Cerita Eksibisionis Helen : Kisahku Kisah Biasa Nggak Hotzzz 2 : Helen 3



Tak terasa sudah satu bulan ini Adit tinggal dirumah omnya. Adit masih besikap sopan sejauh ini. Hubungannya dengan tante Helen semakin dekat saja. Walau matanya nakal, namum belum ada keberanian buatnya untuk berbuat lebih jauh terhadap tante Helen.

Di suatu Malam...

“Mass, aku pengin mas”pinta Helen pada suaminya

“Aduhhh, Aku capek Mah. Mau tidur nih jangan di ganggu”jawab Arman

Seperti malam yang sudah-sudah Arman kembali menolaknya untuk bersetubuh. Dirasakan ada perubahan pada diri Arman. Padahal dulu Arman selalu bergairah terhadapnya. Kini Arman seakan tak mau menyentuhnya. Bahkan Helen sampai meminta untuk di setubuhi sebuah hal yang tak pernah Helen lakukan. Namun bagamana lagi, Helen sudah tak kuat menahan gairahnya yang sudah 1 bulan ini sudah tidak tersalurkan.

Ingin rasanya bermasturbasi sendiri. Namun sayang Helen tak pernah melakukan hal itu. Helen pun beranjak bangun dari tempat tidurnya. Gairahnya semakin meninggi saja. Dirinya tidak bisa tertidur. Di utak-atiknya handphonenya. Di search di google cara memuaskan diri sendiri. Setelah membaca beberapa artikel kini saatnya belajar secara otodidak. Disentuhnya bibir liang senggamanya yang terasa mulai basah. Helenpun beranjak menuju ke kamar mandi. Dilihatnya pintu kamar mandinya tidak tertutup rapat namun saat mendekat Helen mendengar suara dari dalam kamar mandi

“Ohhhhh Tannteeee ya spong Adit”suara dari dalam kamar mandi

Betapa kagetnya Helen saat mendengar dan melihat Adit sedang beroni sambil mengocok penisnya. Adit tidak menyadari kehadiran Helen. Matanya sedang terpejam membayangkan Helen sedang mengulum penis. Helen pun tampak kaget saat mendengar desahan-desahan Adit yang terus menyebut namanya. Apalagi dilihatnya penis Adit yang lumayan besar sedang dikocok oleh tangannya sendiri. Helen menggigit bibir bawahnya. Tanpa sadar kedua payudaranya diremasnya dengan tangannya sendiri.

“Hmmmmmppp”desah Helen

“Uhhhhh Tante Helen”desah Adit

Helen pun ikut terbuai oleh rancauan Adit. Nafas Helen semakin berat. Putingnya mengeras dan liang memeknya terasa basah sekali. Helen pun memasuki kamar yang tak jauh dari kamar mandi itu. Dibukanya pintunya namun tidak ditutupnya secara rapat agar dapat mendengar suara rancauan Adit. Helen sudah berada diatas kasur kecil dikamar itu. Mata Helen terpejam dan pikirannya mengikuti rancauan keponakannya itu. Helen membayangkan sedang mengocok penis keponakannya itu. Dipegangya batang penis Adit lalu dirinya mulai memajumundurkan tangannya..

“Ohhhh Tante. Udah tante. Sekarang Adit mau liat tante telanjang”desah Adit

Helen pun mulai membayangkan tangan nakal Adit mulai menuruni gaun tidurnya yang tanpa Helen sadari dialam nyata gaun Helen juga telah turun oleh tanganya sendiri.

“Ohhhh Ditt Remas toked tante Dit. Hmmm ya mainin putingnya Dit”desah Helen

“Teruss Dit, Uhhhhh kamu hisap puting tante Dit. Aduh tangan kamu kok mainin memek tante Dit Ohhhh”desah Helen

Rangsangan-rangsangan dari alam bawah sadarnya membuat Helen semakin mendesah, desahan Helen pun semakin lama semakin keras hingga terdengar oleh Adit yang sedang onani di kamar mandi. Disarungkannya kembali senjatanya yang masih berdiri dan Adit pun menghampiri sumber suara tersebut. Di dekatinya sebuah kamar yang pintunya terlihat tidak tertutup rapat. Sepertnya ini adalah kamar pembantu. Dibukanya dengan pelan pintu yang setengah ke tutup itu. Betapa kaget Adit saat menyadari tantenya sudah telanjang bulat dan sedang tiduran diatas kasur yang seperti Matras. Tantenya tampak tertidur namun terlihat seperti bermasturbasi. Kedua payudara Tante Helen diremas-remas oleh satu tangannya secara bergantian. Sedangkan tangan yang satunya sedang bermain di liang memekknya

“Ohhhhh, Uhhhhh, Ohhhhhhh”desah tante Helen

“Ohhh teruss Ditt, sekarang kamu entotin Tante”desah Helen yang kini semakin membuka kakinya. Kedua jarinya mulai membelah masuk keliang memeknya.

“Ohhhhh Dittt penis kamu masuk Ohhhh”desah Tante Helen

Adit tersenyum saat mendengarkan namanya Disebut-sebut oleh tantenya. Penisnya jelas semakin mengeras saja. Apalagi kini dirinya telah berhasil melihat tubuh telanjang tantenya itu. Sungguh tubuh yang indah dan menggugah birahinya. Adit mendekat kearah tantenya. Kebetulan dirinya membawa handphone yang berada disaku celananya dan dengan cepat di photonya tantenya dalam berbagai angle dan dirinya pun melakukan perekaman video. Semakin melihat tantenya beronani semakin membuat Adit tak tahan saja. Inilah kesempatan terbaiknya untuk bisa menyetubuhi tantenya.

“Mahhhh”suara Arman mencari istrinya

Mendengar suara om Arman, Aditpun segera melangkah keluar dan membatalkan niatnya untuk menyetubuhi tantenya.

“Mahhhhhh”Suara Arman semakin terdengar jelas membuat Helen jadi terbangun dari alam bawah sadarnya. Padahal dirinya sebentar lagi akan mencapai orgasmenya. Liang memeknya sudah basah sekali. Namun lagi-lagi Hasratnya kembali tertahan. Segera dipakainya kembali gaun tidurnya. Dihampiri suaminya yang berada di dapur.

“Ada apa Mas?”tanya Helen

“Darimana sih kamu Mah. Coba kamu minum obat ini dulu mah. Tadi aku udah minum”ujar Arman memberikan sebuah obat tablet dan juga segelas air putih”ujar Arman

Helen pun tanpa bertanya segera meminumnya.

“Itu kata teman aku bisa membuat kamu jadi tambah subur Mah”ujar Arman

“Nah udah 5 menit Mah”ujar Arman

“Terus kalau udah 5 menit kenapa Mas?”tanya Helen

“Kita harus ngentot Mah”ujar Arman lalu membalikan tubuh istrinya. Ditungginginya istrnya dinaikannya gaun tidurnya lalu dituruninya cd istrinya.

“Tapi Mas. Jangan disini kan ada Adit. Ohhhhh Massss nanti dia bisa tahu Mas Hmmpp”desah Helen yang merasakan kemaluan suaminya dengan cepat menyeruak masuk dan melesat diliang memeknya.
“Ohhhhhh Massssss”desah Helen
Armanpun dengan cepat memompa liang senggama Helen dari gaya belakang.

“Ohhhh Mahhh, memek kamu memang beda”ujar Arman

“Ohhhh beda gimana Mass”ujar Helen

“Sempit Mah”ujar Arman

“Nggak kaya punya Sinta sekretarisku. Tapi dia lebih binal Mah. Suka godain aku dikantor”gumam Arman di dalam hati

Selama sebulan ini memang Sintalah yang memenuhi hasrat seksualnya. Tak disangka affairnya bersama sang sekretaris membuatnya jadi ketagihan. Apalagi Sinta termasuk wanita binal. Bahkan Armanpun suka mencuri-curi kesempatan untuk menyetubuhi Sinta diruangannya. Rasa penasaran dan deg-degan membuatnya lebih tertarik untuk menyetubuhi sekretarisnya dibandingkan dengan istrinya.

“Ohhhh, Ohhhhh, Ohhhhh mass”desah Helen

“Aku sampeeeeeeee”desah Helen yang akhirnya merasakan orgasmenya

“Aku juga mahhhh”

“Ohhhhhhhhh”

“Crotzzzz, Crotzzz Crotzzzz”

Dan tak disangka Helen, malam itu teenyata Arman terus menyetubuhinya dengan berbagai gaya dan berbagai posisi. Padahal Arman tadi menolaknya tapi kini malah seperti kesetanan menyetubuhinya. Suara erangan dan desahan Helen memenuhi ruangan dapur ini. Dan anehnya tubuh Helen terasa panas dan bergairah setelah meminum obat itu. Arman pun tersenyum, dirinya tahu sedang dikerjai oleh supir kantornya. Obat yang diminum oleh dirinya dan Helen adalah obat kuat dan obat perangsang.

“Ohhhhhhhh Massssssssss”

Diam-diam ada sepasang mata yang mengawasi persetubuhan sepasang suami istri itu. Yang tak lain dan tak bukan adalah Adit keponakan mereka yang nampak sedang mengocok penisnya.

“Ohhhhh Tanteee, sebentar lagi Adit pasti bisa ngentotin tante, Ohhhhh Crotzzzzzzz”desah Adit

Bersambung
Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar