Cerita Eksibisionis Tiara Lestari : Kisahku Kisah Biasa Nggak Hotzzz 1 : Tiara Part 8



“Mas, aku hari ini ke salon ya sama Nisa”ujarku sambil mempersiapkan sarapan pagi untuk suamiku

“ya udah dek. Kartunya masih ada limitnya kan dek. Jangan lama-lama juga ya dek. Kasian bapak sendirian dirumah”ujar suamiku

“Masih ada dong Mas. Aku kan istri yang cantik, tidak sombong dan rajin menabung. Tenang aja aku cuma sebentar aja kok mas”ujarku

“Ya udah dek. Mas pergi dulu”ujarnya sambil mencium keningku

“jangan lupa cerita ya dek kalau bapak mesumin kamu lagi”ujarnya lagi

“Ih apaan sih Mas. Kamu kok rada aneh, malah seneng istrinya dilecehin bapakmu”ujarku

“hehehe bikin ngaceng Dek”ujarnya sebelum melangkah pergi

“Tok,Tok,Tok”

“Nisss, ini aku Ara jadi pergi nggak?”tanyaku




“Nisssss”panggilku

Kemana sih Nisa. Jadi nggak sih. Mana aku udah rapih begini lagi. Awas aja kalau nggak jadi.

“Klekk”

“Eh Ara, masuk dulu Ra. Nisanya lagi mandi”ujar suami Nisa yang bernama Mas Danang

“Eh Mas Danang. Ya Mas”jawabku

Akupun melangkah masuk. Dan duduk di ruang tamu ditemani suaminya Nisa.

“Cantik banget Ra, mau kemana sama Nisa?”tanyanya

“Makasih Mas. Aku mau kesalon sama Nisa. Mas nggak kerja?”tanyaku

“Nggak Nis aku hari ini Cuti”ujar lalu Mas Danang tiba-tiba melangkah duduk disebelahku

“Ihh Mas ngapain sih deket-deket. Nanti Nisa liat dia mikir yang nggak-nggak lagi”ujarku

“Mas tangannya jangan nakal ya pake elus-elus pahaku. Emang nggak puas sama paha Nisa”sindirku

“Hehehe, Jutek banget Ra. ”ujarnya

“Mas sana nggak. Nanti aku teriak nih atau aku pulang aja”ujarku

“Udah rapih aja Ra, Sorry ya aku baru mandi. Sebenernya tadi aku udah mandi Ra. Tapi itu tuh pelakunya. Mas Danang minta ngentot Ra. Huft, sebel deh”ujar Nisa yang sedang mengenakan handuk dan berjalan kearah kamarnya

Kurang ajar Nisa ngomongnya vulgar banget. Nisa pun berganti baju sedangkan Mas Danang juga ikut masuk kedalam kamarnya.

“Ra naik mobilku aja, biar Mas Danang yang bawa aja”ujar Nisa yang kini sudah keluar dari kamarnya

“Ih biasanya berdua Nis. Ya udah deh nggak apa-apa cepet yuk. Waktu ku terbatas nih”ujarku

Kamipun melangkah pergi. Dan menuju kesebuah salon & spa yang terletak di ruko dekat pusat perbelanjaan.

“Nis, kok tempat salonya lain sih. Bukan yang langganan kita”ujarku

“Ini tempat langganan suamiku Ra. Aku biasa nyalon disini kalau lagi jalan sama mas Danang. Soalnya ada panti pijatnya juga di lantai 2. Jadinya Mas Danang nggak bosen nunggu kita. Dia pasti mijit di lantai 2.

“Oh ya udah deh”ujarku

Kami pun masuk kedalam salonnya. Sepertinya masih sepi. Bisa cepet nih. Aku dan Nisa seperti biasa melakukan perawatan pada rambutku. Rambutku di highlight berwarna kecoklatan. Sehingga membutuhkan waktu yang agak lama untuk proses selanjutnya.

“Sis, ini rambutnya di tunggu dulu ya sampai 2 jam sebelum proses selanjutnya”ujar sang stylish

“ok Mba”ujarku

“loh teman saya dimana mba?”tanyaku

“Dia diatas bu lagi dipijit. Daripada ibu nunggu 2 jam Cuma nonton tv aja mending ibu dipijit. Pijatannya spesial loh bu”ujarnya

Benar juga ya. Nisa aja dipijit masa aku nggak sih. Akhirnya aku naik kelantai 2. Terdapat beberapa bilik yang terlihat tertutup.

Kuhampiri ke meja resepsionisnya.

“Mba temen saya namanya Nisa. Dipijit dimana? Saya ikutan dong”ujarku

“sebentar bu saya liat. Dia ada dibilik nomer 2 bu. Nama ibu Tiara ya. Ruangan itu memang sudah dibooking Bu Nisa bu. Tapi terserah ibu kita juga ada yang privatenya juga bu. Ibu mau bareng Nisa atau mau sendiri”tanyanya

“Satu ruangan aja deh mba”jawabku

Akupun disuruh berganti baju. Ku kenakan kain jarik tanpa dalaman alias tidak mengenakan Bh dan Cdku. Kedua putingku pun menerawang.

“Ayu Jeng, silahkan”ujarnya

“Loh kok sama cowok. Emangnya nggak ada yang cewek mas terapisnya”ujarku

“sama aja jeng. Lagian juga eike nggak doyan cewek. Eike kaya jeng doyannya batangan hehehe”ujarnya yang ternyata lelaki gemulai

Aku pun masuk kedalam bilik ruangan yang ternyata ada Mas Danangnya juga. Aduh kalau begini mending aku sendiri aja tadi. Kulihat Nisa nampak meresapi sedang dipijit oleh terapisnya yang juga seorang pria. Sedangkan Mas Danang dipijat oleh seorang wanita.

Akupun langsung tiduran tengkurap diatas sebuah kasur tipis kecil berwarna putih yang juga terdapat sebuah bantal kecil. Biliknya nampak lega terdapat empat buah kasur yang nampak sejajar. Aku pun mengambil posisi yang paling kanan.

“ikatan kainnya dilepas aja Jeng. Rilex ya Jeng”ujarnya

Tangan pria gemulai itu mulai memijit punggungku. Pijatnnya selembut wanita tapi bertenaga pria. Sungguh terasa nikmat. Akupun sampai terbuai. Tangannya bergerak-gerak memutari tubuhku. Punggungku, betisku, pahaku dan bahkan pantatku.

Kain jarikku pun sudah tak karuan. Kemulusan tubuhku jadi terlihat bebas. Terapis pria gemulai itu bahkan memuji tubuhku. Aroma terapi lotionnya sungguh menghipnotisku. Kini tubuhku di terlentangkan. Payudaraku jadi terlihat bebas dan mulai dijamahnya. Gerakan tangannya kini berubah menjadi seperti merangsangku.

“Uhhhhh Masssss”desahku merasakan usapan tangannya yang mulai bergerayang di kedua payudaraku. Akupun sampai terpejam dibuatnya. Putingku pun ditarik-tariknya. Bahkan tangan terapis itu mulai meraba area selangkanganku. Jarinya mulai menyentuh bibir liang memekku dan memainkan klistorisku. Aku kini mendapat dua rangsangan sekaligus.

“Ohhhhh, Ahhhhhhh hmmpppp”desahku sambil menggigit bibir bawahku menahan rangsangan pada tubuhku

“Slurpppp”

“Ohhhh Masss putingku kok diemut sih”ujarku merasakan bibir terapis itu mengulum putingku.

Aku dilanda birahi. Liang memekku terasa basah sekali . Putingku tegak mengacung. Aku serasa disetubuhi. Aku pun juga merasa malu apalagi diruangan ini juga ada Nisa dan Mas Danang. Kulihat kesebelahku, Anehnya Nisa malah tertidur. Tapi posisinya sungguh tak lazim. kainya tampak acak-acakan. Kedua tokednya terekspose bebas dan bulu-bulu kemaluannya terlihat olehku. Sedangkan Mas Danang sedang mengocok penisnya sambil memperhatikan tubuhku. Ternyata para terapis mereka berdua sudah tidak ada.

“Ohhh Raaaaa, akhirnya Mas bisa lihat tubuh telanjangmu”ujarnya sambil mengocok penisnya yang terlihat besar itu dan berjalan melangkah kearahku

“Mantep Lo Boy, bisa ngerangsang Ara”ujarnya lagi

“Eh eike bukan Boy ya. Eike itu cewek tulen dan punya nama Rere. Lagian itu sesuai SOP ya. Setelah dipijit dan badan fit kita harus bisa membuat orgasme pelanggan kita. Jadi pelanggan dapet double kenikmatan”jawab terapisku

“Uhhhh mba Rere, hentiin aku malu ada Mas Danang”pintaku

Mba jadi-jadian itu tak peduli ucapanku dan terus merangsang area-area sensitifku. Tapi aku sebisa mungkin berusaha menutup kedua payudaraku dari tatapan nakal Mas Danang. Aku tak kuat lagi. Apalagi kedua jari terapis itu sudah menusuk-nusuk liang senggamaku. Aku merasa seperti di setubuhi. Aku tak kuat lagi dan..

“Ohhhhhhhhh Mba reeeeeeeee”desahku merasakan orgasmeku

Orgasmenya sungguh nikmat apa karena habis dipijat. Tubuhku terasa ringan dan melayang. Benar kata terapis itu. Aku mendapatkan double kenikmatan. Tapi ya itu aku merasa sangat lemas sekali.

“Mba sekarang tidur aja. Saya jamin dalam waktu sejam tubuh mba langsung segar. tapi mba harus tidur dulu ya. Saya tinggal dulu ya mba”ujarnya

“Mas tolong jangan ganggu mbanya ya. Dan penis itu segera disarungkan atau mau saya bantu turunin”ujar Mba Rere

“Eh nggak mba, makasih”ujar Mas Danang dan segera menjauh dariku

Akupun hanya mengangguk dan terapis itu segera keluar ruangan namun sebelum keluar terapis itu membenarkan kembali kain jarikku.

Dan benar saja. Aku langsung terkantuk dan tertidur.

1 Jam kemudian aku pun terbangun karena ada suara erangan dan desahan.

“Ohhhhh, Ohhhhh, Ohhhhhh Mass kok kamu nafsu gini mass”desah Nisa yang sedang tidur mengangkang dan ditindih oleh suaminya

Terlihat olehku pinggul mas Danang yang maju mundur dengan cepat. Melihat percumbuan mereka membuatku jadi ikut panas.

“Nakal kamu Mas, kamu pasti habis curi-curi pandang ke tubuh Ara kan”ujarnya

“hehehe, iya Mah”jawabnya

“Ohhhh Massss, Ara memang nafsuin ya Mas. Aku aja iri sama tubuhnya. Cepetan dong Mas nanti Ara bangunn”ujar Nisa

“Ohhhh Niss, memekmu sempit Niss”desah Mas Danang

“Ohhhhh, Ohhhhhh, Ahhhhhhh”

“Plakkk, Plokkk, Plakkkk”

“aku sampe Masssss, Ohhhhhhhhhh”desah Nisa

“Ohhhhh Stop Masss. Udah-udah kamu tahan aja ya mas. kita lanjut dirumah aja. Sayang nih rambut aku. Udah saatnya di keramas”ujar Nisa

“Aduh Mas tanggung dong Nis”ujar Mas Danang

“Gila kamu mas aku udah 2x orgasme kamu belum juga keluar. Tumben banget kamu Mas. Segitu Nafsunya kamu ngeliat tubuh Ara. Udah ah, Nisa mau kebawah dulu”ujar Nisa

“Awas kamu mas macem-macemin Ara. Kamu ikut aku aja deh Mas kebawah”pinta Nisa

“Aduh nggak bisa Nis. Kontol Mas masih tegang dan Mas mau ngocok dulu di kamar mandi”ujarnya lagi

“ya udah deh mas. Aku kebawah dulu”ujarnya lagi

Nisa pun terlihat merapihkan kain jariknya lalu melangkah keluar ruangan aku pun berpura-pura masih tertidur.

Mas Danang tampak masih mengocok penisnya. Kasihan juga dia. Dan sekarang akupun pura-pura membuka mataku dan membangunkan tubuhku. Mas Danang menatapku dan menghampiriku.

“Ra tolongin Mas dong. Liat nih masih tegang”pinta Mas Danang

“Ih Mas kok mesum banget, nggak mau ah. Minta ja sama Nisa”ujarku

“Nisanya udah turun Ra. Please Ra tolongin Mas. Pake tangan kamu deh Ra”pintanya lalu menarik tangan kananku dan tanpa persetujuan ku tanganku pun jadi menggenggam penisnya yang sudah basah terkena cairan cinta Nisa.

“Ih Mas maksa banget sih. Tapi cepet loh ya”ujarku yang mau tak mau mulai mengocok penisnya.

Mas Danang dalam posisi duduk berselonjor, akupun duduk menyamping dan berada disampingnya dan agak menunduk sehingga membuat kedua gundukan tokedku terlihat olehnya.

“Ohhhh Raaa makasih yaa. Tangan kamu halus banget”desahnya

Sudah beberapa menit dan Mas Danang belum juga orgasme.

“Mas aku pegel nih. Udahan ya, lagian aku juga mau kebawah nih”ujarku

“Aduh, jangan Ra tanggung nih. Bentar lagi kok. Mas boleh grepe ya Ra”ujarnya

“Eh,eh eh mas jangann kokk maksa sih”

“Uhhhhh Masssss jangannn”desahku karena lagi-lagi tanpa persetujuanku tangannya memelorokan paksa kain jarikku dan langsung meremas kasar kedua tokedku. Akupun sampai menghentikan koncokan tanganku pada penisnya lalu melepasnya untuk memegang dan menahan kain jariku agar tak melorot lebih jauh lagi.

“Mas jangannnn Hmppppp”
Akupun panik tanpa kuduga bibir mas danang mencium bibirku dan tubuhnya malah menindih tubuhku, sehingga membuat tubuhku jatuh kebelakang dan tertidur ditindih tubuh Mas Danang

Bibirnya terus melumat bibirku, tangannya meremas kasar kedua tokedku. Kedua kakikupun mengangkang dan Penisnya mulai menyundul-nyundul liang memekku. Aku ingin berontak namun apa daya gerakan tubuh mas danang mengunci tubuhku. Anehnya aku malah terangsang diperlakukan seperti ini. Liang memekku semakin basah saja. Aku kembali dalam birahi.

Penis Mas Danang mulai menyeruak masuk kedalam liang memekku. Bibirnya sudah melepas bibirku. Tanganya terlihat membantu penisnya untuk memasuki liang senggamaku.

“Slebbbbbb”

“Ohhhhhh Massssss, Cabut Mas. Mas ngentotin Ara namanya”ujarku

Bukannya mencabut Mas Danang malah mulai menggoyangkan pinggulnya dengan cepat. Membuat penisnya dengan cepat menghujam liang memekku.

“Ohhhhh, Ahhhh, Ohhhhhhh Massss”

“Ohhh Ra memek kamu ngejepit banget. Bener kata Heri Ohhh”Ujar Mas Danang

“Ohhhh, Mas cabut Mass”ujarku

“Udah nikmatin aja Ra. Suamimu itu cowok nakal. Kamu juga harus nakal biar sama”ujarnya sambil terus menggoyang pinggulnya

“Mak, maksud Mas apaaaa”tanyaku

“Suamimu itu nggak sealim seperti yang kamu tahu. Dia member aktif di Semprot. Sering buat FR ra”ujarnya

“Apaa itu Mass”tanyaku

“Nanti aku kasih tahu setelah ngentotin kamu Ra. Ganti posisi dulu Ra. Mas pengin Doggie kamu”ujarnya

Anehnya aku hanya menurut saja. Dilepasnya penis Mas Heri dan aku pun menungging.

“slebbbb”

“Uhhhhhhhhh”

Dengan cepat penis Mas Danang menembus liang memekku. Gerakannya semakin kasar saja. Payudaraku pun tak luput dari remasan kasar tangannya. Putingku ditariknya, bahkan sesekali pantatku ditamparnya.

Aku semakin tak kuat saja menerima rangsangan ini. Penis Mas Danang kuat sekali. Tidak ada tanda-tanda dia mau ngecrotzzz.

“Ohhhhh, Ohhhh, Ohhhh, Ohhh”

“Desah yang liar Ra. Asal kamu tahu saja Ra. Nisa itu sudah di entot beberapa kali sama suamimu dulu sebelum kamu menikah. Aku nggak nyangka pria mesum itu punya istri secantik kamu. Akhirnya aku kesampaian ngentotin kamu Ra”ujarnya

“hmmmpp, Yang bener kamu mass”tanyaku

“aku punya bukti video Ra. Dan FR suamimu itu di Semprot”ujarnya lagi

“aku masih nggak ngerti Mas”ujarku

“sekarang aku ingin kamu diatas aku Ra. Gantian kamu yang bergoyang”pintanya

Kamipun berganti posisi dan sekarang akulah yang berada diatas Mas Danang. Aku kini bergoyang-goyang diatas nya. Tangan Mas Danang Terus meremas payudaraku.

“Ohhhh, Raaaa terus goyang Raaa”ujarnya

“Ohhh Mass, nakal kamu Mas”desahku

Aku tak kuat lagi penis Mas Danang terus bergoyang di dalam liang memekku. Orgasme kedua ku pun datang.

“Ohhhhhhhhhhhh Mas”desahku sambil menjatuhkan tubuhku diatas tubuh Mas Danang.

Mas Danang kini merebahkanku membuka kedua kakiku. Lalu tubuhnya kembali menindih tubuhku dan penisnya kembali menghujam tubuhku. Aku hanya pasrah saja dengan perlakuan Mas Danang.

Bibirnya begerak mencium bibirku, melumat putingku dan sesekali menjilati telingaku. Terkadang Mas Danang juga ikut membisikan kata-kata yang membuatku semakin horni.

“Ohhhhh, Ohhhhh, Ohhhhhh”desahku

“Ohhhhh Raaaa, Mas mau keluarrr”ujarnya

“keluarin diluar Mass”pintaku

Mas Danang semakin cepat memompaku. Membuatku sampai pada orgasme ketigaku. Dan akhirnya penis Mas Danang pun ikut berkedut-kedut. Dicabutnya Penisnya dan diarahkan kemukaku

“Di hisap Ra”pintanya

“Maaf Mas, aku belum pernah dan agak jijik”jawabku

“Ya udah ngak apa-apa, Mas kocok aja”ujarnya

Mas Danang terus mengocok penisnya dengan tangannya dan tak berapa lama kemudian pejunya menyembur diwajahku. Kurang ajar Mas Danang. Mukaku jadi belepotan pejunya. Untung saja rambutku masih dililit kain kalau tidak percuma saja aku perawatan rambut.

Permainan panas itu pun berakhir. Dan ternyata benar. Mas Danang menunujukan Video saat Nisa sedang digenjot Penis Mas Heri. Anehnya Mas Danang tidak marah dan cenderung menikmati melihat istrinya di entot orang lain. Mas Danang bilang bahwa dirinya tertular oleh Mas Heri. Mas Heri ternyata diluar dugaanku yang selama ini terlihat baik ternyata oh ternyata. Pantas saja dia pernah bercerita pernah bersetubuh dengan Ratna teman kantorku dulu. Aku pun diberitahu Mas Danang untuk masuk ke situs 46.166.167.16 .

Dan mencari tahu sendiri kelakuan suamiku.

“Ni Ra. Masuk aja ke Underground. Cari user id bernama Dirty_MinD. Kamu liat aja postannya dia”ujar Mas Danang

"Jangan kaget ya"

Bersambung...
Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar