Cerita Eksibisionis Bu Ambar : Ibu Budak Nafsu 11

####

sudah hampir sebulan kini ambar menjadi budak pemuas nafsu orang orang yang memanfaatkan kelemahan ambar.

secara rutin ambar memberikan tubuhnya untuk dinikmati oleh pak siswanto guru sekolah anaknya dan pak heri general manager di tempatnya bekerja.

ketika berada di kantor pak heri lah yang sering menyodok vagina ambar di ruangan kerjanya atau disembarang tempat yang memungkinkan.

sedangkan ketika menjemput anaknya andi dari sekolah ambar sesekali diminta melayani pak siswanto lebih dulu di ruangan kepala sekolah.

meskipun tidak setiap hari bertemu tapi pak siswanto selalu bermain beberapa ronde dalam sekali bertemu dengan ambar.

ambar bukannya diam saja menerima perlakuan seperti itu namun dia juga tidak bisa berbuat apa apa karena ancaman dari pak siswanto dan pak heri.

hal ini lebih diperparah dengan kenyataan bahwa suaminya di rumah juga jarang memberinya nafkah batin.

perlahan lahan ambar mulai larut dalam permainan birahi terlarang itu dan menikmatinya meskipun dia sadar resikonya.

suami dan anak ambar tidak menyadari hal ini, karena setahu mereka di kantor, ambar bekerja sedangkan saat di sekolah andi, dia hanya menjemput anaknya.

#####

seperti yang terjadi siang itu di sekolah andi, setelah puas menyetubuhi ambar pak siswanto tidak langsung membiarkannya pergi.

'anda tahu kan bu yang harus ibu lakukan'

'iii....iya pak saya paham'

'ya sudah berangkat sekarang'

'baik pak'

ambar keluar dari ruangan kepala sekolah dengan berpakaian lengkap blouse dan rok span setinggi lutut.

namun dibalik pakaian itu semua, sudah terdapat apa apa lagi karena celana dalam dan bh miliknya diambil oleh pak siswanto.

ambar berjalan ke arah gerbang keluar yang di samping kanan dan kirinya terdapat pedagang yang menjajakan makanan ringan.

'uhhh.....ehhhhhhmmm'

ambar menjadi semakin ragu karena baru beberapa saat yang lalu pak siswanto menumpahkan sperma dalam vaginanya.

dan gerakan kaki ambar ketika sedang berjalan membuat cairan sperma itu mengalir keluar dari vagina hingga ke paha mulusnya.

'uhhnnnnnnn'

terlebih dengan pakaian yang dipakainya, ambar merasa semua bagian pribadi tubuhnya terasa terpampang bebas dari pandangan orang.

ambar merasa ada segumpal sperma yang akan keluar dari lubang vaginanya yang begitu penuh dan basah oleh cairan lengket itu.

'aaahhh....kenapa banyak sekali yang menetes' batin ambar.

ambar merasa semakin gugup karena gumpalan sperma itu terasa sudah berada di bibir vaginanya yang merekah.

'ahhhh...jangan keluar dulu akh jangan'

ambar berpikir seseorang akan melihatnya dan menyadari ada sperma menetes keluar jika dia tidak cepat cepat.

'aku harus segera melaksanakan perintah pak sis' batin ambar gugup.

ambar melanjutkan berjalan meskipun dengan sperma mulai menetes keluar ke arah pedagang yang ada di depan sekolah.

ambar menghampiri salah satu pedagang yang menjual siomay yang sedang menunggu pembeli di belakang gerobaknya.

'beli apa bu?' sambut pedagang itu ramah.

pedagang itu seperti tidak menyadari penampilan ambar yang nyleneh terlebih mereka berada di area sekolahan.

'siomay mas, ndak pake pare'

'oh iya bu, ditunggu'

ambar bertanya tanya apa yang dipikirkan pedagang siomay itu jika menyadari dia berpakaian sperti itu.

ambar sadar tidak ada wanita baik baik yang akan berpakaiana sperti itu ketika sedang menjemput anaknya di sekolah.

ambar benar benar merasa dirinya sebagai seorang wanita murahan dan ingin rasanya segera pergi dari situ karena malu.

'ini bu siomaynya'

pedagang itu menyerahkan bungkusan plastik putih berisi seporsi siomay yang di pesan oleh ambar tadi.

'eh....iya'

ambar yang sedari tadi menutupi bagian dadanya dengan tas kecilnya terpaksa melepasnya untuk mencari uang untuk membayar.

dan saat itulah si pedagang siomay itu menyadari bahwa ada yang aneh dengan ambar karena dia tidak memakai bh di balik blousenya.

dia menelan ludahnya berkali kali ketika melihat bayangan gelap puting dan areola ambar yang tercetak jelas di blouse putih yang dipakainya.

ambar sadar sudah ketahuan buru buru menyerahkan uang lima puluh ribuan kepada pedagang siomay yang mulai jelalatan matanya.

'ini mas u...uangnya'

'sebentar ya bu kembaliannya'

'sudah mas di ambil saja kembaliannya'

ambar segera berjalan cepat meninggalkan pedagang siomya yang hanya tersenyum senyum melihat tingkahnya.

dia merasa begitu malu dan langsung pergi tanpa mengambil kembalian uangnya dari siomay yang seharga 10 ribu itu.

dia merasa vaginanya semkain basah karena sperma pak siswanto yang bercampur dengan cairan vaginanya sendiri.

ingin rasanya ambar menggali tanah dan mengubur dirinya sendiri karena perasaan malu yang tak tertahan lagi.

tapi perasaan was was bercampur malu tadi entah kenapa justru membuat vagina ambar semakin basah kuyup.

ambar mulai berpikir jika dia terangsang justru karena rasa malu itu, jika itu benar maka dia berpikir dirinya sudah tidak waras lagi.

ambar segera kembali ke ruangan pak siswanto dengan membawa siomay pesanannya di tangannya itu.

tok tok tok

'masuk'

ambar membuka pintu ruangan itu dan disambut dengan senyum penuh kemenangan oleh pak siswanto yang telah menunggunya.

'wah wah selamat datang kembali bu'

'iya pak'

'anda itu cuma disuruh beli siomay kok lama sekali'

'eh maaf pak'

'tapi ndak apa apabaru pertama kali, lain kali kalo sudah biasa pasti bisa'

'iya pak'

'mana siomay pesanan saya? taruh di meja itu'

'baik pak'

'saya makan dulu, ibu tunggu dulu ya'

####

####

ambar menunggu dengan sabar pak siswanto menyelesaikan makan siomay yang dia belikan tadi.

kegilaan yang dialamai ambar karena pak siswanto siang itu di sekolah anaknya ternyata belum selesai.

setelah menyuruh andi untuk naik taksi ke rumah sendiri, amabr masih tinggal di sekolah andi dengan alasan konsultasi dengan pak siswanto.

tentu saja itu hanya kedok yang diberikan pak siswanto untuk menutupi kegilaannya yang akan segera dilakukannya.

ambar tahu pak siswanto akan berbuat aneh aneh lagi namun dia tidak tahu pasti apakah yang akan terjadi selanjutnya.

satu yang pasti saat ini ambar tengah berdiri telnajng bulat tanpa pakaian di depan kepala sekolah tempat anaknya menuntut ilmu.

pak siswanto masih tampak berpikir keras dengan apa yang harus dia lakukan pada ambar yang berdiri di depannya.

pak siswanto berjalan mengitari ruangan menuju meja kerjanya dan menarik laci di sampingnya untuk mencari cari sesuatu.

pak siswanto mengambil beberapa buah boardmarker dan menjejalkannya dalam vagina ambar yang merah merekah.

'aaahhhhh...pak...sssshhhhh'

'haha lihat ini bu spidolnya masuk semua dalam memek ibu'

'aduh pak sudah pak'

pak siswanto melesakkan spidol spidol itu dengan paksa dalam vagina ambar yang masih basah dengan cairan kewanitaannya.

dengan iseng pak siswanto memutar mutar spidol itu dalam vagina ambar membuatnya menggelinjang keenakan.

pak siswanto lalu mengambil dua buah penjempit kertas berukuran sedang lalu menjepit kedua puting ambar dengan benda itu.

'akkkkkkkhhhhhhh pak sakit'

'sudah sudah jangan teriak teriak bu'

'sakit pak akhhhhh'

'nanti kalo kedengeran orang gimana bu?'

pak siswanto kembali iseng dengan menarik penjepit kertas itu sehingga puting mabr yang tegang ikut tertarik dan menyemprotkan air susu.

pak siswanto melanjutkan dengan mengaduk aduk tas kerja yang dibawa ambar dan mengambil kacamata baca milik ambar.

'anda pasti akan lebi cantik kalo pakai ini'

pak siswanto memasangkan kacamata itu ke wajah ayu ambar yang sudah pasrah dengan nasib yang menimpanya.

'anda benar benar cantik sekali dengan kacamata ini'

'ah terima kasih pak'

'anda adalah lonte yang cantik'

'akh iya pak saya lonte'

pak siswanto lalu mengambil jaket miliknya yang berukuran besar dan memakaikannya pada tubuh telanjang ambar.

'ayo bu kita jalan jalan'

'ah tapi pak'

'saya kan tunjukkan setiap sudut sekolah ini pada ibu'

'akh baik pak'

mereka berdua lalu berjalan keluar ruangan dan mulai menyusuri tiap sudut sekolah yang sudah sepi itu.

mereka berjalan melewati tiap ruangan yang ada di sekolah itu dengan santai seolah tidak terjadi apa apa.

'ibu ndak bosan ya?'

'maksud bapak?'

'jaket itu menutupi semua tubuh ibu'

'akh tidak pak'

'sekolah ini kan sudah sepi ayo buka sedikit bu'

'akh tapi pak'

'ayolah lonte seperti ibu pasti akan suka kalo sedikit buka bukaan'

'akh iya pak saya suka seperti itu'

'sekarang buka sedikit bagian susu ibu biar keliatan bebas'

'baik pak'

ambar membuka bagian depan jaket yang dipakainya sehhingga tersembulah payudaranya yang penuh dengan susu itu.

'bagaimana pak seperti ini?'

'eh yah bagus seperti itu'

mereka melanjutkan jalan jalan mereka menyusuri sekolah ketika matahari semakin condong ke arah barat.

'ayo kita kesana'

pak siswanto menunjuka ke arah halaman tenga sekolah yang difungsikan sebagai lapangan olah raga sekaligus upacara tiap senin.

'jalannya lambat sekali bu'

'akh maaf pak'

'ayo lebih cepat'

pak siswanto menarik jaket yang dipakai ambar sampai terlepas sehingga ambar kini bertelanjang buat di tengah lapangan.

'akh saya kebelet pipis pak'

'kalo begitu pipis saja disini bu'

'tapi pak saya malu'

'buat apa malu, hahha biar ibu mirip anjing'

'akh iya pak mirip anjing'

'kalo begitu ayo ibu buang air seperti anjing'

'baik pak'

ambar dengan menurut merangkak di tengah lapangan dengan tubuh telanjangnya lalu mengangkat kaki kirinya.

'hnnnnnnhhhhhh'

krcukkkkk krcukkkkk krcukkkkkk

'aaaahhhh...ahhhhhh'

'haha bagus bu setelah ini saya akan memberi hadiah untuk ibu setelah selesai buang air ahhaaaaahaha'

spidol yang tadi tertancap pada vagina abar ikut terlepas ketika ambar buang air di tengah halaman sekolah itu.

'sudah bu hahaha?'

'sudah pak'

'ayo sekarang bersihkan memek ibu'

'pake apa pak?'

'ibu kan anjing tinggal gesekin memek ibu dengan tangan ibu'

ambar pun menurut dan mengelap vaginanya yang penu dengan air seni itu dengan telapak tangannya sendiri.

'hahah bagus'

'akhhh pak'

'benar benar anjing yang penurut'

'akh iya pak saya anjing'

ambar pun mengelap bersih vaginanya sampai tidak ada air kencing yang tersisa lagi pada permukaannya.

'sekarang ibu mau kontol saya'

'akh iya pak'

'coba ngomong yang bener'

'saya lonte pengen dientot kontol bapak'

'hahaha bagus...bagus ayo sekarang kita ke ruangan itu'

pak siswanto menunjuk ke sebuah ruangan kelas yang ada di ujung lorong depan bagian sekolah dasar itu.

'buat apa pak'

'katanya pengen kontolku, kalo ndak mau ya sudah'

'akh baik pak'

ambar dan pak siswanto meninggalkan halaman tengah sekolah itu yang terdapat genangan air kencing ambar.

#####

#####

mereka berdua masuk ke dalam sebuah ruangan besar yang berisi meja meja dan kursi serta papan tulis di dinding depannya.

tanpa di beritahu ambar segera memposisikan dirinya siap untuk di setubuhi oleh pak siswanto dengan penis besarnya.

ambar menunggingkan tubuhnya dan kedua tangannya bertumpu pada sebuah meja kayu besar di dalam ruangan kelas itu.

ruangan tempat ambar berada saat itu tidak lain dalah ruangan kelas 6 tempat andi anak semata wayangnya menuntut ilmu tiap hari.

'ah tolong pak cepat pak'

'akh kamu benar benar lonte bu hahaha'

'akh pak'

'sekarang katakan dimana ibu pengen dientot?'

'akh memek saya pak cepat'

'haha baiklah kalo begitu'

pak siswanto mendekatkan diri ke belakang ambar dan segera melesakkan penisnya masuk dalam vagina ambar.

perlahan lahan penis tu masuk dalam vagina ambar tanpa kesulitan karena sudah basah dengan cairan kewanitaan.

'akhh ennnakk memekku pak akh'

'baiklah kalo begitu'

pak siswanto mulai menggerakkan pinggulnya menyodok vagina ambar dengan penisnya yang besar dan panjang.

penis itu bergerak maju mundur dalam rongga vagina ambar, gesekan batang penis dan dinding vagina menghasilkan senasi kenikmatan tiada duanya.

'akkhhhh hyahhh pak terus lagi pak lagi'

'akhahahha bagaimana bu ennakkk hah?'

'hhhaaahhh enak pak ahhhh enak sekali'

penis pak siswanto terus menghujam dalam vagina ambar tanpa ampun memeberinya kenikmatan yang tak terlukiskan.

'aaaaahhhhhhhh kontolmu nikmat sekali pak akkhhhhh'

'ahhhhh...akhh...akhhhh'

'kontolmu bsar pak akhhhh memekku enak sekali akhhh'

'ughhh...ughhh...ughhh'

pak siswanto mengambil spidol di atas meja dan memasukkannya kembali namun kali ini dalam anus ambar.

pak siswanto menggerakkan spidol itu keluar masuk dalam anus amabr seakan akan ikut menyetubuhi anusnya.

'akkhhhhhhhhhh'

'ehmmm....shhhhh akh memekmu bu'

'akhhh pak spidolnya pak akhhhhhhh'

'akhhh jangan teriak teriak keras keras'

'akh anda ngentot saya keras sekali akhhh saya ndak kuat akh'

'ahhhhhh'

'memeku pak akhhhhh memekku nikmat sekaliiii akhh'

'ighhhhhhhhh'

pak siswanto terus menghujamkan batang penisnya dalam vagina ambar dengan sekuat tenaga membuat tubuhnya berguncang guncang.

'kamu suka dientot seperti ini?'

'akhhh suka sekali pakkkk akhhhhhhhh'

'ayo bu kita pindah kesana'

'tidak usah pak disini saja'

'ayo cepat, kalo ndak mau saya hentikan genjotan memek ibu'

'akh baik pak'

ambar menuruti perintah pak siswanto dan mengikutinya untuk berpindah posisi tanpa melepas penis dari vaginanya.

pak siswanto mengajak ambar berpindah ke meja murid paling depan sehingga posisi mereka menghadap ke belakang kelas.

'sekarang lihat bu, anda sedang dientot di kelas anak anda sendiri'

'akhhh saya suka pakkkkk akhhhhhh'

'coba bayangkan anak anda dan teman temannya sedang menonton anda dientot seperti ini'

'akkhhhh...akhhhh...akhhh'

'anda benar benar lonte bu hahaha'

'akhhh iya pak saya lonte murahan'

'kalo begitu ibu harus saya hukum'

'akh iya pak hukum saya entot saya di depan anak saya dan teman temannya akhh'

'akhhh...akhhh...akhhhhh'

'iiighhhhhhhh'

'aaaaaaaaahhhhh'

'terus pak lebih dalam terus akhhh'

'akh baiklah lonteku'

'akhhh...akhh...akhh'

pak siswanto semakin cepat menyodok vagina ambar dia meraskan orgasme sudah hampir sampai pdanya.

'saya mau keluar pak akhh'

'akh saya juga bu, kita keluar bersama sama akhh'

'iya pak kita keluar bersama'

'saya akan keluar di dalam memek ibu akhh'

'akh iya pak keluarkan semuanya dalama memek saya akh'

'jadi ibu mau dihamili di depan kelas anak ibu akhh'

'akhhh ya pak hamili saya akhhh'

'baiklah kalobegitu terima pejuhku bu akkkhhhhhhhhhhhh'

'akhhhhhhhhhhhhhh..........ennnakkkkkkkkhhhhhh'

ambar terus menerus mengalamai orgasme tanpa henti, vaginanya terus memuntahkan cairan bercampur sperma pak siswanto.

'akhhh saya ndak bisa berhenti akh'

'terus bu terus keluar terusss'

'akhh ini nikmat sekali pak akh nikmat'

#####

beberapa hari setelah itu ambar sedang berada di rumah sendirian, ketika sedang membersihkan rumah.

dia sedang menyapu seluruh lantai rumah dan semua ruangan tak terkecuali kamar tidur anaknya, andi.

ketika sedang menyapu kolong tempat tidurnya ambar merasakan ujung sapunya mengenai sesuatu.

'eh apa itu ya'

ambar membungkukkan badannya dan melihat ke lantai di bawah kolong tempat tidur yang baru dia sapu itu.

'ini apa ya?'

ambar mengambil benda yang mengenai ujung sapunya dan menariknya keluar dari bawah kolong tempat tidur.

'hah kotak apa ini'

ambar penasaran dan mencoba membuka isi kotak yang baru saja dia temukan itu di dalam kamar anaknya.

'andi nyimpen apaan sih ini'

DEGGGGGGGGG

ambar begitu terkejut ketika membuka kotak itu dan mendapati barang yang ada di dalamnya.

dia melihat salah satu celana dalamnya tergeletak dalam kotak itu dan terkejut bagaimana benda itu bisa disana.

'akh ini kan celana dalamku yang hilang'

'akh kenapa andi bisa memiliki ini'

'aku kan ibu kandungnya sendiri'

'bagaimana bisa andi bernafsu denganku'

ambar begitu bingung mengetahui anak semata wayangnya sudah menginja remaja dan menganggap ibunya sebagai objek seksualnya.

#####

Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar