Cerita Eksibisionis di Sekolah : Skandal Sekolah Pelosok 4 - Hari Sial wiwi

Chapter 4: Hari Sial Wiwi

Ini adalah hari ketiga bagi wiwi untuk melaksanakan hukumannya dengan menjadi pemuas nafsu pak tejo dan pak tikno, hari ini wiwi merasa lemas karena 2 hari berturut-turut ia harus melayani nafsu bejat dua bandot tua itu. Saat pelajaran olahraga tiba, wiwi lekas berlari ke lapangan futsal yang ada di sekolahnya. Disana sudah berkumpul teman-teman sekelasnya.

Saat melakukan pemanasan, wiwi mendengar dua teman laki-laki yang berada dibelakangnya berbincang “Eh bro, lu tau gak, di sekolah kita ini ada siswi yang jadi perek loh?” kata si A, “Ah yang bener lu?” jawab B, “iya bener, semalam gua lewat di gudang sekolah kita, gue mendengar desahan cewek”. Wiwi mendengar pembicaraan itu langsung merinding karena ternyata ada yang tau apa yang dia lakukan beberapa hari ini.

Saat pelajaran olahraga berlangsung, dua anak laki-laki itu melihat wiwi terus menerus, karena tidak tahan diliatin, wiwi akhirnya memutuskan beristirahat dekat pohon yang agak jauh dari lapangan tersebut. Namun dia tidak sadar bahwa dua anak laki-laki itu mengikutinya.


Wiwi

“Sial, bagaimana mereka bisa tau tentang aku jadi perek di sekolah ini?” aku merenung di bawah pohon. “hei” aku dikejutkan oleh kedua anak laki-laki itu yang tadi rupanya mengikutiku. “Mau apa kalian ngikutin aku?” tantangku. “Diam lu perek! Cepet puasin kami berdua, atau ..” kata si A, “atau apa?” Tanyaku.

Si A lalu memperlihatkan hpnya ke diriku sambil berkata “Atau bokep lu main sama pak tejo dan tikno gue sebar.”, “Plis jangan…” aku memohon. “Kalau gak mau disebar, lu cukup sepongin kontol kami sekarang, cepet!” perintah A. Aku bingung harus ngapain, jadi aku putuskan untuk terima permintaan mereka saja. Kubuka celana olahraga si A dan si B, dan kontol mereka sudah tegang dari tadi, kontol mereka lebih pendek dari pak tejo maupun pak tikno hanya seukuran 14 cm, aku tertawa dalam hati.

Dengan lincah aku mengulum kontol si A, sekaligus aku mengocok kontol si B dengan tangan kananku.. “Ah wiwi…seponganmu mantep” desah si A. Lalu secara bergantian kusepong juga punya si B. Kurasa mereka belum pernah ngentot, karena baru disepong 3 menit saja, sudah mau muncrat.

Peju si A memenuhi wajahku dan peju si B meluber dari mulutku. “Mantap sepongannya, kapan-kapan siap kami gangbang ya perek!”ucap si B, “sok sok mau gangbang, disepong aja bentar udah crot, haha” aku membatin. Mereka kemudian menggunakan celana mereka dan kembali ke lapangan. Sementara aku yang berlumuran peju, pergi ke wc terdekat untuk membersihkan wajah dan rambutku dari peju mereka.

Jam pelajaran sekolah telah berakhir, ini artinya aku harus melakukan tugasku menjadi perek untuk pak tejo dan pak tikno. Namun sesaat aku mau beranjak menuju gudang SMA, aku ditahan oleh bu ida. “Wiwi, sini ikut saya dulu, ada hal lain yang perlu kamu lakukan” ucap bu ida. Lalu aku mengikuti bu ida menuju ruang kepala sekolah, disana pak kepala sekolah sudah menungguku dan bu ida.

“Wiwi, hari ini kamu layanin pak kepala sekolah ya, untuk pak tejo dan pak tikno biar ibu yang tangani” ucap bu ida. “Tapi..tapi bu” aku berusaha mengelak. “Sudah, jangan ragu, layani saja beliau, kalau pelayananmu memuaskan maka ia akan membayar uang sppmu” ucap bu ida. Aku manggut-manggut saja, tapi bu ida tidak langsung meninggalkan kami.

Bu ida berkata “ayo yang di bawah meja pak kepala sekolah ganti shift ya”, aku tak tau siapa yang di bawah meja. Gadis itu keluar dari bawah meja pak kepala sekolah, yang ternyata dia adalah nia, siswi kelas sebelah yang dikenal alim dengan jilbab panjangnya, dilihat dari mulutnya, sepertinya dia habis sepongin pak kepala sekolah. “Wah perek syar’i ni” pikirku. “Selamat puasin pak kepsek ya wi” ucapnya seraya meninggalkan ruangan kepsek bareng bu ida.

Aku yang hari ini menggunakan baju batik dan rok hitam mulai mendekati pak kepsek, “sini nak wiwi, jangan malu” ajak pak kepsek. Aku mendekatinya dan melihat kontolnya yang sudah tegang dan basah, mungkin basah karena liur si nia tadi. Aku jongkok di depan kursi pak kepsek, dan mulai mengocok dan mengulum kontolnya.. “Ahh wiwi, emutanmu sebanding dengan emutan nia, tapi apa memekmu masih rapet..ohh” ucap pak kepsek.

“Sudahi sepongnya, bapak ingin segera ngentotin kamu” ucap pak kepsek. Pak kepsek lalu memposisikan aku dengan posisi doggy style dan aku bertumpu di jendela, jadi jika ada orang yang diluar maka dengan mudahnya dapat melihatku digenjot. Rok hitamku dilepaskan oleh pak kepsek beserta cdku, bukannya langsung ngentotin aku, tapi dia malah jongkok dan mulai menjilati meki ku, “Ahh..ouh..pak…geli pak meki wiwi…” desahku.

Terasa mekiku semakin becek, pak kepsek mengetahui aku telah horny maka ia kembali bangkit dan memposisikan kontolnya di bibir mekiku, dan dengan sedikit kasar ia menusuk mekiku dengan kontolnya yang agak gede plus minus kontol pak tikno itu, “Auh pak..sshh” desahku. “Ohh memekmu masih sempit ternyata….saya bosan dengan memek bu ida yang mulai longgar…ohh..” ucap pak kepsek seraya menggenjotku.

Aku yang digenjot keras oleh pak kepsek terangguk angguk di tepi jendela…setelah 2 menitan di posisi ini, pak kepsek minta ganti posisi, dia memintaku untuk menghadapnya dan menaikkan badanku ke tubuhnya dalam posisi berdiri bisa dikatakan aku dientot sambil digendong olehnya, terasa semakin dalam kontolnya menusuk mekiku “Ahh…pak…enjot wiwi pak…” desahku…lalu pak kepsek berusaha berjalan mengitari ruangannya sambil melompat ringan untuk menggenjotku….”ahh ahh ahh…wiwi, bapak sudah mau keluar…” desah pak kepsek.

Aku terkejut, kontol gede tapi edi tansil. “Ahh..dikit lagi dong ahh pak…” desahku, “bapak udah gak kuat sayang…ahh” desah pak kepsek…”Plis jangan di meki wiwi pak, wiwi gak mau hamil…ahh” desahku.

Lalu pak kepsek menurunkanku dari gendongannya dan memposisikan aku doggy style kembali tapi kali ini aku bertumpu di meja kerjanya, selama perubahan posisi dia melepas kontolnya dari mekiku, tepat aku sudah pada posisi yang ia minta, ia bukannya menggenjot mekiku tapi dia malah memaksakan kontolnya masuk ke anusku..”aahh sakit pak, plis jangan di anus wiwi..perih pak” desahku, tapi ia tak menggubris perkataanku dan terus melesakkan kontolnya ke anusku hingga masuk semua, aku merasa bahwa anusku koyak karena dipaksa masuk kontol kayak gini.

Aku lemas dan hendak terjatuh namun ditopang oleh beliau, lalu beliau menggenjot anusku perlahan..”ahhh pedih pak…plis jangan disitu pak” desahku..dia tetap tidak mendengarkanku dan semakin mempercepat genjotannya dan itu membuat anusku semakin perih namun ada sensasi nikmat yang berbeda.

“Cplok…cplok” suara biji pak kepsek menabrak pantatku. “aahh wiwi, bapak muncrat sekarang..ohhh…” pak kepsek mengerang keras dan memuntahkan pejunya di anusku dengan sangat banyak sampai meluber ke mekiku dan pahaku, setelah puas ia mengeluarkan pejunya, ia melepaskan kontolnya dari anusku, dan aku merasakan perih yang teramat perih di anusku dan kupegang terasa ada peju lalu kulihat ternyata disertai dengan darah segar.

”Sial…anusku dah jebol juga” aku membatin. Aku tak dapat duduk karena anusku pedih, “Makasih banyak wiwi udah berikan anus perawanmu ke bapak, nanti bapak bayarin sppmu ya” ucapnya sambil meremas toketku. Aku cemberut sedikit dan memakai kembali pakaianku, aku mencari dalamanku, hilang entah kemana. “Oh ya wiwi, bapak minta cd dan bramu ya, buat bahan coli kalau ndak jumpa dirimu, hehe” ucap pak kepsek sambil mencium-ciumi cd ku. “Bandot tua bangsat…sakit anusku bangsat” aku mengutuk di dalam hati. Aku pulang dengan tanpa dalaman, dan anus yang telah jebol.
Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar