Cerita Eksibisionis Tiara Lestari : Kisahku Kisah Biasa Nggak Hotzzz 1 : Tiara Part 5





“walah ada tamu toh. Badrun piye kabare?”suara pak usman

“silahkan masuk”ujarnya lagi

“Ya iyalah pak ada tamu. Situ enak mesum di dalam rumah. Saya kan panas pak nunggu di luar”gerutuku

“Baik Man. Gimana kabarmu? Udah lama ya kita nggak nakal-nakalan”jawab mertuaku

“kenalin dulu nih mantu cantik saya Tiara”ujarnya

“aku Tiara pak”ujarku sambil menjulurkan tangan

“walah cantik tenan, berunung banget kamu badrun. Tangannya halus kulitnya lembut. Pasti isinya wow bingiit ini. Saya Usman teman nakal mertuamu hehehe”ujarnya sambil menggenggam tanganku

Ni kakek mesum tangannya nggak lepas-lepas kurang ajar amat

“pak, tolong tangannya di lepas”ujarku

“hehehe, ya nduk. Jangan jutek-jutek nduk Kamu nanti pasti bakal suka sedotan bapak”ujarnya

“sedotan apa pak”jawabku

“nanti kamu tahu sendiri. Silahkan duduk”ujarnya

“Fitriii, sini ada tamu dari jauh sekalian bawain minuman lemon spesial. Saingan kamu udah dateng nih”teriak pak usman

“Njeh pak tak buatkan minum dulu”suara wanita dari dalam rumah

“Ternyata kamu ga besar omongan Drun. Masih berani kamu nantang saya main catur. Ingat, yang kalah tahu kan hukumannya. Hahaha sungguh kesenangan diusia senja”ujarnya

“tenang ja Man. Aku ndak mungkin kalah lagi. Mana menantu kebanggaanmu itu. Yang katanya penyanyi dangdut dan goyangannya mantap hahaha”mertuaku

Aku jadi curiga ini. Sebenarnya bapak ini mau reunian apa mau melakukan hal-hal aneh ini. Kulihat dari kejauhan ada seorang wanita yang menghampiriku membawa nampan berisi gelas minuman.




Fitri

Wanita itu sungguh hotz tapi nggak pake cabe. Dia hanya mengenakan BH motif macan yang seakan-akan memamerkan payudara besarnya dan juga cd berwarna putih. Berani betul nih cewek pake baju kaya gitu.

“aku Fitri menantu pak usman. Kamu buka aja pakaiannya. Nggak usah malu nanti juga bakal telanjang kok”ujarnya sambil meletakan gelas di atas meja

“walahhh Man. Mantu mu itu kaya bintang bokep. Gede tokednya lebih gede dari mantuku. Sekel itu pasti”ujar mertuaku

“ih apaan sih pak”ujarku kesel

“hihihi, pak Badrun ya, teman nakal bapak ni pasti. kelanan dulu sama toked aku”ujar fitri sambil memajukan payudaranya

“sekal tenan”ujar mertuaku sambil meremas kedua payudara Fitri

“eeeeettt stop Drun. Makanya kamu harus menang dulu main catur kalau mau gerayang-gerayang dan mau tau aset Fitri yang lainnya. Ayo kita mulai. Kamu harus kaya Fitri Ra. Biar adil. Lebas baju kamu sisain bh sama cd aja. Ndak usah malu-malu bapak udah bosen ngeliat toked plus memek. ayuk kita seru-seruan”ujar pak Usman

“pak mau main apa sih. Masa aku disuruh pake bh sama cd doang kaya fitri. Nggak mau ah. Ara pulang dulu ya nanti kalau bapak udah selesai telpon Ara”bisikku ke mertuaku

“lohhh, kita ini mau main seru-seruan nduk. Kamu mau mempermalukan bapak. Nanti kamu juga pasti bakal senang. Kamu harus bantuin bapak nduk”bisik bapakku

“kenapa Ra. Kamu takut. Cemen, biarin pulang aja pak Badrun. Saya paling males ngeliat cewek sok suci. Kayak badannya bagus aja paling menang putih doang”ujar Fitri memotong

Sialan kurang ajar banget nih cewek. Pake nantangin aku segala. Aku paling anti kalau ditantang. Sorry ya tubuhku lebih bagus dari kamu. Aku malah jadi naik darah.

“yeee siapa takut. Jaga mulut kamu Fit”ujarku yang tersulut emosi

Aku langsung saja menanggalkan pakaianku hingga menyisahkan bh dan Cd putihku.

“Drunn, langsung ngaceng nih aku liat body mantu mu. Body high class itu”ujar Pak usman.

“Tuh denger Fit. Mertuamu aja konak lihat tubuh aku”sombongku dalam hati

Permainanpun dimulai dan kami pindah keruang tengah. Permainannya sendiri permainan catur namun ya itu. Yang kalah boleh meminta satu permintaan yang pastinya aku atau Fitrilah korbannya tapi Fitri kayaknya malah seneng-seneng aja tuh. Aku pasti bakalan dilecehkan, tapi aku juga nggak mau kalah sama Fitri.

Game pun dimulai. Bapak terlihat serius menghadapi pak Usman. Dengan catur hitamnya bapak mulai melangkahkan pionernya. Permainan mereka sangat cepat. Pioner mereka bergerak-gerak mengikuti pikiran tuannya. Aku tidak begitu mengerti permainan ini.

“hehehe siap-siap kalah kamu Man”tawa bapak

Kulihat Pak Usman berbisik ke Fitri.

“Pak Badrun. Hmmm pakk toked Fitri minta dipegang-pegang bapak nih”ujarnya Fitri sambil menggrepe kedua tokednya

“walahhh sekel tenan itu toked. Seperti biasa curang kamu Man. Menggunakan wanita untuk menggodaku”ujar mertuaku

Aku jadi kuatir takut bapak kalah. Dan jujur saja melihat fitri memainkan buah dadanya membuat darahku berdesir. Aku agak terangsang dibuatnya. Bapak terlihat sesekali menatap kearah toked Fitri.

“Skakkkkkkkh hahaha”teriak Pak Usaman kegirangan

“wedussss”ujar mertuaku

Dan benar saja bapak akhirnya kalah.

“Ra bapak mau kamu melepas Bhmu”ujar Pak Usman

Aduh bapak sih pake kalah. aku malah semakin deg-degan saja. Aku ingin menolak tapi Fitri terus meledekku. Dengan terpaksa kuturuti permintaan Pak Usman. Ku tanggalkan Bhku dan tersembullah toked bulat ku dengan puting kecil pinknya.

“langsung ngaceng saya ndukkk. Tokedmu yahudd. Nih liat kontol bapak”ujar pak usman sambil memperlihatkan kontol gedenya yang membuatku bergidik.

Permainan pun kembali dimulai.

“Skakkkkk haahaaahaa. Kesini bapak mau mainin payudaramu nduk”ujar pak Usman

“pak jangan kalah lagi dong . Masa bapak rela aku di grepe-grepe bapak mesum itu”ujarku ke mertuaku

“Percaya sama bapak ndukk”ujarnya

Dengan terpaksa kedua tokedku pun di jamah kasar oleh Pak Usman. Putingku pun ditarik-tariknya. Aku pun mendesah apalagi saat putingku terkena sedotan maut bibir pak usman. Sampe-sampe liang memeku terasa gatal dan basah sekali. Sedotan bibirnya terasa merangsang seluruh tubuhku

“Ahhhhhh pakkkk tolong araaa, hmmm ohhhhhh”pintaku pada mertuaku

Akhirnya selama 1 game itu payudaraku jadi mainan bandot tua itu apalagi Fitri ikut-ikutan meremasnya aku berharap bapak yang menang.

“skakkkkk hahahaaa”teriak lagi pak usman

“puting mantumu manis tenan Drun, slurpppp”ledek pak Usman

“wedussssssssssssss”teriak mertua ku

“aduh, bapakkk masa kalah lagi. Ara gimana ini aduh ohhh”ujarku

“Lepas CD mu Nduk dan duduk di pangkuan bapak”pintanya

“apa, Ara nggak mau”jawabku

“Drun, mantumu nggak mau tuh”ujar Pak Usman

“kamu harus mau nduk, jangan malu-maluin bapak”ujar bapakku

Akhirnya dengan terpaksa aku menurunkan Cdku.

“etttt, Man tangan kamu nggak boleh sentuh liang memek mantuku. Kamu kan Cuma boleh minta satu permintaan”ujar mertuaku mengingatkan pak usman karena tangannya menjulur ingin memegang liang memekku.

“ya udah. Kalau saya menang abis ini saya mau ngenthu kamu nduk Ara”ujar pak usman

Aku pun jadi panik.

“Pak menang pak, nanti Tiara kasih yang spesial buat bapak”pintaku ke mertuaku

Bapak terlihat diam saja. Sepertinya dia juga nggak terlalu suka aku di emek-emek sahabatnya. Akhirnya aku duduk di pangkuan pak usman. Liang memekku menggesek dan berada tepat diatas penis tegang pak usman yang ditidurkan.

“hmmmmm uhhhh”desahku

Fitri terlihat membuka Bhnya dan menampakkan payudara besarnya dengan puting yang besar pula.

“bonus buat pak badrun, ayo pak tuh lihat puting saya udah mengeras. Gigit pak cepet”pinta Fitri

“Fitri jangan curang dong, kamu daritadi ngeganggu mertuaku terus”ujarku

“kan diperaturan nggak ada tuh Ra. Jadi boleh dong ngeganggu hehehe”ledek dia kearahku

Waduh bapak bisa kalah lagi ini.dan aku pasti bakalan di entot sama Pak usman. Aku harus cari akal ini.

“pak, konsen pak demi mantumu ini pak. Bapak ndak mau kan saya jadi di entot pak Usman”ujarku menyemangati

“walah mertuamu malah tambah ngaceng nduk. kalau penis saya nusuk di memek kamu hahaha"ujar Pak usman memanasi mertuaku

Permainan pun dimulai. Sesuai aturan tangan pak badrun nggak boleh menyentuh tububku. Batang penisnya terasa tegang di bibir liang memekku. Bapak terlihat berfikir. Fitri terus saja mengganggunya. Pak usman tampak berkeringat sepertinya dia sudah tak sabar untuk menyetubuhiku. Aku harus memecah konsentrasinya. Ku gerakan pinggulku

“aduhh ndukkk ahh”desah pak usaman

Ku maju mundurkan pinggulku dan benar saja. Pak Usman mulai mendesah. Tapi aduh, aku juga ikutan terangsang karena gesekan batang penis pak usman di bibir liang memekku membuatku semakin terangsang saja. Cairanku mulai keluar dan membasahi batang penis itu.

“Ohhhhhhhh, ahhhhhhh hmmmp”desahku menahan birahiku

Aku berhoyang semakin cepat dan membuat batang panis pak usman bergerak-gerak dan sesekali menyundul liang memekku

“Aduh ndukkk ngilu”ujar pak usman

Semakim lama bergoyang membuat nafsuku sampai keubun-ubunku. Liang memekku semakin gatal dan basah. Putingku mulai mengeras. Kepala penis pak usman semakin menyundul liang memekku dan mulai bergerak dan menyeruak masuk

“Ahhhh ohhh hmmmm”

“Slebbb”

“ohhhhhhhhhhhhhhhhhhh”desahku lalu menghentikan goyang pinggulku

"Ohhhh ndukkkkk ngejepittt"desah pak Usman

Tanpa sadar aku pun orgasme tapi ya itu. Penis pak Usman tertanam diliang memekku. Terasa penuh dan sesek apalagi penisnya seperti berkedut-kedut di dinding liang memekku. Aku merasa agak perih. Namun juga terasa nikmat dan aku bertanya-tanya seperti apa kemampuannya.

“ohhh nduuu aku kenthuu kamu, sempittt ndukkk”bisik Pak usman

“Skakkkkkkkk hahaaaaa kamu kalah Mannn”ujar mertuaku kegirangan

Aku pun tersadar dan langsung membangunkan tubuhku dari pangkuan Pak Usman. Penisnya pun terlepas dari himpitan liang memeku.

“wedussssss. Tanggunggggggg”kesal pak Usman

Bapak sepertinya tak tahu kalau penis pak Usman menancap di liang memekku. Matanya tertuju ke Fitri

“Fitt, lepas cdmu dan bapak minta dipangku. Dan kamu nduk kesebelah bapak”ujar mertuaku kegirangan

Permainanpun kembali dimulai namun ya itu. Bapak dan Fitri...

bersambung....
Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar