Update sementara
Di atas kasur yang spreinya amat kusut, Nia masih terkapar bersama dua
lelaki paruh baya yang menyetubuhinya. Cairan kental menetes dari dua
lubang nia yang baru saja dimuntahkan dua penis lelaki. Nia mencoba
bangun, namun agak sulit karena kedua lelaki tua tersebut masih
memeluknya. Ia berusaha melepaskan pelukan tersebut. Pada akhirnya ia
bisa terbangun. Lekas ia membersihkan sisa persetubuhan dengan kain
sprei. Setelah itu ia membetulkan kembali dasternya. Lalu ia mencoba
keluar kamar pembantu tersebut. Pintunya terkunci, tetapi dia dapat
membuka karena kuncinya menempel pada dinding pintu. Lantas ia segera
kembali ke kamarnya dengan terburu-buru.
Di dalam kamar nia menemukan sang putra terbangun dari tidur. Lantas
wanita itu menghampiri sang anak sambil sedikit membetulkan dasternya.
Bayu kok bangun? Gak bisa tidur? tanya nia heran
Gak kok ma. Aku dah tidur tadi. Tapi, kebangun gara-gara mimpi buruk
Oh. Makanya, kamu sebelum tidur baca doa dulu
Iya ma. Eh iya ma, mama dari mana? tanya bayu
Mama dari kamar mandi. Memangnya kenapa?
Emm gapapa kok ma, nanya aja. Mama baik-baik aja kan? tanya bayu kembali
Baik-baik aja kok. Kamu lihat aja sendiri, kan?
Iya bener ma ucap bayu masih agak terheran
Yaudah kita tidur lagi yuk ajak nia
Yuk ma
Bayu dan sang mama kembali tidur seperti pada awalnya. Hanya saja, bayu
masih khawatir takut ada apa-apa dengan mamanya akibat dari mimpi
buruknya. Dia bermimpi sang mama akan berpisah dengan ayahnya. Tentu dia
tidak inginkan hal tersebut. Selain itu dia masih agak terheran mengapa
mamanya dari kamar mandi, tetapi lama sekali. Anak itu hanya bisa
memejamkan matanya. Ia mencoba mensirnakan rasa penasarannya dengan
tertidur kembali. Sementara sang mama, nia, belum juga tertidur. Ia
masih memikirkan persetubuhan yang baru saja dia lakukan bersama ayah
mertuanya dan lelaki yang pernah memberinya tumpangan. Ia juga
memikirkan tentang perselingkuhan suaminya. Jauh apa yang dia kira
selama ini tentang sang suami. Ia bingung harus berbuat apa sekarang.
Baginya, tidak ada alasan untuk mempertahankan rumah tangganya kembali.
Penyesalan dan keinsafan yang pernah terucap dari mulut dan hatinya
terasa sia-sia. Terlebih lagi, ia baru saja mengingkari ucapannya
sendiri. Ia yang tidak ingin bersebadan dengan lelaki lain, selain
suaminya, malahan bersebadan, sekaligus dengan dua laki-laki. Hatinya
mendua antara sesal dan puas. Pada akhirnya wanita itu tertidur bersama
anak dan beban yang sedang akan dihadapinya.
Sementara itu dua lelaki paruh baya, pak paijo dan buruh taninya, pak
bejo masih terkapar walaupun nia sudah meninggalkan keduanya. Tak lama
pak paijo terbangun. Ia mencoba mengenakan pakaiannya kembali. Setelah
itu ia bangunkan buruh taninya untuk lekas memakai pakaian kembali. Pak
bejo pun bangun. Lekas Ia memakai pakaiannya. Selesai berpakaian,
keduanya keluar bersama tanpa peduli dengan kasur yang spreinya
awut-awutan. Pak paijo mengantar buruh taninya yang akan segera pulang.
Hehehe gimana mantap gak jo? tanya pak paijo sambil mengantar pak bejo keluar rumahnya.
Mantap banget pak. Mantu kayak gitu musti dipelihara baik-baik pak.
Biar bisa kita mainin lagi hahaha ucap pak bejo sambil tertawa.
Yaudah gih. kamu sana pulang. Besok jangan sampai telat kerja ya joo
Adduh si bapak. Udah ditemenin genjot mantunya, masih aja diingetin gak boleh datang telat gerutu pak bejo
Urusan kerja ya kerja jo ckckck. Giliran urusan ranjang aja kamu gak pernah telat
Ahh bapak bisa ajaa. Yaudah saya pulang dulu ya pak.. mari.. ucap pak bejo
Hati-hati jo...
Usai melepas buruh taninya pulang, pak paijo masuk kembali ke rumahnya.
Ia memastikan pintu rumahnya tertutup rapat. Lalu ia kembali ke kamarnya
yang kosong. Ia mencoba tertidur seorang diri sambil membayangkan
hubungan badan yang baru saja dilakukan. Pada akhirnya perlahan lelaki
tua itu tertidur.
Baru selesai.., tapi masih kepengen lagi hehe ucap pak paijo pelan sambil tersenyum sendiri.
############
Sama halnya dengan nia, istrinya, haris juga baru saja bersetubuh dengan
seorang wanita bernama Rani yang merupakan istri bosnya sendiri, pak
arso. Persetubuhan itu ia lakukan di rumahnya sendiri. Tanpa rasa
berdosa sama sekali, ia juga masih saja bisa tersenyum pada wanita
selingkuhannya. Padahal, di lain tempat, dua orang yang disayanginya
sedang dalam keadaan khawatir dan cemas.
hehehe kamu memang masih enak digenjot ya, ran ucap haris sambil berbaring bersama selingkuhannya
Ihhh kamu iniii ucap rani sambil mencubit pipi haris
Aku heran sama kamu. Kok, kamu masih suka banget sama aku ya? Padahal,
istrimu itu udah cantik, lekuk tubuhnya selera lelaki banget, dan
tubuhnya padet lagi. Coba bandingin sama aku yang kurus begini, yang gak
berisi lagi. Malah, suamiku sendiri aja naksir istri kamu. Aku jadi
ngiri... terang rani heran
Kamu jangan minder gitu dong sayang. Kamu tuh tipe idamanku banget.
Udah cantik, langsing, seksi lagi. Istriku itu sebenarnya bukan tipeku.
Di mataku dia gemuk banget. Berat badannya aja gak jelas turun-naik.
Beda sama kamu yang lansing ini. Dia juga kalah cantik dibandingkan
kamu. Lagipula, aku kan lebih dekat sama kamu awalnya. Apalagi coba aja
pak arso gak nikahin kamu duluan. Pasti aku udah lebih dulu nikahin kamu
sayang. Eh iya, masa sih Pak Arso naksir sama istriku? tanya haris
tidak percaya
Ih kamu mah gombal dasar. Kalau masalah suamiku nikahin aku lebih dulu
kan karena kamu juga kalah cepat ngelamarnya. Lagipula papa-mamaku lebih
seneng sama suamiku sekarang karena duitnya lebih banyak ketimbang
kamu. Jadinya aku gak bisa apa-apa ketika mereka memaksaku menikah
dengan suamiku sekarang. Maaf yaaa mas
Siapa juga yang gombal. Aku serius muji kamu sayang. Terserah kamu deh
kalo begitu. Ya terpenting aku tetap bisa tidur sama kamu kan sayang...
Eh iya, yang tadi kamu belum jawab. Serius suami kamu naksir sama
istriku? tanya haris kembali
Aku serius. Dia suka ngebanding-bandingin aku sama istri kamu. Dia
pengen aku makan banyakkin dikit. Jangan kurusin badan. Terus minta
supaya aku gedein payudara. Pokoknya banyak nuntut deh. Aku kan jadinya
kesel dan risih banget mas balas rani
Kalau begitu mendingan aku sama pak arso tukar istri aja, gimana? Hehe... canda haris
Jangan ngaco kamu. Lagipula kamu kan udah punya anak, gak kasian kamu sama anak kamu?
Iya juga sih. Tapi mau gimana sayang, aku sukanya sama kamu hmmmpphhhhh ucap haris mulai mencumbu leher rani.
Ihh kamu mahhh...pasti ada maunya dehh kalo udah begini ahhh tanya rani ketika dicumbu haris
Di tengah malam yang gulita, Haris dan rani kembali memadu kasih.
Persetubuhan keduanya memulai babak baru. Berbeda dengan ketika bercinta
dengan istrinya, bersama rani tampak haris begitu bergairah. Mungkin
benar kata haris, kalau nia bukan tipenya. Jika demikian yang terjadi,
sungguh malang nasib anak haris, bayu, dia harus menerima kenyataan
bahwa keutuhan rumah tangga papa-mamanya sedang berada di ujung tanduk.
############
Matahari mulai menunjukkan sinarnya di pagi hari... di sebuah rumah yang dikelilingi tanaman jagung.
Nia.... bayuuu... ayo bangunnn sarapan dulu yuk.... ucap istri pak paijo
tok, tok, tok, nia... bayu... ayoo bangunn... udah pagi... kita sarapan
dulu yukk ucap istri pak paijo kembali sambil mengetuk pintu
De... ade... bangun dulu yuk. Nenek udah buatin kita sarapan tuh ucap nia kepada sang putra
Hoaheeemmmmm iyaaa maaa ucap bayu sambil memaksa tubuhnya bangun.
Iyaa buu nanti kita nyusul ucap nia kepada ibu mertuanya
Seusai neneknya memanggil, bayu bersama sang mama turun ke bawah.
Mamanya menutupi bagian atas dasternya yang terbuka dengan sehelai kain.
Bayu agak terheran. Padahal, semalam tidak seperti itu. Bersama sang
mama lalu bayu ke kamar mandi terlebih dahulu. Mereka membasuh muka
mereka secara bergantian seusai bangun tidur. Setelah itu barulah bayu
dan mamanya menuju ruang makan. Di sana kakek dan neneknya sudah
menunggu. Bayu bersama mamanya mengambil posisi tempat duduk
bersebelahan. Mamanya duduk di sebelah kanan sang kakek, sedangkan sang
nenek di sebelah kiri kakeknya. Setelah itu bayu memulai sarapan. Selama
sarapan, neneknya yang paling banyak bicara. Kakeknya sesekali
berbicara. Dia dan mamanya hanya menjadi pendengar dan penjawab. Selama
sarapan pula bayu agak terheran mengapa kakeknya sering mencuri pandang
ke mamanya. Dia jadi berpikir apakah jangan-jangan sang kakek suka sama
mamanya. Namun, dia mencoba membantah dalam hati. Baginya tak mungkin
sang kakek yang juga ayah papanya suka dengan sang mama. Bisa-bisa sang
kakek malah menyakiti perasaan anaknya. Begitu hati bayu berucap.
Selesai sarapan bayu kembali ke kamarnya bersama sang mama.
Ma, papa kapan kesini? Katanya mau kesini lagi
Heemm gak tahu deh papa kamu. Mama juga gak ngerti. Mama telepon
semalam gak dimatiin hapenya ucap nia, mama bayu, dengan nada malas
Ohh gitu ya. Eh iya ma, yang semalam itu kan pak bejo yang dulu kita sempat nginep ma. Kok bisa ya?
heeem itu karena kita gak tahu aja rumah kakek-nenek di sini. Jadi kita
sebenarnya nyasar dekat rumah kakek-nenek de... ucap nia kepada sang
putra
Aduh... aduh... kok bisa gitu yaa heehehe bayu tertawa
Setelah itu bayu bersama sang mama lebih sibuk beraktivitas di dalam
kamar. Bayu dan mamanya mencoba tidur kembali sembari menunggu ayahnya
datang. Namun, bayu tidak bisa sementara mamanya sudah tertidur lagi.
Karena bosan di dalam kamar, dia keluar seorang diri. Dia bingung hendak
ke mana. Ketika turun ke bawah, ia tidak melihat seorang pun. Hanya
sang nenek yang sibuk di dapur. Ia mencoba berjalan ke luar rumah
kakeknya sembari mencari udara segar pagi. Ia kelilingilah
tanaman-tanaman jagung milik kakeknya. Dia lihat ke sana kemari tampak
buruh tani kakeknya mulai berdatangan untuk beraktivitas. Tak lama
kemudian ia bertemu kakeknya.
Bayuu.... sinii..... ucap sang kakek yang melihat bayu lebih dulu
Iyaaa kekk.... sahut bayu menghampiri kakeknya.
Cucu kakek sendirian? Mama kamu mana?
Mama tidur lagi kek jawab bayu
Hehe pasti mama kamu kecapean yaa ucap pak paijo mengira menantunya kelelahan bersetubuh dengan dia dan buruh taninya.
kecapean kenapa kek? tanya bayu heran
Eh, kecapean ngurus kamulah kan papa kamu lagi di Jakarta ucap pak paijo agak terkejut dengan pertanyaan bayu.
Oh iya ya kek
Papa kamu gimana sih kok belum ke sini? kamu dan mama kamu ditinggal gitu aja. Jadinya kan kasihan mama kamu tanya pak paijo
Aku gak tahu kek. Mama aja semalam telepon papa gak ada jawaban jawab bayu
Setelah itu, bayu banyak beraktivitas bersama kakeknya. Ia menemani
kakeknya berkeliling melihat tanaman jagung dan para buruh tani. Tanpa
di sengaja keduanya bertemu buruh tani kakeknya. pak bejo. Bayu
menjelaskan kepada kakeknya kalau ia dan mamanya sempat kesasar di
daerah sini. Lalu menumpang di rumah pak bejo. Hal itu juga karena dia
dan sang mama gak tahu kalau kakek-neneknya tinggal di sekitar tempat
tersebut.
Eh ada om yang dulu kasih aku dan mama tumpangan ucap bayu pada pak bejo
Eh ada ade kecil. Kita ketemu lagi yaa
Kamu kenal cucuku bejo? tanya pak paijo pura-pura tidak tahu
Kenal pak
Kenal kek, jadi waktu itu aku sama mama sempat kesasar di daerah sini
waktu mau ke Garut. Jadi karena bahan bakar mobil habis kita bingung mau
kemana. Eh ada pak bejo yang mau kasih tumpangan sementara. Maaf yaa
kek waktu itu aku sama mama gak tahu kalau kakek-nenek rumahnya di
sekitar sini ucap bayu menyelak
Oh gitu... kalau itu mah gak usah minta maaf. Itu kan karena cucu kakek
dan mamanya memang gak tahu hehe ucap pak paijo tersenyum
Bayu banyak menghabiskan waktunya bersama kakek dan buruh taninya. Ia
juga sempat mengobrol di gubuk kecil, tempat biasa kakek dan buruh
taninya mengobrol. Aktivitas itu ia lakukan hingga siang tiba.
Sementara sang mama, nia, masih tertidur lelap. Memang benar sepertinya
wanita itu tampak kelelahan melayani nafsu dua lelaki yang
menyetubuhinya semalam hingga ia tak sadar tertidur sampai siang hari.
Begitu dia terbangun. Dia bingung ke mana putranya. Ia lekas keluar
kamar mencari ke seluruh ruangan rumah mertuanya. Dia juga tak menemukan
putranya, begitu juga mertua laki-laki dan perempuannya. Dia berpikir
mungkin bayu bersama ibu mertuanya walau sempat terpikir bayu bersama
ayah mertuanya. Sebab, Dia khawatir jika bayu bersama ayah mertuanya,
ayah mertuanya akan menyandera bayu demi bisa bersetubuh dengannya. Tapi
bagi nia pikiran tersebut berlebihan. Ia lalu kembali ke kamarnya. Ia
mengambil handuk dan lekas mandi selagi ayah mertuanya tidak di rumah.
Lagipula, kemaluan dan lubang analnya sudah terasa lengket karena belum
sempat membersihkan diri secara utuh. Maka, nia bergegas membersihkan
dirinya.
Di dalam kamar mandi, nia membasuh seluruh tubuhnya dengan air, terutama
buah dadanya. Bukit kembarnya semalam dia lumat sekaligus oleh ayah
mertuanya dan pak bejo yang lebih pantas menjadi ayahnya. Tak lupa juga
ia bersihkan dan sabuni lubang kemaluan dan analnya yang lengket akibat
disirami sperma dua lelaki tersebut. Lalu kembali ia sirami semuanya.
Selesai membersihkan diri, ia mengambil handuknya. Terlintas ia berpikir
mengapa suaminya belum juga datang. Apalagi dia sudah tahu dengan jelas
suaminya berselingkuh. Dia bertanya dalam hatinya, apakah harus dia
segera akhiri pernikahannya? Ia malas menjawab pertanyaan yang diajukan
dirinya sendiri. Ia lantas lebih memilih berjalan mengenakan handuk yang
melilit tubuhnya ke kamar.
Di kamar, nia membereskan seluruh pakaiannya dan pakaian putranya. Ia
memasukkan pakaian yang sempat ia dan putranya keluarkan kemarin. Entah
apa yang ingin dilakukannya.
Sementara itu di lantai bawah....
Haris baru saja tiba bersama ibu kandungnya. Ia bertemu ibu kandungnya
di tengah jalan. Ibunya sedang membeli sesuatu untuk dimakan pada siang
hari bersama-sama. Lantas ia ajak ibunya saat itu sekalian pulang ke
rumah. Di rumah haris sempat berbicara sebentar dengan ibunya. Lalu ia
naik ke atas menemui dua orang kesayangannya. Ketika dia mengetuk pintu
kamar mereka, tidak ada jawaban. Dia mencoba berulang kali. Lagi-lagi
tidak ada respon. Ia lantas langsung buka pintunya. Ia melihat nia
sedang berberes seperti hendak ingin pulang. Terjadilah perbincangan di
antara keduanya.
Ma, kok aku ketuk pintu dan aku panggil kamu gak jawab dan bukain?
Nia cuek tidak menggubris ucapan suaminya.
Ma, kok aku ketuk pintu kamu gak bukain? Aku juga udah panggil kok kamu
juga gak nyahut? Kenapa ma?! Jawab Ma! ucap haris amat kesal
Ma, aku lagi ngomong ma! Dengerin! ucap haris dengan nada keras
Yaudah sekarang kamu maunya gimana? Lagipula sama kok aku hubungi kamu
tapi kamu gak respon. Telepon balik aja enggak mas apalagi hubungin
aku?! Ohh.... jangan jangan kamu lagi asyik berselingkuh,kan ??! Ucap
nia keras sambil mendekati suaminya
Plllllaaaaaakkkkk haris menampar istrinya
Hati-hati kamu yaa kalo ngomong! Ini rumah ibu-bapakku kalau mereka
dengar bagaimana?! Kita malu ma! Ucap haris memarahi istrinya
Kalau kenyataannya begitu kenapa harus ditutupin mas? Lebih baik mereka
tahu kelakuan anaknya sekarang ucap nia pelan sambil menitikkan air
mata.
Di lantai bawah tampak bayu sudah pulang bersama kakeknya. Melihat mobil
sang ayah sudah tiba. Ia lekas mencari ayahnya. Ia tertuju naik ke
kamarnya. Namun ketika sampai di dekat pintu kamar ia mendengar ayah dan
mamanya sedang bertengkar. Ia mencoba mengintip
Lalu mau kamu sekarang gimana?! tanya haris menantang
Aku mau pulang saja mas. Aku udah malas di sini mas.. apalagi melihat
suami yang sudah berselingkuh dan mengkhianati istrinya. Oh ya
jangan-jangan juga kamu gunain rumah kita untuk tempat perselingkuhan
kamu kan mas! ucap nia keras kembali sambil menahan tangisnya
Plllaaaaaakkkk kembali haris menampar istrinya
Awas kamu sekali lagi ngomong kayak begitu! Aku gak segan-segan tampar kamu lagi ucap haris keras
Terserah maas! tampar ini! Tampar pipi aku sampai kamu puas mas! ucap nia sambil berurai air mata.
Bayu merinding ketakutan melihat pertengkaran kedua orang tuanya. Ia
merasa sedih. Kini mimpi buruk anak itu terasa akan menjadi kenyataan.
Ia lebih sedih lagi melihat sang mama diperlakukan seperti itu oleh
papanya sendiri. Dia ingin menangis. Namun ia merasa sebagai anak
laki-laki jiwanya harus kuat menahan tangis. Dia hanya bingung sekarang
harus berbuat apa ketika orang tuanya sedang bertengkar di hadapannya.
Ia lalu mencoba masuk ke kamarnya.
Bayu......?? ucap sang mama mengusap air matanya
Mama.....?? Mama kenapa nangis?? tanya bayu berkaca-kaca menahan air mata
ayo de kita pergi dari sini.... kita tinggalin aja papa kamu ucap nia sambil mengambil tasnya
Tapii maa???
Ayooo de kita pergi ucap nia sambil menarik tangan anaknya keluar kamar.
Heyy niaaa! Kamu mau kemana! ucap haris kesal
Lalu bayu ditarik tangannya oleh sang mama. Ia diajak sang mama keluar
dari kamar dan pergi meninggal rumah kakek dan neneknya. Entah mau pergi
kemana keduanya...
Bersambung
Home
Cerita Eksibisionis
Nia Mamaku Hamil
Penulis Lain
Cerita Eksibisionis Nia Mamaku Hamil : 9 Kasihan Mama Part 1
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar