Cerita Eksibisionis Bu Ambar : Ibu Budak Nafsu 10

#####

pagi itu ambar tengah menikmati secangkir teh hangat di ruang kerjanya sambil mengecek laporan laporan yang masuk padanya.

ambar merasa hidupnya begitu tenang dan indah saat ini, setelah semua tanggung jawab pekerjaannya sudah ia selesaikan.

semuanya menjadi lebih sempurna karena suami yang dicintainya kini sedang berada di rumah untuk waktu yang cukup lama.

meskipun begitu masih ada hal yang membuat dirirnya selalu gelisah, hal itu tidak lain adalah kehidupan ranjangnya bersama sang suami.

setelah kepulangan sang suami, harapannya untuk dapat memuaskan nafsu seksnya yang menggebu ternyata jauh dari kenyataan.

selain frekuensi berhubungan intim yang bisa dikatakan jarang, ditambah lagi keadaan suaminya yang tidak bisa mengimbangi dirinya.

hal ini diperparah oleh kenyataan bahwa ambar sudah dua kali merasakan penis lain yang sama sekali bukan milik suaminya.

pertama pada sore yang kelam itu ketika dia diperkosa preman dibalik sebuah bangunan tua dan kedua oleh guru anaknya sendiri yang melecehkannya.

penis kedua lelaki itu bahkan tidak bisa dibandingkan dengan milik suaminya, baik dari segi ukuran dimensi panjang dan diameter.

namun juga kenyataan bahwa kedua penis itu mampu memuaskan nafsu birahinya dengan memeberikan berkali kali orgasme hebat.

memikirkan hal itu membuat vagina ambar kembali basah, tidak terasa jari jarinya mulai mengelus elus bibir vagina dari balik celana dalamnya.

ketika sedang asyik bermain dengan dirinya sendiri, ambar dikejutkan dengan suara ketukan pintu ruangan kerjanya.

TOK TOK TOK

ambar langsung buru buru menarik tangannya dari balik rok hitam yang dipakainya dan segera memperbaiki posisi duduknya.

'ya, masuk'

'permisi bu' muncul sosok wanita yang tidak asing baginya

'iya, ada apa mbak?'

'ibu diminta ke ruangan pak general manager sekarang juga di ruangannya'

'oh...ada apa ya mbak?'

'kurang tahu bu, tapi ibu diminta menemui beliau sekarang juga'

'ya sudah saya akan menemui beliau'

'saya permisi dulu bu'

'iya, silakan'

sekretsaris pribadi pak heri meninggalkan ambar dengan penuh pertanyaan karena dipanggil untuk menemuinya mendadak seperti ini.

ambar hanya berharap tidak ada masalah yang terjadi sehingga tidak ada yang perlu dia khawatirkan untuk saat ini.

#####

TOK TOK TOK

sekretaris pak heri mengetuk pintu masuk ruangan pak heri yang segera dijawab oleh pak heri dari dalam.

'pak bu ambar sudah di sini'

'oiya, suruh masuk, dan nanti jangan di ganggu dulu'

'baik pak'

ambar dipersilakan masuk ke dalam ruangan dan sekretaris pak heri segera meninggalkannya berdua dalam ruangan pak heri.

'silakan duduk'

'terima kasih pak'

ambar pun mengambil kursi lalu duduk dihadapan pak heri yang tampak serius, hal itu membuatnya semakin bingung dengan apa yang terjadi.

'kamu tahu kenapa kamu saya penggil kesini?'

'uhmm...tidak pak'

'benar kamu tidak tahu'

'benar pak'

PLAAAAKK

pak heri membanting map yang ambar kenali sebagai laporan hasil pengujian obat yang telah dia lakukan.

'saya sudah tahu semuanya'

'apa maksud bapak, saya tidak mengerti'

'soal pengujian obat baru kita, kamu sendiri kan yang mengujinya?'

menyadari rahasianya terbongkar ambar terkejut bukan main, dia tidak menyangka usahanya sejauh ini bisa terbongkar.

'maafkan saya pak maaf'

'maaf kamu bilang hah'

'saya tidak tahu dengan apa yang harus saya lakukan waktu itu'

'kamu tahu konsekuensi dari perbuatanmu ini?'

'....iya pak maafkan saya'

'jika ketahuan klien dan badan sertifikasi obat bisa bisa kita harus mengulang dari awal dan itu berarti biaya yang sangat besar'

'...'

'belum lagi penalti yang harus kita bayar, dan anda bu ambar, bisa bisa anda di pidanakan karena kecerobohan anda ini'

'tolong pak ...saya terpaksa melakukannya saat itu'

'untungnya hal ini baru saya saja yang tahu'

pak heri beranjak dari duduknya di kursi putar berukuran besar itu dan mulai berjalan menggelilingi ruangan.

'saya bisa saja membantumu dengan merahasiakan semua ini'

'terima kasih pak terima kasih'

'eits tapi ada syaratnya.....hehe'

'apapun itu pak'

pak heri tersenyum mendengar jawaban ambar dan diam diam tangannya memeluk ambar dari belakang sambil berkata...

'asalkan kamu mau melayani saya'

pak heri mulai meremas remas buah dada ambar yang sedikit memberontak melepaskan diri dari luar pakaian yang masih menutupi tubuhnya.

'akhhhh...pakkkk'

'bagaimana kamu setuju?'

ambar masih kalut dengan terbongkarnya rahasia yang dia simpan selama ini dan mencoba memikirkan jalan keluar.

namun semua jalan terasa tertutup, untungnya pak heri bersedia menutupinya meskipun dia harus menyerahkan tubuhnya sebagai imbalan.

ambar awalnya berpikir dia harus menolaknya namun setelah dia pikir pikir hal ini lebih baik daripada harus berhadapan dengan hukum.

terlebih lagi bukan pertama kali bagi dirinya berhubungan seks dengan lelaki yang bukan suaminya.

'baik pak'

'hahahaha bagus bagus....sekarang saya mau lihat hasil kerja obat itu'

'maksud bapak?'

'sekarang cepat buka pakaianmu'

#####

#####

ambar mulai melepas kancing baju blouse berwarna putih yang dia pakai satu persatu di hadapan pak heri, bosnya sendiri.

sedangkan pak heri hanya terus tersenyum penuh kemenangan dan berkali kali menelan ludah karena pemandangan di depannya.

setelah kancing baju terlepas semua, terlihatlah belahan payudara ambar yang terlihat akan meloncat keluar dari bh yang dia pakai.

'ck...ck...ck lihat itu susu mu mau keluar hahaha'

'sudah begini pak'

'sudah apanya, ayo dilepas semua, itu bh nya juga'

ambar melanjutkan melepas lengan blouse dari kedua tangannya sehingga tubuh atasnya hanya tertutupi oleh bh kekecilan itu.

lalu tangan ambar ke belakang punggungnya dan meraih kaitan bh lalu melepaskannya tanpa kesulitan yang berarti.

perlahan bh ambar mulai melorot dan menampakkan buah dadanya secara utuh membuat penis pak heri mulai menegang dari balik celananya.

'wah ternyata susu ibu itu lebih besar dari kelihatannya di luar hahaha'

pak heri berjalan mendekat ke arah ambar dan menundukkan kepala di depan payudara ambar sambil memperhatikan bulatan daging itu dengan seksama.

'ini susunya sampai netes netes begini, saya boleh ngicipin ya?'

'bo....boleh pak'

pak heri segera menyosorkan mulutnya lalu mengulum puting ambar yang begitu besar untuk menyusu pada payudara ambar.

'crepppppp....creppppp.....creppppp'

'akhhhhh....ehhhhhmmmmmmm....sshhhh'

'sreeeppppp....manis sekali susu dari tetek mu bu sreppppp'

'akhhhhh.....nnnggghhhhhh.....ughhhhhhh'

tangan pak heri masuk ke balik rok ambar dan menyelinap ke dalam celana dalam yang dipakai ambar.

dia menggesek gesek bibir vagina ambar dengan jari jarinya yang kasar sambil sesekali menyentil nyentil klitorisnya.

'akhhhhh........pak...shhhhh'

jari jari tangan pak heri mulai masuk ke dalam vagina ambar dan mulai mengocoknya dengan perlahan lahan.

'wah ternyata sudah basah begini'

'akh pak ssssssssshhhhhhhh'

'weheheh bisa bisa lantai ruangan ku basah gara gara kamu ini'

'akhhhh engghhh pak ssshhhh'

pak heri semakin mempercepat kocokan tangannya pada vagina ambar membuatnya menggelinjang menahan nikmat.

'ahhhhhhh...ahhhhhhhh'

'memek mu benar benar sudah panas sekali padahal baru segini'

'aahhhhaaaaa......hyaaaaaa'

pak heri menggigit gigit kedua puting ambar secara bergantian membuat ambar berteriak kesakitan sekaligus nikmat.

'ahhhhh...hahhhh...mgghhhhhh'

'anda pasti sudah terangsang berat haha lihat tangan saya sampai basah kuyup begini'

'hyaaaaaaa....akhhhhhhh..ah....ah'

'siap siap bu saya akan memberikan yang lebih nikmat lagi'

pak heri membuka rits celananya dan membebaskan penisnya yang sudah benar benar keras dari balik celana dalamnya.

penis pak heri yang mengacung tegak di dekatkan pada wajah ambar lalu di gesek gesekkan pada pipi ambar yang putih mulus.

'lihat ini kontolku sudah ngaceng seperti ini'

'ahhhhhhh....shhhh'

'ayo kamu pengen ini kan'

'akhhhhh..iii....iya'

pak heri mendekatkan penisnya kemulut ambar dan ambar pun menyambutnya dengan menjulurkan lidah menjilati kepala penis pak heri.

'hyahhhh...mmmnnnnnnng'

'akhhhhhhhhhh......tapi ini belum saatnya'

pak heri menarik penisnya kembali lalu mencengkeram kedua buah dada ambar lalu melesakkan penisnya di belahan payudaranya.

'sekarang aku akan ngentot susumu dulu haha'

'akkkhhh...hyaahhhh'

pak heri menekan buah dada ambar dari samping sehingga membuat penisnya terjepit di tengah tengah payudara ambar.

penis itu digerakkan maju mundur seakan akan sedang menyodok sebuah vagina sementara tangannya masih bermain pada buah dada ambar.

'akhhhh...ennnak sekali.....sempit akh'

'ah....ah...ah'

'ayo dijilati kepala kontolku bu'

'srep....sreppp'

tangan tangan pak heri juga dengan iseng bermain dengan puting ambar dengan menarik dan mencubitnya sehingga membuat ambar semakin bergerak tidak karuan.

'mmmmmmmmmghh....akhhh'

'anda benar benar menjadi lonte sekarang hahaha'

'hhnnnnnn...hnnnnnhhhhhh...akhhh'

pak heri semakin mempercepat genjotannya pada belahan payudara ambar, gerakan tubuhnya semakin liar dan bertenaga.

'akhhh susumu benar benar enak....mirip memek akhhhh'

'mmnnnnn..mnggggggg..uhnnn'

'ini sekarang terima hadiah dari saya akhhhhh'

'ahhhhhh...ahhhhhh...ahhh'

'akhh akan kusemprotkan pejuhku di wajahmu akhhhhhhhhhh'

cretttttttt crettttttt cretttttttttt

pak heri mencapai orgasmenya dan menumpahkan spermanya di seluruh wajah ayu ambar yang sudah tidak berdaya.

'ahhhhhh...ahhhhh...aaaahhh'

'mnngghh'

'ahkkkkkk....ehhhhmmmmmmm'

'fwahhhhhhhhhh..uahhhhhhh...ehhmmmm'

'hah....hahh....hah'

'selanjutnya anda mau kontol saya dimana?'

#####

sementara itu di rumah, andi sudah pulang sekolah karena guru guru di sekolah akan mengadakan rapat bersama pengurus yayasan.

setelah masuk rumah dan meletakkan tasnya di atas kursi sofa, andi segera menuju kamar mandi untuk mencuci kaki.

ketika berjalan ke arah kamar mandi, andi melewati tumpukan cucian kotor di dekat mesin cuci.

perhatiannya teralihkan oleh sebuah celana dalam yang ada di bagian atas tumpukan baju baju yang belum di cuci itu.

dia mengambil celana dalam yang itu dari atas tumpukan dan mendekatkannya ke arah mukanya.

'ini....punya...ibu'

andi mendekatkan lagi celana dalam milik ambar itu ke wajahnya dan memperhatikan setiap permukaan kain celana dalam itu.

'ada nodanya ehmmm....dan baunya'

kepala andi menjadi melayang ketika dia menghirup bau yang muncul dari celana dalam milik ibunya sendiri itu.

'akhhh.......ibu'

#####

#####

'ahhhhhk......ah'

'ayo bicara, dimana anda mau kontol saya selanjutnya'

'aaaahhhhhhhhh....ah'

ambar sudah begitu terangsang hebat, dia sudah tidak bisa berpikir jernih dan yang dia inginkan hanya penis besar itu di dalam vaginanya.

'ahhh...tolong masukkan di memek saya pak'

'hahaha apa coba kamu ulangi yang lebih jelas'

ambar membuka kedua pahanya lebar lebar lalu kedua tangannya membuka bibir vaginanya menunjukkan vaginannya yang sudah basah.

'akhhh...tolong entot saya dengan kontol bapak'

'bagus itu yang saya ingin dengar haha'

pak heri mendekatkan penisnya ke mulut vagina ambar dan perlahan melesakkan masuk penisnya ke dalam lubang vagina berwarna merah merekah itu.

'benar begini?'

'akhh iya akhhh disana'

'ini hadiah buat anda'

'akh masukkk dalam sekali akhhh'

pak heri mendorong penisnya masuk dalam vagina ambar tanpa kesulitan dan mulai menggerakkannya maju dan mundur.

'akhhhh..ennnak sekali ehhhmmm'

sodokan penis pak heri semakin cepat seiring dengan gerakan tubuhnya yang diimabngi dengan goyangan ambar.

'ahhhhhh...yah..lagi.....lebih dalam akhhhh'

'bagaimana bu rasanya kontol saya akhhhh'

'akhhhh...kontol bapak ennnak sekali akhhh ennnak'

ambar merasakan kenikmatan yang diberikan penis pak heri jauh melebihi apa yang dia dapatkan dari suaminya selama ini.

'ahhhhh....ah....ah'

ambar merasa tubuhnya memang selalu menginginkan penis penis besar yang bisa memuaskan dahaga birahinya.

'ahhhhhhhhhh...ahhhhh'

ambar sudah benar benar terhipnotis oleh kenikmatan yang diberikan penis penis itu dan tidak ada lagi yang bisa membuatnya kembali.

'akhhh enakkkkk....akhhhhh ya lebih dalam pak akhhhhh'

pak heri semakin mempercepat genjotannya membuat bauh dada ambar yang penuh susu bergoyang kesana kemari menteskan air susu dari ujung putingnya.

'ahhnnnnnnnnnnnnn...akhh'

'enak kan bu akhhhhh'

'ahnnnnnnnn entot terus pak akhhh entot terus sampai rahimku akh'

'akh pasti bu akhhhhh'

'ini terima ini akhhh'

pak heri menyentakkan penisnya masuk dalam vagna ambar begitu dalam hingga terasa menyentuh mulut rahimnya.

'akhhhh dalam sekali pak mentoooookkkk'

'ahhaaaaahh...ahhhhh'

'mulai hari ini akhhh kita ngentot tiap hari akhhh'

'akkhhhhh...akhhhh'

saya akan selalu keluar di dalam sampai ibu hamil akhhh'

mendengar pak heri akan menumpahkan spermanya di dalam rahimnya hingga dia hamil entah kenapa membuat ambar semakin terangsang.

'iya pak akhhhhhh...terus pak akh'

'bagimana kamu mau hamil anakku?'

'akh iya pak terus hamili saya'

'ohhh sekarang terima pejuhku bu terima dalm rahimmu'

'akhhh ya pak buat aku hamil dengan bayimu'

'akhh aku keluar aku kaluarrrr akhhhhhhhh'

creetttttt cretttttt crettttttt

'ahhhhh ennnak sekali pejuhnya ennnnak akhhhhhh'

'akhhhh...akh...akh'

'hahhhhhhh...hahhhhh...hahhhh'

pak heri menyelesaikan seluruh orgasmenya dalam vagina ambar sehingga membuat rongga vaginanya penuh dengan sperma kentalnya.

saking banyaknya sperma yang pak heri tumpahkan dalam vagina ambar sampai sampai meluber keluar karena tidak tertampung lagi di dalam.

####

pak heri menyelesaikan persetubuhannya dengan ambar hari itu setelah melakukan setidaknya 3 ronde dalam ruangan kerjanya.

dalam ketiga ronde itu pak heri selalu orgasme dan menumpahkan spermanya dalam vagina ambar tanpa menggunakan alat kontrasepsi.

sementara pak heri mulai berpakaian lagi, ambar masih tergolek lemas tak berdaya setelah menerima berkali kali orgasme.

ambar hanya berbaring dengan tubuh telanjang bulat di atas sofa di ruangan pak heri tanpa khawatir sewaktu waktu orang masuk.

'ingat ya bu, mulai sekarang tiap hari ibu harus melayani saya'

'baik pak'

'dan ingat jangan coba macam macam kalo tidak ingin masuk penjara'

'iii...iya pak'

pak heri berjalan ke arah meja kerjanya lalu membuka laci meja dan mencari cari sesuatu di dalamnya.

setelah menemukan benda yang dia cari pak heri menghampiri ambar yang masih tergeletak tak berdaya sambil membawa botol berisi caran di tangannya.

'ini hadiah buat ibu, karena berhasil menyelesaikan obat kita'

pak heri mengeluarkan suntikan baru lalu mengambil cairan dari dalam botol ample yang dia bawa tadi.

'aaa...apa itu pak'

'ini obat baru yang ibu kembangkan'

'untuk apa pak?'

'saya ingin buah dada ibu selalu bersusu, sehingga saya selalu bisa menikmatinya'

'akh...pak'

'dan mulai sekarang ibu harus mengambil obat ini rutin agar produksi susu ibu terjaga, paham?'

'iya pak'

pak heri lalu mengarahkan suntikan berisi cairan obat pelancar asi itu dan menyuntikkannya ke puting payudara ambar.

'akkkhhhhhh....sakittttttttttt'

'hehehe......saya gemes lihat susu ibu hahaha'

pak heri mengulangi menyuntikkan obat itu pada puting payudara ambar yang lain dan lagi lagi ambar berteriak kesakitan.

'akhhh pakkkkk'

'dosis obat ini sudah saya naikkan dua kali'

'akhhhh iya pak'

'sekarang kamu pakai bajumu lagi, tapi tinggalkan pakaian dalammu'

'baik pak'

ambar beranjak dari posisinya dan mulai memakai lagi bajunya langsung tanpa memakai pakaian dalam.

'dan mulai sekarang ndak usah pakai pakaian dalam saat ke kantor'

'baik pak'

'biar saya gampang kalo ngentotin anda ahahha'

ambar memasukkan ujung blouse ketat nya ke dalam rok sehingga putingnya yang masih tegang tercetak jelas.

untungnya dia masih memakai blazzer yang bisa menutupi bayangan puting payudaranya dari pandangan orang lain.

'sudah kamu kembali ke ruanganmu'

'baik pak, saya permisi'

######

Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar