Cerita Eksibisionis Bu Ambar : Ibu Budak Nafsu 12

#####

pagi itu ambar sedang membereskan rumahnya setelah mengantar anaknya ke sekolah dengan mobilnya sendiri.

sementara itu suaminya sudah 2 hari tidak di rumah karena sedang di jakarta untuk memberi laporan pada kantor pusat tentang proyeknya.

hari ini ambar ijin untuk masuk ke kantor agak siang karen harus menghadiri acara di luar.

untungnya atasannya memberi ijin karena pekerjaannya memang tidak banyak namun ada harga yang harus dia bayar kepada pak heri nanti.

selesai membereskan rumah ambar beristrahat sebentar di meja makan dan menikmati teh panas yang dia buat.

'aku harus segera siap siap'

ambar melamun memikirkan nasibnya yang carut marut semakin tidak menentu dari waktu ke waktu yang telah dia jalani.

entah darimana sedikit akal sehatnya muncul dan mengembalikan kewarasannya yang selama ini hilang entah kemana.

dia tidak habis pikir bagaimana dia bisa bermain api di belakang keluarganya sendiri yang selalu mendukungnya.

tidak hany dengan satu orang namun dua orang yang secara rutin menikmati tubuhnya, yang seharusnya hanya milik suaminya.

dia takut apa yang dia lakukan ini akan membuat keutuhan keluarganya dalam bahaya dan diambang kehancuran.

'terlebih lagi...'

namun dari hari ke hari ambar semakin dipenuhi oleh nafsu birahi yang harus dipuaskan dengan seks yang menggebu gebu.

dia tidak dapat mengontrol dirinya sendiri yang seakan akan menerima semua penis penis itu dengan sukarela.

ambar duduk di depan meja rias di dalam kamarnya yang berhiaskan cermin bening besar di atasnya.

dia melihat pantulan dirinya pada cermin besar di depannya itu dan menyadari siapa dirinya sebenarnya.

daripada menjadi seorang istri maupun seorang ibu, entah kenapa dia lebih suka diperlakukan layaknya budak.

'ya budak'

'aku memang seorang budak seks'

selesai merias wajahnya, ambar segera meninggalkan rumah meskipun ada sesuatu yang mengganjal dalam hatinya.

hal itu tidak lain adalah kenyataan tentang bagaimana anak semata wayangnya memandangnya sebagai seorang wanta.

andi kecil yang kini beranjak remaja memandang ambar tidak lebih dari objek seksual yang dia pakai dalam fantasinya.

'ah itu urusan nanti'

#####

jam tangan ambar menunjukkan pukul 9 pagi ketika dia tiba di halaman sekolah andi, anak semata wayangnya.

di pintu gerbang dalam, da sebuah papan bertuliskan 'PINTU MASUK PERTEMUAN ORANG TUA MURID'.

ya hari ini dia menghadiri pertemuan orang tua murid kelas 6 untuk membahas persiapan ujian akhir nanti.

namun dia sudah bersiap untuk menghadapi apa yang terjadi selanjutnya setelah pertemuan orang tua murid.

setiap ambar datang ke sekolah itu, ambar selalu bersiap dengan kemungkinan terburuk karena pak siswanto di dalamnya.

'heemmm itu dia ruangannya'

ambar berjalan ringan menuju ruangan di sekolah yang sudah tidak asing baginya mengingat yang terjadi akhir akhir ini.

ketika sedang buru buru berjalan ke arah ruangan pertemuan yang sudah mulai dipenuhi oleh orang tua murid, tiba tiba namanya dipanggil.

'ibu ambar'

ambar menoleh ke belakang arah suara yang memanggil namanya itu datang dan terlihatlah sosok yang sudah tidak asing baginya.

'p...p...pak sis'

'ibu mau ke pertemuan orang tua murid ya'

pak siswanto berbicara dengan senyum ramah tanpa menunjukkan pikiran kotornya dengan penuh kepura puraan.

'i..iya pak'

'wah wah wah ibu cantik sekali hari ini'

'terima kasih pak'

'sebelum ke ruangan rapat mari ikut saya dulu'

pak siswanto mengajak ambar untuk mengikuti nya dengan senyum ramah berbeda dengan yang dia ketahui selama ini.

ambar pun terpaksa mengikuti ajakan pak siswanto ke arah salah satu sudut sekolah yang cukup sepi pagi itu.

setelah memastikan keadaan aman pak siswanto lalu berbalik dan memeluk ambar sembari tangannya meremas remas buah dadanya.

'akh pak sudah pak'

'lihat ibu datang ke rapat orang tua murid dengan pakaian seperti ini'

pak siswanto membuka blazer yang dipakai ambar yang melapisi camisol tipis berwarna biru yang dipakainya.

dibalik camisol itu sudah tidak ada apa apa lagi sehingga puting payudaranya tercetak jelas pada permukaannya.

'lihat bu pentil nya haha'

'akh pak jangan pak nanti ketahuan orang'

'biarkan saja lihat ini pentil ibu seperti akan merobek baju yang ibu pakai'

'pak saya ingin bicara sebentar akhhhh'

'ibu jangan memikirkan hal lain'

'akh baik pak'

'bagus sekarang ikuti perintah saya'

'baik pak'

pak siswanto mencoba membuka rok yang dipakai ambar ke atas menampakkan paha dan selangkangannya yang tidak tertutupi celana dalam.

'lihat itil ibu besar sekali'

'akh tolong pak saya malu'

'ibu datang kesekolah anak ibu dengan memek basah begini'

'ah sudah pak tolong'

'hari ini saya akan ngentotin ibu lagi'

'akh pak'

pak siswanto lalu mengambil sebuah dildo dari saku celananya dan memasukkanya dalam vagina basah ambar.

'ahhhnnnnnn'

'ini hukuman buat ibu karena berpenampilan nakal seperti ini'

'mmmmfghhhh'

'saya pergi dulu, ibu jangan sampai terlambat ke pertemuan orang tua'

'baik pak'

#####

pertemuan orang itu dimulai dan dipimpin langsung oleh pak siswanto dan dihadiri komite sekolah, beberapa guru dan pengurus yayasan.

ambar mencoba duduk dengan tenang meskipun sebuah dildo menjejali vaginanya yang sedari tadi basah oleh cairan vaginanya.

dia duduk di samping laki laki yang merupakan ayah dari salah satu murid kelas 6 teman andi yang tidak dia ketahui namanya.

laki laki itu sejak tadi melirik bagian dada ambar menyadar bahwa dia hanya memakai camisol tipis tanpa bh.

semakin lama dildo itu semakin tidak nyaman dalam vagina ambar, dia merasa gelisah dan keringat membasahi tubuhnya.

'aaahhhhh'

sesekali ambar mencoba mendesah pelan agar tidak terdengar oleh peserta pertemuan yang duduk di dekatnya.

setelah rapat selesai ambar segera beranja dari duduknya dan dengan buru buru meninggalkan ruangan rapat.

#####

#####

ambar berlari keluar dengan nafas terengah engah setelah menahan rasa geli karena dildo selama pertemuan tadi.

hampir saja dia mengalami orgasme hebat jika tidak segera meninggalkan ruangan yang masih penuh dengan orang itu.

rasanya ambar sudah tidak mampu berjalan lagi karena kakinya terasa lemas menahan geli sejak tadi.

'ada apa bu'

ambar terkejut menyadari pak siswanto sudah berdiri di hadapannya tanpa dia sadari kedatangannya.

'akh pak sis'

'kok buru buru pergi bu'

'akh pak tolong pak puaskan saya'

'saya tidak mau'

'tolong pak saya sudah tidak kuat lagi'

'anda yakin mau dientot lagi di sekolah anak ibu saat jam sekolah begini?'

'akh iya pak tolong'

'ibu benar benar lonte murahan'

'akh saya tidak peduli pak'

'ibu sadar anak ibu masih di sekolah saat ini'

'saya tahu pak tapi tolong puaskan saya'

'baiklah ibu akan saya puaskan lonte seperti ibu'

'akh terima kasih pak puaskan saya pak'

####

ambar dibawa ke sebuah ruangan lain di sekolah itu yang terletak di lantai dua dan sedikit tersembunyi karena jarang dilewati.

ambar masuk ke dalam ruangan itu dengan mata tertutup dan tubuh yang sudah tidak ditutupi sehelai benangpun.

pak siswanto meninggalkan ambar berdiri sendiri tanpa bisa melihat keadaan di sekitarnya.

sementara itu pak siswanto menyiapkan sebuah kamera handycam dan memulai merekam dari sebuah tripod yang menyangganya.

'gimana bu? ibu senang'

'akh iya pak saya senang sekali'

'kalo begitu kita mulai sekarang'

'iya pak akh'

'sekarang buka penutup mata ibu'

'baik pak'

ambar melepas kain hitam yang sejak tadi menutup matanya dan perlahan membuka matanya untuk melihat.

namun ketika matanya terbuka seluruhnya, ambar begitu terkejut menyadari bahwa di ruangan itu tidak hanya mereka berdua.

selain dia dan pak siswanto ada beberapa laki laki lain yang dia kenali sebagai pengurus yayasan sekolah ini.

'akh apa ini pak'

ambar mencoba menutupi tubuhnya dari pandangan laki laki berumur di depannya itu namun sia sia saja karena ukuran payudaranya yang besar.

'gimana pak sudah bisa dimulai' kata salah satu lelaki yang tidak dia kenali.

'silakan pak dinikmati, ibu ini pasti akan suka sekali'

gerombolan lelaki itu segera menyerbu ke arah ambar yang hanya diam tidak berdaya dan segera mengerubunginya.

tangan mereka segera beraksi meremas seluruh tubuh ambar secara bersamaan dan kasar tanpa permisi.

payudara besar ambar, paha, vagina tidak lolos dari tangan tanga jahil lelaki lelaki mesum itu.

'hhhhahhhh ...akhhh'

'tolong pak akhhhhh'

'sudah akhhhh sakit akh'

'hyahhhhh'

'sudah pak tolong '

tapi tanpa menghiraukan permohonan ambar mereka terus menggerayangi tubuh telanjang ambar tanpa ampun.

'wah susu ibu besar sekali haha'

'iya besar masih bersusu lagi haha'

'jadi pengen netek ke susu ibu haha'

'ini memeknya juga sudah basah begini'

kata kata kotor memenuhi ruangan di sekolah yang seharusnya menjadi tempat membentuk calon penerus bangsa yang berbudi itu.

'hnnnnaaahhhh'

'siap siap bu, ibu akan kita entot haha'

'pak sis tolong pak'

'sudah bu dinikmati saja hahaha'

pak siswanto mejawab enteng dari kejauhan sambil terus merekam adegan di depannya itu dengan kamera handycamnya.

ambar merasakan vaginanya di masuki oleh jari jari yang mengocok kasar hingga membuat dia mendesah keras.

sementara salah satu lelaki menjejalkan penisnya ke dalam mulutnya sementara laki laki lain menempelkan penisnya ke pipinya.

kedua buah dadanya juga dipakai untuk menjepit penis lelaki yang duduk di atasnya dan putingnya juga ditarik tarik kasar.

sementara itu kedua tangannya dipaksa mengocok penis dua laki laki yang berdiri di samping kanan kirinya.

'haaha ibu ini benar benar suka kontol'

'ahhhhh sreppppp'

'mmnhhhhhhhh'

'hahhhhha'

ambar begitu tidak berdaya menghadapi begitu banyak penis yang mengcaung tegak di hadapannya itu.

'ahhhhhhh...akhhhh'

ambar merasa seluruh tubuhnya menjadi sensitif akibat digerayangi beramai rami oleh pengurus yayasan itu.

'mmbbghhhhh'

'akh mulut ibu ennnak sekali'

'aaahhhh...oohhhhh'

'memeknya semakin basah hahaha'

ambar sudah tidak mampu lagi dan hampir saja pingsan ketika diminta penis penis itu yang terus datang dan pergi.

'akhhh aku mau kelaur akhhhh'

salah satu lelaki itu menumpahkan spermanya di wajah ambar yang cantik mengenai mulut hidung dan sebagian rambutnya.

'fuahhhhh'

'aku mau ngentot ibu ini aku sudah ndak kuat'

'akh iya pak entot saya'

'akkhhhhhhhhh'

'aaaaahhhhh ennnak sekali akh'

'akhhhh memeknya sempit sekali akhhhh'

'aaahhhhhhh'

'aaakkkkhhh...akhh...enak sekali'

penis itu terus menyodok vaginanya tanpa ampun, ambar hanya pasrah tubuhnya dipakai secara beramai ramai.

'oh saya mau kelaur bu akh'

'akh saya juga pak akh'

''saya keluar di dalam ya bu akhhhhh'

'akh silakan pak silakan penuhi memek saya dengan pejuh bapak'

'say keluar bu akhhhhhhhhhhhhhhhhh'

'ingggghhhhhhhhhhhh'

'uahhhhhhhhhhhhhhhgggggg'

'ayo minggir sekarang giliran saya'

'itu anusnya silakan dipakai pak, ibu ini suka dientot disitu' pak siswanto menambahi

'ahhhhhh ahhhhhh iya pak akhhh'

'terima pejuhku bu terima ini akhhhhhhhhhhhh'

'mnnfgggggggg...uahhhhh'

lelaki leaki itu bergantian menyetubuhi ambar dan menumpahkan spermanya dalam vaginanya.

tubuh ambar penuh dengan cairan lengket sperma bercampur dengan keringat lelaki yang telah menyetubuhinya bergantian.

'akhhh lagi...akh pejuhi aku lagiiiiiiii'

#####

setelah selesai digangbang, tubuh ambar ditinggalkan tidak berdaya penuh dengan sperma.

'ayo bangun bu ambar'

pak siswanto membereskan kamera handycamnya dan bersiap meninggalkan ruangan itu tanpa menyentuh ambar sama sekali.

'pak saya ingin bica.....'

pak siswanto seakan tidak peduli meninggalkan ambar begitu saja sementara ambar belum sempat bicara padanya.

'pak..pak...'

ambar menunduk sedih dan bingung sementara tangannya mengelus elus perutnya yang penuh cairan sperma.

ya,benar ambar sedang berbadan dua saat ini, hasil testpack menunjukkan dia positif hamil saat ini.

sudah hampir 2 minggu ambar telat mendapatkan datang bulan sejak menstruasi terakhirnya bulan lalu.

dia tidak yakin ini anak siapa, entah itu pak siswanto atau pak heri yang selama ini rutin menumpahkan sperma dalam rahimnya yang subur.

namun satu yang pasti calon janin yang kini sedang tumbuh dalam perutnya itu bukan anak dari suaminya sendiri.

#####
Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar