Cerita Eksibisionis Ayu 4 : Renovasi Rumah Kost 2

Cerita ini adalah kelanjutan dari kedatangan para tukang bangunan di rumah kost kami. sedangkan kali ini sudut pandang utama dari aku, suami Ayu. mungkin pembaca sudah mengetahui cerita kami ketika ke bursa buku, aku benar-benar khawatir seandainya istriku berubah menjadi eksib dan liar seperti itu, terutama karena istriku yang ku kenal alim dan berjilbab. entah pengaruh dari mana yang diterima istriku.
Kalau ada yang lupa namaku, aku Rifky. sudah menikah hampir setahun dengan Ayu. tentu saja aku sangat menyayanginya, namun aku masih belum tahu 'hobi tersembunyi' dari istriku. aku sempat berbincang dengan salah seorang tukang bangunan, mereka berkata kalo ini mungkin hari terakhir pengerjaan. atap kamar mandi sudah di pasang, pintu kamar mandi juga sudah dipasang. namun ibu kost meminta salah seorang tukang untuk membenahi tempat jemuran baju.
hari itu adalah hari sabtu, aku sedang libur dan ayu juga sedang tidak ada job. tetangga kamarku hanya ada pak Edi yang kamarnya paling dekat dengan kamar mandi.

"mas, baju yang kotor mana aja, sekalian tak cuci." istriku membangunkan ku.
akupun menunjuk beberapa pakaian di belakang pintu. dengan mata masih 5 watt aku melihat istriku, Ayu sedang melepas seluruh pakaiannya yang barusan ia gunakan ketika tidur, lalu mengambil sebuah kaus berwarna kuning. kaus itu memiliki lengan sepanjang siku dan panjangnya hingga separuh paha istriku. aku hendak memprotesnya karena di dalam kaos itu istriku tidak mengenakan bh ataupun cd lagi. namun kulihat ia mengambil sarung pantai dan jilbab lalu mengenakan keduanya. maka kuurungkan niatku untuk menegur istriku, kurasa pakaian itu sudah cukup. kemudian istriku keluar kamar dan pergi ke kamar mandi atas untuk mulai mencuci.
aku mengambil remot tv dan mengarahkan chanel untuk melihat sport 7. selang 15 menit, rasanya aku pengen pipis. aku beranjak meninggalkan pulau kapuk dan berjalan kearah kamar mandi. tak kulihat istriku di kamar mandi lantai 2, berarti dia mencuci pakaian di kamar mandi lantai 1. namun setelah kuhampiri, kamar mandi lantai 1 pintunya masih terbuka, menandakan kamar mandi itu sedang tidak dipergunakan. aku semakin penasaran, aku memasuki kamar mandi lantai 1, dan mengintip sekeliling dari jendela kaca.
ternyata istriku sedang mencuci di halaman belakang, cukup dekat dengan tempat jemuran. kulihat disana ada seorang tukang dan pak Edi yang sedang push up, mungkin dia sedang berolahraga. aku mendengar cukup jelas percakapan kedua orang itu bersama istriku.
Pak Edi: "Pak Rifky kerja ya bu?"
Ayu: "Ada tuh pak dikamar, masih tidur kayaknya"
kulihat pakaian istriku masih utuh seperti dia ketika meninggalkan kamar. namun aku sedikit khawatir karena aku ingat kalau istriku tidak mengenakan bh dan cd ditubuhnya. namun tetap saja menjadi sangat khawatir karena tidak ada orang lain di kost selain kami berempat.
Pak Tukang: "bu ayu, boleh nitip nyucikan gak, baju saya sudah kotor nih."
Ayu: "silahkan pak, sayang nih busa nya masih banyak. saya juga sudah selesai nyuci nih, tinggal bilas".
kemudian tukang itu mendekati Ayu dan melepaskan kaosnya. kulihat istriku sangat terpana dengan tubuh atletis tukang itu.
Pak Edi: "bu saya titip juga ya".
pak Edi pun tak ketinggalan untuk melepaskan kaosnya yang penuh keringat.
ayu menerima 2 baju 2 pria itu sambil tak lepas memandangi tubuh mereka. perasaan cemburu mulai menjangkiti hatiku, namun aku tetap mengintip saja apa yang akan terjadi.
Ayu: "Bapak-bapak, gak sekalian celananya juga?"
aku terkejut dengan kata-kata istriku yang sungguh berani itu. kedua orang pria itu pun saling berpandangan dan mereka tersenyum saja mendengar 'pancingan' istriku.
pertama pak tukang melepaskan celana dan ia tidak mengenakan apa-apa lagi. aku sangat terkejut dengan ukuran batangnya, padahal aku merasa punyaku sudah besar dan bisa membuat istriku multi orgasme tiap rondenya, namun aku tiba-tiba minder melihat ukuran milik tukang itu. aku semakin cemas kalo membayangkan bagaimana seandainya istriku merasakan milik orang itu.
Pak Edi pun tidak ketinggalan, ia melepas celana boxer nya, kali ini dua buah penis ukuran ekstra besar sedang bergoyang di depan istriku. tentu saja yang membuatku semakin cemburu adalah istriku terpana melihat keduanya. dua orang pria nakal itupun tertawa saja dengan aksi mereka.
Pak Edi: "bu, boleh gak kami beronani di depan ibu sekarang?"
Pak Tukang: "wah iya bu, saya sudah gak tahan nih. boleh ya?"
ISTRIKU MENGANGGUK!!!
rasanya hatiku semakin sakit, semakin cemburu, namun aku semakin penasaran apa yang akan terjadi. dua pria itu langsung mendekat dan duduk didepan istriku, mungkin hanya berjarak 2 meter. mereka beronani di depan istriku, dan istriku menyaksikannya LIVE!
kulihat muka Ayu memerah dan tak berkedip menyaksikan adegan erotis itu, namun perhatikan juga nafasnya semakin berat, mungkin istriku juga terbawa nafsu!
Pak Edi: "bu ayu, boleh dibuka gak itu sarung pantainya, biar kami lebih cepet keluarnya"
istriku menoleh ke belakang, memperhatikan kedalam rumah kost, dan setelah memastikan bahwa tidak ada yang mengintip, istriku kemudian berdiri dan melepas sarung pantainya!! Pak tukang dan pak Edi semakin semangat dan semakin cepat mengocok penisnya. pandangan istriku pun semakin nanar melihatnya.
kemudian istriku kembali duduk, aku berteriak dalam hati "ayu jangan duduk lagi!"
betul saja, pak tukang dan pak edi langsung bertriak,,, woooooow...
Pak Tukang: "bu Ayu, gak pake cd ya? saya barusan lihat rambut vagina ibu!"
Pak Edi: "iya bu, saya juga ngliat"

istriku langsung saja menutupkan pahanya, sehingga sekarang vagina istriku tidak terlihat oleh mereka lagi. raut muka mereka tampak kecewa. istriku pun melanjutkan mencucinya, dan berpura-pura mencueki mereka.
namun tentu saja kaos yang panjangnya separuh paha ketika berdiri, namun ketika istriku duduk kaos itu tertarik hingga pangkal paha istriku.
seorang istri memakai jilbab, kenapa sifatnya begini?
aku kemudian mengeluarkan penisku yang sudah tegang, perlahan-lahan mengurutnya. pak tukang dan pak Edi masih berusaha mencari celah untuk mendapatkan pandangan yang lebih bebas lagi. paha istriku pun sudah terpampang jelas di depan mereka, sungguh pemandangan yang sangat erotis apa lagi
istriku tetap memakai jilbabnya. istriku kemudian beranjak dari kursi kecilnya dan berjalan ke arah keran air, memulai membilas cucian itu. posisinya kali ini istriku membelakangi tukang dan pak edi yang masih semangat mengocok dan istriku memulai membilasnya dan membungkuk!
walaupun aku tidak melihatnya langsung, namun dari ekspresi 2 pria itu yang melotot dan semakin cepat mengocoknya, aku membayangkan kalo mereka sedang melihat gundukan vagina istriku dari belakang. akupun juga mulai mengocok penisku semakin cepat. aku tidak menyangka istriku memiliki sifat eksibisionis dan flasher seperti itu.
semakin lama adegan istriku semakin erotis. sekarang ia mengangkat cucian yang sudah diperas itu ke jemuran baju. namun posisi tali jemuran yang agak tinggi menjadikan istriku harus sedikit berjinjit. bagian bawah kaos istrikupun semakin terangkat. kali ini bulatan pantatnya terlihat jelas. kemudian istriku merubah posisinya dan berhadapan dengan 2 orang itu plus aku yang mengintip dari kamar mandi.
ketika istriku menaruh baju nya di jemuran, ia juga harus berjinjit dan astaga! kaosnya kali ini tertarik hingga melewati selangkangannya! akibanya rambut vagina dan belahan vagina istriku juga terlihat bebas. 2 orang pria itu semakin cepat mengocoknya, namun ternyata aku yang duluan ejakulasi dibandingkan mereka. aku langsung lemas dan terduduk di kloset, dengan napas yang masih tersenggal2 aku berusaha berdiri dan mengintip lagi.
namun kali ini aku benar-benar shock!
ketika istriku masih fokus untuk menjemur baju, pak edi dan pak tukang berjalan ke arah istriku. mereka kemudian mengapit istriku dari depan dan belakang. memasukkan penis mereka ke selangkangan istriku. istriku akan di double penetration!!!
namun dengan nakalnya istriku tiba-tiba menggoyangkan penggulnya maju mundur secara kilat dan cepat. dan 2 pria itu orgasme!!! aku masih tak percaya apa yang sedang diperbuat istriku. namun istriku terlihat tertawa saja dan melepaskan pelukan mereka. kemudian istriku menggunakan kembali sarung pantainya dan berjalan memasuki rumah. aku pun samar-samar melihat bercak putih divagina dan pantat istriku. aku kemudian bergegas kembali ke kamar dan pura-pura tertidur. namun aku masih memikirkannya, apakah 2 penis raksasa itu benar-benar memasuki vagina dan anus istriku???
membayangkan hal tsb penisku kembali tegang. apakah aku harus menanyakan hal itu ke istriku???
Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar