Cerita Eksibisionis Tante Nidya Yang Mulus : Indahnya Tubuhku 12

"Astaga HPku ketinggalan" keluh Nindya panik.
"Gimana aku ngambilnya ya? Nanti aku digodain lagi kalau ke sana" pikirnya dalam hati
"Ya sudahlah nggak akan diapa2in ini. Cuma ada foto-foto narsis doang hehe" katanya santai

Di kursi tamu, Aryo dan temannya masih membicarakan tante cantik itu. Mereka kecewa ditinggalkan oleh Nindya.
"Yah kentang banget nih ditinggalinnya" Fajar kesal
"Dikit lagi telanjang tuh" Sony mengekspresikan kecewanya pada temannya
"Iya coy udah enak tadi padahal" Bayu menggerutu ke Sony
"Udah dapet pegang-pegang juga" Adi bercerita

Saat mereka bercerita, mereka melihat bahwa handphone Nindya ketinggalan. Aryo dan teman-temannya senang kegirangan mengetahui bahwa hp itu adalah milik tante Nindya.
"Eh bro itu hp siapa tuh?" Kata Adi menunjuk ke hp yang ada di meja makan dengan nada sedikit lantang.
"Oh Hp emak gua tuh" jawab Aryo. Jelas mereka menjadi deg-degan. Karena saking senangnya
"Hah? Demi apa? Yes!" Sorak temannya dan langsung mengambil hp tersebut.
"Iya bro bener hp mama gua iP**ne 6+ kan?" Katanya waktu temannya mengambil hp tersebut.
"Iya nih. Hpnya sama gedenya sama toketnya" ujar Fajar.

Bak semut mengerubuti gula, mereka mengerubuti hp Nindya. Tak sabar melihat apa yang ada di dalamnya. Saat dibuka, lock screen-nya saja sudah ada fotonya. Di lock screen itu dia terlihat sangat cantik lebih dari biasanya. Dengan baju yang seperti biasa ketat dan mini.
"Wah lock screen-nya aja udah gini" kata Bayu
"Iya ya bay cantik banget" jawab Adi
"Sumpah yo mama lo ternyata cantik parah" Andi memuji Nindya ke Aryo.
Kemudian karena pikiran yang jorok, Fajar mengendus hpnya. Memang tingkahnya ini tak masuk akal. Tetapi cukup cerdas karena ada bau-bau parfumnya dan ada lengket-lengket dari pahanya sepertinya.
"Hmmphh.... Wanginya enak banget" hisap Fajar
"Ada lengket-lengketnya nih bekas paha kayaknya" lanjutnya.
"Eh iya bener wangi bener sampe ke hpnya" kata Aryo kaget. Karena selama ini ia tak tahu bahwa bau parfumnya tertular hingga hp mamanya.
"Udah bro jangan banyak omong langsung buka aja" kata Andi tak sabar
"Ok.. Yess ga dikunci" kata Fajar yang saat itu memegang hp itu. Hpnya tidak dikunci dengan pass.

Mereka langsung berkumpul dengan posisi Fajar memegang hp. Pikiran mereka langsung membawa mereka ke galeri-nya. Saat dibuka, foto tante itu terpampang sangat banyak. Ada sekitar 1000 foto yang isinya adalah dia. Mereka sangat bahagia sekali melihatnya. Dibukanya satu persatu.
"Woah ini lagi di luar negeri" kata Fajar membuka foto Nindya dengan baju musim dingin yang tertutup.
"Ketutup aja udah cantik ye" ujar Sony.
"Itu tuh bro coba dibuka bajunya" celetuk Adi.
"Ini siapa sih item jelek foto sama tante" tanya Fajar
"Eh itu kan supir lama gua" jawab Aryo
"Aduh lagi mau tidur bajunya" mereka heboh melihat foto Nindya yang kebanyakan foto seksi-nya.
"Uhh yo lu ga pusing tante Nindya pake baju gitu kalo mau tidur?" Tanya mereka
"Ya pusing atas bawah sih" kata Aryo
"Ini nih pake dress uhh cantik banget" Foto dengan dress belahan rendah yang menunjukkan kemulusan lengannya dan pahanya.
"Ini papa lu yo? Buset ganteng amat, keren lagi" puji mereka
"Iyalah sama kayak anaknya" Aryo membalas mereka
"Emang lu ganteng? Haha. Pantes mama lu suka sama papa lu" kata mereka lagi
"Itu toket putih banget sih"
"Kenyel lagi ahh"
"Pahanya mulus banget ohh" pujian dikeluarkan satu-persatu. Pujian penuh birahi.
"Kalo gini caranya gua ga tahan nih" kata Fajar
"Gua mau coli dulu deh di toilet" lanjutnya membuat terkejut.
"Eh mau juga dong gantian ya" semuanya berkata pada Fajar.

Tubuh tante itu memang membuat pria bertekuk lutut. Tubuh yang sangat indah. Membuat para pria rela lemas untuk menikmatinya. Tak ada yang kuat lebih dari 30 menit menikmatinya. Toket yang kenyal besar dan putih kerap dimainkan merupakan penyebab utama para kontol berteriak dan memuncratkan peju. Bahkan belum tentu semua orang melewati tahap dijepit tanpa crot. Perutnya pun rata, agak membingungkan melihat perutnya. Karena denan perut rata namun memiliki aset depan belakang yang luar biasa. Pantat yang semok bergoyang saat ia berjalan, pantat sempurna yang dapat menyalakan api birahi. Pahanya juga sangat ideal jadi sangat seksi dilihat. Di mata pria tubuhnya adalah pencapaian. Your Body is Wonderland pokoknya bagi mereka.

Fajar melangkah ke kamar mandi membawa hp tersebut. Kontolnya yang sudah ngaceng total membuat jalannya sedikit terganjal karena ukuran yang besar. Dengan langkah pasti akhirnya ia sampai di kamar mandi. Ia membuka celananya dan mulai mengocok kontolnya yang besar. Di hp tante Nindya terlihat ada foto dirinya yang sedang bersama supirnya. Baju yang dikenakan oleh tante itu sangat memancing birahi. Apalagi yang di sampingnya orang yang hina. Senyum manisnya membuat kontol tegang. Foto ini sesuai dengan fantasi Fajar.
"Ahh... Tante ohh cantik bangeett ssh" desahnya liar
"Tante nakal mau foto sama dia" desahannya terdengar sampai luar.
Tak sampai 10 menit, kontolnya berkedut-kedut dan ingin mengeluarkan bank sperma Fajar. Fajar berteriak melepaskan nikmatnya
Crrrrooottt.....crrrrottt......crrott.... 5 kali kontol itu berkedut. Meski cuma sedikit tapi 1 kali kedutan banyak peju yang ia keluarkan.
"Aaah... Ahhh... Tante aku udah jadiin tante bacol. Enak banget tan" gumamnya

Temannya yang dari tadi di luar menguping sudah menunggu di luar. Fajar tentunya kaget melihat mereka di depan pintu. Tetapi ia merasa sudah bilang jadi tak usah malu. Mereka pun bertanya padanya
"Udah selesai, jar?" Tanya Bayu
"Udah nih bay" balasnya sambil memberikan hp itu
"Enak ga nih bay ngebayangin tante Nindya?" Tanya Andi
"Ough... Jangan ditanya ndi, coli ternikmat gua ini" katanya lagi
"Lu pada mau coli ga?" Tanya Fajar sekarang
"Engga usah yuk. Mending cerita2 tentang tante Nindya aja. Mau ga?" Ajak Sony membuat ide baru.
"Yo, lu mau ceritain tante Nindya?" Tanya Adi memperjelas ajakan Sony
"Kalo gua sih mau-mau aja." Jawab Aryo.
"Yesh.. Ayo duduk teman" kata Bayu
5 sekawan itu pun senang dan memulai perbincangan mereka. Mereka duduk di sofa mengatur posisi dengan Aryo di tengah sebagai narasumber. Awalnya hanya perbincangan biasa namun lama kelamaan menjadi penuh birahi. Tampaknya memang mereka semua sangat suka dengan tante tersebut. Sebagai awal perbincangan birahi mereka mulai bertanya seperti ini

"Yo, tante Nindya kalo di rumah kayak gimana sih?" Tanya mereka
"Kayak gimananya apa dulu nih?" Jawab Aryo
"Kalo di rumah pake baju apa?" Tanya mereka lagi cengengesan.
"Oohh... Di rumah.. Kalo di rumah jangan ditanya bro.." Balas Aryo
"Emang dia pake apa yo?" Mereka makin penasaran
"Bajunya gak pernah bener bro" jawab Aryo
"Bajunya emang gimana yo?" Semakin penasaran
"Yah kayak yang kalian lihat tadi. Atasan Tanktop yang terang terus ketat. Bawahan hotpants mini super ketat. Pokoknya bikin pusing gua bro" Aryo memberi tahu mereka
"Woah enak banget lu yo jadi anaknya dia" iri mereka mendengar cerita Aryo
"Emang bro, enak banget deh pokoknya" jawabnya
"Eh iya kok kontol lo pada ngaceng?" Lanjutnya bertanya
"Hehe.. Biasalah... membayangkan tante Nindya hehe" kata mereka senyum-senyum malu kucing.
"Dasar lu pada" Aryo kesal.

"Trus trus yo kalo di rumah dia ngapain aja sih?" Lanjut perbincangan mereka
"Di rumah dia di kamar gitu bro tiduran. Kadang ke kamar gua. Suka godain supir. Nih asal kalian tahu, mama gua jarang mandi" jelas Aryo
"Hah? Jarang mandi?" Tanya mereka
"Iya bro." Aryo memastikan ucapannya
"Jarang mandi kulitnya udah seputih dan sekenyal itu apalagi sering mandi" kagum mereka semakin tak tahan. Mereka memegang kontol masing-masing.
"Terus lo digodain bisa tahan tuh yo?" Lanjut mereka.

"Yah gua sebagai lelaki normal gua jadiin bacol. Waktu itu gua dapet BHnya. Ukurannya 36D boy. Gua cium terus gosok ke kontol sampai muncrat." Cerita Aryo. Cerita tersebut membuat temannya makin panas dingin. Membayangkan berada di posisi Aryo.
"Demi apa 36D? Wow gede banget. Duh gua gatahan sumpah yo punya mama kayak tante Nindya. Lu pernah dapet bodynya gak?" Tanya mereka
"Sumpah bro beneran. Gua pernah dikocokin kok pake tangannya doang tapi" ujar Aryo bohong. Sebenarnya ia sudah dititjob oleh mamanya. Tetapi cerita ini juga sudah cukup membuat mereka ketar-ketir menahan nafsu.
"Anj**r dikocokin pake tangan halus itu? Ahhh... Gua makin gak kuat nih yo denger cerita lu." Balas mereka.
"Kalo di rumah pake bh gak sih yo? Ssh" mulai ada desahan birahi dari mulut temannya.
"Gak pernah pakai bh bro dia. Tembus pandang makanya" cerita Aryo. Akhirnya tak kuat lagi temannya menahan nafsu. Mereka ingin segera coli mendengarnya.
"Aahh.. Nakalnya tante.. Yo kita pengen coli nih gak tahan.." Kata mereka
"Yaudah coli aja di kamar mandi. Eh iya sini deh Hp mama gua" kata Aryo meminta hp tante Nindya
"Mau ngapain yo?"
"Bentar gua cariin fotonya yang mantep"

Akhirnya, ada sebuah foto yang ditunjukan Aryo. Foto fullbody Tante Nindya dengan setelan dress dan rok mini. Dressnya berwarna putih transparan dan ketat terlihat bhnya berwarna merah. Serta bawahan rok mini yang berwarna hitam hampir terlihat celana dalam. Foto ini benar-benar menunjukkan tubuh indah tante Nindya. Payudara besarnya terekspos. Paha mulusnya juga terlihat. Membuat pria memburu foto ini.
"Nih bro. Waktu itu gua share di internet. Liat commentnya deh" kata Aryo membuka sebuah website dan menunjukan commentnya. Kolom komentar tersebut berisi kata fantasi kotor lelaki semua terhadap Nindya. Bahkan ada yang rela membayar 100 juta menyewa Nindya.
"Wow yo cantik banget. Sini gua bacolin. Yang lain ngantri" kata Sony.
"Aish ngeri jadi pengen coli lagi" ujar Fajar.
"Putihnya tuh paha" kata Adi.
"Duh tete mengkel parah" kara Andi
Satu persatu perkataan liar diucapkan. Berjuta sel sperma dibuang atas nama seorang tante yang bertubuh indah.

Kemudian Fajar masuk kamar mandi. Diikuti oleh temannya bergantian. Satu persatu menjadikan tante Nindya sebagai bahan colinya. Hari ini meskipun sosok tante cantik tersebut tak ada. Namun mereka sangat beruntung karena hpnya tertinggal. Hari ini tante itu dijadikan bahan coli oleh teman anaknya. Kecantikan tante tersebut masih akan didambakan. Kisah selanjutnya pun akan datang mengganti yang telah hilang.

TO BE CONTINUED
Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar