Cerita Eksibisionis Istriku Rina : Di Balik Sebuah Cerita 16

Kedatangan pak giran memberikan warna baru dalam hidup rina saat ini yang mana rina sempat merasakan frustasi dengan kehidupannya. Rina tak pernah tahu bahwa kedatangan pak giran adalah rencana suaminya, andi. Andi telah mengambil sikap biarlah tubuh indah istrinya dinikmati oleh pak giran karena dengan itu dia bisa membahagiakan istrinya. Andi tak ingin menyiksa istrinya dengan keadaan yang ada sehingga mungkin ini salah satu cara untuknya membuat bahagia yang mana kebahagian itu tak dapat andi berikan. Kebahagian itu jelas terlihat dimana ketika keterkejutan rina saat memnemukan pak giran telah berada di balik pintu rumahnya. Rina yang merasa tak pernah mengundang pak giran pun jadi bertanya-tanya kenapa beliau dan ibu bisa berada di sini.

Pak prabowo dan sandra juga ikut menyambut kedatangan pak giran beserta ibu yang mana mereka kini sudah bergabung dengan rina, ibu dan bapak di ruang tamu dimana nisa sedang duduk di pangkuan sandra dan adit bersama pak prabowo. Pak giran pun menjelaskan kedatangannya beserta ibu yang mana andi memintanya untuk tinggal bersama dan bekerja di rumahnya, pak giran sempat menolak namun setelah mendapat beberapa desakan dari andi dan telah meminta izin kepada anak pak giran untuk memboyong ke rumahnya hingga membuat pak giran tak mampu lagi untuk menolak permintaan andi, pak giran juga mengingat andi adalah sosok orang kota yang memperlakukan dengan baik terhadapnya maupun warga desa tempat dia tinggal.

Setelah cukup saling bercerita dan beramah tamah dengan pemilik rumah sembari menunggu andi pulang, rina pun menunjukkan kamar yang akan di tempati oleh pak giran dan ibu. Pak yang memang tak seperti kamarnya di kampung ini, membuat pak giran agak sungkan dan merasa tak enak diri. Rina pun meninggalkan pak giran dan ibu di kamar tersebut, pak giran pun dipersilahkan beristirahat yang mana pasti masih merasa kelelahan akibat perjalanan jauh dari desa ke kota dan begitu juga dengan buk giran untuk beristrihat sejenak di kamar yang mereka tempati.

Hingga menjelang sore andi pun pulang dari kantornya ke rumah yang di sambut pelukan manja kedua malaikat kecilnya yaitu adit dan nisa yang beriringan dengan rina yang sedang menyiram tananam bunga ditemani oleh ibu dan sandra sedangkan pak giran dan pak prabowo berbincang-bincang sembari menikmati kopi hitam.

“bagaimana pak suka dengan suasana rumah saya ? ya walau tak seperti di kampung, semoga bapak betah.” Ujar andi yang ikut bergabung dengan pak prabowo dan pak giran.

ya baru satu hari kok.. entar kalau udah lama betah sendiri.. ya ini lagi adaptasi..” ujar pak giran kepada andi.

“ya kalau ada apa-apa bapak bisa bilang dengan saya atau dengan rina, pak...” ujar andi sembari pamit sejenak ingin berganti baju.

“baik mas andi.. ya sayakan bukan orang lain.. toh sudah menganggap mas andi keluarga sendiri..” ujar pak giran sembari tersenyum.

Mata pak giran kini beralih memandangi sosok rina yang sedang menyiram bunga yang di temani ibu, sandra beserta kedua malaikat kecil adit dan nisa. Pak giran yang memang sangat mengagumi keindahan bentuk tubuh rina baik secara luar maupun dalam, keduanya sama-sama indah tak hanya sekedar fisik namun hatinya juga memiliki keindahan yang membuat dirinya tak mampu menolak pesona rina. Pesona yang telah membuatnya merasakan hidup untuk kedua kalinya yang mana kembali merasakan indahnya jatuh cinta dan merasakan kasih sayang yang tulus dari seorang wanita seperti rina. Pak giran pun kini bisa memandang dan mungkin juga bisa merasakan kembali kehangatan tubuh rina seperti pada waktu di desa.

Kehidupan pak giran tak jauh beda dengan pak prabowo yang mana pak prabowo menemukan kembali cinta yang telah pergi bersama dengan meninggalnya sang istri. Pak prabowo sebelumnya ta berpernah berpikir akan sejauh ini hubungannya dengan sang menantu. Kehadiran sandra tempo hari merupakan awal baru perjalanan hidupnya yang mana sandra merubah segala yang ada pada dirinya. Sandra yang awalnya membenci pak prabowo karena telah memperkosanya berangsur berubah berkat perjuangan sang mertua dalam merebut hatinya hingga sandra lebih memutuskan untuk hidup bersama dengan pak prabowo daripada suaminya yang merupakan anak dari pak prabowo. Bila pak prabowo yang mana menunggu waktu untuk bisa memiliki sandra untuk selamanya berbeda dengan pak giran yang mana andi tak mau menceraikan rina dan hanya memberikan kapasitas kepada pak giran untuk membahagiakan rina saja bukan untuk memilikinya.

Saat suara azan berkumandang yang mana menandakan magrib telah tiba dimana senja yang hanya menyisakan secercah sinar pun redup dibalik awan dan berganti dengan gelap malam sembari kedatangan hadirnya bulan. Aktivas insan manusia pun terhenti untuk menghadap sang khalik, sang pencipta alam. Hingga malam yang di lalui pun kini bertambah ramai suasana rumah andi dengan hadiran bapak dan ibu giran menambah kehangatan di tengah-tengah keluarga andi yang mana seperti terlihat saat makan malam. Makan malam yang dipersiapkan oleh ketiga wanita yaitu sandra, rina dan ibu pun habis di lahap oleh para penghuni rumah sembari canda tawa mengisi selingan makan malam hingga para wanita siap membereskan piring kotor dan meja makan saling berbagi tugas pada ketiga wanita ini dan para pria berbincang hangat di temani kopi hitam di ruang tv. Hingga malam yang kian larut membuat mereka untuk berpisah dan satu per satu beranjak meninggalkan tempat perkumpulan menuju ke kamar masing-masing.


oOo


*di kamar andi

Terlihat rina yang sedang berbaring menidurkan adit dan nisa yang mana andi sudah terlelap tidur terlebih dahulu dengan kondisi selimut telah awut-awutan. Rina yang merasa adit dan nisa sudah pulas tertidur pun beranjak dari tempatnya dan menuju ke arah andi sembari memperbaiki letak selimutnya hingga mengecup kening andi sejenak. Rina memandang ke arah suami dan kedua anaknya.

Maafkan aku mas..

Aku masih tak bisa melepaskan sosok pak giran dalam kehidupan ranjangku

Pak giran memberikan apa yang tak ku dapatkan dari kamu..

Maafkan aku..

Yang masih bertahan pada dosa terindah ini

Maafkan istri mu ini

Rina pun melangkah dengan pasti menuju ke arah pintu kamar sembari berdiri dan kembali memandang sejenak ke arah kedua anaknya dan andi yang masih tertidur lelap kemudian rina pun melangkah keluar dari kamar yang mana pak giran telah menanti dengan senyum pada bibir tuanya di seberang sana. Malam ini rina ingin melepaskan rindu yang sudah tak tertahankan, rindu akan sentuhan pak giran pada tubunya dan merindukan penisnya memberikan kenikmatan orgasme pada dirinya.

oOo


*di kamar pak prabowo



Oohh... oohhh... oohhh...

Aaahh.. aahhh... aaahhh....


Suara desahan dan peraduan kulit paha sedang terjadi di dalam kamar ini yang mana keduanya sedang berpacu mencapai kenikmati ragawi. Sandra yang besok akan pulang ke rumahya ini pun sedang berada pada posisi WOT. Pantat montoknya sedang naik turun dengan lancarnya di atas penis pak prabowo. Remasan-remasan tangan pak prabowo pada pantatnya membuat rangsangan menaik turunkan makin cepat yang mana sesekali bibir pak prabowo mengemut silih berganti dengan gemasnya kedua payudara milik sandra hingga bercak-bercak merah tertinggal di payudaranya.

Oohh... oohhh... oohhh...

Aaahh.. aahhh... aaahhh....

“aku mau keluar mas......”
bisik sandra di sela-sela ambang orgasmenya.

Tubuh sandra terkulai lemas di atas tubuh pak prabowo yang sedang menikmati orgasmenya. Pak prabowo dengan tersenyum dengan lembut mengecup ubun-ubun sandra dan mengelus-elus punggung sandra sembari penisnya merasakan remas-remasan lembut dari otot vagina sandra yang sedang mengalami orgasme.

“lanjut sayang...” bisik pak prabowo dengan lembutnya sembari membalik posisi mereka.

“kamu sangat cantik kalau sudah orgasme...sayang..”
ujar pak prabowo sembari memandangi sandra yang sedang di tindihnya dan mengecup kening sandra.

“aaahhhhh.. mas .. “ erangan sandra yang merasakan pinggul pak prabowo mulai bergoyang.

Pinggul pak prabowo dengan perlahan namun pasti yang bergoyang dengan irama memasukan dan mengeluarkan penisnya sembari menikmati lorong sempit milik sandra yang mana masih terasa sempit walau telah beberapa kali di setubuhi oleh pak prabowo. Tangan sandra yang sudah melingkar di leher yang di ikuti kakinya bersanding di punggung belakang pak prabowo, wajah sandra yang juga menikmati persetubuhan ini hanya bisa terus mendesah dan merem melek dibuatnya.

“vagina kamu memang yang ternikmat.. sayang...” bisik pak prabowo di sela-sela goyangannya.

“penis kamu juga mas... membuat vaginaku terasa nikmat... sayang... ohhhh...” balas sandra sekali-sekali meremas lembut penis pak prabowo dengan otot vaginanya.

“oooohhhhh.....lebih daaaalam sayaaaaaang.....” teriak tertahan dari bibir sandra.

Pinggul sandra pun sudah mengikuti goyangan pinggul pak prabowo yang mana terlihat sudah mempercepat goyangannya. Penisnya sudah keluar masuk dengan cepat di dalam vagina sandra, terlihat penis itu semakin basah dengan bermandikan cairan dari vagina sandra.

“aaakuu... keluaaaar lagiiiii.. masssss” teriakan tertahan sandra sembari mencakar punggung pak prabowo.

Tubuh sandra yang sedikit melenting ke atas sembari pinggulnya mengangkat ke atas menjemput hujaman penis pak prabowo yang di ikuti kakinya menekan punggung pak prabowo untuk menahan penisnya lebih lama. Tubuh sandra terkulai lemas di bawah tindihan pak prabowo dengan lembut pak prabowo menyibakkan rambut sandra yang menutupi wajahnya dan mengecup mesra keningnya dan mengusap pelan wajah cantik sandra.

“aku makin sayang sama kamuuu..mas....” bisik sandra

“hamili akuuu.. sayang....” lanjut sandra dengan manjanya pada pak prabowo.

“iyaa .. istriku sayang...” balas pak prabowo sembari mereka berpagutan.

“lanjut.. sayangg...??” ujar pak prabowo yang di sambut anggukan kepala sandra.

oOo

*di tempat lain




“pak... aku sudah lama menanti kehadiranmu... aku merindukan mu di sini....apa bapak merindukan ku juga? “ suara gadis yang sedang duduk di pangkunya.

“aku sangat merindukan kamu juga rin... bapak kepikiran kamu terus...” ujar pak giran sembari mengelus lembut rambut panjang rina.

Tangan pak giran kini mengelus-elus lembut punggung rina yang hanya mengenakan daster tidurnya yang mana di balik daster tersebut sudah tak memakai apa-apa lagi. Pak giran yang menyadarinya hanya tersenyum dan tangannya pun berpindah mengelusi perut rina yang kemudian hinggap di salah satu payudara montok milik rina.

Oohh... oohhh... oohhh...

Aaahh.. aahhh... aaahhh....


Mulai terdengar desahan-desahan dari bibir rina yang mana tubuhnya kini sedang menerima rangsangan pak giran. Tangan pak giran yang sedang asyik meremas salah satu payudara rina ini pun tak mau ketinggalan yang mana tangan kanannya turun ke arah selangkangan menyentuh vagina yang mulai basah ini. Tangannya bermain sejenak di sana, jarinya mulai memasuki lorong vagina milik rina yang mana bibir mereka kini telah berpagutan dengan mesra. Jari pak giran sudah keluar masuk vagina rina terlihat jari pak giran semakin basah oleh cairan vagina rina yang menerima rangsangan dari pak giran.

Ibu yang sedang tertidur di ranjang pun sangat paham dengan suara-suara yang di dengarnya saat ini yang mana kedua insan manusia berbeda terpaut jauh umur ini sedang menumpahkan kerinduan di antara keduanya. Pak giran dan rina memang sama-sama memendam kerinduan yang mana keduanya masih berharap bisa untuk bersama hingga malam ini tiba yang mana membuat mereka seakan tak percaya dengan takdir Tuhan untuk mempertemukan mereka kembali.

akuuuu ... keluar paaaak...” erangan rina yang mencapai orgasme dengan permainan jarinya pak giran.

Kedua tubuh yang sudah bugil kini saling berpelukan dan berciuman dengan mesranya. Rina yang sudah berbaring di atas tikar yang berada di kamar pak giran pun menunggu sang penjantan untuk memasukinya.

“ayoook.. paaaak....masukaaaan” ujar rina tatapan mata sayunya.

“apanya yang di masukin, rin ? Ujar pak giran yang sedang menggoda rina.

“masukiiin penisss bapak..... entot akuuu pak.. aku rindu di entot bapak....” ujar rina yang memang sudah sangat ingin penis pak giran memasukinya yang di sambut senyum di bibir tuanya.

“iyaaaa sayang....” ujar pak giran yang sudah menindih rina namun tak kunjung memasukinya.

Tangan rina yang sudah tak sabaran pun meraih penis pak giran yang sudah menindihnya saat ini. Tangan rina dengan perlahan tapi pasti membimbing penis itu dan menempatkan kepala penis pak giran tepat di bibir vaginannya yang kemudian dengan sedikit mengangkat pinggulnya menekan ke arah penis pak giran .

Blesh!!

Aaahh.. aahhh... aaahhh....


Desahan demi desahan keluar dari mulut rina saat penis pak giran telah memasuki lorong vaginanya. Dengan menggunakan otot vaginanya rina pun meremas-remas penis pak giran yang tak berdiam di vaginanya. Rina yang sudah sangat bergairah pun mengilangkan rasa malunya dan meminta kepada pak giran untuk berada di atas yang mana ia ingin berada di posisi WOT itu. Terlihat pantat montok rina pun mulai turun naik dengan binalnya yang mana rina ingin melesakkan penis pak giran sedalam-dalamnya dan mengaruk kegatalan yang ada pada vaginannya saat ini. Rina yang memang telah lama menanti kesempatan ini pun tak ingin buang-buang waktu dan ingin menikmati kebersamaan dengan pak giran yang mana dia tak tahu pak giran akan tetap tinggal di rumahnya berkat andi.

Tangan pak giran mulai bermain-main dengan payudara yang mengggantung bebas di hadapannya saat ini yang mana sesekali pak giran menghisap sembari menggigit kecil putingnya yang mana membuat rina mendesah tertahan menikmati perlakukan pak giran. Pantatnya pun semakin lancar turun naik memasukan penis pak giran ke dalam vaginannya yang mana sesekali pak giran menghentakan penisnya dengan arah berlawanan hingga membuat rina semakin liar menaik turunkan pantatnya. Pantat rina yang terlihat makin di percepat yang mana menandakan dia akan sampai pada orgasmenya kali ini, pak giran yang menyadarinya pun membantu dengan menghujamkan penisnya lebih dalam yang sesekali meremas pantat rina.

“akuuuuuuu.. keluaaaaaaaaar paaaaak...” lenguhan tertahan rina yang mendapatkan orgasmenya.

Orgasme malam ini benar-benar nikmat tak seperti malam-malam sebelumnya yang dia dapat dari hasil masturbasinya yang mana dia hanya bisa membayangkan penis pak giran menyetubuhinya tapi kini penis pak giran telah berada di dalam vaginanya. Tubuh rina terkulai lemas di atas tubuh pak giran menikmati orgasme yang telah lama dia nantikan, pak giran pun mengelus-elus punggung rina yang mana membiarkan rina menikmati orgasmenya tersebut sembari tersenyum pak giran merasakan otot vagina rina mengurut-urut penisnya.

Kini pak giran sudah membalikkan posisi tanpa mencabut penisnya di dalam vagina rina dengan sejenak pinggul pak giran pun mantap bergoyang memaju mundurkan untuk menikmati vagina rina yang makin banjir setelah orgasmenya. Rina mengalungkan tangannya di leher pak giran mereka berpagutan mesra sembari pinggul rina yang sudah mengikuti irama goyangan pak giran. Pak giran yang juga sangat menanti bisa kembali menyetubuhi rina pun sepertinya sudah berada dalam ambang klimaks. Semua itu karena kenikmatan yang tak dapat pak giran tolak dimana servis vagina rina terhadap penisnyalah yang membuat pak giran tak mampu untuk bertahan lebih lama dari rangsangan vagina rina yang terus menggempur penisnya.

Terlihat pinggul pak giran sudah bergoyang dengan ritme cepat dimana penisnya keluar masuk dengan cepat dimana sesekali pak giran menghujamkan penisnya lebih dalam untuk menikmati lebih dalam vagina milik rina. Pinggul pak giran pun menghentakkan penisnya sembari tangan rina berada pada pantatnya pak giran untuk menahan penis pak giran lebih lama lagi yang mana rina ingin menyedot habis sperma pak giran yang telah klimaks di dalam vaginanya. Keduanya saling berpelukan dan berpagutan mesra menikmati kebersamaan mereka saat ini yang mana rina masih membenamkan penis pak giran dalam vaginanya yang enggan di tinggal pergi oleh penis pak giran ini. Mereka melanjutkan sampai dini hari yang mana telah berapa kali pak giran sudah mengisi rahim rina dengan spermanya yang mana rina tak pernah menolak atau melarang pak giran membuang di dalam.


Kulupakan semua aturan ..Kuhilangkan suara yang berbisik...

yang selalu menyuruhku.... tuk tinggalkan kamu..

Hanya hati yang kuandalkan dan kucoba melawan arus

namun saat bersamamu

masalahku hilang..terbang melayang

oOo

Begitu pula dengan yang terjadi pak prabowo dan sandra keduanya tergulai lemas di ranjang tempat tidur yang mana keduanya semakin hari semakin memantapkan hati untuk membina rumah tangga. Sandra yang memang sudah memikirkan semuanya juga sudah menyerahkan seluruh hidupnya dan ingin menjadi istri sepenuhnya bagi pak prabowo untuk menggantikan almarhum istri pak prabowo yang mana bagi sandra sosok ibu mertua semasa hidup sangat baik kepadanya. Sandra berpikir bahwa ini merupakan salah satu jalan baginya untuk membalaskan kebaikan dan kasih sayang yang telah di berikan oleh ibu mertuanya terdahulu. Sandra juga merasakan kasih sayang dan perhatian yang begitu besar dari pak prabowo yang mana membuatnya tak bisa untuk menolak kala pak prabowo malam itu mengajaknya untuk menikah dengan dirinya terlepas dari itu sandra yang memang telah membuka hatinya untuk pak prabowo tak butuh waktu lama untuk menjawab ajak beliau yang mana langsung di terima oleh sandra.

Sandra yang juga bertekad untuk mengandung anak dari pak prabowo pun dengan intens tetap menjaga kehangatan hubungan ranjang di antara keduanya walaupun harus seperti maling mengendap-endap di rumah andi dan rina namun semua itu dilakukan bukan sekedar untuk menuntaskan nafsu semata yang mana mereka sedang merajut masa depan mereka yang mana keduanya ingin hidup bersama dan memilih pindah dari rumah andi saat mereka resmi menikah. Pak prabowo ingin hidup sederhana dan memilih tempat jauh dari kota yang mana tempat pak prabowo berasal dimana dia ingin menghabiskan hidupnya bersama dengan sandra dan buah hati mereka kelak.


oOo
to be continue ??
Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar