Cerita Eksibisionis Diva : Istriku BDSM Lonteku 3 - Brutal Slave

Aku tiba dirumah seusai off kerja, seperti biasa, makan dengan tenang, kemudian mandi, setelah keluar kamar mandi, aku menyiapkan tayangan video pada flash disk pada tv di kamar tidur kami. kemudian aku kedapu menarik Diva dengan kasar dan menamparnya, tentu saja dia mengamuk karena ku perlakukan demikian. Namun ku seret pada rambutnya menuju kamar dan meminta menonton video yang ku putar dari Flasdisk ke TV di kamar. Belum pernah sekalipun dalam pernikahan kami, ku tampar Diva, istri ku atau ku jambak rambutnya.

Setelah ia menonton satu kali permainan selingkuhnya dengan Soleh, ia langsung berlutut meminta maaf, namun aku sudah terbakar emosi yang sulit dipadamkan hanya dengan kata maaf. Ku minta ia membuka pakaiannya sambil ku bentak dengan suara tingg. Diva membuka pakaiannya pelan dan lambat sambil menangis, namun ku katakan kalau Soleh yang menyuruh mu membuka pakaian, kau pasti mau bukan !, bahkan kau yang membuka celana soleh dan mengoral penisnya.

“Ayo cepet lonte !” kata ku yang emosi pada istri ku. Istri ku sudah bugil dan langsung ku tarik menungging di kasur kamar ku, tidak ada lagi for play yang romantis. Ku masukkan jari ku, tiga jari sekaligus menusuk memeknya dan mengocok, mengaduk kasar memek Diva.

“p l a kkkk ! diam lonte, Soleh boleh kenapa aku kaga’k” kata ku pada istri ku setelah menamparnya bokongnya, karena ia menghindar dan menolak jari ku. Ingin ku perlihatkan kontol ku yang sudah gede, namun aku ingin membuatnya pingsan, seperti saat ia membuat ku pingsan karena menonton videonya, saat ia dikontolin dan digenjot Soleh tempo hari. Ku sodok ketiga jari ku keras.2....

“Seperti ini kau di sodok jari soleh Hah !, kau kegatelan bukan !” kata ku, dan Diva akhirnya orgasme dan ku tampar bokongnya yang bergetar itu sampai akhirnya tenang.

“dasar perek, bini lonte !” kata ku, sama sitri ku, Karena ia orgasme meski ku kasar’in.

“buka pantat mu, jangan tarik atau halangi tangan ku atau ku gampar kau lonteeee !” kata ku dan meludah anusnya dan menusuk jari ku masuk, saat tangannya membuka pantatnya, namun menghalangi tangan ku, sehingga ku tampar berulang-ulang bokongnya, belum pernah sekalipun ku tampar bokong istri ku, hari ini ku lakukan berulang2, sampai ia menyerah dan membiarkan tangan ku menggosok bo’olnya. Ku sodok bo’olnya dengan tangan ku sampai ia orgasme, membuat aku kaget sekaligus marah dan gemes.

“emang lonte ke gatelan.... dikasar’in tapi klimaks lagi” kata ku sambil menampar bokongnya yang bergerak2 orgasme.

Ku tarik kepalanya dan meminta ia menjilat tangan ku yang baru mengobrak abrik anusnya, ia sudah pasrah berlinang air mata dan menjilat jari ku. Aku kembali ke belakangnya membuka celana ku, menyuruhnya menghadap ke depan dan jangan menoleh kebelakang kalau tidak ingin ku tampar. Kontol ku yang mungkin sudah tiga kali lipat ukuran semula, tanpa ku basahi, bukan menggesek kemaluannya tetapi menuju anusnya. Diva mau berontak namun satu tamparan keras pada wajahnya yang mencoba menoleh kebelakang, membuat ia terdiam dengan muka terjerembab ke kasur dan terisak menahan tangis.

Saat penis ku yang sudah bertransformasi, berubah bentuk menjadi super size ini membelah masuk, Diva menjerit dan ia menoleh kebelakang namun kembali tamparan keras diwajahnya dan ia terjerambab dengan wajah tertanam pada kasur lagi. Ku masukkan sampai setengah kontol ku.

“aaaaAAAAHHHHH” jerit kesakitan Diva saat merasakan, ku perawani bo’olnya.

“sayanngggg punya mu kok....gedeeee sakitttttt!” kata istri ku menahan sakit, mengomentari kontol ku yang baru di upgrade.

“jangan panggil aku sayanggggg babiiiii !” kata ku, karena kini rasa sayang sama istri ku sudah hilang dan diganti amarah, seakan ingin membalaskan sakit hati ku.

“ampuunnnnn sakiiiittttttt !” teriak istri ku, kemudian pingsan. Dalam hati ku ;“kau buat aku pingsan melihat kau di kontolin soleh, kini kau akan pingsan karena ku kontolin bo’ol mu”. Ku cabut burung ku dari anus istri ku, ku ambil celana dalamnya dan ku basahi dengan segayung air dari kamar mandi dan membangunkannya dari pingsan dengan membasahi wajah dan lehernya.

Saat ia mulai menggeliat matanya terbuka pelan, dan kini dalam posisi konvensional ku sodok anusnya kembali. Diva menjerit pelan, dan menahan perut ku, ku tahan kedua tangannya dan menggenjotnya keras.
“sekarang lihat lonte, kau bilang kontol ku kecil...lihat ini” kata ku, sambil bangkit mencabut kontol ku dan menunjukkan kontol ku didepan wajahnya dan ku tahan kepalanya dengan tangan ku.

“sekarang gede’an punya sapa hah ! ?” tanya ku, dan kembali ku tampar mulutnya karena tidak menjawab dan ku katakan; kenapa kau tidak menjawab pertanyaan ku tetapi si Habib cabul itu bertanya ! kau jawab.
“Gede’an punya mas” kata istri ku pelan.

“plakkkk..... mas siapa.... ? roy atau soleh ? !” kembali tamparan ku pada Binal ku, Bini nakal ku, sambil bertanya.
“punya masss roy” jawab istri ku ditengah isak tangisnya.

“jangan bohong dan Cuma menyenangkan aku saja kau lonte, sekarang jilat kontol mas habis masuk pantat mu” kata ku pada istri ku. “bener mas sekarang punya mas gede...!” kata istri ku.

“ayo pegang dengan tangan mu dan jilat” kata ku, dan Diva menatap ku dengan berlinang air mata dan tangis, namun ku tampar ia dan memintanya menjilat, akhirnya ia memegang kontol ku dan menjilatnya.

“jilat sampai bersih dari e’e (tai) mu !” kata ku, setelah bersih ku tahan kepalanya dan memintanya menelan kontol ku masuk lebih dalam sampai menyentuh tenggorokkannya. Ku keluarkan ia terbatuk2 dan ku masukkan lagi berulang2 sampai ia mengeluarkan banyak lendir dari mulutnya.

Kali ku tahan kepalanya dan ku genjot mulutnya, sambil menampar pipinya agar dia membuak mulutnya dengan lebar, kembali ia terbatuk2 setelah ku lepas. Mukanya penuh lendir dari mulutnya, membasahi wajah, menutup matanya dan juga membasahi rambutnya.

Ku kang-kangi diva kembali, ku buka kakinya lebar dan memasukkan kontol gede ku ke dalam memeknya dan menggenjotnya langsung keras, Diva merintih keras namun segera ku sumpal dengan celana dalamnya yang ku basahi tadi.

“aku tidak ingin mendengar rintihan lonte di kamar ku” kata ku, suara rintihannya yang dulu membangkitkan gairah, kini malah menimbulkan amarah dan kebencian. Dengan mulut tersumpal ku sodok lebih dalam dan keras, ia menggeliat menghindar sodokkan ku yang makin dalam namun sesekali mengimbanginya dan menghindar lagi ketika ku tekan sampai mentok, kandas di dalam rahimnya.

“mmmhhhhhh !” suara Diva tertahan, kembali orgasme Binal ku, bini nakal ku ini.

ku cabut sumpalan dimulutnya dan meminta ia membersihkan kontol ku dari maninya. Meski diitengah kelelahan, diva yang biasanya kalau lelah menolak dan minta istirahat, kini tanpa melawan, menolak atau membantah langsung mengoral konti ku, matanya tidak henti menatap ku.

“apa yang kau lihat!” kata ku, kemudian bangkit dan mengikat matanya dengan BH-nya, kemudian ku minta mengoral kontol ku kembali. Kemudian ku tarik ia ke sofa, tempat ia di genjot soleh pertama kali dalam tayangan videonya, menunggingkan bokongnya ke atas dan ku ludahi bo’olnya dan memasukkan kontol ku kembali. Kontol ku benar2 membelah bo’ol diva, ketika ku cabut bo’olnya terbuka lebar dengan dinding merah dan bagian dalam gelap dan hitam, ku cabut berulang2 lalu meminta ia menghisapnya, sampai ia pingsan karena ku kontolin kembali dan kali ini sambil orgasme, benar ke gatelan memeknya.

=====bersambung ======
Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar