Cerita Eksibisionis Bu Ambar : Ibu Budak Nafsu 08B

####

kreceeeekkk....crekkkkk.....kcrekkkkkkk

suara air mengalir dari keran yang mengenai peralatan porselain di bak cuci piring memenuhi dapur rumah ambar minggu pagi itu.

tangan ambar memegang spons kuning yang penuh dengan busa dari sabun yang akan dipakai untuk mencuci piring kotor.

namun berbeda dengan wajah ambar yang terlihat memerah dengan tetesan keringat membasahi kulitnya, pandangannya matanya pun terlihat kosong.

ambar merasa dia kehilangan kendali atas tubuhnya sendiri, vaginanya terasa berdenyut denyut kencang sekali.

dia tidak bisa berpikir jernih karena tubuhnya terasa panas dan sensitif, begitu panas seakan tubuhnya sedang terbakar.

'bu....ibu'

andi datang dari belakang sambil membawa piring kotor di tangannya namun ambar tidak merespon panggilan anaknya itu.

'ibu' panggil andi lebih keras.

'eh iya dik' jawab ambar dengan suara bergetar.

'ini piringnya bu'

'oh...iya dik'

'mama kok dari tadi ngelamun terus sih'

'eh...itu..'

'ibu lagi sakit ya?'

'eh ibu ndak apa apa kok dik'

ambar terpaksa berbohong kepada anaknya sendiri meskipun dia sudah benar benar peduli pada dirinya.

'adik ini perhatian sekali sama ibu'

'ya udah andi main dulu ya bu'

namun tiba tiba vagina ambar terasa bergetar hebat membuat dirinya tidak bisa menahan posisi tubuhnya berdiri.

piring di tangannya pun terjatuh di bak cucian sehingga menimbulkan suara yang mengagetkan andi yang baru saja akan pergi.

'bu...ibu'

andi yang khawatir dengan ibunya segera kembali dan mencoba menolong ibunya yang kini sudah terduduk di atas lantai.

'bu...ibu' andi begitu cemas melihat keadaan ibunya.

'eh..ibu cuma pusing sedikit kok dik'

'eh yang benar bu?'

'iya, sudah biar ibu duduk di kursi sebentar'

andi membantu ibunya berdiri dan ikut memapah ibunya duduk di kursi kayu meja makan yang tidak jauh dari situ.

'sudah adik main saja'

'tapi ibu ndak apa apa kan?'

'iya'

'ya sudah adik keluar dulu ya bu'

'hati hati ya, jangan jauh jauh mainnya'

ambar menunggu hingga andi yang keluar dari pintu hilang dari pandangan matanya, rasanya ada sesuatu yang akan meledak dalam dirinya.

'haaaaaaahhhhhhhhhhh.....aku sudah ndak tahan lagi'

ambar segera menarik rok coklat yang dia pakai saat itu dan memasukkan tangannya ke balik rok itu.

'ahhhhhhh......vaginaku.....akkkhhhhh......'

'aaaaaaaahhhhhhhhhhhh...akhhhhhh'

'akhhhhhhhhh panas sekali akhhhhhhhh'

'wauhhhhhhhhhh......aku mau keluar akhhhh keluar'

'akh kenapa ndak berhenti berhenti akhhhhh'

'akhhhhhhhh tidak bisa akhhhhhh'

'aku mau keluar ssshhhhhhhhhhh akh tolong'

ambar tiba tiba beranjak dari duduknya dan berdiri di dekat ujung meja makan kayu berwarna coklat itu.

dia mengarahkan vaginanya ke salah satu sudut lancip meja yang ada di dekatnya dan mulai menggesek gesekkannya.

'akhhhhhh kenapa sejak bangun vaginaku seperti ini akhh'

'akhhhhh sendirian seperti ini akhhhaku mau keluar akhhh'

ambar terus menggesek gesekkan vaginanya yang berwarna merah pada tepian meja itu hingga cairan vaginanya yang begitu banyak membasahinya.

'akkhhhhhhh ennnnak sekali akhhhhhhhh'

'hhhahhh.....meja akhhhhh ennnak sekali'

ambar mendongakkan kepala menahan nikmat yang dihasilkan oleh gesekan permukaan meja kayu dengan daging vaginanya itu.

namun setelah sekian lama menggosokkan vaginanya dia merasa hal itu semakin tidak cukup untuk membuatnya orgasme.

ambar beralih dari meja makan itu dan menuju kulkas yang terletak di seberang meja makan di hadapannya.

'akhhhh kontol aku butuh kontol'

'akhhhhhhhhh... apa akhhhhh'

ambar membuka kulkas itu dan melihat isinya yang penuh dengan bahan bahan makanan yang sebagian besar belum dimasak.

dia berjongkok di depan kulkas dan membuka kompartemen paling bawah yang berisi berbagai macam sayur sayuran segar.

'akkhhh..kontol akhhhh'

dia mengambil terong hijau dan segera memasukkannya dalam vaginanya yang sedari tadi berdenyut denyut tidak karuan.

'akkhh...hnnnnnnnhhhh akhhh yahhhhhh enhhhhakkk'

'auhhhhhhhh.....ehhhhhhhhhhmmmm'

tangan kanan ambar memegang terong yang ujungnya menghujam keluar masuk dalam lubang vaginanya sendiri itu.

dia juga mengambil timun yang dia masukkan dalam lubang vaginanya yang beberapa saat yang lalu sudah diperawani pak siswanto.

'akhhhhhhhh ya akhhhhh dalem akhhh'

'akhhhh ennnnnak skeali akhhhhhhhhhh ennnakkkkkk'

tidak lupa ambar mengambil sosis siap makan berukuran besar dan segera mengulum sosis itu dengan mulutnya.

sesekali dia juga menjamah puting payudaranya dari luar baju yang masih dia pakai dan menarik nariknya untuk menambah kenikmatan yang dia rasakan.

dalam kepalanya dia sedang berfantasi tengah mengulum penis pak siswanto yang berukuran besar, lebih besar dari milik suaminya.

'hahhhh....kwonttttollllll'

ambar merasakan orgasmenya sudah dekat semakin intens melakukan kocokan pada vagina dan anusnya dengan sayuran itu.

klitorsnya yang semakin besar hingga seukuran kacang tidak lepas dari jari jarinya yang sedari tadi bergerilya.

'aihhhhhhhhgggg....akhhh'

'aaahhhhhhhhhhhhh....ahiiiiiii...aaahhhhh'

'akkhhhhh ini luar biasa akhhhhhhhhhhh'

'aku mau keluar akhhhhh keluarrrrrrrrrr'

'ahhhh...hyaaaaaaaa.....aaahhhh'

'aku keluar aku keluarrrrrrrrrrrrrrrrrr'

srettttttt sretttttttt serrrrrrrrrrrr

####
Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar