasur uji, dan bukannya langsung memasukkan kontolku, tapi dia menggesek-gesekkan bibir mekinya ke batang kontolku dahulu, terasa geli-geli efek gesekan bulu jembut nia. “Mungkin dia dari tadi belum horny maka dari itu dia gesek-gesek dulu” pikirku. Setelah puas dia menggesek mekinya, ia mencium bibirku dengan manja, membuka baju osisku dan menjilat leherku, “dia mencupangku!” diriku membatin.

Aku pun tidak tinggal diam, aku menarik tubuhnya agar menimpa tubuhku karena dari tadi nia berposisi duduk diatas kontolku sambil kedua tangannya bertopang di kasur uji, setelah tubuh kami bersatu, aku naikkan sedikit jilbab panjangnya agar aku dapat mencupang juga lehernya “Auhh..sshh..jangan keras cupangnya..” desah nia.

Aku membuka kancing atas baju osisnya, lalu aku meremas toketnya kanan dan kiri secara bergantian, aku melumat toketnya sambil sesekali mencupang “Ahh udah yaa…plis..” nia memohon.

Karena udah kepalang tanggung, aku peluk nia lagi dan kubalikkan posisi kami, nia dibawah aku diatas, aku perlahan masukkan kontolku ke liang mekinya, terlihat nia menggoyang-goyangkan pinggulnya bertanda minta segera disodok, satu kali hujaman masuk semua kontolku ke meki nia, “Auuhhh….asshh…gede banget…ohh..” desah nia, aku menaikkan tempo genjotanku.

Sekitar 3 menit aku menggenjotnya, nia berkata “Ahh..ohh…bob, aku sampai bob ahh…sshh”, detik-detik menjelang dia orgasme, kutarik keluar dengan cepat kontolku dari meki nia. “Ahh..kok dikeluarin bob, tanggung sayang…” desah kecewa nia, “Mau aku lanjutin? Ada syarat, kamu harus mau puasin aku kapanpun dan dimanapun aku horny!” pintaku dengan nada ancam ke nia.

“Ahh..plis…jangan gitu ah…aku perek, buka gratisan!” ucap nia sedikit kesal. Kumasukkan sedikit palkonku dan kutarik keluar lagi, “Bener ni ndak mau?” tanyaku..”Ahh plis puasin aku, iya iya deh aku mau bob, plis entotin aku sekarang..” jawab nia, mendengar jawabannya aku tersenyum, sebelum eksekusi nia ini dimulai aku meletakkan sebuah kamera kecil di sudut ruangan yang akan merekam aktifitas kami dan sudah tentu pernyataan nia tadi terekam, hehe.

Kumasukkan kembali kontolku ke meki nia dengan sekali hujam dan membuatnya berteriak kecil, lalu kupompa dengan sangat cepat..”Ouh Ouh ahh ahh bob aku keluar” desah nia. Terasa di palkonku cairan hangat dari meki nia menyembur keras, dan muncrat kecil ke perutku. “Ahh..ahh..puas bob..” desah nia sambil nafas tersengal-sengal.

Setelah 6 menit kupermainkan nia hingga ia dapatkan orgasme pertamanya, aku masih belum merasa akan muncrat. Setelah nafas nia berangsur normal, aku kembali memompanya, “Nikmat bob..sodok dalem bob..” desah nia. Aku terus menggenjotnya, setelah 3 menit aku menggenjotnya, aku merasa akan segera muncrat, gak mungkin aku menekan pangkal kontolku sekarang, kalau nia tau aku bisa dianggap gagal olehnya. Jadi aku mencari cara dan berkata ke nia “Ahh..nia, aku hampir sampai ni nia..ohh”, “Ahh baru 9 menit, lemah kamu! Ayo 500 ribu! Haha Ohh” ejek nia sambil mendesah.

“Mana wadah spermanya nia?” tanyaku, “Oh iya…ahhh…di meja sana..ohh..” jawab nia sambil mendesah, ku melihat meja yang dimaksud, lalu kuhentikan genjotanku dan nia berpikir kalau aku akan mengambilnya, padahal aku turun dari kasur uji lalu aku menyuruh nia doggy style dengan bertumpu pada kasur uji, “Ahh udah mau crot aja, sok ganti posisi…ahh” ejek nia. Aku diam saja dan menggenjotnya pelan, lalu aku peluk tubuhnya dan ku tarik bahunya dari posisi dia membungkuk jadi berdiri tegak sama denganku,yaitu dia membelakangiku, dengan kontolku masih tertanam di mekinya.

“Apa-apaan kamu bob?Ahh..” Tanya nia. “Sst diam dan nikmati saja, sekarang kamu jalan ke meja tempat wadah itu dan jangan lepasin kontolku” perintahku pada nia. Nia mencoba berjalan pelan dan sambil membungkuk, sementara aku masih asik menggenjot pelan mekinya…saat tiba di meja tersebut nia memegang pinggiran meja sebagai tumpuan lalu berkata “Nih wadahnya, cepat crot dan bayar aku!” perintah nia. aku mengabaikannya dan terus menggenjot nia,

“Hei..jangan crot di meki aku ya! Nanti aku hamil bangsat!” nia ngomel dengan carut. Aku melihat stopwatch nia dan ternyata sudah 10 menit 45 detik, jadi hasilnya aku menang. Kupercepat pompaan aku sambil ku berkata “Woi perek, liat tu stopwatchmu sudah lebih 11 menit, ahhh…aku ngentot kamu gratis pokoknya..aahh nia”, terasa kontolku getar-getar lalu kuletakkan wadah sperma tersebut diatas pantat nia, kutarik keluar kontolku dan kutumpahkan semua spermaku ke wadah tersebut, nia terlihat malu dan kecewa karena aku tidak melanjutkan.

Setelah semua spermaku keluar, terasa kontolku masih keras, sesaat nia akan protes “Iya emang 11 menit, tapi aku belum orgasme ini bangs…ahh..aahh” nia tak sempat melajutkan kata-katanya karena aku memasukkan kembali kontolku, kuletak kembali wadah sperma itu ke meja, dan aku melanjutkan ngentotin nia, “Ouuhh…ahhh…bob, kok masih ngentotin aku? Ahh” desah nia,

“Karena aku tau kamu belum puas sayang..ohh” desahku, aku genjot dengan cepat meki nia karena terasa dinding mekinya berkedut-kedut tanda akan orgasme, “Ahh boby aku keluar ahh…” desah nia, kali ini semprotan cairan cinta nia jauh lebih banyak daripada yang pertama,hingga meleleh ke pahanya dan mengenai roknya.

Setelah aku melemaskan kontolku dan mulai memakai pakaianku, aku melihat nia duduk menatapi wadah spermaku, ku bertanya “kenapa nia?”, “ternyata ada juga ya kontol yang bisa memuaskan aku seperti ini, kontol pak kepala sekolah pun yang besar itu tak mampu membuat aku orgasme dua kali” ucap nia.

Aku tertegun sejenak ternyata dia pernah ngentot dengan pak kepala sekolah juga sama seperti bu ida. “Hehe bisa aja kamu nia, lain kali kalau aku perlu ngentot mekimu, harus siap ya” ucapku, “Enak aja gratis, bayar dong walaupun ndak 500 ribu” jawab nia. “Eh mana bisa, kan tadi waktu ngentot dirimu bilang bakal gratisin aku selama-lamanya” kataku, nia kaget dan bingung, aku segera ke pojok ruangan dan mengambil kamera yang kusembunyika.

“Aku punya ini loh, sebagai bukti pernyataanmu” kataku, “Bangsat kamu bob, kamu merekamku ya. Plis jangan disebarin yaa..” mohon nia. “Boleh ndak disebarin, tapi ingat kamu harus mau ngentot denganku kapanpun dan dimanapun!” perintahku. Nia terlihat lemas lalu berkata “Iya deh iya deh yang penting jangan kamu sebar ya..plis banget” mohon nia. Aku keluar ruangan dengan hati bahagia bisa dapatin perek jilbab panjang secara gratis.
Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar