Aku tiba dirumah seusai off kerja, seperti biasa, makan dengan tenang,
kemudian mandi, setelah keluar kamar mandi, aku menyiapkan tayangan
video pada flash disk pada tv di kamar tidur kami. kemudian aku kedapu
menarik Diva dengan kasar dan menamparnya, tentu saja dia mengamuk
karena ku perlakukan demikian. Namun ku seret pada rambutnya menuju
kamar dan meminta menonton video yang ku putar dari Flasdisk ke TV di
kamar. Belum pernah sekalipun dalam pernikahan kami, ku tampar Diva,
istri ku atau ku jambak rambutnya.
Setelah ia menonton satu kali permainan selingkuhnya dengan Soleh, ia
langsung berlutut meminta maaf, namun aku sudah terbakar emosi yang
sulit dipadamkan hanya dengan kata maaf. Ku minta ia membuka pakaiannya
sambil ku bentak dengan suara tingg. Diva membuka pakaiannya pelan dan
lambat sambil menangis, namun ku katakan kalau Soleh yang menyuruh mu
membuka pakaian, kau pasti mau bukan !, bahkan kau yang membuka celana
soleh dan mengoral penisnya.
“Ayo cepet lonte !” kata ku yang emosi pada istri ku. Istri ku sudah
bugil dan langsung ku tarik menungging di kasur kamar ku, tidak ada lagi
for play yang romantis. Ku masukkan jari ku, tiga jari sekaligus
menusuk memeknya dan mengocok, mengaduk kasar memek Diva.
“p l a kkkk ! diam lonte, Soleh boleh kenapa aku kaga’k” kata ku pada
istri ku setelah menamparnya bokongnya, karena ia menghindar dan menolak
jari ku. Ingin ku perlihatkan kontol ku yang sudah gede, namun aku
ingin membuatnya pingsan, seperti saat ia membuat ku pingsan karena
menonton videonya, saat ia dikontolin dan digenjot Soleh tempo hari. Ku
sodok ketiga jari ku keras.2....
“Seperti ini kau di sodok jari soleh Hah !, kau kegatelan bukan !” kata
ku, dan Diva akhirnya orgasme dan ku tampar bokongnya yang bergetar itu
sampai akhirnya tenang.
“dasar perek, bini lonte !” kata ku, sama sitri ku, Karena ia orgasme meski ku kasar’in.
“buka pantat mu, jangan tarik atau halangi tangan ku atau ku gampar kau
lonteeee !” kata ku dan meludah anusnya dan menusuk jari ku masuk, saat
tangannya membuka pantatnya, namun menghalangi tangan ku, sehingga ku
tampar berulang-ulang bokongnya, belum pernah sekalipun ku tampar bokong
istri ku, hari ini ku lakukan berulang2, sampai ia menyerah dan
membiarkan tangan ku menggosok bo’olnya. Ku sodok bo’olnya dengan
tangan ku sampai ia orgasme, membuat aku kaget sekaligus marah dan
gemes.
“emang lonte ke gatelan.... dikasar’in tapi klimaks lagi” kata ku sambil menampar bokongnya yang bergerak2 orgasme.
Ku tarik kepalanya dan meminta ia menjilat tangan ku yang baru mengobrak
abrik anusnya, ia sudah pasrah berlinang air mata dan menjilat jari ku.
Aku kembali ke belakangnya membuka celana ku, menyuruhnya menghadap ke
depan dan jangan menoleh kebelakang kalau tidak ingin ku tampar. Kontol
ku yang mungkin sudah tiga kali lipat ukuran semula, tanpa ku basahi,
bukan menggesek kemaluannya tetapi menuju anusnya. Diva mau berontak
namun satu tamparan keras pada wajahnya yang mencoba menoleh kebelakang,
membuat ia terdiam dengan muka terjerembab ke kasur dan terisak menahan
tangis.
Saat penis ku yang sudah bertransformasi, berubah bentuk menjadi super
size ini membelah masuk, Diva menjerit dan ia menoleh kebelakang namun
kembali tamparan keras diwajahnya dan ia terjerambab dengan wajah
tertanam pada kasur lagi. Ku masukkan sampai setengah kontol ku.
“aaaaAAAAHHHHH” jerit kesakitan Diva saat merasakan, ku perawani bo’olnya.
“sayanngggg punya mu kok....gedeeee sakitttttt!” kata istri ku menahan sakit, mengomentari kontol ku yang baru di upgrade.
“jangan panggil aku sayanggggg babiiiii !” kata ku, karena kini rasa
sayang sama istri ku sudah hilang dan diganti amarah, seakan ingin
membalaskan sakit hati ku.
“ampuunnnnn sakiiiittttttt !” teriak istri ku, kemudian pingsan. Dalam
hati ku ;“kau buat aku pingsan melihat kau di kontolin soleh, kini kau
akan pingsan karena ku kontolin bo’ol mu”. Ku cabut burung ku dari anus
istri ku, ku ambil celana dalamnya dan ku basahi dengan segayung air
dari kamar mandi dan membangunkannya dari pingsan dengan membasahi wajah
dan lehernya.
Saat ia mulai menggeliat matanya terbuka pelan, dan kini dalam posisi
konvensional ku sodok anusnya kembali. Diva menjerit pelan, dan menahan
perut ku, ku tahan kedua tangannya dan menggenjotnya keras.
“sekarang lihat lonte, kau bilang kontol ku kecil...lihat ini” kata ku,
sambil bangkit mencabut kontol ku dan menunjukkan kontol ku didepan
wajahnya dan ku tahan kepalanya dengan tangan ku.
“sekarang gede’an punya sapa hah ! ?” tanya ku, dan kembali ku tampar
mulutnya karena tidak menjawab dan ku katakan; kenapa kau tidak menjawab
pertanyaan ku tetapi si Habib cabul itu bertanya ! kau jawab.
“Gede’an punya mas” kata istri ku pelan.
“plakkkk..... mas siapa.... ? roy atau soleh ? !” kembali tamparan ku pada Binal ku, Bini nakal ku, sambil bertanya.
“punya masss roy” jawab istri ku ditengah isak tangisnya.
“jangan bohong dan Cuma menyenangkan aku saja kau lonte, sekarang jilat
kontol mas habis masuk pantat mu” kata ku pada istri ku. “bener mas
sekarang punya mas gede...!” kata istri ku.
“ayo pegang dengan tangan mu dan jilat” kata ku, dan Diva menatap ku
dengan berlinang air mata dan tangis, namun ku tampar ia dan memintanya
menjilat, akhirnya ia memegang kontol ku dan menjilatnya.
“jilat sampai bersih dari e’e (tai) mu !” kata ku, setelah bersih ku
tahan kepalanya dan memintanya menelan kontol ku masuk lebih dalam
sampai menyentuh tenggorokkannya. Ku keluarkan ia terbatuk2 dan ku
masukkan lagi berulang2 sampai ia mengeluarkan banyak lendir dari
mulutnya.
Kali ku tahan kepalanya dan ku genjot mulutnya, sambil menampar pipinya
agar dia membuak mulutnya dengan lebar, kembali ia terbatuk2 setelah ku
lepas. Mukanya penuh lendir dari mulutnya, membasahi wajah, menutup
matanya dan juga membasahi rambutnya.
Ku kang-kangi diva kembali, ku buka kakinya lebar dan memasukkan kontol
gede ku ke dalam memeknya dan menggenjotnya langsung keras, Diva
merintih keras namun segera ku sumpal dengan celana dalamnya yang ku
basahi tadi.
“aku tidak ingin mendengar rintihan lonte di kamar ku” kata ku, suara
rintihannya yang dulu membangkitkan gairah, kini malah menimbulkan
amarah dan kebencian. Dengan mulut tersumpal ku sodok lebih dalam dan
keras, ia menggeliat menghindar sodokkan ku yang makin dalam namun
sesekali mengimbanginya dan menghindar lagi ketika ku tekan sampai
mentok, kandas di dalam rahimnya.
“mmmhhhhhh !” suara Diva tertahan, kembali orgasme Binal ku, bini nakal ku ini.
ku cabut sumpalan dimulutnya dan meminta ia membersihkan kontol ku dari
maninya. Meski diitengah kelelahan, diva yang biasanya kalau lelah
menolak dan minta istirahat, kini tanpa melawan, menolak atau membantah
langsung mengoral konti ku, matanya tidak henti menatap ku.
“apa yang kau lihat!” kata ku, kemudian bangkit dan mengikat matanya
dengan BH-nya, kemudian ku minta mengoral kontol ku kembali. Kemudian ku
tarik ia ke sofa, tempat ia di genjot soleh pertama kali dalam tayangan
videonya, menunggingkan bokongnya ke atas dan ku ludahi bo’olnya dan
memasukkan kontol ku kembali. Kontol ku benar2 membelah bo’ol diva,
ketika ku cabut bo’olnya terbuka lebar dengan dinding merah dan bagian
dalam gelap dan hitam, ku cabut berulang2 lalu meminta ia menghisapnya,
sampai ia pingsan karena ku kontolin kembali dan kali ini sambil
orgasme, benar ke gatelan memeknya.
=====bersambung ======
Home
Cerita Eksibisionis
Diva
Penulis Lain
Cerita Eksibisionis Diva : Istriku BDSM Lonteku 3 - Brutal Slave
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar