"Hehehe... Pinter sekali istri Pak Marwan ini..." Ucap Dokter Beno yang
kemudian meludahi tangannya dan menorehkan pada liang anus Citra.
"Ssshhh...Jangan Dok... Jangan...." Tepis citra ke tangan dokter mesum itu.
"Hehehe... Jangan pura-pura ya Buu.. Saya tahu Ibu adalah wanita yang
gila seks.... Dan nggak bisa diam seharipun tanpa melakukan seks..."
Jelas dokter, "Dan melihat gelagat liang senggama Ibu....Saya tahu kok
kalo Ibu pagi ini sange berat.... JUHH...." Oleh Dokter Beno kembali
melumasi lubang anus Citra.
"Oooohhh... Shhhh... Dokter..... Jangan Dok...."
"Hehehe... Udah Ibu tenang aja..." Ucap Dokter beno tak mengindahkan
keberatan Citra, "Sekarang... Miringin aja pantatnya Buu... Biar saya
sodok bo'ol Ibu dari samping... Hehehe...."
"Uuuuhhh....Jangan Dooook.... Sakit...."
"Sebentar aja kok Bu... " Paksa Dokter Beno memiringkan pantat bohay
Citra dan menariknya mundur. Setelah itu ia menyibakkan kedua daging
pantatnya dan mengarahkan kepala penisnya ke lubang anus Citra.
"Siap-siap ya Buuu..." Ucap Dokter Beno kemudian mendorong kepala penisnya maju.
CLEEPPP...
Kepala penis Dokter Beno berhasil menyeruak masuk.
"Oooohhh... Buuu... Otot lubang anusnya kenceng bangeet....Hehehe...."
Lenguh Dokter Beno merasa mendapatkan penolakan dari lubang anus Citra.
"Ssshhh... Jangan Doookk... Sakiiittt.... "
"Ooohh... Masih sakit...? Kalo gitu jangan dilawan Buu... Dibawa rileks
aja... Ntar kalo kontol saya udah masuk... Pasti bakalan enak kok...
Hehehe... JUH..." Ucap Dokter Beno yang tak henti-hentinya mencoba
menyelipkan kepala penisnya kedalam liang pembuangan Citra sembari terus
meludahinya basah.
"Sssshh.. Pelan-pelan Doookkk... Ooohhh...."
SLEEEEPPP... CLEEPP....
"Naaaahh.... Berhasil Buuu...." Girang Dokter Beno ketika merasakan
penantiannya mulai mendapatkan hasil, "Kepala kontol saya … Udah mulai
masuk Buuu...."
"Ooohh.... Dokteerrr..."
"Ssshhh.... Peret banget ya Buu lubang anus Ibuu... Kontol saya berasa
kejepit banget ini..." Desah dokter mesum itu keenakan karena jepitan
sempit liang anal Citra.
"Ooohh... Sssshhh.. Dokter.. Jaangaaannn...." Rintih Citra tanpa melakukan perlawanan.
"Enak banget Buu bo'olnyaaaa.... " Puji dokter tua mesum itu, "Saya masukin terus ya Buuu...."
"Sssshhh.. Oooohhh... Dokterrr...." Balas Citra tak menolak.
Karena birahinya yang sudah tinggi, Citra berasa bak kerbau yang dicocok
hidungnya. Wanita cantik itu hanya menuruti kemauan dokter tua itu
secara sukarela. Bahkan, mendapat perlakuan tak senonoh itu, Citra makin
menunggingkan pantatnya, menyajikan lubang anusnya kebelakang untuk
dapat disodok penis Dokter Beno lebih dalam lagi.
"Hehehe... Ternyata...Istri LONTE ini mulai menikmati ya..." Tebak
Dokter Beno girang karena meliihat kepasrahan Citra. Dengan semangat,
dokter tua itu mengambil ancang-ancang guna dapat memasukkan batang
penisnya lebih jauh lagi ke dalam liang anus Citra.
"Ssshhh... Dokteeerrr...." Lenguh Citra berpegangan pada tepi tempat tidurnya.
"Siap-siap ya Bu Citra Agustinaku Sayaaang... Saya mau nyodokin kontol
saya ke lubang bo'ol LONTEmu.... Saya mau ngentotin bo'olmu sekarang....
Hehehe..." Kekeh Dokter Beno girang.
"Ssssh... Eeehmmmmhhh...." Desah Citra pelan.
Melihat mangsanya sudah pasrah menerima segala macam perlakuan cabulnya,
Dokter Beno kemudian mengerahkan seluruh kekerasan batang penisnya
supaya mampu menembus liang anus Citra yang begitu sempit.
"Saya masukin ya Buuu... Ooooohhhh...." Teriak Dokter Beno dengan nafsu menggebu-gebu.
CLLEEPPPP....JLLEEEEEEEEBBBBBBB...
Entah mendapat tenaga dari mana, tiba-tiba Dokter Beno dapat memasukkan
separuh batang penisnya kedalam liang anus Citra dengan cepat. Membuat
istri Marwan yang dari semula pasrah karena siksaan penis mesum dokter
tua itu pada anusnya, langsung merasakan kesakitan yang amat sangat.
"HOOOAAARRRRGGGHHHHH.... DOOKTEEERRR... SAAAKKKIIIITTTT...." Jerit Citra
sejadi-jadinya karena tusukan brutal dokter tua itu. Yang disusul oleh
suara bentakan keras seorang leki-laki dari belakang tubuhnya.
"EMANG YAA.... DASAR DOKTER MESUM NGENTOTTTT...!" Tendang Marwan kearah
pantat Dokter Beno. Membuat tubuh bawah dokter itu menjadi maju, dan
menyodok anus istrinya
"AAARRRRGGGGHH.... STOPP DOOKK... SAAAKKIIITT ...." Lenguh Citra
kesakitan karena sodokan-sodokan tajam penis Dokter Beno pada anusnya.
Walau Citra sudah berulang kali melakukan anal seks, namun entah kenapa
kali itu rasanya benar-benar menyakitkan.
"Looohhh..? Eh.. Pak Marwan...?" Kaget dokter tua itu ketika akhirnya mengetahu siapa lelaki yang ada dibelakangnya
"ENAK YA DOK...?" Tendang Marwan lagi kearah pantat Dokter Beno,
"Ehhh.. Anu.. Anu Pak...." Panik dokter renta itu sambil buru-buru
memundurkan pantatnya, guna mencabut batang penisnya keluar dari anus
Citra.
Namun, belum juga Dokter Beno berhasil mencabut batang penisnya dari
anus Citra, lagi-lagi Marwan menendang pantat dokter tua itu kuat-kuat.
"GAUSAH TAKUT GITU DONG...TERUSIN AJA DOK...." Bentak Marwan sambil
menendang pantat Dokter Beno. Membuat penis panjang dokter mesum yang
separuh tertancap kedalam liang anal Citra itu menjadi tertancap semua
hingga pangkalnya, "DASAR DOKTER BAJINGAN...."
"AARRRGGHHH... HOOOAAARRRRGGGHHHHH.... DOOKTEEERRR... " Jerit Citra
kencang karena merasakan seks anal yang biasanya nikmat, entah kenapa
berubah menjadi hal yang menyakitkan seperti ini.
"Enak banget ya Dok... Bisa ngentotin bini orang...." Tendang Marwan
keras ketubuh Dokter Beno. Membuat tubuh rentanya kemudian terpelanting
kesamping. Menabrak tirai penutup tempat tidur dan jatuh
terguling-guling.
BRUUUAAAGGGHHH... BLUUUGGHHHH.... PRANG KLONTAANG
"AAARRGGHH... Aaaarrgghh.. Aduuuhhh...." Rintih Dokter Beno kesakitan.
"Eh...? Mas Jupri...?" Kaget Citra ketika melihat samar kearah lelaki
kekar yang tiba-tiba sudah berada di belakang tubuhnya. Ia terlihat
begitu emosi. Matanya melotot dan berwarna merah.
"Mas Jupri..." Panggil Citra lirih karena kehabisan tenaga. Perlahan, pandangannya meredup.
Dan tak lama kemudian, tubuh Citra melemas dan tergeletak pingsan.
"DASAR DOKTER BEJAT..." Ucap Marwan melangkah mendekat ketubuh Citra dan
memeriksa kondisinya. "Sejak kapan Dokter mempermainkan wanita-wanita
yang tak berdaya seperti ini...?"
"Eh... Apa maksud Anda Pak...?" Tanya Dokter beno berusaha berkilah
sambil buru-buru memasukkan batang penisnya yang masih begitu tegang
kedalam resleting celananya.
"Nggak usah MUNGKIR LO... ANJING... BARUSAN.... Lo udah ngelakuin hal yang tak senonoh kepada Istri Saya....."
"Ehh... MAKSUD BAPAK APA....? Jangan asal nuduh ya...? Apa buktinya...?"
Gertak Dokter Beno sambil berusaha bangkit dari jatuhnya.
"ANJING NIH DOKTER... MALAH NANTANGIN..." Ucap Marwan emosi, "Udah
ketahuan mesum... Masih aja nggak mau NGAKU... .. Ini buktinya NJING...
Emosi Marwan sambil menunjukkan karung putih besar yang ia seret masuk
kedalam kamar rawat Citra.
"Eeehhhh... Apa itu....?"
"EEEEHHH....NGEEENTOOTTT.... DASAR DOKTER GERMO... Pura-pura nggak tahu
lagi..." Umpat Marwan yang terus melemparkan kepingan-kepingan DVD
kearah Dokter Beno, "Itu rekaman tingkah laku mesummu NJING... Dari awal
lo kerja disini... Sampe sekarang..."
"Eeehhh... Loohh.... Aduuh.. Aduhh... Eehhh... Tunggu..." Bingung
Dokter Beno kesakitan sambil menepis kepingan DVD yang terus-terusan
dilempar Marwan kearah tubuhnya.
"APAA...? Masih mau mungkir...?"
"Eeh.... Aduh... Kok..? Aduh... Darimana Pak Marwan... Aduh... Bisa
mendapatkan semua barang -barang itu..? Aduh... Aduhh..." Elak Dokter
Beno yang berulang kali terkena lemparan pingan DVD di tubuhnya.
"Nggak usah bingung... NJING.... Saya tahu semua hal bejatmu... " Umpat
Marwan emosi sambil melempar karung DVD itu kearah Dokter Beno, "Bahkan
Gw juga tahu... Jika Lo juga suka ngerekam bini Lo ketika sedang lo
ENTOTIN.... Lo juga suka ngerekam dua putri Lo ketika mereka sedang
mandi..."
"DASAR MANUSIA SAMPAH...." Bentak Marwan emosi.
BRUAKK..
Tendang Marwan kearah dokter tua itu. Yang seketika membuat tubuh renta
Dokter Beno kembali terhempas. Tersungkur jatuh kebelakang, menimpa rak
kecil samping tempat tidur Citra.
"Uuuhh..." Lenguh Dokter Beno kesakitan.
Melihat dokter mesum itu terkapar, Marwan buru-buru mendekat kearahnya dan jongkok di sebelahnya.
BUUGGH... BUUGGH... BUUGGH...
Dipukulnya selangkangan dokter tua itu kuat-kuat, hingga membuat dirinya kesakitan
"HOOAARRGGHHH...." Raung Dokter Beno memegangi selangkangannya sambil meringkuk kesakitan, "Aaarrrgghhh....Suami BANGSAAATT..."
BUUGGH... BUUGGH... BUUGGH...
Hajar Marwan tak henti-hentinya kearah selangkangan Dokter Beno hingga terlihat darah segar merembes dari kain celana kerjanya.
"Hhhh...Hhhh...Hhhh... Mampus Lo BANGSAT.... JUHH.... Hhhh...Hhhh..."
Ucap Marwan dengan nafas terengah-engah yang kemudian meludahi wajah
Dokter tua yang terkapar lemas tak berdaya itu. "Mulai sekarang...
Dokter bakal kesulitan buat ngelakuin aksi mesum lagi ke pasien.. "
Tambah Marwan sambil melirik kearah istrinya yang masih pingsan diatas
tempat tidurnya.
"Aduuuhh....Oooohhhh... Sudah Pak... STOP... SUDAH... HENTIKAN..... "
Rintih Dokter Beno kesakitan sambil terus memegangi selangkangannya yang
terus berdarah, "Iya.. Saya mengaku salah... STOOP ya Paak..
Ampuunn...."
BUUUAAAKKK... JDUUUKK... BUUGGHH... BUUGGHH... BUUGGHH..
Hajar Marwan lagi kewajah Dokter Beno, tak mempedulikan kesakitan dokter
renta yang masih kesakitan itu. Membuat beberapa gigi dokter renta itu
patah dan mengucurkan darah segar.
"Ini rahasia terbesarmu khan Dok...?" Tanya Marwan kemudian mengambil
pulpen dari saku baju Dokter Beno lalu mengamatinya dari dekat, "Dengan
pena ini... Lo bisa mengambil semua video dan photo mesum pasienmu....?"
"Nggg..."
"JAWAB...!"
"I... Iya..." Jawab Dokter Beno singkat,
"Termasuk video mesum mu dengan istriku...?"
"I.. Iyaa..."
"DASAR DOKTER BANGSAT..." Umpat Marwan bersiap-siap menghajar tubuh tua dokter itu.
"NGGHHHH.... Sebentar-sebentar.. STOOPP..... Jangan sakiti saya lagi..."
Pinta Dokter Beno dengan melas, "ARRGGHH.... Tunggu sebentar Pak...
Tunggu... Jangan sakiti saya lagi... "
Melihat lelaki tua tak berdaya yang tergeletak dan bersimbah darah
didepannya, membuat marwan iba juga. Marwan tahu, sekuat apapun ia
mencoba menghajar tubuh dokter mesum itu, tak akan bisa membuat rasa
khianat cinta dari istrinya menghilang.
"Ampun Pak.. Ampun... Kita bisa bicara baik-baik khan...?" Pinta Dokter Beno ketakutan.
"Okee.. Kita bisa bicara..." Jawab Marwan singkat, "Asal dokter mau
menuruti semua syarat dan permintaan saya... Baru setelah itu kita bisa
bicara baik-baik..." Ucap Marwan memberi syarat sambil tersenyum kearah
Citra yang masih tergeletak tak berdaya diatas tempat tidur rumah sakit.
Bersambung,
By : Tolrat
Home
Cerita Eksibisionis
Citra
Penulis Lain
Cerita Eksibisionis Citra : Nafsu Birahi Citra part 31 |
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar