Haii…. Kenalin, namaku Vani, aku mau share nih tentang pengalaman
sex aku yang mungkin dibilang agak2 nakal yah… Menurut testimonial
temen2 ku sih (khususnya para cowo  ) aku tuh punya muka dan body yang
terbilang oke, body ku tuh putih (maklum turunan Tionghoa), mungil tapi
padat berisi, toketku juga terbilang besar buat ukuran tubuhku yang
tingginya cuma 160 cm. Sekarang ini sih aku lagi kuliah di salah satu
universitas swasta di Bandung, lagi ngambil jurusan manajemen semester
akhir.
Awalnya aku ga sadar kalo aku tuh punya kecenderungan buat
jadi exhibisionis… Aku mulai menyadarinya waktu aku SMU. Mula2nya sih
aku cuma seneng ngeliatin lekuk-lekuk body ku sendiri di depan cermin,
saat itu, entah mengapa aku pun jadi ingin mencoba untuk memamerkan
lekuk tubuhku di depan orang lain. Setelah itu, kucoba memberanikan diri
menahan malu untuk sedikit2 memperlihatkan keseksian tubuhku pada orang
lain. Dan hasilnya, aku pun merasakan sebuah perasaan yang aneh… malu,
tegang, namun aku pun merasa sangat horny… Setelah kejadian itu, aku pun
berulang kali mencoba untuk mengeksplor fantasy sex ku di depan umum
dan aku pun menjadi semakin berani dalam melakukanny. Berikut ini adalah
salah satu pengalaman ekhibisionisku….
Selasa… Biasanya menjadi
hari yang melelahkan bagi anak2 kelas 2IPA. Hari Selasa adalah jadwal
kelas kami mengikuti pelajaran olahraga. Aku sendiri sebenarnya kurang
suka pelajaran olahraga. Tapi akhir2 ini aku menjadi suka, karena waktu
olahraga aku dapat kesempatan buat memamerkan keseksian tubuhku.
Kelasku, 2IPA 1 adalah kelas yang mendapat jadwal olahraga bersama kelas
2IPA 2. Kami berolahraga mulai jam 6 pagi. Pagi itu, aku pun mulai
membuat rencana untuk memperlihatkan keseksian tubuhku. Akhirnya aku pun
memutuskan untuk memakai seragam olahraga tanpa memakai pakaian dalam.
Baju olahraga ku berwarna putih dan ketat, ini membuat buah dadaku yang
padat menjadi agak tercetak di baju. Namun, aku melihat tubuh bagian
bawahku menjadi kurang terekspos karena celana olahraga yang kukenakan
berbahan agak tebal dan masih 15 cm di atas lutut. Lalu aku pun
memutuskan untuk tidak memakai celana olahragaku, hanya memakai celana
stretch hitam (celana yang biasa dipakai untuk senam atau berenang sama
cewe) saja. Oyah, aku juga sangat senang memakai celana senam karena
celana senam berbahan tipis dan ketat mengikuti bentuk tubuhku, sehingga
aku merasa seksi. Aku pun melihat diriku di depan cermin, baju yang
ketat memperlihatkan sedikit nipple ku dan celana stretch yang hanya
menutupi setengah pahaku tanpa celana dalam. “Hmm, pasti temen2 ku ga
bakal ngelupain pemandangan ini seumur hidupnya” gumamku. Lalu aku pun
berangkat ke sekolah dengan menggunakan seragam seperti biasa.
Sesampainya di sekolah, teman2 sekelasku sudah berkumpul. Aku pun segera
membuka seragamku yang didouble dengan baju olahraga di wc sekolah.
Ketika aku keluar dari wc, teman dekatku Wina melihatku “Van! Gile lu
yah! Berani banget lu pake baju OR kaya gini ke sekolah!”, “Liat tuh!
Toket lu uda keliatan dikit putingnya, pantat lu juga keliatan nyetak
banget di celana lu! Eh, lu ga pake cd yah? Itu ga kliatan belahan
cdnya…”. “Hehe, iyah ni Win, hari ni aku pengen nyoba kasih liat anak2
kelas hobi rahasia gw”. “Eh tapi lu keliatan seksi banget tau, gw juga
jadi pengen nyoba sekali2 kaya lu hehe” kata Wina. “ Aku dan Wina masuk
ke ruangan olahraga, aku melihat teman2ku terbengong2 melihat pakaianku.
Teman2 cowo ku melihatku dengan tatapan nafsu, aku pun merasa
terangsang dengan tatapan mereka.
Seperti biasa, pada pelajaran
olahraga kami hanya disuruh berlari mengelilingi ruangan olahraga.
Pentilku yang mengeras karena terangsang beserta toketku yang
berguncang2 saat ku lari semakin menarik perhatian. Setiap langkah lari
membuat toketku bergerak liar naik turun, ada beberapa teman cowo yang
berusaha tidak sengaja menyenggol toketku saat berlari. Aku pun pura2
tidak merasa, namun apa boleh buat, pentilku semakin mengeras, dan
memiawku mulai basah. Saat lari tersebut selesai, bajuku telah basah
oleh keringat dan sekilas dapat warna krem toketku beserta pentilnya
yang bulat kecil berwarna pink. Memiawku pun telah membasahi celanaku,
sehingga di daerah selangkanganku tercetak rembesan air. Pada saat itu
aku merasa malu dilihat teman2 kelasku sekaligus sangat senang.
Salah satu teman baikku, Doni mendekatiku “Van, seksi banget sih lu hari
ini..” katanya. “Ah kamu bisa aja..” kataku.. “Bener lagi, body lu tuh
hot banget!” “ Eh, temenin gw bentar yuk ke lantai atas, gw mau ngambil
barang yang ketinggalan nih” katanya. Aku pun mengikutinya ke lantai
atas sekolah. Di lantai atas ini adalah tempat praktikum, hanya dipakai
pada saat siang hari pada waktu praktikum. Karena itu pagi hari di sini
sangat sepi. Sesampainya di lantai atas, aku bertanya “Mana barang lu
Don?” Tiba2 Doni memelukku dan meremas pantatku dengan kuat. “Van, lu
tuh bener2 bikin gw ga tahan lagi” katanya. Tak kusangka Doni yang
biasanya alim sekarang mendadak agresif seperti ini. “Donn, jangan donk,
ngapain sih lu pegang2 gw!?”
Doni pun mulai beraksi, kurasakan
tangannya menggerayangi dada dan belahan pantatku. Tangannya tiba2 mulai
berpindah memainkan memiawku yang masih terbungkus celana senam. “Donn…
jangan donk Donn, plis brentii…” aku pun memelas. “Salah lu sendiri,
pake baju seksi2… lagian memiaw lu udah becek nih, lu juga pasti lagi
horny kan!” sanggah Doni. Memang benar, tanpa sadar memiawku sudah
becek, kurasakan rasa yang begitu nikmat ketika Doni memainkannya dengan
kedua jarinya. “ahhh… ahhh…. ahhh…. Gw dah mao kluar nih Donn…. Brenti
dooonk, gw malu banget kalo keluar disini…” kataku… Namun Doni
meneruskan gerakannya dan dalam beberapa detik aku pun mengeluarkan
cairan dari dalam memiawku yang terbungkus celana. Kedua pahaku bergetar
hebat, aku pun tak kuasa menahan beban tubuhku lagi. Kulihat kedua
pahaku dialiri oleh cairan yang mengalir dari celana ketatku yang kini
telah basah. Melihatku yang tidak berdaya ini, Doni segera mengeluarkan
penisnya dalam celan or nya dan mengarahkanku dalam posisi berlutut.
Tanpa basa-basi, dia pun memasukkan seluruh penisnya ke dalam mulut
kecilku sampai mengenai ujung mulutku. Aku pun terbatuk-batuk tersedak
penis Doni. Namun, Doni tetap menahan penisnya dalam mulutku walau pun
aku terbatuk. Tangannya terus memegang kuat kepalaku sambil memaksa
kepalaku bergerak maju mundur menghisap penisnya. Aku menjadi sulit
bernapas dan mulut ku pun dipenuhi oleh air liur. Penis Doni terus
menerjang dalam mulutku, aku meremas pantat Doni, meminta dia
mengeluarkan penisnya, namun yg terdengar hanyalah suara penis Doni yang
bersentuhan dengan ludahku. Tiba2 Doni mengeluarkan penisnya, aku hanya
bisa terbatuk2… Tanpa menunggu lama, Doni menyodorkan penisnya kembali
ke depan mukaku “ayo jilat!” katanya. Aku pun menjilatinya bolak-balik
dari biji sampai batangnya. “Aaah, kamu pinter banget jilatinnya, gw dah
mau keluar nih…” kata Doni. Dia memegang kepalaku kembali, lalu
memasukkan penisnya dalam2 ke mulutku. Crottt… crott…. Crottt… sperma
Doni masuk ke dalam mulutku, sebagian langsung tertelan karena dia
memasukkan penisnya cukup dalam. Baru kali itu aku merasakan sperma yang
sesungguhnya… Rasanya tidak enak, baunya pun menjijikan, tapi entah
mengapa aku merasa sangat terangsang saat meminum sperma Doni. “Gimana?
Enak gak?” tanya Doni sambil senyum2. Aku tidak menjawab, aku hanya
terus menjilati sisa sperma yang tersisa di penis Doni. “Sori yah, abis
gw gak tahan liat body lu” kata Doni. “Gapapa Don, ternyata ngemut penis
lu enak juga…” kataku sambil terengah-engah. Setelah itu, Doni pun
berpamitan turun ke kelasnya karena bel masuk telah berbunyi. Aku pun
mengganti pakaianku dengan seragam biasa. Celana stretchku telah basah
terkena cairan memiawku. Aku pun memakai rok seragam tanpa pakai pakaian
dalam lagi hari itu. Sekian dulu deh critaku hari ini, nanti akan
kuceritakan pengalaman lainnya lagi yah
Home
Cerita Eksibisionis
Penulis Lain
Vani
Cerita Eksibisionis Vani : Olahraga Seksi Yang Melelahkan
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar