Tania
Sebelum
aku jelaskan apa maksud tiga kasta sex Tania ini, sebelumnya aku ingin
memperkenalkan diri aku terlebih dahulu. Nama aku Tania 22 tahun dan saat ini
aku sudah bekerja jadi sekertaris di sebuah bank di kota metropolitan Jakarta.
Aku memiliki porsi tubuh yang di idolakan oleh semua lelaki. Berukuran dada
yang melebihi genggaman tangan laki-laki dewasa, dengan ukuran pinggul yang
gampang untuk di peluk, atau di angkat, bahkan sangat mudah untuk di
bulak-balik sesuai dengan keinginan anda. Aku memiliki kulit yang selalu di
tempa di ruangan ber-AC. Jadi pembaca sudah tau saja seperti apa putih legit
nya kulit aku ini. Aku jamin setiap laki-laki normal pasti ingin membelai
bahkan menggigit kulit mulus aku ini. Aku memang belum pernah menikah, tapi
untuk urusan sex aku sudah tidak kalah dengan ibu-ibu rumah tangga yang sudah
jauh lebih senior dari aku. Pada waktu aku duduk di bangku SMP saja aku sudah
tau yang namanya masturbasi. Saat SMA aku sudah menghilangkan keperawanan aku
dengan membeli sebuah penis buatan atau sering disebut dildo, agar nantinya
kalau aku berhubungan sex dengan laki-laki asli ga akan ada lagi yang mengaku
bahwa dialah yang merebut keperawananku.
Sex
aku pertama kali aku lakukan dengan pacar aku di kelas 1 SMA. Dia termasuk
orang yang sangat amat minim pengetahuan tentang sex. Jadi aku yang memimpin
adegan demi adegan percintaan kami. Berhubung dia ga tau bagaimana sex yang
sebenarnya, jadi dia juga ga tau kalau aku juga masih nubie dalam hal urusan
sex. Tapi disana aku belajar tentang bagaimana anatomi penis, bagaimana cara
mengocok penis laki-laki, bagaimana rasanya oral sex, dan yang lebih buruknya
adalah hasrat aku untuk memuaskan diri menjadi lebih besar.
Bahkan
aku mungkin sudah menganut paham nudist di rumah, dan juga aku suka dengan hal
berbau exhibt. Sudah entah dengan berapa laki-laki aku melakukan hubungan
badan. Dan kalau sedang ga ada laki-laki yang tersedia, aku rela mengeluarkan
duit lebih untuk membeli koleksi sextoy yang beragam bentuk jenis dan
fungsinya. Di rumah aku sangat jarang menggunakan pakaian lagi. Oh, iya untuk
informasi buat pembaca, aku sudah bisa menyewa sebuah rumah yang berukuran
lumayan besar, dan aku hanya tinggal sendiri di daerah itu. Tetangga terdekat
kebetulan berjarak 3 petak tanah kosong, jadi kalau aku keluar rumah sampai keluar
pagar tanpa pakaian pun aku yakin ga ada tetangga aku yang tahu. Bahan aku
sering jogging sekedar lari kecil disekitar petak tanah kosong tersebut pada
pagi hari dengan keadaan tanpa busana. Sekalipun belum pernah aku kepergok saat
sedang melakukan nude jogging itu. Sedikit gila tapi aku sangat suka melakukan
hal seperti itu. Aku juga sekarang sudah memiliki sebuah mobil pribadi. Kalau
pergi ke kantor aku selalu sudah rapi seja keluar dari rumah. Tapi pada saat
pulang kantor, kalau aku pulang pada jam pulang kantor biasanya, maka aku akan
melepas pakaian aku satu persatu setiap kali aku bertemu dengan lampu merah.
Pada lampu merah pertama aku akan melepas jas kerja, lalu pada lampu merah
berikutnya aku akan melepas rok, setelah itu di teruskan dengan kemeja, cd, dan
terakhir bra pun ikut di copot. Sessampainya di depan rumah, tanpa perlu
repot-repot memakai pakaian aku langsung turun dari mobil dan membuka pintu
pagar rumah. Jadi begitu masuk ke dalam rumah sudah tinggal mandi saja.
###############################
Kasta
1
Karena
aku yang memiliki penghasilan yang berlebih sampai bisa menyewa rumah dan
memiliki mobil pribadi, secara otomatis para lelaki akan memandang aku sebagai
sosok wanita high class yang susah untuk di dekati. Aku pun merasa demikian. Karna
tidak setiap cowo yang aku temui d club yang aku ijinkan untuk bersetubuh
dengan aku. Aku sangat amat pemilih untuk urusan sex. Hanya laki-laki dengan
penis besar dan wajah yang ganteng saja yang aku ijinkan untuk bersetubuh
dengan aku. Hal itu aku lakukan di hotel, karena aku tidak mau kalau mereka
sampai tahu dimana rumah aku. Bisa di teror terus nih. Tapi karena aku yang
makin hari makin masuk kedalam kategori kelas atas, aku pun jadi kesulitan
untuk menemukan lelaki pemuas nafsu karena mereka semua sekarang rata-rata
sudah enggan mendekati aku. Hal ini membuat aku harus mencari pelampiasan lain
untuk urusan sex dan nafsu birahi.
#################################
Kasta
2
Karena
kesepian dan hasrat sex yang makin tinggi, aku pun beralih dengan memuaskan
diri sendiri atau self-service dengan menggunakan dildo koleksi aku yang sudah
entah berapa jumlahnya. Awalnya aku hanya memuaskan diri di kamar saja. Tapi
lama kelamaan aku merasa itu saja masih kurang. Aku mulai bermasturbasi di
ruang tamu, ruang makan, halaman belakang, disetiap sudut rumah sekarang sudah
ada bekas air mani aku yang aku semprotkan setiap aku mencapai orgasme. Dari
yang dulu aku selalu menyimpan rapat-rapat dildo yang aku miliki, sekarang
dildo-dildo itu bisa ditemukan dengan mudah di setiap sudut rumah aku. Saat ini
halaman belakang sudah aku rubah menjadi tempat “fun” pribadi. Sekarang dildo
pun sudah aku pasang secara permanen di dinding, bahkan di bangku taman
belakang. Jadi kapanpun aku bergairah, aku tinggal menuju taman belakang dan
menuntaskan birahi aku yang selalu tinggi ini. Aku sadar sekarang dari wanita
high class aku sudah turun menjadi seorang wanita yang haus akan orgasme dan
sangat menantikan sex dengan laki-laki sesungguhnya, tapi bukan hanya dengan
satu orang laki-laki saja. Pernah pada suatu sabtu siang sebangun tidur, aku
menuju halaman belakang untuk menyegarkan badan. Tanpa perlu berganti pakaian
(karena aku tidak mengenakan apapun) aku langsung nyebur kedalam kolam berenang
pribadi. Saat berenang aku mendapatkan ide gila. Yaitu memasukkan tiga
vibrator-egg yang aku beli yang kebetulan wireless, lalu aku masukkan ketiganya
sekaligus kedalam vagina aku. Terasa sedikit mengganjal pada awalnya. Untuk
membiasakan, aku teruskan berenang dengan tiga vibe didalam vagina dalam
keadaan mati selama kurang lebih 15menit. Aku berada di dalam air tapi badan
aku berasa panas karena nafsu. Akhirnya aku hidupkan vibrator itu langsung ke
posisi full pada remote nya. Aku teruskan berenang dengan stimulasi luar biasa
pada bagia intim aku. Aku tidak mampu menggerakkan kaki aku untuk berenang,
hingga akhirnya aku hanya bisa mendesah dan hampir kehilangan kontrol di bagian
tengah kolam. Aku berusaha kepinggir lagi menuju remote vibe bermaksud untuk
mematikannya. Tapi sebelum vibe itu mati, dua orgasme berhasil menampar vagina
aku. Aku memulihkan diri menuju bangku taman yang sudah aku pasangkan sebuah
penis karet di atasnya. Kalau aku ingin duduk d sana, otomatis penis itu harus
masuk ke dalam vagina aku. Aku duduk dan beristirahat sambil menikmati sinar
matahari yang jatuh ke dada, perut, bahkan vagina luar aku. Tapi keberadaan
dildo ini ternyata membuat nafsu aku kembali bangkit. Dengan perlahan aku
gerakkan pantat aku naik turun dengan tempo teratur, hanya saja 3menit kemudian
gerakan itu berubah menjadi gerakan binal yang sama sekali ga berirama. Satu
orgasme lagi aku peroleh dari memperkosa bangku taman yang memiliki penis
palsu. Kegiatan ini sangat rutin aku lakukan apabila aku berada di rumah, tak
peduli siang atau malam. Namun kegiatan itu terganggu semenjak di sebelah rumah
aku sedang ada pembangunan rumah baru. Tukang yang naik ke lantai dua rumah itu
bisa melihat seluruh isi dari halaman belakang aku. Disinilah aku yang dari
wanita high class berubah menjadi seorang wanita yang haus akan sex.
##################################
Kasta
3
Pada
suatu malam birahi aku sedang tidak bisa di tahan. Akhirnya dengan hati-hati
aku pergi ke halaman belakang untuk menuntaskan hasrat birahiku. Telanjang
bulat aku duduk di bangku taman spesial untuk melakukan kegiatan mesum rutin
aku. Aku mulai duduk dan memasukkan penis palsu itu kedalam vagina aku. Lalu
aku mulai bergerak naik turun dengan cepat agar birahi aku cepat tuntas.
Setelah tuntas, aku langsung masuk ke dalam rumah untuk beristirahat. Tapi satu
hal yang aku tidak sadar adalah ternyata ada beberapa tukang yang memperhatikan
kegiatan aku dan merekamnya melalui kamera handphone mereka. Disinilah awal
siksaan kasta rendah itu aku alami. Siksaan yang ternyata inilah yang aku
tunggu dari dulu. Saat aku pulang dari kantor, belakangan aku sudah tidak
telanjang lagi di dalam mobil karena tukang itu selalu memperhatikan aku kalau
turun mobil, salah satu tukang tersebut memberikan sekeping cd sambil berkata
“Mbak,
liat dulu aja, nanti ada nomer hp yang bisa di hubungi di cover cd nya”.
Supaya
cepat beres, aku ambil cd tersebut lalu aku langsung buru-buru masuk ke dalam
rumah. Tukang itu disoraki oleh tukang lainnya, tapi dengan santai dia menjawab
“Bentar
lagi juga dia bakal kesini”.
Aku
sangat amat ga mengerti apa maksud si tukang tadi. Sesampai di dalam rumah,
langsung aku putar cd tadi di dalam laptop. Isinya sangat membuat sekujur
tubuhku merinding. Ternyata itu adalah vidio seorang wanita yang sedang
bermasturbasi di halaman belakang rumahnya, di halaman belakang rumahku, yang
bermasturbasi itu adalah aku. Langsung
saja aku telfon nomer yang ada di cover cd tersebut.
“mau
kamu apa? Berapa uang yang kamu butuh?”,
“tenang
mba, uang dari tukang saja sudah cukup untuk memenuhi hidup saya sehari-hari,
yang saya mau cuma tubuh mba saja”,
“kurang
ajar kamu!!!”,
“mba,
saya sudah tau mba kerja dimana, mba ga mau kan kalau satu kantor mba tau mba
itu sebenarnya wanita seperti apa??? Mba pindah kantor atau pindah rumah pun
saya juga masih bisa melacak keberadaan mba. Jadi saran saya mba nurut saja.
Dengan mba nurut saya jamin rahasia ini aman di tangan saya”.
Merasa
tak bisa melawan akhirnya saya pun bersedia mengikuti apapun keinginan mereka
agar rahasia saya tetap aman.
“untuk
langkah awal, mending mba ke sini dulu saja. Saya jamin mba ga akan kami
apa-apain. Jangan lapor siapa-siapa ya mba. Kan mba tau sendiri kalau sekali
vidio ini masuk ke internet ga akan bisa di hapus”.
Para
tukang bangunan
Badanku
mendadak lemas, entah apa yang akan aku hadapi setelah ini. Tapi akhirnya aku
pergi ke tempat tukang bangunan tadi untuk menyelesaikan masalah ini
secepatnya. Masih menggunakan pakaian kerja aku langsung mendatangi mereka di
rumah sebelah. Sesampainya di sana ternyata ada 7 tukang bangunan yang
penampilan fisik mereka sangatlah jauh dari standar ku. Satu orang tukang
menyambut kedatanganku diiringi oleh tukang lain. Aku di ajak ke dalam dan
menuju suatu ruang yang masih belum memiliki tembok pada lantai dua. Ternyata
dari sana lah mereka melihat aku bermasturbasi tempo hari. Saat aku menoleh
kebelakang, aku tersentak karena sekarang tak satupun dari mereka yang
berpakaian. Sesaat aku takjub karena dibalik wajah mereka yang hitam bekas
sengatan matahari dan kulit mereka yang tidak terawat, ternyata mereka semua
memiliki ukuran penis yang patut di perhitungkan. Kalau menurut pengalamanku,
aku bakal mati lemas hanya untuk meladeni mereka satu persatu. Tukang yang
tadinya menyambutku berkata
“mbak,
kami semua ga akan berbuat macam-macam terhadap mbak. Tapi kami semua ingin
melihat tubuh mbak polos tanpa ada yang menutupi sedikitpun. Kemaren kami
memang sudah melihat tubuh mbak telanjang. Tapi sekarang kami ingin melihatnya
dari dekat. Jadi mulai lah membuka pakaian mbak satu persatu”.
Aku
yang berada dalam posisi kepepet akhirnya membuka pakaianku satu persatu.
Blazer, kemeja, bra, rok, dan terakhir cd. Semua pakaian itu di pegang oleh
tukang yang berada di sebelah kiriku, tapi tiba-tiba dia melemparkan semua
pakaian ku ke halaman belakang. Sekarang semua penis yang berada di sana sudah
ereksi penuh sehingga memperlihatkan ukuran asli nya. Mereka mulai melakukan
onani di hadapanku. Sejujurnya aku pun sangat ingin menuntaskan nafsu ku saat
itu juga. Tapi malu dong, mau di taro dimana harga diriku kalau aku pun ikut
masturbasi. Entah sudah berapa lama mereka onani di depan mataku, tapi tak
kunjung muncrat juga. Tukang tadi berkata
“mbak,
tolong hisap punya saya dong, sudah tanggung tapi ga cukup untuk bikin saya
keluar nih”.
Entah
karena aku takut vidio ku tersebar atau karena aku juga sudah nafsu berat aku
langsung saja membantu meng-oral penis nya. Melihat itu tukang yang lain jadi
mulai berani dan mulai menggerayangi tubuhku. Payudaraku dipermainkan, satu
tangan menggenggam pangkal payudaraku sehingga bagian keujungnya jadi tambah
mencuat, dan satu tangan lagi memencet, memelintir dan menarik puting
payudaraku. Dua tangan pada satu payudara dan itu terjadi pada kedua
payudaraku. Satu tangan menggelitik dan mengeluar-masukkan jari-jarinya di
anusku, satu tangan mempermainkan lobang vaginaku, satu tangan lagi khusus
mempermainkan clitoris ku. Sialan mereka semua, sekarang nafasku sudah sangat
berat. Mataku terpejam menikmati semua rangsangan ini. Aku sudah tidak bisa
mengelak lagi kalau aku ingin disetubuhi sekarang juga.
Entah
siapa yang memulai, seseorang memasukkan penisnya kedalam vaginaku dan langsung
saja memompanya dengan cepat. Tidak ada kesulitan lagi saat melakukan penetrasi
karena liang senggamaku yang sudah sangat basah. Karena tukang bangunan lain
juga sudah sangat bernafsu, ada satu orang yang mengambil posisi untuk
penetrasi kedalam anusku. Oh god, i’m beeing double penetrated. Tak satupun
dari mereka yang bermain lembut, semuanya menggenjot ku dengan cepat, dalam,
dan kasar. Tapi hal itu semakin membutakan mata dan otak rasionalku. Selagi aku
masih “bekerja” pada ketiga lobang di tubuh ini, satu tukang menyelipkan
tangannya untuk mencubit dan menarik clitku. Hal yang terjadi kemudian adalah
aku orgasme sangat panjang dan bertubi-tubi. Orgasme itu terus berlangsung
selama tukang tadi mempermainkan clit ku. Aku baru bisa sedikit bernafas saat
dia melepaskan tangannya dari clitku, bersamaan dengan muncratnya air mani
hampir serempak di ketiga lobang nikmat di tubuhku ini. Tukang lain langsung
menggantikan posisi tukang yang sudah orgasme dan ronde berikutnya pun dimulai.
Ada saja yang dilakukan tukang-tukang itu untuk membuat orgasmeku jadi tidak
biasa. Setelah tiga ronde bermain dengan ketiga lobang terisi penuh, sesi
terakhir dilakukan dengan hanya melakukan penetrasi di vaginaku saja, tapi
setiap satu orang orgasme, dia berpindah posisi dan menembakkan spermanya di
sembarang tempat di tubuhku, dan posisi liang vaginaku langsung digantikan oleh
orang sesudahnya. Jadi rangsangan di vaginaku terasa tanpa henti. Tubuhku juga
sudah tertutup oleh sperma, mulai dari wajah, leher, dada, payudara, perut,
paha, kaki, bahkan bulu pubik ku saja sudah basah dengan sperma. Setelah sesi
itu selesai, aku sudah benar-benar tidak bisa bergerak lagi. Badanku masih
sangat sensitif dan masih terasa kejang akibat serangan orgasme bertubi-tubi
yang sudah entah berapa kali aku rasakan.
“pak,
tolong antarkan saya kesebelah pak, saya sudah tidak sanggup berdiri lagi”.
Salah
satu tukang bangunan langsung menggendongku dengan posisi punggungku menempel
ke dadanya, dan kakiku seperti orang jongkok. Sebelum berjalan, dia menyelipkan
penisnya ke dalam vaginaku lalu mulai berjalan. Karena posisi ini membuatku
mengikuti gravitasi menghantam penisnya yang masuk semakin dalam. Siksaan yang
paling berat itu terjadi sewaktu menuruni tangga. Hentakan penis itu terasa
makin menonjok mulut rahimku masuk lebih dalam. Satu orgasme lagi menghujam
tanpa bisa kutahan. Sensasi ini terlalu besar untukku, akhirnya karena kenikmatan
berlebihan aku sampai orgasme di anak tangga terakhir. Akhirnya aku sudah
berada di jalanan depan rumahku dengan posisi masih digendong (lebih tepatnya
disetubuhi berdiri) oleh tukang tadi. Dia tidak langsung membawa aku masuk
kedalam rumah. Tapi sekarang aku disetubuhi dengan posisi berdiri di tengah
jalan. Entah kenapa sensasi takut ketahuan oleh orang lain ini membuat gairahku
makin tinggi, aku mendapatkan satu lagi orgasme di sana. Aku benar benar lemas.
Begitu tubuhku dibaringkan di atas kasur, aku benar-benar tidak lagi bergerak
sampai langsung tertidur
Keesokan
harinya sebelum aku berangkat kerja, melalui sms aku diberi tahu untuk
mendatangi para tukang bangunan tersebut sebelum berangkat kerja. Sesampainya
aku disana, kata pertama yang langsung aku ucapkan adalah
“tolong
mas, jangan telanjangi saya sekarang, saya sudah terlambat kerja”.
Dengan
santai tukang itu memberikan sebuah kotak dan meminta aku untuk mengeluarkan
isinya, lalu menggunakan itu untuk ke kantor. Saat aku keluarkan isi kotak tersebut,
ternyata itu adalah sepasang pakaian dalam yang terdiri dari bra dan cd yang
serasi. Aku pun mulai membuka kemeja, tanktop, lalu membuka bra yang aku
kenakan. Sekarang aku topless disaksikan semua tukang bangunan itu. Satu hal
yang sedikit membuatku lega adalah mereka bisa mengendalikan diri dengan tidak
menyentuh tubuhku sedikitpun. Aku mulai mengambil bra yang diberikan tadi,
bentuknya aneh. Bra tersebut secara umum tidak berbeda dari bra pada umumnya,
hanya saja bra ini bolong pas pada posisi puting susu. lalu aku teruskan dengan
membuka rok dan cd biru muda, dengan cepat langsung ku pakai cd yang diberikan
tukang tadi. Saat cd itu hampir menutupi bagian vagina, aku kaget karna ada
sesuatu yang mengganjal. Saat aku lihat lagi, ternyata cd itu memiliki dildo
mini dengan jumlah 3 dildo. Satu yang berukuran paling besar itu terletak pas
pada posisi liang vagina, satu lagi dengan ukuran agak kecil pada posisi lubang
anus, dan satu lagi yang paling kecil itu pada posisi clit ku.
“bang,
jangan siksa saya, saya mohon...”,
“mbak
sebaiknya nurut saja...atau mba tanggung sendiri resikonya”.
Akhirnya
cd tersebut dipasangkan oleh si tukang. Dia mulai memposisikan mini dildo itu
ke lobang masing-masing, satu di anus, satu di vagina, ternyata satu lagi itu
masuk ke lubang pipis. Cd itu belum terpasang sempurna. Aku diminta untuk
sedikit melebarkan kaki, lalu tukang itu meletakkan pahanya pada
selangkanganku, lalu ia memegang pinggulku dan menghentakkan pinggulku dengan
kencang ke arah bawah sehingga mini dildo yang terpasang di dalam cd tersebut
semuanya serempak masuk sempurna ke dalam lobang masing-masing.
“Aaaaahhhhh......”
tiga lobang serempak merekah yang menimbulkan sensasi nikmat tersendiri.
Tubuhku lunglai dan langsung rebah terduduk di lantai. Aku rasa aku mendapat
orgasme kecil barusan. Setelah cd itu terpasang, tukang mengambil sesuatu
berupa remote dan mulai mengatur yang aku tak tahu apa.
“nanti
setiap 3 jam kamu akan mendapatkan surprise selama 5 menit, sekarang pakai lagi
bajumu, berangkat ke kantor, saya tunggu lagi di sini nanti malam”.
Tanpa
banyak tanya langsung saja aku kenakan pakaian ku yang lain. Terasa agak
sensitif di bagian puting payudara karena bra yang aku gunakan itu bolong pas
bagian putingnya. Dan aku yakin puting ku mengeras dari tadi. Aku sampai di kantor dengan menempuh
perjalanan selama sejam. Berarti masih ada 2 jam lagi aku menunggu kejutan dari
tukang tadi. Makin penasaran saja apa kejutan yang akan aku peroleh. Aku
memasuki kantor dengan langkah yang tidak seperti biasa. Maklum saja ada benda
mengganjal di bawah sana, mana tiap gesekannya selalu memberikan sengatan nafsu
pula. Tepat tiga jam setelah tukang bangunan tadi memberitahu, sesuatu mulai
terjadi pada pakaian dalam ini. Di awali dengan bra, pada bagian puting yang
bolong itu ternyata pada bagian pinggir lingkar diameternya terbuat dari bahan
sebangsa metal yang memberikan sengatan listrik kecil. Tapi sengatan itu berasa
masuk sampai ke otot payudara dalam ku. Bukan Cuma puting saja yang jadi keras.
Sekarang sialnya payudaraku malah jadi gatal dan ingin sekali rasanya payudara
ini di remas. Tak mungkin aku lakukan ini di kantor. 2 menit kemudian mini
dildo pada bagian anus dan lubang pipisku bergetar dengan getaran medium. Aaaah
sialan alat ini, anus dan lubang kencing ku serasa digaruk perlahan. Kenikmatan
yang cukup untuk membuatku lupa diri, tapi tak cukup hebat untuk membuat aku
orgasme. 2 menit setelah itu mini dildo yang berada di vaginaku mulai bergetar,
dan tidak hanya sampai di situ saja, dildo itu berputar 360 derajat menggaruk
dengan ganas bagian dalam area paling sensitif dari tubuhku. Ini yang aku tunggu.
Aku ingin mendapatkan orgasme saat itu juga. Tapi emang dasar alat brengsek,
satu menit aku merasakan surga, alat itu langsung mati. Ternyata sudah 5 menit.
Clit dan payudaraku sudah membengkak karena sekarang dadaku terasa sesak dan
clit ku terasa sekali mengganjal di selangkanganku. Aku geram karena baru tiga
jam lagi aku mendapatkan nikmat seperti ini. Aku menuju wc bermaksud untuk
melepas semua peralatan gila ini, tapi begitu aku sadar, ternyata cd dan bra
itu memiliki semacam kunci untuk membuka pengaitnya. Dan bra juga cd itu
terbuat dari bahan yang elastis tapi tidak terlalu bisa di renggangkan. Alhasil
aku harus menghadapi lagi siksaan seperti tadi. Aku lupa jam berapa alat ini di
pasang. Tapi sekarang menunjukkan jam10 pagi. Berarti masih ada jam1, jam4, dan
jam7 malam nanti aku bakal disiksa nikmat.
Selesai
makan siang, beberapa menit lagi menuju jam1 aku langsung buru-buru menuju
kedalam ruang kerja ku supaya saat alat itu beraksi aku berada pada tempat yang
aman. Dan benar saja tepat jam1 siang alat itu kembali memberikan rangsangan
listrik di payudara, getaran di anus dan lubang pipis, lalu satu menit terakhir
mini dildo di liang senggama ku yang berputarmenggaruk setiap sisi dinding
vaginaku. Tapi aku tetap merasa kesal karena alat itu tidak sampai membuatku
orgasme. Yang paling membuat ku uring-uringan adalah alat itu selalu berhenti
tepat di saat aku sedikit lagi mendapatkan puncak kenikmatan. Jam4 sore alat
itu kembali bekerja. Saat itu ada asistenku di dalam ruangan. Aku hanya
menunduk dan memegang perutku, jadi asistenku mengira kalau aku lagi datang
bulan. Aman lah jadwal jam4. Selanjutnya aku buru-buru pulang supaya tidak
terkena macet. Hanya saja prediksi itu melenceng jauh karena aku terjebak macet
yang malah lebih lama dari biasanya. Jam7 itu aku masih berada di dalam jala
tol. Oh god...siksaan 5 menit ini benar-benar menghabiskan kesabaranku. Aku
sangat ingin di tuntaskan. Begitu sampai didepan rumahku, setelah memarkir
mobil, aku langsung berlari ke rumah sebelah dengan maksud ingin meminta kunci,
sudah seharian aku tidak pipis. Tapi sesampai disaa, aku dikibuli oleh si
tukang bangunan. Saat aku sudah membuka baju kemeja dan rok ku sampai sekarang
hanya tersisa bra dan cd khusus itu, tukang itu berkata
“kamu
ingin pipis atau ingin segera menuntaskan nafsu yang tertahan seharian? Kalau
kamu tidak jujur, alat itu akan terus terpasang sampai besok”.
“aku
ingin pipis...tapi juga ingin di tuntaskan”. Sudah tidak ada rasa malu lagi
untuk mengucapkan kata-kata yang tidak seharusnya aku ucapkan kepada mereka.
Tukang
bangunan itu tertawa lalu menyuruhku untuk berjalan pulang dulu. Dia mengambil
pakaian ku lalu melemparnya ke halaman belakang rumah. Jadi aku harus berjalan
menuju rumah dengan pakaian seperti itu. Tukang itu mengikutiku dari belakang.
“nanti
di dalam rumahmu akan aku buka alat pembawa nikmat ini”.
Aku
ikut saja apa yang di perintahkan tukang itu. Tapi sesampai didepan pagar
rumahku, alat itu bereaksi lagi, padahal belum tiga jam dari jam 7 tadi. Lebih
gilanya lagi getaran dan putaran mini dildo itu terasa jauh lebih tinggi dari
yang aku rasakan tadi. Sengatan listrik pada payudaraku juga lebih tinggi dari
yang tadi. Tanganku belum sempat meraih pagar rumah, alhasil aku jatuh dan
tersungkur di jalan aspal tepat di depan pagar rumahku. Badanku lemas karena
rangsangan ini terlalu besar untuk bisa aku terima. Tidak sampai satu menit aku
langsung dilanda orgasme yang sangat panjang. Orgasme terpajang yang pernah aku
peroleh selama ini. Saking enaknya, pandanganku menjadi gelap, dan tanpa bisa
aku tahan, aku pipis begitu saja sampai paha dan bagian perutku basah terkena
percikannya. Dan pada saat aku sadar, sekarang aku bisa mengeluarkan air susu
akibat dari sengatan listrik yang memicu kelenjar susu ku untuk memproduksi
susu. tukang tadi tertawa puas melihat keadaan ku sekarang. Lalu ia membuka
kunci dari bra dan cd itu, menanggalkannya dari badanku dan meletakkannya di
sebelah kepalaku.
“itu
sudah di buka, bawa pulang dan cuci yang bersih, karena suatu waktu saya bakal
meminta mbak untuk memakai nya lagi”.
Dan
ia kembali ke rumah sebelah meninggalkan aku telanjang bulat di depan pagar.
Dengan
susah payah aku masuk rumah menuju kamar dan langsung tertidur. Aku seorang wanita kelas atas telah
berubah menjadi budak dari tukang yang kastanya jauh dibawah ku. Tapi kepuasan
seksual yang aku peroleh jauh melebihi apa yang pernah aku bayangkan. Pernah
aku disuruh menyupir mobilku sendiri tanpa busana sehelaipun, utungnya itu
malam hari jadi tidak kelhatan dari luar. Aku dibawa ke tempat spesialis tindik
kenalan mereka. Sesampai di tempat tindik itu aku pun ikut turun, dengan
payudara berguncang bebas aku mengikuti mereka jalan memasuki studio tindik.
Sesampainya di dalam, aku di suruh duduk di kursi tempat pasien tindik berada.
Wajahku langsung pucat
“bang
saya ga mau di tindik...please...”,
“kita
cuma mau ganti suasana aja mbak” itu jawaban yang aku peroleh.
Lalu
mereka mulai mempermainkan setiap senti tubuhku dengan keahlian masing-masing.
Aku yang sudah memang bernafsu karena selama menyupir, vagina dan payudara ku
tidak pernah terbuka. Selalu ditutupi oleh tangan salah satu dari mereka, hal
itu membuat nafsuku stabil berada di garis atas. Saat aku orgasme aku merasakan
sakit yang luar biasa dari kedua puting ku. Saat aku sadar dan melihat apa yang
terjadi, ternyata sekarag aku memiliki dua anting lagi. Satu di puting susu
kanan, satu di kiri. Sekarang aku sudah mirip sekali dengan sex-slave seperti
di film porno jepang itu.
“nah
mbak...sekarang kamu resmi jadi budak kita-kita. Jangan pernah lepasin itu
anting atau kita ganti dengan anting yang baru”.
Anting
di payudaraku dihubungkan dengan seutas rantai, dan pada bagian tengah rantai
itu dipasangkan tali yang biasa digunakan untuk mengikat anjing peliharaan.
Lalu mereka berjalan mendahuliku dan menarik tali itu seperti majikan yang
menarik tali kekang peliharaannya. Puting ku yang baru ditindik itu memberikan
rasa yang tidak nyaman, sedikit sakit, tapi akibat dari tarikan tali itu
payudaraku ikut bergerak dan hasilnya payudaraku serasa sedang dirangsang.
Setelah puting ku diberi anting, sekarang hampir setiap hari aku tidak lagi
menggunakan BH karena terasa mengganjal pada bagian sana. Aku hanya mengenakan
BH apabila dalam keadaan terpaksa seperti jika akan ada meeting saja. Karena tidak
mungkin aku meeting hanya dengan menggunakan kemeja polos dengan puting yang
menonjol dan bentuk anting yang menempel jelas pada kedua puting payudaraku.
Entah apa lagi yang akan mereka lakukan untuk menggunakan aku sebagai
pelampiasan nafsu mereka. Tapi satu hal yang aku tahu sekarang aku sangat
menyukai keadaanku saat ini. Hasrat nafsu dan birahiku semuanya tercukupi,
bahkan melewati apa yang aku harapkan walaupun itu aku peroleh dari mereka yang
kelasnya jauh di bawahku. Yes...I like being a slave...
By:
Badboy Holic
0 komentar:
Posting Komentar