Cerita Eksibisionis Tante Nidya Yang Mulus : Indahnya Tubuhku 2

Hari ini, aku pulang dari shopping dan makan di mall. Tubuhku sangat cape dan pegal-pegal. Aku langsung membuka blus tipis dan celan jeans ketatku dan menuju ke kamar mandi yang ada di kamarku.

Saat aku mandi, aku menyabuni payudara indahku dan vagina yang sudah lama tidak dimasuki. Sungguh sensasi yang luar biasa sekali kunikmati setiap gesekan sabun dan badanku. Aku ingin sekali ML dengan suamiku yang sedang pergi ke luar kota. Tapi apa boleh buat aku harus menahan birahiku.

Aku keluar dari kamar mandi dan memakai daster tipis seperti yang kupakai sehari-hari. Aku memang lebih suka memakai baju seperti itu karena rasanya adem. Tetapi kadang2 menjadi kesempatan anakku untuk mencuri-curi pandan ke payudaraku.

Malam itu, aku terlelap dan tidur tanpa suamiku. Sedangkan anakku beda kamar denganku.

Pada pagi hari, kudengar ramai-ramai di ruang keluarga dan ruang makan. Oh Rupanya anakku mengajak temannya bermain. Tapi kenapa dia tidak bilang dulu denganku. Aku bergegas mandi dan berpakaian untuk menyapa mereka.

Entah dari mana ini datang, aku berpikir untuk menggoda mereka dengan tubuhku ini. Pasti mereka tergoda pikirku. Ah nakal sekali pikiranku padahal suamiku tidak ada. Tapi, sesekali bolehlah kan nggak ketauan ini. Akhirnya aku memilih pakaian yang seksi dan ketat. Pilihanku jatuh ke Tanktop pink belahan rendah dan hotpants ketat. Nampaklah buah dada yang putih kencang dan kaki yang jenjang dan mulus. Aku terlihat sangat seksi. Aku yakin banyak pria yang nafsu jika aku seperti ini. Saatnya memulai aksiku.

"Hai sayang" aku menyapa anakku

Kulihat mereka semua bengong termasuk anakku yang tidak membalas sapaanku. Mereka meneguk ludah sambil menatapi seolah ingin menelanjangiku. Rencanaku berjalan lancar. Mereka semua tergoda dengan tubuhku yang indah ini. Aku bangga sekali. Aku melanjutkan aksiku

"Sayang kenapa bengong?" Lanjutku menggodanya
"Ehmm.. Enggak mah" katanya tergagap
"Oh.. Oke deh sayang. Boleh kenalan gak sama temanmu ini?" Aku bertanya dengan nada centil
"Boleh mah silahkan" katanya

"Kenalin ya nama tante Nidya, ibu kesayangannya Aryo" sambil menyodorkan tangan
"Hmm.. Iya tante." Kata mereka

Mereka menyambut tanganku dan serasa nikmat karena memang tanganku ini mulus. Sambil mencium aroma tubuhku dengan parfum yang menggoda yang memang kusengaja.

"Hehe kalian kenapa?" Tanyaku menggoda
"Eng..enggak tante tangannya licin banget halus enak" kata salah satu dari mereka
"Wangi lagi tan" lanjut yang lain
"Oh tante kira apa" kataku

Setelah berkenalan aku tahu bahwa mereka bernama Adi, Bayu, Fajar, dan Sony. Mereka ini anaknya tidak putih. Seperti sawo matang. Tapi mereka mempunyai tampang yang lumayan juga dan badannya kekar. Aku tidak bisa membayangkan teman anakku ML denganku. Nikmat sekali. Tubuh kekar dan tampang tampan menusuk vaginaku. Ahh..

"Kalian ngapain nih main ke sini?" Tanyaku
"Kita mau kerja kelompok tante" kata Adi
"Yaudah kerjain di kamar Aryo aja ya" kubilang
"Iya tante ini baru dateng santai dulu" balas yang lain

"yaudah tante ke kamar dulu ya" sahutku
Emang dasar remaja labil ngomongnya sambil matanya jelalatan ke tubuhku.

Rencana pertamaku selesai sudah. Mereka benar-benar tidak tahan karena godaanku. Kulihat mereka sudah masuk ke kamar anakku. Sekarang aku mengganti bajuku menjadi lebih santai dan transparan. Aku memakai daster tipis tanpa bh sehari-hai yang dapat diterawang.

Aku berjalan ke kamar anakku. Aku berencana berpura2 menanyakan makanan siang ini dengan menggoda mereka.

"Sayang" aku panggil anakku dengan centil
Mereka terbelalak melihatku dengan daster setipis ini. Seperti yang kupakai saat disemprot sperma oleh supirku. Kulihat ada yang memegang kemaluannya. Hihi..
"Mau makan apa nihh sayanggh" aku bertanya sedikit mendesah
Aku sengaja bertanya dengan telunjuk di bawah mulut dan lengan di atas payudara.
Semakin terbelalaklah mereka melihat tingkahku.
"Mmhh.. Susu.. Eh salah delivery aja mah" kata anakku salah menyebut
"Susu? Ada di kulkas sayang. Delivery M*D aja ya."
"I..iya mah. Enak." Anakku mulai ngaco
"Iya deh sayang" aku meninggalkan kamar anakku

Pasti setelah ini aku dijadikan bahan coli remaja labil itu. Melihat reaksi mereka yang mupeng. Makan tuh mupeng! Haha

Saat aku berjalan ke kamarku ada yang bertanya. Ternyata Fajar.
"Tante kamar mandi sebelah mana ya?" Tanyanya agak terbirit.
"Itu tuh disana" kataku
"Jangan macem-macem yah" aku menggoda dengan senyum
"Ughh... Tantee i..iya tan" katanya tidak tahan

Aku jadi penasaran bentuk kemaluannya. Pasti besar dan keras. Aku bingung harus bagaimana. Kenapa jadi begini. Mas Asep, pulang dong. Akhirnya aku memutuskan mengintip dia lewat lubang kecil di kamarku yang nyambung dengan toilet tamu. Kulihat dia memegang penisnya sambil mengurutnya. Seperti yang kuduga penisnya memang besar kira-kira 18 cm. Melihat pemandangan itu aku horny. Perlahan kupegang pentilku dari luar daster. Mulai kumainkan pentilku sambil mengusap-usap halus payudaraku. Kumainkan dan meremas lembut payudaraku ini. Kuplintir pentilku sambil mendesah pelan-pelan.

Sensasi luar biasa melihat lawan jenis menunjukan kemaluan yang hanya berjarak pintu. Kumainkan vaginaku memasukan jari ke dalamnya. Aku mengaduk-aduk vaginaku membayangkan jika kemaluannya dimasukkan ke dalam. Ohhh...

Namun apa yang kulihat ia mengocoknya perlahan. Tangannya yang kekar menyentuh kemaluannya yang besar. Apakah ini yang disebut onani/coli. Pasti ini karena ulahku yang menggoda mereka dengan tingkahku. Karena tubuh indah ini dia onani. Aku merasa bangga bukannya marah. Dia mengocoknya dari pelan sekali hingga semakin cepat. Aku menguping sedikit dan ya ternyata benar dia menyebut-nyebut namaku

"Tante Nidya akhh... Tubuhmu indah dan mulus pengen crott ugghhh akhh... Toketmu kencang dan besar agh.. Paha putih mulus bikin nafsu ooohhh..." Katanya membayangkanku sambil mendesah

Setelah 10 menit kulihat dia sudah tidak tahan. Badannya mengejang dan berteriak pelan.

"Ahh... Tante Nidya aku crot nihh ohh.. Andai tante tau uughh penisku besar tan. Nih tan tante pasti puas deh akhh." teriaknya

Crotttt...croottt.....
Kulihat penisnya berkedut. Setelah itu keluarlah sperma kental anak muda yang tampan itu. Lahar panasnya keluar juga ternyata. Putih sekali kulihat tercecer di WC. Aku yakin jika masuk ke vaginaku pasti aku akan hamil. Aku jadi pengen hamil lagi nih

Ah dia sudah selesai. Aku bergegas membetulkan pakaianku dan pura2 ke dapur di sorong kamar mandi. Aku terburu-buru karena takut dia melihatku mengintip. Bisa gawat kalau terjadi.

"Eh.. Fajar kok pipisnya lama ya?" Aku pura2 bertanya
"I..ini tan sambil main hp tan" jawabnya
"Hihi lucu kamu adekmu berdiri tuh" rayuku
"Hmm... I... Iya tann i..ini aku kalo deket tante gatau pasti adikku berdiri" jawabnya sekenanya. Kata-kata ini cukup kurang ajar. Tapi biarlah kan aku yang menggodanya.
"Lucu kamu masa deket tante bisa berdiri gitu. Yaudah tunggu di kamar ya tante nelpon M*D." Bukannya marah aku malah memakluminya. Ini membuat mereka semakin leluasa berbuat mesum padaku. Memang godaan makananku sehari-hari.
"Yaudah tan aku balik ya." Jawabnya

Aku kembali ke kamar dan memesan M*D untuk anakku dan temannya.

Next Exhib dan akhirnya di-exe Delivery M*D
Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar