Cerita Eksibisionis Tiara Lestari : Kisahku Kisah Biasa Nggak Hotzzz 1 : Tiara Part 9



Beberapa hari ini aku disibukan membuka situs 46.166.167.16. Ternyata 46.166.167.16 adalah situs Hotzzz tapi nggak pake cabe. Ternyata disini juga ada forumnya. Akupun mendaftar menjadi member. Kutelusuri jejak user Dirty_Mind. Dan benar saja saat ku buka thread yang dibuat olehnya.

Kebanyakan tentang FR Mas Heri dengan beberapa WP. Bahkan ada juga yang dengan Binor. Kubuka satu persatu threadnya. Betapa kagetnya saat aku melihat beberapa wanita yang ku kenal menjadi partner Mas Heri. Walaupun wajah mereka di watermark aku tahu betul ciri-ciri mereka. Ada Ratna dan juga Nisa tetanggaku.

“Waduh Nduk, ngeliat apa kamu”suara bapak dari arah belakangku.

“Eh, Anu pak. Anu loh. Anu Pak”jawabku gelagapan karena ketahuan basah bapak sedang melihat situs semprot melalui komputerku. Mana aku lagi melihat Mas Heri main sama Nisa lagi.

“wedusss. Itukan Heri sama Nisa kan Ndukkk”ujar bapak”ujar bapak

“bener dugaan bapak Nisa itu Binal. Heri, Heri ternyata kamu beneran turunan bapak hahaha”ujarnya

“kamu jangan marah,cemburu apalagi sakit hati nduk. Cowok mah memang begitu. Yang pentingkan Mas Heri cuma cinta sama kamu”ujarnya

“Nggak taulah pak. Aku sih nggak marah. Cuma nggak sangka aja Mas Heri ternyata seliar itu”ujarku

“Ehhhhh pak. Kok bapak grepe-grepe tokedku pak. Hmmmm pak”ujarku tiba-tiba merasakan remasakan kasar pada kedua buah dadaku.

“Bapak konak Nduk. Suamimu biar aja nakal diluar sana. Kalau kamu jangan ikut-ikutan nduk, biar bapak aja yang nakalin kamu. Walah kenyel nduk tokedmu, bapak kangen pengin nenen”ujar bapak yang mulai meremas kedua tokedku dari arah belakang

Aku pun mulai dilanda birahi mendapatkan rangsangan remasan tangan bapak. Apalagi daritadi aku melihat gambar-gambar vulgar suamiku bersetubuh dengan orang lain. Ada rasa marah dan cemburu di hati ini melihat Mas Heri bermain mata dibelakangku. Tapi aku juga merasa bergairah dan jadi terangsang melihatnya berbuat nakal. Padahal Mas Heri tidak kelihatan seperti pria yang haus sex. Saat aku berhubungan sex denganku saja. Mas Heri tidak pernah meminta yang aneh-aneh. Bahkan sex kami cenderung biasa saja. Dan mas Heri juga nggak jago-jago amat.

“Heri memang gitu nduk. Dia akan mencoba terlihat seperti pria baik kalau dengan wanita yang dicintainya. Udah nggak usah kamu pikirin lagi. Putingmu udah keras Nduk, ayuk kekamar. Bapak mau ngentotin kamu nduk. Sekalian bapak kasih tau cara supaya Heri nggak main cewek lagi”ujar bapak yang seakan tahu apa yang kupikirkan. Tapi ya itu, tangannya lagi menarik-narik kedua putingku.

“Hmmmm Pakkkkk”desahku

Bapakpun membopongku ke kamarnya. Kuat juga pria tua ini. Aku kini sudah diatas kasur tanpa sehelai benangpun. Lidah bapak mulai menjelajah area terlarangku. Lidahnya mulai bermain-main liang surgaku dan kini menari-nari dibulatan kecilku salah satu area yang sangat merangsangku yaitu klistorisku. Aku bagai tersengat aliran birahi. Cairan cintaku semakin membanjiri.

“Uhhhhh pak, bapak apain memek araaa”desahku

Tangannya tak tinggal diam. Tanpa pernah puas tangannya terus meremas-remas kedua tokedku bahkan menarik-narik puting kecilku. Bapak terus saja merangsangku. Membuat tubuh ini semakin sensitif saja. Nafasku semakin memburu. Darahku berdesir, oh ini kah rasanya mengejar kenikmatan birahi. Sungguh aku tak berdaya, aku hanya bisa menikmati rangsangan-rangsangan bapak yang terasa begitu nikmat. Apalagi kini kedua jarinya ikut mengocok liang memekku. Semakin membuatku mendesah tak karuan.

“Ohhhhhh, Ohhhhh, Ohhhhh Pakkk”desahku

Aku tak kuat lagi. Kujambak rambut bapak. Tubuhku mengejang. Liang memekku semakin basah saja. Dan...

“Ahhhh ahhhh Ohhhhhhhhhhhh Pakkkkk”desahku merasakan orgasmeku

Kurasakan cairan cintaku mengalir dengan derasnya. Kurasakan sejuta rasa nikmat menyetrum tubuhku.

“Becek banget Nduk, udah sampe ya. Sekarang emut kontol bapak nduk”ujarnya

“Ndak mau pak jijik aku. Aku juga belum pernah”ujarku

“dicoba dulu nduk. Jangan egois. Pantes Heri masih main cewek”ujarnya

“Maksud bapak apa ya. Tersinggung aku”ujarku

“Pria itu paling seneng kalau ceweknya binal diranjang nduk. Ya kayak sundal gitu nduk”ujarnya

“aku kan bukan sundal pak”ujarku

“Justru itu nduk. Sundal itu ndak bakalan ada dan laku. Kalau para suami udah puas sama servis istrinya. Sini bapak ajarin kamu jadi sundal mau ndak. Biar Heri ndak jajan lagi. Dia itu terlalu sayang sama kamu. Makanya malu mengutarakan keinginan fantasynya dan kemauan diranjangnya itu seperti apa. Akhirnya malah keinginannya di larikan ke cewek lain”ujar bapak

Ada benarnya juga sih bapak mertuaku ini.

“Ya udah Pak aku mau belajar”ujarku

“nah sekarang kamu pegang kontol bapak. Kamu kocokin dulul kasih aja ludahmu biar licin”ujarnya

Aku pun terus mengikuti instruksinya. Kupegang penis tegang bapak. Ku kocok-kocok penisnya. Bapak mulai mendesah.

“julurkan lidahmu nduk, kamu jilatin dulu kepala kontolnya nduk”perintahnya

Akupun mengikutinya walaupun masih terbayang rasa jijik. Kupaksakan saja kujilati kepala kontinya yang mirip helm. Kuputari helmnya dan kugelitiki lubangnya.

“Ohhhh ya, pinter kamu nduk. Udah mirip servisan sundal. Sekarang kamu jilatin batangnya. Habis itu kamu kulum kontolnya nduk. Setelah itu kamu jepit kontol bapak dengan bibirmu dan kamu maju-mundurkan kepalamu jadi kontol bapak serasa bergoyang nduk”pintanya

Kuikuti seluruh instruksi bapak. Aku memang orang yang cepat belajar. Penisnya kini sudah kukulum dan kuservis dengan bibirku.

“Ohhhhh Ndukkk. Pintarrr kamu ndukk. Uhhhhh”desahnya

Mendengar bapak mendesah-desah membuatku jadi bersemangat rasa jijik sudah hilang dari ingatanku. Ada rasa puas dan senang dihatiku. Seperti inikah rasanya mengulum kontol. Aku jadi membayangkan ingin mengerjai mas Heri dengan kulumanku ini.

“Ohhhh Ndukkk bapak ngak kuat lagi”

“Ohhhhhhhhhhhhh”

“Crotzzzz,Crotzzzzz,Crotzzzz”

Betapa kagetnya aku saat merasakan penis bapak berkedut dengan cepat dan mengeluarkan pejunya di dalam mulutku.

“telan nduk pejunya. Itu menambah gairah pria habis itu kamu jilatin kontol bapak sampai bersih”ujarnya

Kucoba menelan pejunya. Rasanya membuatku mual dan ingin muntah namun segera kutelan habis.

“Mau muntah pak”ujarku

“hahaha, lama-lama kamu terbiasa Nduk”ujarnya

Setelah itu kujilati sampai bersih batang penisnya.

“Loh mau kemana Nduk”tanya Bapak yang melihatku ingin memakai pakaianku

“Mau Masak pak. Udah siang kan buat bapak juga”ujarku

“Ndak usah dipake Nduk kamu telanjang aja”ujarnya

“Risih aku pak. Memangnya bapak belum puas kan udah muncrat pejunya”ujarku

“wualah mana bisa puas. Bapak ini lagi isi energi. Aku kan belum pernah ngenthu kamu nduk"ujarnya

“Ya udah terserah bapak aja deh”ujarku

Aku rada risih telanjang gini di dalam rumah. Apalagi sambil memasak. Tapi seru juga sepertinya. Kumasak saja sayur sop kesukaan bapak dan suamiku.

Saat sedang memasak kurasakan ada yang memegang pinggulku dan menariknya kebelakang. Membuatku kini jadi agak menungging.

“Akhirnya kesampaian juga bapak kontolin kamu nduk”ujarnya

Penisnya mulai mendekat dan menempel diliang memekku. Kepala penisnya mulai menyeruak masuk.

“Uhhhhhhhh pelannn Pakkk”desahku

Inci demi inci penis bapak mulai memasuki liang senggamaku hingga akhirnya terbenamlah sudah penisnya seutuhnya diliang senggamaku.

“Ohhhhhhhhhhh”desahku merasakan besarnya penis bapak diliang memekku

“Sempit ndukkkk. Lebih legit dari Fitri”ujarnya

“Tok, Tok, Tok”

“Raaaa, minta bawang donk”teriak Nisa

“Cabut dulu pak ada tamu”pintaku

“Oaaaasemmmmm kamu Nis”ujar bapak

Tapi bapak bukannya mencabut penisnya bapak malah mulai menggoyangkan pinggulnya dan membuat penisnya bergerak cepat diliang memekku

“Ohhhhh pakk, stopp. Kok, kok, kok bapak bukannya cabut malah ngentotin Araaa ohhhh, ahhhh, ohhhh”desahku

“Araaaa”teriak Nisa

“Aku masuk ya Raaaa”teriak Nisa

“bawangku juga habisss Nisss Ohhhh”teriakku

“oh habis ya. Ya udah Ra, kamu lanjutin aja ngetotnya. Pasti kalau udah selesai bawangnya ada. Nanti kamu anter ya kerumahku. Kontol mertuamu emang mantap Ra”ujar Nisa

“Uhhhhh, iya Nisss”jawabku

Nisa pun sepertinya sudah kembali kerumahnya

“Apaaaaaaaaaaaaa”

“Ohhhhh, Ohhhhhh, Ohhhhhh”desahku

“Pakkk, bapak memangnya udah ngenthu Nisa Ya. Kok Nisa tadi bilang gitu”ujarku

“hehehe, ya udah lah Nduk”ujarnya

“Nggak Bapak nggak anak sama nakalllnya, Ohhhh Pakkk”ujarku lalu kurasakan penis bapak semakin cepat menghujam liang memekku.

Kumatikan api pada komporku. Aku semakin tak konsen saja memasak. Bapak terus mengentotku dengan gaya doggie style. Penisnya terasa penuh diliang memekku. Aku kembali bergairah. Dengan cepat aku horni kembali.

“Ohhh Ndukk. Memek kamu, memek terbaik Ndukk”ujarnya

“Ohhhhh, Ohhhh, oHhh. Jambak rambut Ara pak. Tampar pantat Ara pak. Terus entot Ara pak”desahku

“walah kamu suka dikasarin ya Nduk”ujarnya

“Ya pak. Aku suka sex kasar Pak”

“Plakkkkk, Plakkkkk”tampar tangan bapak dipantatku

“Nakal kamu Nduk”ujarnya yang terus memompa liang memekku.

“Ohhhhh, Ohhhhh ya pak Ara memang nakal. Ajarin Pak. Ajarin Ara jadi Sundal”ujarku

“aku nggak tahan Nduk, gara-gara kamu ngomong begitu. Jadi terbayang-bayang bapak”

“Ohhhhh Pakkkk bareng pak keluarnya. Aku juga mau sampee pakk”ujarku

Percumbuan kami semakin panas saja. Mendengar aku yang merancau tak jelas membuat bapak semakin bernafsu ngentotin aku. Aku semakin tak tahan saja apalagi bapak semakin cepat bergoyang.

“Ohhhhhh, Ohhhhh, Ohhhhh”desahku

“Aku sampai Pakkkkkkkk”

“Ohhhhhhhhhhhhhh”desahku

“Aku juga Ndukkk. Ohhhhhhhh”ujar bapak

“Diluar pakkkkkk”desahku

Bukannya mencabut bapak malah semakin memajukan penisnya hingga menyentuh rahimku.

“Crotzzzz, Crotzzz,Crotzz” sembur peju bapak

“Ohhhhh Pakkkkkk, aku bisa hamil kalau begini”ujarku

“hahaha biar saja Nduk. Kalau Heri tak mau bertanggung jawab. Biar bapak saja yang jadi suamimu”ujarnya

Aku hanya bisa pasrah saja.

Semakin hari aku semakin mirip sundal saja. Bapak setiap hari selalu ngentotin aku dan menyemburkan pejunya didalam liang memekku. Bapak juga mengajakku berpetualang pernah aku diajaknya Treasome dengan temannya. Bapak juga suka memamerkan tubuh mulusku ke para pria saat aku sedang jalan dengannya. Bahkan tanpa malu meremas payudaraku atau bahkan berciuman dengan bibirku. Tapi anehnya aku menikmati perlakuan mesum bapak.

Mas Heri ternyata juga sangat menyukai perubahanku ini. Setiap malam kuoral penisnya. Aku yang selalu aktif bergerak dalam kegiatan sex kami. Kupaksa dia menyemburkan spermanya di rahimku. Mas Heri juga semakin bernafsu menyetubuhiku bahkan kini kudengar kata-kata kasar saat menyetubuhui. Masalah mas Heri yang suka jajan aku tak memperdulikannya lagi.

Dua bulan kemudian akupun positif hamil. Mas Heri tampak senang walau kutahu dia juga terlihat stresss tapi dia tidak mau memperlihatkannya di hadapanku.

“Tenang Her, ga usah stresss, frustasi apalagi sampai depresi. Kamu itu harus bersyukur bisa punya anak. Masalah uang tenang saja. Bapak sudah mempersiapkan uang bapak untuk jatah kamu. Nih sertifikat tanah bapak di jawa. Sudah tak balik nama ke kamu. Kalau kamu dipecat ya jual saja buat modal kamu usaha. Itu nilainya loh 1M Her. Kalau ndak dipecat. Ya jangan dijual. Semakin lama kan harga tanah semakin mahal”ujar bapak

“Makasih ya pak. Heri nggak tahu mesti bilang apa sama bapak. Apalagi Heri udah gede begini masih belum bisa ngasih bapak apa-apa”ujar Heri

“Kata siapa Her. Bapak itu udah diurusi sama kamu sama Tiara bapak udah bersyukur banget. Apalagi mantu bapak ini penurut dan bisa muasin bapak”ujarnya

“Muasin apa bapak gimana?”tanya Heri

“bukan muasin maksudnya masakin bapak Herrr hahaha”ujarnya

Mas Heri pun tertawa begitupun aku. Bapak dan Mas Heri semakin menyayangiku. Apalagi disaat aku hamil muda. Mereka berdua benar-benar seperti suamiku. Nisa ternyata juga sedang hamil. Tapi aku juga jadi bertanya itu anak dari pejunya siapa. Suami Nisa juga semakin genit terhadapku tapi dia hanya sekali saja kuijinkan menikmati tubuhku. Walaupun sampai sekarang terus berusaha merayuku.

Itulah sepenggal KISAHKU. Ada banyak cerita yang ingin kuceritakan. Tapi untuk saat ini sepertinya segitu dulu ya guys. Terima kasih atas komen-komennya. Yang nggak konak nggak komen sih nggak apa-apa. Lah ini udah konak dan nggak komen itu sungguh terlalu. Huft, by the way KISAHKU kunyatakan telah TAMAT





"TAMAT"

BY

Dirty_MinD / A_B
Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar