Sejenak, Ciello mengamati langit-langit kamar Clara dengan dengan mata
yang susah terbuka. Ia tak habis pikir, dengan segala keberuntungan yang
ia dapatkan beberapa waktu belakangan.
“Seneng… Tapi begitu melelahkan…” Batin Ciello sambil tersenyum lebar, menatap Clara yang masih tertidur lelap disampingnya.
Kamar Clara terletak diseberang kamar Ciello. Ukurannya sama. Dengan
pintu yang saling berhadapan. Yang membedakan kamar Ciello dan kamar
Clara hanyalah susunan perabotnya. Jika kamar Ciello semua serba
berantakan, di kamar Clara, semua perabot justru begitu tertata rapi.
Selain itu, aroma kamar Clara juga mampu membuat siapa saja merasa betah
didalamnya. Aromanya wangi dan menyenangkan, mirip seperti pribadi
Clara sebenarnya.
"Heeeehhhgggg... " Geliat Ciello merentangkan otot-otot kakunya,
menggeliatkan tubuhnya sejauh mungkin. Setelah itu, secara reflek Ciello
sambil menggaruk-garuk kantong zakar dan batang penisnya yang sudah
menegang keras. "Hhhhhh... Males banget deh kekamar mandi...." Gerutu
Ciello karena air seninya sudah terasa begitu penuh di dalam kantong
kemihnya.
Lagi-lagi, Ciello celingukan mengamati situasi kamar Clara.
"Hari... Masih gelap... Dan si toket juga masih ngorok..." Batin Ciello
setelah melirik kearah jendela dan Clara yang masih tertidur
lelap."Gausah kekamar mandi deh... Kencing disini juga bisa..." Tambah
Ciello yang alih-alih pergi kakinya kekamar mandi, ia malah mendekat
kearah jendela.
Dengan tubuh yang masih telanjang bulat, Ciello segera bangkit dari tidrnya. Melangkah kearah jendela dan membukanya pelan.
JGLEK.... KRIIIEEEETTTT....
Suara lantang anak kunci dan pintu jendela yang mengagetkan Ciello.
"Aaahh.. Kampreeett..." Seru Ciello sambil buru-buru melirik kearah adik kandungnya berada.
" Zzzzzz... Zzzzzzzzz...." Dengkur Clara pelan. Sama sekali tak terganggu dengan suara berisik barusan.
Setelah merasa aman, Ciello buru-buru mengarahkan batang penisnya keluar
dari jendela dan bersiap untuk melakukan hajat kecilnya. Sambil
memperhatikan Clara yang masih tertidur lelap, Ciello pun mengejan
kuat-kuat, memaksa air kencingnya keluar.
"Heeeeeggghhh.... Heeeeggghhh...."
Namun, setelah beberapa saat mencoba, Ciello kembali kesal. Karena
penisnya masih begitu tegang, air seninya sama sekali tak mau keluar
walau sekeras apapun ia mencoba. Terlebih karena melihat karah Clara
yang masih tidur tanpa sehelai benangpun, membuat birahinya mulai naik.
Sehingga membuat penisnya makin tersiksa.
"Aaaarrrggghhh... Kammpreeettt.... Kenapa sih si toket itu begitu
seksiiii....." Seru Ciello sambil berusaha mati-matian menidurkan batang
penisnya yang masih begitu tegang. Hingga akhirnya,
SSEEEEEEEERRRRRR......
"Fiuuuhhh..." Lega Ciello setelah berhasil mengosongkan kantong kemihnya.
Setelah dirasa rasa kencingnya menghilang, Ciello pun kembali ketempat
tidur. Menyelinap diantara tumpukan bantal dan boneka Clara yang
bertebaran diatas tempat tidurnya.
"Ternyata... Kamu bener-bener cantik ya Dek..." Ucap Ciello berusaha
kembali tidur sambil mentowel ujung hidung Clara yang mancung.
"Zzzzzzz.... Zzzzzzzzzzzzz.... " Jawab Clara sama sekali tak terganggu.
Mendengar dengkuran Clara yang begitu tenang, entah kenapa tiba-tiba
Ciello mengurungkan niatannya untuk kembali tidur. Ia malah mendekat
kearah tubuh adiknya sambil mengamati lekat-lekat.
Clara tidur dengan posisi tubuh miring kekiri, menghadap kearah Ciello.
Wajahnya terlihat begitu tenang. Tangan kanannya menimpa tangan kirinya,
membuat kedua payudara besarnya terlihat saling tumpah tindih.
" Kasihan tetek kamu dek... Kegencet begini..." Seru Ciello sambil
mengalihkan tangan kanan Clara supaya tak menimpa payudaranya. Dan
begitu Ciello berhasil memindahkan tangan Clara, iapun terkejut melihat
penampilan adiknya yang berantakan.
"Wwwoooww.... Deekkk...Kakak nggak pernah mengira loh... Kalo kamu
ternyata bisa tidur dengan tubuh penuh dengan cipratan sperma gini..."
Kagum Ciello sambil terus memperhatikan tubuh telanjang Clara yang
setengah telentang. "Kamu bener-bener nggak ngebersihin bekas sperma
Kakak... " Sambung Ciello sambil mencoba mengeletek lapisan spermanya
yang sudah mengering dari kulit tubuh adiknya.
"Zzzzzz.... Zzzzzzzzzzzzz......"
"Sumpah... Kamu bener-bener seksi banget Dek... " Ucap Ciello sambil
melirik kearah wajah Clara yang terlihat begitu kecapekan. Dengan penuh
kasih sayang, ia mengusap rambut Clara dan menyibakkan poni yang menutup
wajah cantiknya, "Kamu bener-bener Adek tercantik Kakak... Adek
kesayangan Kakak yang paling menggairahkan...." Tambah Ciello dengan
senyumnya yang mesum.
"Zzzzzzsshh... Zzzzzzzzzzzsshhh..." Balas Clara dengan dengkuran lirih. Menandakan jika ia masih benar-benar tertidur pulas.
Melihat adiknya tak bereaksi sedikitpun, Ciello semakin mendekat
ketempat Clara berada. Ia mentatap wajah cantik adiknya dengan jarak
super dekat.
"Kamu cantik Dek.... Bener-bener cantik....." Ucap Ciello yang kemudian
memonyongkan bibirnya dan mengecup bibir mungil Clara. CUUUPPP...
"Zzzzzzz..... Zzzzzzzzzzzsshhh..."
"Clara cantikku... Kakak sayang kamu Dek......" Ucap Ciello lirih sambil kembali mengecup bibir Clara.
"Zzzzzzz..... Zzzzzzzzzzzsshhh..." Jawab Clara tak ada reaksi.
Melihat tidur Clara yang sama sekali tak terganggu oleh kecupan-kecupan isengnya, membuat Ciello ingin bertindak semakin jauh.
"Dek.. Bangun Dekkk... Kamu lihat celana Kakak ngaak...?" Bisik Ciello
berpura-pura kebingungan sambil menggoyang-goyangkan payudara Clara.
"Zzzzz.....Zzzzzzzzsssshhhh..... Zzzzz....." Cuek Clara sama sekali tak terganggu.
"Deeekkk... Claraaa....? Kamu tahu celana Kakak nggak...?" Tanya Ciello
yang kali ini mencoba meremasi kedua payudara Clara secara bersamaan.
"Zzzzz.....Zzzzzzzzsssshhhh..... "
"Deekk.. Ayo bangun dooongg... Celana Kakak dimana ya....?" Goyang
Ciello lebih kuat lagi, sambil terus mencoba membangunkan tidur Clara.
Namun, karena melihat Clara masih saja tak mau bangun, Ciello pun iseng
menjilat puting payudaranya, "CUUPP... CUPPP.. SLUUURRRPPP...."
"Zzzzz.....Zzzzzzzsssshhh... Heeeggghhh.. Eeemmmhhhh...." Lenguh Clara
sambil sedikit menggeliatkan tubuh mungilnya. Ia mengubah posisi
tidurnya yang semula miring, menjadi telentang. Tangannya direntangkan
lebar-lebar kesamping dan melengkungkan punggungnya, membuat payudara
besarnya ikut menjulang maju kedepan. Kedua kakinya pun direntangkan
jauh-jauh kebawah, menendang selimut tebal hingga jatuh dari tempat
tidur.
Setelah itu, Clara pun kembali tertidur. Mendengkur lirih dengan wajah yang begitu tenang " Zzzzzzzzz.... Zzzzzzzzzz...."
"Eeehhh Busyeeett... Nih anak kalo tidur Kebo juga ya...?" Heran Ciello
begitu melihat kecuekan Clara ketika tidur. Terlebih ketika melihat
kepolosan Clara yang sama sekali tak mempedulikan ketelanjangan dirinya
ketika tidur
Melihat tubuh telanjang Clara yang sedang tertidur dalam posisi
telentang, membuat penis Ciello pun memberontak hebat. Dan karena hal
itu pula, tiba-tiba Ciello mendapatkan ide yang sangat mesum.
"Masih jam 5 pagi... " Batin Ciello sambil dengan sengaja mematikan
alarm jam Clara yang selalu berbunyi dipagi hari. "Sepertinya... Masih
banyak waktu nih... Buat bisa bersenang-senang dengan tubuh seksi
Clara.." Tambah Ciello sambil menggoyang tubuh seksi adik kandungnya
lagi.
"Deekk... Bangun Deekkk... " Goyang tangan Ciello pada payudara Clara. Mencoba mengetahui kesadaran Clara.
" Zzzzz.... Zzzzzzzzzzzzzzzzz...." Balas Clara sama sekali tak bereaksi.
"Astaga Deeekk... Kamu kalo tidur bener-bener seperti kebo... " Goyang
Ciello terus pada kedua payudaranya, "Kebo yang cantik... Yang mirip
bidadari... "
"Toketmu ini juga bener-bener super Dek... Bikin kontol Kakak selalu
ngaceng karenanya..." Remas Ciello sambil terus memilin puting
payudaranya."
"SSsshhhh... Zzzzzzz...... Zzzzzzzzzzzzzzzzz...." Jawab Clara dengan mata terus terpejam karena lelapnya tertidur.
"Kamu bener-bener pasrah ya Dek kalo tidur.... Jadi ngebuat Kakak pengen
ngisengin badan seksimu lebih jauh lagi...." Ucap Ciello sambil terus
menggerayangi tubuh Clara yang masih ternoda akan sperma keringnya.
Tanpa merasa risih, Ciello juga menjilati payudara dan puting Clara
secara bergantian. Ia juga dengan sengaja memberikan cupangan-cupangan
di sekitar puting payudara Clara. Membuat payudara putih mulus itu
langsung memiliki bercak-bercak merah yang terlihat begitu kontras.
"Mmmm... CPUK... CPUK... CPUK.......Mmmm... CPUK..." Suara mulut Ciello
memberikan cupangan-cupangan disekujur tubuh adiknya. Mulai dari bagian
leher, payudara, perut dan pinggulnya. "Badan seksi seperti ini mah
harus ditandain Deeekkk... CPUK... CPUK..." Sambung Ciello sambil
terus-terusan memberi cupangan hingga merambat kearah vaginanya.
Namun, begitu cupangan Ciello mendekat kearah vagina adiknya, tiba-tiba
ia berhenti. Ia menatap sejenak gundukan daging tebal itu sambil
tersenyum lebar.
"Memek perawanmu ini memang cantik ya Dek..." Celetuk Ciello sambil
merenggangkan kedua paha Clara dan mendekatkan wajahnya keselangkangan
adiknya, "Jadi bikin Kakak pengen ngejilat celah sempit memekmu ini...."
Sambung Ciello sambil menghirup aroma kewanitaan adiknya.
"Hmmmmhhh.... Aromanya wangi...." Ucap Ciello yang kemudian menjulurkan
lidahnya dan menjilat klitoris Clara yang masih kering. Ia juga
membenamkan lidahnya dalam-dalam sembari merasakan lendir kemaluan Clara
yang mulai membanjir.
Mendapat perlakuan mesum Ciello secara terus-terusan pada payudara dan
vaginanya, sedikit banyak Clara mulai bereaksi. Walau terus tertidur,
namun dari raut wajahnya, ia terlihat mulai menikmatinya juga.
" Zzzzzzz...... Eeengggghhh... " Lenguh Clara dalam tidur, tanpa terbangun sama sekali, " Zzzzzzzzz......"
"Kamu suka Dek...? Memekmu ini Kakak jilatin...?" Tanya Ciello terus menyelipkan lidahnya kecelah selangkangan Clara.
"Zzzzzzzzz...... Zzzzzzzzzzzzzzzzz.... Oohhhh…Sssshhhh....." Jawab Clara seolah merespon kemesuman kakak kandungnya.
“Ooohh.. Memekmu gurih Deek.. Kakak sukaa…” Lenguh Ciello terus
menyibakkan bibir vagina Clara guna bisa merasakan kelezatan lendir
vagina Clara.
“Zzzzzz.... Hhhhhh…. Zzzzzz.... Zzzzzz....” Balas Clara seolah ikut
merasakan enak karena tingkah cabul Ciello. Bahkan, dengan mata yang
masih terpejam, pelan tapi pasti, Clara mulai membuka lebar kedua
pahanya. Mempersilakan jilatan lidah Ciello supaya bisa menyeruak masuk
kecelah vaginanya lebih dalam lagi.
"Wuuoohhh... Deekkk... Selaput perawanmu kelihatan Dek…” Girang Ciello
begitu bisa melihat selaput dara Clara, “Bener-bener cantik Deeekk….
Lubangnya juga masih kecil… Hhhh…Ssluurrppp….” Tambah Ciello yang
semakin buas menjilati vagina Clara.
“Zzzzzz… Hhhh….. Eeeehhmmm… Zzzzzz… Zzzzzz…”
“Sluurrpp…Memekmu bener-bener menggoda Deekkk… Sluurrpp…Udah empuk…
Bersih.. Mulus… Wangi.. Dan masih perawan pula… “ Seru Ciello sambil tak
henti-hentinya menyeruput lendir kemaluan Clara yang semakin banyak
merembes keluar dari vaginanya. “Pasti lubang memekmu ini rasanya
ngejepit banget ya dek…? Sluurrpp.. Bikin Kakak pengen nyolok-nyolokin
kontol Kakak kedalem sini Deekk…..." Sambung Ciello sambil bangkit dan
memposisikan batang penisnya didepan selangkangan Clara.
Melihat posisi tidur Clara yang mengangkang lebar dengan liang kemaluan
yang terbuka lebar, membuat gejolak birahi Ciello begitu menggebu-gebu.
Ditambah lagi dengan ketidakberdayaan Clara ketika ia tertidur, membuat
Ciello semakin nekat untuk bertindak cabul.
“Busyeett Deeekkk… Mungil banget ya lubang memekmu ini…” ucap ciello
sambil membandingkan batang penisnya yang besar ketika disandingkan
dengan celah sempit selangkangan clara, “Kira-kira memek kamu bakalan
muat nggak ya Dek...? Kalo kakak sodok pake kontol besar kakak ini…?”
PUK PUK PUK
Tepuk penis Ciello tepat didepan selangkangan Clara yang sudah membanjir basah.
“Aaah.. Pasti muat kali ya …?” Jawab Ciello dengan penuh percaya diri.
“Memek khan diciptain buat nerima sodokan kontol… Jadi.. Sebesar apapun
kontolnya... Pasti bakalan muat…” Sambung Ciello sambil menggelitik
klitoris Clara yang sudah membesar.
“Ehhhmmmmhhh…” Lenguh Clara dalam tidurnya.
“Kakak sodok memekmu ya Dek…”Detak jantung Ciello berdebar sangat
kencang, memompa darah birahi keseluruh pembuluh darahnya. Tubuhnya
memanas dan nafasnya mendengus-dengus, “Kakak ambil keperawananmu ya
Dek…. Kakak mau coblos memek sempitmu ini…“ Tambah Penis Ciello dengan
batang penis yang sudah berkedut dengan hebat
PUK PUK PUK… PUK PUK PUK
“Hooohhh.. Memekmu terasa hangat sekali Deekk…” Girang Ciello yang
menempelkan batang penisnya kecelah vagina Clara, merasakan kehangatan
daging berbelah nan empuk itu sembari terus menepukkan batang penisnya
ke vagina Clara.
“Ehhmm… Zzzzzzzz….. Zzzzzzzz…..” Jawab Clara dengan dengkur halusnya, “
PUK PUK PUK
“Kakak masukin kontol Kakak sekarang ya Dek…? Kakak udah nggak tahan
lagi…” Seru Ciello sambil mengambil ancang-ancang dan mendorong tubuhnya
maju. Menyodokkan kepala penisnya keliang vagina sempit milik adik
kandungnya, “Siap-siap Dek… Kakak mau nyobek selaput daramu… Hhhggghh…
Kakak mau ngentotin memek sempitmu sekarang…”
CLEEEEPPP…
“Ooohhh… Ssshh… Clara Amelia… “ Dengus Mike dengan mata yang tak
berkedip sedikitpun Ketika melihat kepala penisnya yang membonggol
besar membelah daging sempit di selangkangan adik kandungnya, “Kakak
masukin kontol Kakak Dek… Ooohh….”
“Eeerrrgghh… Eeeehhhmmmm…” Lenguh Clara dengan wajah sedikit mengernyit. Menandakan jika ada sesuatu yang mengganggu tidurnya.
Melihat perubahan raut wajah Clara yang sepertinya kesakitan, Ciello
buru-buru mengurangi dorongan pinggulnya. Menahan birahinya sekuat
mungkin serta tak bertindak tak tergesa-gesa. Ciello tahu, jika ia
harus berlaku pelan dan gentlemen. Membiarkan vagina Clara supaya bisa
beradaptasi dengan tusukan kepala penisnya yang besar.
PLOP
Dengan gerakan pelan, Ciello menarik pinggulnya mundur dan mencabut batang penisnya keluar dari jepitan vagina Clara.
“Eeeehhmmm… Zzzzzzzz… Zzzzzzzzzzzzz…” Dengkur Clara langsung terdengar
lagi begitu penis Ciello tercabut keluar dari vaginanya. Raut wajahnya
kembali dengan desah nafas yang kembali teratur.
“Ternyata… Walau kamu sedang tidur… Kamu tahu aja ya Dek… Kalo memekmu
ini kekecilan buat dicoblos kontol Kakak…? Hehehe…. “ Kekeh Ciello
ketika melihat perubahan raut wajah adiknya. “Kalo gitu… Kakak kasih
pelicin deh…. Biar kontol Kakak gampang nyoblos memek kamu… JUH…. JUH….”
CLEEEPPP…
“Ssshhhh…. Clara…Kakak nyodokin kontol Kakak lagi ke memekmu lagi
yaa….” Erang Ciello yang mencoba lagi mendorong maju pinggulnya.
Merangsek ke tengah selangkangan adik kandungnya. “Ooohh…. Sempit sekali
lubang memekmu Deekk…”
“Eeerrrgghh… Eeeehhhmmmm…” Lenguh Clara lagi dengan wajah yang
mengernyit. Alisnya bertaut dan matanya memejam lebih rapat. Menandakan
jika ada rasa sakit yang mengganggu tidurnya.
SLEEEEEPPP…
Namun, belum juga kepala penis Ciello berhasil sepenuhnya menyeruak masuk, Clara tiba-tiba merubah posisi tidurnya.
“Eeehhhhh… Eeehhmmm… Hhhhheeeggggghhh… Eeehhmmm… Zzzzz…Zzzzzzzz…” Erang
Clara menggeliatkan tubuh mungilnya dan memutar tubuhnya kesamping.
“Loohh…. EEE… Eeehhh..…” Kaget Ciello ketika Clara tiba-tiba merubah
posisi tidurnya dari telentang menjadi miring kekanan. Mengakibatkan
sodokan penisnya langsung meleset dan menambrak paha kiri adiknya.
CLEPEK…
“Wah wah waaahh.... Sepertinya kamu nggak ngebolehin Kakak ya…? Nyodokin
kontol buat ngambil keperawananmu …?” Senyum Ciello ketika mendapati
pantat bulat Clara di depan batang penisnya “Kakak mau nyodokin kontol
ke memek… Eh… Malah dikasih pantat…” Batin Ciello yang masih berpikiran
mesum.
“Zzzzzzz……Zzzzzzzzzzzz….”
“Hmmm…. Jadi kamu maunya Kakak nyodokin kontol Kakak ke lubang bool
buletmu ini ya Dek…?” Tanya Ciello yang bertingkah seperti sedang
berbicara dengan Clara, “Yaudah… Kalo kamu emang maunya begitu…. Kakak
sodok lubang anusmu aja yaa…? Hehehe….”
PUK PUK PUK….
Karena birahinya sudah terlanjur tinggi, Ciello pun mulai mempermainkan
bongkahan daging bulat di tubuh belakang adiknya. Diremasnya pantat
semok Clara sambil menyibaknya lebar-lebar. Setelah itu, tanpa rasa
jijik, Ciello mendekatkan wajahnya kesana dan menghirup aroma anus Clara
dalam-dalam.
“Hhmm… Pantatmu wangi ya dek...? “ Puji Ciello ketika merasakan aroma
lubang pembuangan adiknya. “Dan rasanya juga… Sluurrppp…. Enaakk…”
“Hhhggggghhhh… Eeeenngggghhhhh... Zzzzzz.... Zzzzzzzzzzzz...." Lenguh
Clara pelan ketika jemari Ciello mulai mempermainkan lubang anusnya.
“Hhhhmmm… Ternyata… Boolmu… Wangi banget Deekk…Ga kalah wangi ama lubang
memekmu…” Bisik Ciello pelan sambil terus menghirup, menjilat dan
mempermainkan lubang anus Clara.” Kalo lubang anus ternyata sewangi dan
secantik ini… Pantesan aja… Papa pengen banget bisa nyodokin kontolnya
kebool Mama…”
Karena penasaran, Ciello kemudian merubah lagi posisi tidur Clara. ia
menggeser tubuh mungil adik kandungnya itu hingga menelungkup.
Mengangkat pinggulnya sedikit, dan menganjalnya depan selangkangannya
dengan bantal empuk.
Sejenak, Ciello memperhatikan pantat bulat Clara yang agak nungging itu
lekat-lekat. Mengamati betapa bersih dan segarnya pantat Clara dengan
seksama.
“Bulet bener ini pantatmu Deeekk…” Batin Ciello dengan otak yang telah
penuh dengan segala pikiran kotornya. Terlebih karena beberapa waktu
tadi, mendengar aksi mesum kedua orang tuanya ketika beranal ria.
Membuat kakak kandung Clara itu semakin terangsang dibuatnya.
lagi-lagi, Ciello menyibakkan bulatan pantat Clara dan menjulurkan
lidahnya. Barusaha mencicipi setiap jengkal lubang anus milik adik
kandungnya.
“Hhmmm.. Deekk… Lama-lama… Kakak bisa doyan ini ngejilatin lubang
boolmu…” Hirup Ciello sambil terus menggelitik lubang anus Clara yang
berwarna merah muda itu dengan jemari tangannya.
CLEEEPP... SLECEEP… SLEECEP… SLECEEP…
Goda Ciello yang terus-terusan memasukkan dan mengeluarkan jari
telunjuknya keliang anal Clara. Menggelitik lubang mungil yang memiliki
kerutan-kerutan disekelilingnya itu dengan gemas. Tak jarang, Ciello
juga mengkorek-korek pantat Clara dalam-dalam kemudian mencabut dan
menjilatnya dengan lahap.
"Oooohhh.. Claraaa.... Hhhhmmm... Rasa dan aromanya boolmu ini
benar-benar memabukkan Deekk… “ Desah Ciello yang terus-terusan
mencicipi lendir anus Clara yang melumuri jemarinya dengan lahap.
“Lendir boolmu ini ngebuat Kakak jadi ketagihan Deekk… “
“Eeehhmmm… Zzzzz…. Zzzzzzzzzzz….” Balas Clara sambil terus tertidur.
“Sluurrpp… Oohh.. Claraaa… Kakak jadi pengen nyoba buat ngentotin lubang
anusmu yang sempit ini Sayang... " Ucap Ciello sambil kemudian meludahi
lubang anus Clara dan memasukkan dua jari tangannya, “Boleh ya Deek…?
Kakak entotin boolmu….?”
CLEEP..
“Eeehhmm.. Zzzzzz….. Zzzzzz…..” Lenguh Clara sambil sedikit tersenyum.
“Kamu suka Dek…?”
“Eeehhmmmmhhhh….” Jawab Clara sambil menunggingkan pantatnya lebih tinggi lagi.
SLECEEEPP... SLECEEEPP... SLECEEEPP...
“Hmmm….Dek….?” Melihat kepolosan serta tak adanya penolakan dari Clara,
wajah Ciello jadi semakin berbinar. Ia merasa, senyum Clara barusan
adalah sebuah kesediaan dirinya untuk bisa melakukan pencabulan terhadap
adiknya lebih jauh lagi.
“Kamu pasti sedang mimpi jorok ya…?” Ucap Ciello menarik kesimpulan dari
kesediaan Clara dalam menerima semua kelakuan cabulnya, “Hehehe.. Dasar
Adek NAKAL….” Tambahnya lagi sembari terus mengaduk-aduk anus Clara
dengan dua jarinya.
SLECEEEPP... SLECEEEPP... SLECEEEPP...
“Ssluurrpp.. Santai aja Dek.. Jangan tegangin otot boolmu…” Seru Ciello
terus menyolok-nyolok liang anus adik kandungnya. Mempermainkan
jemarinya keluar masuk di dalam lubang pembuangan Clara dengan gemas
sambil sesekali menjilat lendir yang terbawa oleh jemari tangannya,
“Ooohh… Iya begitu Dek.. Santai aja… Nikmatin aja kobelan jari Kakak…”
“Eeehhmmm… Hhhh….” Balas Clara tanpa melawan sedikitpun. Hingga tak
berapa lama kemudian, Ciello menambahkan satu jari kedalam kocokan anus
Clara
CLEEPP...
“Eeehhmmm…. Aahhh…..Eeehhhmm… Zzzzzzz… Zzzzzzzzzssshhh….” Erang Clara lirih sambil terus mendengkur pelan.
“Hehehe… Biasain aja dulu Claraku Sayang… Biar anusmu nggak berasa sakit
ketika nanti Kakak sodok pake kontol …” Kekeh Ciello girang meneruskan
mengobok-kobok anus Clara dengan tiga jarinya.
“Eeehhhmm… Zzzzzzz… Zzzzzzz… Zzzzzzz… Zzzzzzzzzssshhh….” Jawab Clara
dengan mata masih terpejam rapat. Walau masih dalam kondisi tanpa
kesadaran penuh, tubuhnya bisa memberikan respon yang jelas. Bereaksi
terhadap semua perlakuan cabul kakak kandungnya.
“Kamu suka Kakak cabulin ya Dek…?” Tanya Ciello dengan jari tangan
terjejal ke dalam anus Clara, “Kamu suka ya Kakak sodok-sodok seperti
ini…?”
SLECEEEPP... SLECEEEPP... SLECEEEPP...
““Eeehhhmm… Zzzzzzz… Zzzzzzz… Zzzzzzz… Zzzzzzzzzssshhh….” Jawab Clara
tanpa memberikan perlawanan sama sekali. Matanya tetap terpejam dengan
desahan yang selalu terdengar dari bibir mungilnya. Ia terlihat begitu
menikmati setiap perlakuan mesum Ciello. Bahkan tak jarang, pinggulnya
terlihat bergoyang, seolah membalas tusukan tiga jemari pada liang
anusnya, “Zzzzzzz… Zzzzzzz… Eeehhmmmhhh…. Zzzzzzz… Zzzzzzzzzssshhh….”
“Uuuooohh Deeekkk…. Goyangan pinggulmu bener-bener seksi… “ Lenguh
Ciello buru-buru mengocok batang penisnya, “ Kakak udah nggak tahan lagi
Dekk.. Kakak pengen ngentotin bool sempitmu iniiihh… Sssshh….” Erang
Ciello yang tak bisa membayangkan, betapa nikmatnya persetubuhan anal
yang bakal ia rasakan setelah ini.
SLECEEEPP... SLECEEEPP... SLECEEEPP... PLOOOP....
Selepas jari tangannya Ciello dari liang anus Clara, ia buru-buru
mengambil baby oil yang ada dimeja rias. Setelah itu, ia melumasi batang
penisnya dan melumuri lubang anus adik kandungnya yang sudah terbuka
lebar.
Ciello tahu, walau tiga jarinya sudah bisa masuk sebagian kedalam lubang
anus Clara, bukan berarti, Clara tak akan merasa kesakitan jika ditusuk
oleh batang penisnya. Oleh karenanya, ia membutuhkan pelumas yang bisa
membantu untuk bisa melancarkan rencana cabulnya.
CRUUT CRUUT CRUUT…
Setelah semua terlumasi, Ciello buru-buru mengambil posisi. Menempatkan
kepala penisnya tepat di lubang pembuangan adik kandungnya. Dan setelah
semua dirasa pas, Ciello pun segera mendorong pinggulnya maju.
Melesakkan batang penisnya yang sudah begitu tegang menembus liang
pembuangan Clara
CLEEPP…
“Huoohh…Lubang boolmu rapet banget Deekk…” Seru Ciello yang merasakan jepitan lubang anus Clara yang begitu kuat.
CLLEEEEEEEPPPPPP…
Dorong Ciello lagi sambil mencengkeram kedua bulatan pantat Clara kuat-kuat. Hingga akhirnya,
PLUUP…
“HUUUUOOOOOOHHHH… BEEERHASIL…. AKU BERHAAASSIIILLLLL….” Girang Ciello
ketika kepala penisnya berhasil menembus lubang anus sempit adik
kandungnya, “Huuoohhh Clara Ameliaku Saaayaaangg..... Jepitan boolmu
Deeekk.... Memang bener-bener luar biasa NIKMAAAATTTNYAAAA… “
“Eehhhmmmmppphhh… Sssshhhh… Oooohhh…Eehhmmmhhh…. ” Lenguh Clara yang
masih terlelap dalam tidurnya. Otot anusnya menegang, membuat penis
Ciello terjepit erat.
"Oooohhh... Claraa.... Ssshhh.... " Lenguh Ciello merasakan keenakan
karena remasan pintu anus Clara. Sejenak, ia mendiamkan kepala penisnya
dilubang anal Clara. Sekedar mencari tahu, apa reaksi yang bakal
dilakukan adik kandungnya itu ketika mendapati lubang pembuangannya
tersumpal kepala penis Ciello.
"Ehhmmpphh... Zzzzzzzzzzzz.... Zzzzzzzzzzzzzz.... " Tetap saja, Clara
sama sekali tak memberikan reaksi yang berarti, karena setelah beberapa
kali melenguh, gadis manis itu kembali mendengkur pelan.
"Hhhhhhhhh.. Aaaamaannnnn.... " Girang Ciello yang lagi-lagi mencoba
bergerak maju. Menusuk liang pembuangan CLara lebih dalam lagi.
SLEEESEEEPPP....
Walau Clara masih tertidur lelap, Ciello masih bisa merasakan adanya
perlawanan dari tubuh adik kandungnya. Karena setelah beberapa kali
menggoyangkan pinggulnya, Ciello penis Ciello sempat bengkok karena
tertahan oleh kuatnya liang anus Clara.
Namun, hal itu tak berlangsung lama. Karena setiap kali otot Clara
menegang, Ciello segera menghentikan usahanya sebentar. Ia mengusap-usap
bulatan pantat Clara dengan sambil harapan supaya Clara tak kesakitan
ketika menerima sodokan penis besarnya lebih jauh lagi.
"Eeehhhhmmmppphhh... Sssshhh... Zzzzzzzzzzzzz........" Desah Clara pelan sambil sesekali menggigit bbir bawahnya.
"Kamu seksi sekali Dek... Sumpah... Kamu seksi sekali...." Girang Ciello
yang melihat raut wajah Clara. "Tidurnya aja kamu udah binal begini
Dek... Apalagi kalo kamu bangun...?"
SLEPPP.... SLEEESEEEPPP.... SLEEESEEEPPP....
Suara batang penis Ciello bergerak maju mundur di liang anus Clara.
"Ooohhh.. Claraaa... Boolmu bikin kontol Kakak makin nyut-nyutan
iniiihh... " Seru Ciello keenakan. Walau batang penisnya hanya masuk
setengah, ia merasa sudah benar-benar luar biasa. Karena gesekan kepala
penisnya dengan dinding anus Clara, perlahan-lahan membuat pertahanan
Ciello runtuh. Ia mulai merasa jika orgasmenya mulai datang.
SLEPPP.... SLEEESEEEPPP.... SLEEESEEEPPP....
"Ooooohh Deeekkk... Kontol Kakak bener-bener pengen meledak di anus
kamu..." Ucap Ciello dengan suara yang bergetar, terus menggerakkan
pinggulnya maju mundur dengan kecepatan yang lebih tinggi.
"Eeehhmmmhh... Ssshhh... Eehhmmm... Ooohhh.. Sssshhh...." Desah Clara
dengan tubuh yang karena gerakan maju mundur Ciello, mau tak mau ikutan
bergoyang.
SLEPPP.... SLEEESEEEPPP.... SLEEESEEEPPP....
"Ooohhh.. Enak banget jepitan boolmu Deeekkk..." Goyang Ciello terus
menyodokkan setengah batang panjangnya masuk dan keluar di anus sempit
Clara. Gerakannya patah-patah dan kasar, khas gerakan lelaki yang baru
saja mengalami persetubuhan pertamanya. Sehingga membuat Clara
perlahan-lahan mulai tersadar dari tidurnya.
"Eehhhmmm... Ssshh... Ehhh...?" Desah Clara lirih sambil menggeliatkan
tubuhnya. Matanya perlahan membuka, dan mencoba mencari tahu tentang apa
yang terjadi dengan tubuhnya. Dan begitu Clara mencoba menengok
kebelakang, betapa kagetnya dia ketika mendapati jika Ciello sedang
menyodok-nyodok anusnya dengan penisnya yang besar.
"EEHH...? KA... KAKAAKKKK...?" Kaget Clara dengan suara tercekat sambil
memandang ke arah anusnya yang tertancap separuh batang penis kakak
kandungnya.
"Looh..? Eeh.... Dek... ? Jangan gerak dulu... " Panik Ciello yang
tiba-tiba merasakan perlawanan dari dalam liang pembuangan Clara.
"Ooohhh...? Kakak lagi apaa Kaakk....? KAKAK APAIN PANTAT CLARAA...?
Ssshhh....." Jerit Clara dengan nada tinggi sambil berusaha menghindar.
"Ooohh... Sebentar Dek Claraaakuu... Kakak sedang.... Ooohhh.. Pinjem
anusmu buat... Ohhh.... NGENTOTTT... Enak bener BOOLmu Sayaaangg...
Ooohhh..." Lenguh Ciello buru-buru menahan gerakan pantat Clara supaya
diam di posisinya.
"Aaahhh.. Pelan-pelan Kaaakk.. Sakiiitttt....." Erang Clara berusaha
menjauh dari sodokan Ciello. Satu tangannya berusaha bangkit dari posisi
telentangnya dan satu tangan menahan tubuh Ciello supaya tak merangsek
maju. Dengan bertumpu pada dua lutut dan satu tangan, membuat posisi
bersetubuh Clara menjadi mirip anjing. Doggy Style
"Uuuhh.... NGENTOTT.... Jangan dilawan Dek... Lemesin aja...
Lemesin....Ooohhh.... " Pinta Ciello yang terus memegangi pinggul
ramping Clara supaya tak menjauh dari dirinya, sembari mempercepat
sodokan penisnya.
SLEPPP.... SLEEESEEEPPP.... SLEEESEEEPPP.... SLEPPP.... SLEEESEEEPPP.... SLEEESEEEPPP....
"Arrrgghhh.... Kaaakkk.... Ssshh... Ooooohhh.... Udah Kak udah... Pantat
Adek sakit Kaaakk.... Aaawwwhhh...." Erang Clara sambil
menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Iya.. Makanya jangan dilawan.... Uuuhhh... Tahan bentaran Dek...
Sebentar lagi bakalan enak kok... Tahan yaa...." Ucap Ciello yang dengan
seluruh tenaganya mendorong maju. Membenaman seluruh batang penisnya
kedalam liang pembuangan Clara.
SLEEEPPP.... SLEEESEEEPPP.... SLEEESEEEPPP.... PLAAAAAAAKKKKK....
Suara tepukan pinggul Ciello, menampar pantat Clara. Itu berarti,
seluruh batang penis Ciello sudah berhasil masuk seluruhnya kedalam anus
Clara.
"HOOOAAAARRRRGGGHHH.... KAAAAKKK.... SAAAKKKIIITTTT....." Jerit Clara
lantang. Karena tak kuat menahan sodokan tajam Ciello, tubuh Clara jatuh
kedepan. Diikuti dengan tubuh Ciello yang masih menyatu dengannya.
Berdebum keras menghempas kasur.
BRUUUGGHH..
"AAAAAARRRRGGGHHHHH.. KKKKAAAAKKK.. KONTOLMU... OOHH... MENTOK
KAAAKK.... " Erang Clara dengan tubuh tertimpa badan Ciello, "KONTOLMU
MASUK SEMUA DIDALAM ANUS ADEEEKK ....."
Karena mendapat perlawanan dari Clara, otomatis tubuh Clara menegang.
Tak terkecuali otot-otot anusnya. Yang juga ikut memberikan penolakan
kepada penis Ciello yang sudah tertancap begitu dalam diliang
pembuangannya. Berkedut hebat meremasi batang besar milik kakak
kandungnya.
"OOHHH.. OHHH.. DEEEKK... OOHHH... KAKAK... OHHH... NGENNNTTOOOOTTT....."
CROOT CROOT CROOOCOOTT CROOOTTT..
Semprotan sperma Ciello langsung menyembur deras, memenuhi seluruh rongga usus besar Clara.
"IIIIHHHSSSS.. KAAAKAAAAAKKK..." Jerit Clara berusaha mendorong tubuh Ciello mundur dari lubang pantatnya.
"Eee.. Eehhhhhh... Waduh... " Kaget Ciello ketika mengetahui jika Clara
sudah tersadar dari tidurnya, "Waduh... Maaf Dek.. Maaff.. "
"KAKAK.... Apain pantat Adeekk.....?"
"Nnngg... Maaf Deeekkk... Habisan.... Kakak nggak tahan ngelihat pantat seksimu... "
"Sssshhh... Aaaduuuhh.... Tapi itu bukan berarti... Kakak bisa ngentotin
bool Adek doongg... Sakiitt Taauukkk...." Rintih Clara masih berusaha
mendorong tubuh Ciello menjauh.
"Eeehh.. I... Iya... Maaf... "
Walau dalam kondisi yang begitu emosi, Clara sadar ia tak bisa berteriak
dan marah-marah. Ia tak ingin kedua orang tuanya terbangun dan membuat
apa yang sedang mereka lakukan ini diketahui mereka.
Dan lagi, entah kenapa ketika Clara mencoba mendorong mundur tubuh
Ciello supaya mencabut penis dari anusnya, tiba-tiba muncul sebuah
perasaan aneh di hatinya.
Clara khawatir jika dirinya menolak perlakuan cabul Ciello, ia bakalan
kehilangan rasa sayang kakak kandungnya kepadanya. Clara takut jika
karena hal itu, Ciello bakalan lebih memilih ibunya ketimbang dirinya.
Clara takut, jika pada akhirnya, Ciello lebih mencintai Citra, daripada
dirinya.
“Apa aku cemburu…?” tanya Clara yang pad akhirnya, mengurungkan niat
untuk mendorong tubuh Ciello menjauh darinya. Ia membiarkan batang penis
itu tertancap erat dianusnya.
"Ternyata... Anal seks tuh tak sesakit seperti yang dibayangkan...."
Ucap Clara dalam hati sambil memejamkan mata. Berusaha menikmati
sisa-sisa kedut penis Ciello yang masih memompa seluruh persediaan
spermanya, "Ohhh... Ternyata sodomi itu… Nikmaatt..."
Walau Clara merasa ada sedikit rasa perih di lingkar anusnya, namun
baginya hal itu masih dalam batas normal. Karena selain rasa sakit,
masih ada rasa geli-geli enak yang terasa setiap kali Ciello
menggesekkan penisnya kedalam luang duburnya.
“Ooohhh.. Kontol Kak Ciello… Ternyata bisa muat untuk dimasukkan
seluruhnya.... Didalam anusku…” Desah clara sambil mengedut-kedutkan
otot anusnya, memijat batang penis kakak kandungnya yang masih
memancarkan benih-benih kejantanannya.
"Kak...." Bisik Clara lirih.
"I... Iya Dek...?" Bisik Ciello menjawab panggilan Clara.
"Kakak kok tega sih...?"
"Maaff..."
"Kakak tuh enak bener ya...?"
"Eehh...? Enak...?"
"Iya... Semalem kontol Kakak dikocokin ama tetek adek... Trus ngegesek
memek Adek.. Dan sekarang malah ngentotin bool Adek... " Gerutu Clara.
"Maaf Dek..."
"Maaf-maaf... Udah enak-enak ngentotin... Cuman bisa minta maaf..."
Sambung Clara sambil memasang wajah yang berpura-pura sebal.
"Hhhhmmmm... Habisan pantat kamu.... Semok banget Dek... "
"Trus kalo pantat Adek semok.... Kakak bisa ngentotin bool Adek seenaknya...? Gitu...?"
"Hmmm... Maaf Dek... Habisan Kakak nggak sanggup kalo ngebiarinnya
pantat bulat seperti milikmu ini nganggur...." Jelas Ciello berusaha
memberikan alasan, "Ya kalo kamu nggak suka... Kakak cabut deh kontol
Kakak...." Tambah Ciello lagi sambil buru-buru bangkit dari atas tubuh
Clara dan menarik batang penisnya keluar dari lubang pantat adik
kandungnya
"E.. Eeeehh... Kaak... Jangan dicabuuutt duulll...." Erang Clara panik
ketika merasakan kelamin Ciello mulai meluncur keluar dari anusnya.
PLLOOOOPP
"Iiissshhh... Kakaaakk..." Lenguh Clara yang begitu terlepas dari
tusukan penis Ciello, langsung merasakan lelehan lendir panas membanjir
deras keluar dari dalam lubang pantatnya. "Pelan-pelan dong Kak nyabut
kontolnyaa....Khan sakittt...." Tambah Clara pura-pura ngambek.
"Eeeehh... Aduh... Kakak nggak tahu Dekk... Maaf...." Jawab Ciello serba salah.
"Aduuuhhh... Maaf-maaf melulu... SAKIT TAAAUUKKK...." Omel Clara sebal, "Mana Kakak ngeluarin pejuhnya banyak banget ... "
"Hehehe... Ya Maaf Dek.... Habisan enak sih...."
“Ssshhhh... Sumpah deeehh.... Kaaakaaak JOOROOOK baaanngeeettt
….Pantesan bool Adek berasa kaya sedang sakit mencret... “ Ucap Clara
sambil buru-buru menelungkupkan tangannya dibelakang lubang anusnya,
mencoba menampung sperma Ciello dengan telapak tangannya,
"Iiiissshhh.... Gimana nih Kaaakk... Keluar lendirnya banyak banget
iniihhh... "
"Hehehe.... Tapi... ? Mencret kali ini rasanya enak nggak Dek...?"
"PAKE NANYA lagi... Emang kenapa...?"
"Ya kalo enak khan Kakak bisa minta nambah lagi... Hehehehe...."
"Nambah buat ngentotin bool adek lagi ya...?"
"Hehehehe.. Bukan begitu Adek cantikku Sayang.. Kakak khan cuman pengen tahu aja..."
"Pengen tahu apa mupeeeng...?" Gerutu Clara sambil menyodorkan salah
satu tangannya yang belepotan sperma ke wajah Ciello, "Sumpah...
Gara-gara pejuh Kakak... Memek Adek jadi becek niiihh.... "
"Eehh.. Eeehhh... Memek kamu becek kena pejuh Kakak...?"
"Iya niiihh... Memek Adek berasa becek bangeett... "
"Masa Dek...?"
"Ya kalo nggak percaya... Lihat aja nih Kak..." Seru Clara sambil
menunggingkan pantatnya lebih tinggi lagi guna memamerkan lelehan sperma
Ciello yang mengalir melewati vaginanya.
" Waduh... Buruan dibersihin Dek... " Kaget Ciello panik, "Ditissuin Dek... Buruan..."
"Nggg.. Emang kenapa Kak...?"
"Ya kalo pejuh Kakak bisa sampe masuk ke memekmu.... Kamu bisa...."
"Hamil....?" Potong Clara
"Iyalah.... Kamu bisa punya anak dari pejuh Kakak..."
"Hihihihi... Biarin aja...." Goda Clara menakut-nakuti Ciello sambil
makin menunggingkan pantatnya dan menyibakkan bibir vaginanya
lebar-lebar, “Biar Kakak kapok buat ngisengin Clara…" Sambung Clara yang
alih-alih takut akan kekhawatiran Ciello, malah mengusap-usap vaginanya
dengan lendir sperma kakaknya.
“ADDEEEKKK…” Larang Ciello buru-buru menangkap tangan Clara dan
membersihkan semua ceceran spermanya. Setelah itu, ia juga membersihkan
liang senggama dan pantat Clara hingga bener-bener bersih.
“Hihihi… Lucu deh liat muka panik Kakak…” Goda Clara lagi sambil mentowel hidung Ciello.
“Huuuhh… Lucu tuh kalo kamu beneran bunting gara-gara pejuh Kakak….”
Gerutu Ciello sambil memperiksa lendir-lendir spermanya disekitar
kemaluan Clara.
“Jangan ngambek gitu dong Kaak… Khan harusnya Adek yang ngambek….Orang perawan bool Adek barusan Kakak ambil…”
“Huuuhhh… Udah Dek.. Pantat ama memekmu…. Udah bersih…” Seru Ciello sambil menampar keras-keras bulatan pantat Clara.
PLAK
“Aaaawww… SAKIT TaauuukkkKKK….”
“Hehehe.. Makanya… Punya pantat jangan semok-semok…”
“BODO….”
“Ntar Kakak sodok lagi tuh bool…. Baru tau rasa kamu Dek…”
“NIIHH… Kalo mau SODOK aja lagi….” tantang Clara yang segera
menunggingkan lagi pantatnya kearah Ciello, “Kaya bisa muasin Clara
aja…Hihihi….”
PLAAAKKK…
“Dasar Adek NAKAL….”
“Hiihihi… Ayo sodok lagi Kak… Khan Adek belom keluar…” Goda Clara
menggoyang-goyangkan pantatnya, “Atau… Apa Kakak mau… Nyodokin lubang
Clara yang lain…?”
“Hah… Lubang yang lain…?”
“Iya…. Lubang Clara yang lain khan masih perawan Kak…”
“Maksud kamu… Lubang memek….?”
“Iya…” Jawab Clara singkat sambil menyunggingkan senyumnya lebar-lebar.
“Hmmm…Beneran Dek…? ” Bingung Ciello melihat penawaran vagina Clara yang menganga didepan matanya.
“IYA….. Ayo Kak…. Sini’in kontolmu…Sodok aja memek Adek ini…”
“Nggg…. Kalo Kakak sodok tuh memek… Nanti… Hmmm… “ Jawabnya sambil berpikir keras.
Cukup lama, Ciello menatap vagina Clara sambil mengocok penisnya yang
sudah kembali menegang. Hingga akhirnya, ia maju. Mendekat kearah Clara
dan memegang celah selangkangan adik kandungnya yang sudah kembali
becek., “Hmmm… Okelah… Kalo emang mau kamu begitu Dek…” Tambah Ciello
yang kemudian mengarahkan kepala penisnya tepat keliang senggama Clara.
PLEk PLEK PLEK….
Suara kepala penis Ciello ketika menampar-tampar vagina becek Clara.
“Sssshh…uuuhh… Jangan dipukul-pukul aja Kak.. Buruan aja sodok memek
Adek…” Pinta Clara menggoyang-goyangnya pinggulnya dengan gerakan
memutar.
“Iya.. Ini juga mau Kakak sodok… Tahan sedikit ya Dek… Ini bakal terasa agak sakit…” Kata Ciello mengambil ancang-ancang.
“Iya Kakk.. Adek udah siap… Ayo sodok Kak…” Balas Clara yang kemudian
menunggingkan pinggulnya dan melebarkan kedua kakinya. Mempersilakan
Ciello menusukkan penis panjangnya keliang senggamanya.
CLEEEPPPP
“Ooohhh… Deeekk.. Memekmu basah banget iniihh…” Lenguh Ciello begitu
kepala penisnya menempel di bibir vagina Clara, “Kamu udah sange ya…?”
“Ssshhh… Ooohhh… Iya Kak… Adek sange banget…” Jawab Clara sambil
menggigit bibir bawahnya, “Ayo Kak.. Sodokin lagi kontolmu yang dalam….”
“Iyaa… Tahan sebentar ya Deekk… Kakak mau nyodokin kontol Kakak lagi…”
“Ssshhh.. Iya Kak…”
Mendapat lampu hijau dari Clara, Ciello pun mengerahkan seluruh
tenaganya. Mendorong penisnya maju ke lubang kemaluan adik kandungnya.
Namun begitu Ciello hendak menusukkan batang penisnya, Clara buru-buru
maju dan berpindah tempat dengan cepat. Sehingga tubuh Ciello yang
bertumpu pada pantat Clara terjerembab maju, menabrak kasur empuk Clara.
BRUUKKK…
“HAHAHAHAHAHAHAHA….” Tawa Clara pecah. Cekikikan lantang sambil
memegangi perut rampingnya, “KAKAK BEGO… KAKAK KETIPU… KAKAK MUPENG…
HAHAHAHAHA…”Ejek Clara sambil berjoget-joget kesenangan di samping
tempat tidurnya, mirip anak kecil.
“KAAMMMPPRREEEEETTTTT…” Umpat Ciello sambil melempar bantal kearah
Clara, “berani ya kamu ngebohongin Kakak yaaa…?” Tambah Ciello yang
buru-buru menyergap tubuh adik kandungnya dan membantingnya ke kasur.
“Eeehh.. ADUUHHH….” Seru Clara kesakitan, namun tak menghentikan
tawainya, “HIHIHIHI… Sumpah…Muka Kakak LUCU BANGET Kak… Hihihihi…”
“Aaaahhh… SIALAN Kamu Dek…. Becandaan kamu nggak lucu….” Seru Ciello
sambil menaiki paha Clara dan memegangi kedua pergelangan tangannya
“Hihihihi… Awww… Awww… Habisan… Clara sebel aja ama Kakak… “ Ucap Clara
dengan wajah yang langsung cemberut, “Orang enak-enak tidur malah
disodomi…” Sahutnya lagi sambil menunjuk penis Ciello yang mengacung
tinggi dengan dagunya.
“Salah sendiri kamu tidur telanjang…” Jawab Ciello berusaha membenarkan diri.
Dalam keheningan hari yang sudah menjelang pagi, tiba-tiba keduanya
terdiam. Ciello yang masih berada diatas tubuh Clara hanya bisa menatap
tajam kearah Clara. Dan sebaliknya, Clara yang sama sekali tak berdaya
dibawah jepitan paha Ciello, hanya bisa membalas dengan senyum manisnya.
Dalam nafas birahi yang masih menderu. Ciello dan Clara saling bertatapan. Saling mengagumi satu dengan lainnya.
“Kak…” Ucap Clara memecah kesunyian.
“Yaa…”
“Makasih ya… Kakak udah ngelindungi dan sayang ama Clara sampe detik ini…”
“Hmmm… Itu udah tugas Kakak Dek.... Walau kamu tahu sendiri… Menjaga Adek secantik dan seseksi kamu tuh bukan hal yang mudah…”
“Hihihi.. Iya Kak… Makasih…” Senyum Clara lagi.
“Makasih juga ya Kak… Ketika Clara tadi masih tidur nyenyak… Kakak nggak nyodokin kontol Kakak ke memek Clara…”
“Nggg.. Iya Dek… “ Bohong Ciello, “Padahal Kakak pengen banget ngambil perawan kamu…”
“HUUUUU….. Awas aja ya Kak.. Kalo sampe berani.... “ Ancam Clara, “Memek Clara khan special buat suami Clara besok... “
“Tapi… Perawan boolnya.. Udah Kakak ambil... Hahahahaha…”
“Huuuhh.. Iya juga sih….” Jawab Clara dengan muka masam, “Pasti Kakak
pengen nyodokin bool Clara.. Gara-gara ngedengerin Papa ama Mama ketika
mereka ngentot semalam ya...?"
“Hhhmmmm…. Kira-kira seperti itu sih... “
“Iiihhhss.. Dasar Kakak MEESSSUUUMMMM….”
“Hehehehe... BODO…” Jawab Ciello yang kemudian merebahkan tubuhnya
disamping tubuh mungil Clara, “Oiya Dek... Makasih juga ya udah bikin
kakak puas semalaman ini... “
“Hihihi… Iyeee Kak... Itulah gunanya Adek... “
“Iya ya..... Kamu memang Adek yang paling pengertian…“ Cubit hidung Clara sambil memeluk tubuh adik kandungnya erat-erat
“Aku sayang kamu Clara Ameliaku…” Jawab Ciello mengecup pipi Clara.
“Adek juga sayang kamu kak... Ciello
Kali ini,
Bener-bener BERSAMBUNG,
Home
Cerita Eksibisionis
Keluarga Citra
Penulis Lain
Cerita Eksibisionis Keluarga Citra : Kisah Keluarga Bahagia - Bagian 30 | Astaga... Enaknyaa....
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Hmmm ide crita yg cemerlang
BalasHapus