Maaf yang udah banyak menunggu kelanjutan cerita ini karena kemarin saya
 cukup sibuk. Nah, mohon maaf lagi nih. Ini cerita kentang. Kelanjutannya besok. Soalnya gak asyik aja tiba-tiba langsung crott hehe. Terima kasih atas perhatiannya....
Nia dan pak broto asyik mengulum bibir satu sama lain usai melampiaskan 
hasrat seksual mereka berdua. Bibir dan lidah keduanya terasa tak mau 
berpisah.
Pak.... udah dong. Nia udah cape nih.... ucap nia dalam pelukan pak broto
Tapi, bapak masih kepengen nia sayang manja pak broto memeluk nia
Yaudah tapi jangan sekarang yaa pak. Nia mau istirahat. Bapak, pengen nia sakit lagi? tanya nia menatap mata pak broto
Yaa enggak dong. Yasudah kalo mau kamu begitu kecewa pak broto
Maaf yaa pak.., tapi lain kali kita nanti main lagi kok ucap nia dengan muka manis
Iyaaa... balas pak broto yang terlanjur kecewa
Pak broto lekas turun dari ranjang nia yang awut-awutan. Ia lekas 
mengenakan pakaian dan sarungnya yang tergeletak di lantai kembali. 
Setelah itu ia beranjak keluar kamar tanpa berpamitan ke nia terlebih 
dahulu. Mungkin ia kecewa karena wanita itu tak mau melayani nafsunya 
yang kembali bangkit. Ia melihat bayu yang masih tertidur ketika 
melangkah menuju pintu depan. Lantas, ia keluar dari tempat kos nia 
menuju rumahnya dengan langkah pelan.
Sementara bayu baru saja mengintip pak broto yang melintas di depannya.
Aduh hampir saja ketahuan... ucap anak itu yang sedang berbaring di lantai
Dia lalu mencoba mengecek sang mama di kamarnya. Sang mama sedang 
tertidur membelakanginya menggunakan selimut yang lusuh itu. Tampaknya 
sang mama tertidur tanpa mengenakan pakaian. Ia melihat punggung sang 
mama begitu bebas terpampang tak tertutupi sehelai benang pun, kecuali 
selimut yang menutupi separuh tubuh mamanya. Kemudian anak itu kembali 
berbaring di lantai depan.
Aduhh.. kalo kebayang yang tadi mama lakuin jadi susah tidur ucap bayu dengan penis kecilnya berdiri
Bayu memikirkan aktivitas yang dilakukan sang mama dan pak broto yang 
sempat dia intip. Hal itu membuat penis kecilnya berdiri tegak. Dia 
merasa tidak bisa tidur karena pikiran tersebut. Namun lama kelamaan 
anak itu akhirnya tertidur juga akibat malam yang semakin larut.
Keesokan paginya,
De, de, bangun de... kamu gak sekolah? ucap nia sambil menepuk bahu putranya.
hoaaaaheeeeeemmm udah pagi yaaa maa? tanya bayu dengan mata agak mengantuk
Iyaaa.... kamu mandi gihh. Nanti terlambat loh ucap nia mengelus rambut putranya
Iyaaa deh maa... ucap bayu bergegas bangun dari pembaringannya di lantai.
Anak itu lalu melihat penampilan sang mama ketika terbangun. Ia sedikit 
heran sejak kapan sang mama terbangun di pagi yang matahari saja belum 
begitu tampak. Mamanya sudah terlihat rapi mengenakan kaos merah 
berkerah dan celana pendek trainingnya yang berwarna hitam. Kemudian 
Anak itu lekas mengambil handuknya yang tergantung di kamar. Ia bergegas
 ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Di dalam kamar mandi, ia terus terbayang apa yang dilihatnya semalam. 
Itu membuat penis kecilnya berdiri selama membersihkan diri di kamar 
mandi. Sementara dirinya juga begitu gelisah dengan keadaan alat vital 
kecilnya yang sedang tegak mengeras. Ia berusaha memikirkan cara agak 
alat kelaminya bisa layu kembali. Maka, dia mencoba melupakan secara 
perlahan yang dilihatnya semalam dengan mengingat hal lain, seperti 
masalah pelajarannya di sekolah. Alhasil, perlahan-lahan hal tersebut 
membuat penis kecil anak itu melemah.
Sementara nia sedang sibuk mempersiapkan dirinya untuk mengantar bayu ke
 sekolah. Di sisi lain, dia juga memikirkan tawaran pak arso untuk 
bekerja di perusahaannya. Ya, nia butuh pekerjaan untuk mencari nafkah 
untuk dirinya dan sang putra. Lagipula, ia tidak ingin merepotkan pak 
broto yang telah banyak membantunya. Masalah perceraian dengan suaminya,
 dia belum begitu memikirkan. Dia lebih memikirkan bagaimana kelanjutan 
kehidupannya bersama sang anak.
de... de...! mandinya buruan! nanti kamu keburu telat loh teriak nia mengingatkan
Iyaa maa... ini aku udah selesai sahut bayu berjalan ke kamarnya dengan handuk melilit tubuhnya.
Nia lantas langsung meminta putranya mengenakan pakaian seragam dan juga
 mempersiapkan segala sesuatunya yang hendak dibawa ke sekolah. 
Sementara wanita itu memakai celana panjang jinsnya. Kemudian ia 
bergegas keluar tempat kosnya lebih dulu. Ia ingin menikmati udara pagi 
pada saat kondisinya pulih kembali.
De, mama tunggu di luar ya? ucap nia kepada bayu yang sedang memasukkan buku-bukunya ke ransel
Iyaa ma jawab bayu sambil memilah-milah buku yang hendak dibawanya.
Di luar tempat kosnya, nia berolah raga ringan. Dia menggerakkan kedua 
tangan dan tubuhnya bersamaan ke kanan dan ke kiri. Tak lupa pula ia 
mengambil nafas sejenak seraya menghirup udara pagi yang masih cukup 
segar itu. Tak lama wanita itu memikirkan apa yang baru saja 
dilakukannya semalam. Ia merasa pak broto pantas untuk dijadikan 
suaminya. Laki-laki itu amat baik padanya setelah beberapa hal dia 
lewati. Di sisi lain, semalam nia juga sedang memerlukan akan kebutuhan 
rohaninya. Pak broto tak segan-segan memuaskan kebutuhan seksualnya 
semalam. Lagipula, ia rutin meminum pil kb sehingga tak khawatir pak 
broto menumpahkan sperma dalam rahimnya. Hanya saja, untuk saat ini ia 
tidak ingin terburu-buru menikah apalagi statusnya belum bercerai dari 
sang suami. Ia ingin fokus mencari pekerjaan terlebih dahulu.
Ma, gak kepagian kita berangkatnya? tanya bayu keluar tempat kosnya sambil menenteng sepatu
Enggak kok de... nanti kita sarapan dulu aja di jalan yuk ajak sang mama
Hhheem terserah mama deh. Tapi jangan lama-lama yaa ma... Nanti 
bukannya kepagian, malah kesiangan aku berangkatnya jawab bayu menatap 
mata mamanya
Iya mama jamin dehh gak kesiangann sahut nia dengan muka meyakinkan
Tiba-tiba ibu dan anak itu melihat pak broto yang masih mengenakan 
pakaian semalam dengan sarungnya melangkah menghampiri mereka berdua. 
Lelaki paruh baya itu lalu berdiri di samping nia sambil memperhatikan 
bayu mengenakan sepatunya
Ohh lagi asyik ngobrol nih ceritanya ucap pak broto kepada nia dan bayu
Iyaa nih pak... jawab nia tersenyum
Tiba-tiba laki-lakit itu meremas bokong nia
Uhhh nia sayang kapan kita main lagi... bapak masih kepengen nih bisik pak broto
Isshhh bapak... ada bayu... Lagipula kan baru semalam. Intinya gak 
sekarang-sekarang juga kali pak bisik nia pelan kepada pak broto
Yuk ma kita berangkat ucap bayu selesai mengenakan sepatunya
Yuk dek kita berangkat ucap nia menenteng tangan putranya
Eh iyaa bayu, ini bapak punya uang buat jajan kamu di sekolah. Diterima
 yaa... ucap pak broto memberi dua lembar uang seratus ribu rupiah
Aduuh pak gak usah repot-repot timpal nia
Banyak banget ma uang jajanku ucap bayu heran
Udah gapapa... anggep aja itu untuk jajan bayu seminggu hehehe ucap pak broto tersenyum kepada keduanya
Terima kasih ya pak uang jajannya ucap bayu mencium tangan pak broto
Yasudah pak kita berangkat dulu yaa... terima kasih juga udah kasih bayu uang jajan pamit nia kepada pak broto
Yasudah kalian berdua hati-hati di jalan yaa.... ucap pak arso mengingatkan
Nia dan bayu lantas meninggalkan tempat kos mereka sekaligus pak broto 
yang baru saja memberi bayu uang jajan. Ibu dan anak itu berjalan 
bersamaan menuju ke arah jalan raya. Nia menenteng tangan sang putra 
yang membawa ransel yang cukup berat itu dengan erat.
####################
Yah... nanti siang, bosku bakal telepon ayah. Soalnya, dia tertarik mau
 ngajak ayah untuk gabung ke bisnisnya ucap haris kepada ayahnya
Bisnis apa ris? Ayah bingung ditelepon pagi begini sudah ngomongin masalah bisnis jawab ayah haris, pak paijo.
Itu yaah.. bosku minta aku cariin petani jagung yang punya ladang 
sendiri. Dia mau ngajakin bisnis. Nah itu, Aku langsung ngajuin nama 
ayah ucap haris menjelaskan dengan singkat
Iya ris, ayah ngerti. Tapi bisnis apa? tanya pak paijo
Gak tahu yah. Nanti tanya bosku langsung aja. Dia kan nanti bakal telepon ayah jawab haris kembali
Yasudah deh kalau begitu. Eh iya ris, istri dan anak kamu bagaimana? balas pak paijo
Tut, tut, tut, tut belum dijawaban pertanyaan sang ayah, telepon tiba-tiba dimatikan oleh haris
Ya, pagi itu haris yang sudah tampak rapi dengan setelan kemeja berwarna
 putih dan celana panjang bahannya berwarna abu-abu, sudah dalam 
perjalanan menuju kantornya. Di dalam mobilnya, ia menghubungi sang ayah
 terkait urusan bosnya, pak arso. Pak arso meminta haris mencarikan 
seorang petani jagung yang memiliki ladang sendiri. Lantas haris 
langsung mengajukan nama ayahnya yang kebetulan juga petani jagung yang 
memiliki ladang yang cukup luas. Setelah itu, haris tampak akan 
menghubungi seseorang lagi.
Halo, pak arso? ucap haris
Iya ris, kenapa? tanya pak arso
Gini pak. Tadi saya sudah hubungin ayah saya. Nanti bapak telepon siang
 saja untuk urusan bisnis jagung itu ucap haris menjelaskan kepada pak 
arso
Oh bagus deh kalo begitu. siapa nama ayahmu ris? tanya pak arso kembali
Namanya paijo sukamto pak.. jawab haris singkat
Oh yasudah terima kasih ya infonya ris balas pak arso
Iya pak sama-sama
#########################
Di sisi lain, nia dan bayu sudah di dalam bajaj menuju tempat bayu sekolah.
Ma, katanya kita mau sarapan dulu kok malah naik bajaj? tanya bayu heran
Kita sarapannya dekat sekolah kamu aja. Biar kamu gak terlambat. 
Lagipula, itu kan mau kamu juga de.. ucap nia kepada putranya.
Heemmmm bayu hanya menghela nafas
Lagipula di dekat situ kan ada jualan nasi uduk. Kita bisa sarapan di sana ucap nia kembali
Terserah mama deh. Aku nurut aja ucap bayu kembali kepada mamanya
Tak beberapa lama keduanya pun sampai di depan sekolah bayu. Tak lupa 
nia memberikan sejumlah uang kepada supir bajaj tersebut. Nia dan bayu 
lantas berjalan agak menjauh dari sekolah yang masih cukup lengang, 
namun sudah beberapa siswa mulai berdatangan sendirian, maupun bersama 
orang tuanya. Ibu dan anak itu sesuai rencana akan sarapan terlebih 
dahulu di tempat jualan nasi uduk dekat sekolah bayu. Letaknya tidak 
begitu jauh hanya beberapa meter dari sekolah anak itu. Setibanya di 
tempat sarapan, nia dan bayu melihat beberapa orang yang hendak pergi ke
 kantor juga sedang sarapan di tempat itu. Bayu lantas duduk terlebih 
dahulu, sedangkan sang mama sedang memesan. Setelah memesan barulah nia 
duduk bersama putranya.
De, kamu setuju gak kalo mama kerja? tanya nia kepada putranya
Terus nanti yang nganter dan jemput aku siapa ma? tanya bayu berbalik
Kamu kan udah gede. Bukan anak kecil lagi dee.. masa dianter-jemput mulu balas nia kepada putranya
Terserah mama kalau masalah itu ma ucap bayu singkat
Oh nia menghela nafasnya
Tak lama nasi uduk pesanan mereka tiba. Keduanya yang sedang mengobrol 
lantas menyantap sarapan mereka. Cukup lama mereka tak bercakap-cakap 
selagi asyik menikmati nasi uduk yang sedang keduanya makan. Tiba-tiba 
muncul seorang laki-laki...
Eh bayu, lagi sarapan ya sama mamanya? ucap laki-laki tersebut
Eh iya..? eh? pak yono? ucap bayu dengan muka panik menoleh ke laki-laki tersebut
Siapa de? bisik nia kepada putranya
Ini guru matematikaku maa. Dia galak banget kalo di kelas ucap bayu kepada mamanya
Ohh begitu
Karena dikenal sebagai guru galak, tidak ada percakapan di antara bayu 
dan gurunya, apalagi dengan orang tuanya. Nia merasa tidak kenal dengan 
guru matematika bayu. Wanita itu hanya mengenal wali kelas bayu. 
Sementara pak yono tidak berani memulai pembicaraan kembali apalagi 
reputasinya yang dikenal sebagai guru galak. Tak lama nia dan bayu 
selesai menyantap sarapan mereka. Nia terlebih dahulu membayar sebelum 
meninggalkan tempat itu dan tak lama,
Pak kita duluan yaaa..... ucap nia kepada pak yono yang menyantap sarapannya
Iya bu..mari.. balas pak yono
Setelah itu bayu dan mamanya berjalan mendekati sekolah bayu. Ketika 
sudah di depan sekolah anak itu, nia lantas mencium kening anak itu.
Belajar yang bener yaa de. Biar pinter...ucap sang mama dengan tersenyum
Iya maa ucap bayu sambil mencium tangan mamanya
Bayu lantas meninggalkan sang mama seorang diri. Ia masuk ke sekolah 
sembari berjalan menuju ruang kelasnya dengan langkah tidak 
terburu-buru. Sementara nia berjalan meninggalkan sekolah sang anak. Ia 
tidak lekas buru-buru kembali ke tempat kosnya. Wanita malah sedang 
menghubungi seseorang.
Halo ini pak arso? ucap nia pelan
Iyaa niaa sayang inii pak arsooo ada apa kamu telepon pagi ini? 
Jangan-jangan kamu kangen ya sama saya? Hehehe jawab pak arso 
terkekeh-kekeh
Heemmm pak. Saya jadi deh melamar di perusahaan bapak. Tapi kerjanya bagian apa yaa? tanya nia penasaran
ohh itu. Akhirnya kamu tertarik juga kan..hehehe. Kebetulan bagian sekretaris saya kosong apa kamu berminat?
Heeem boleh deh pakk. Soalnya saya lagi butuh pekerjaan saat ini ucap nia jujur
Yasudah hari ini kamu boleh langsung datang ke kantor saya. Gak usah 
bawa lamaran segala. Kamu langsung keterima ucap pak arso tegas
Serius pak? masa secepat itu? tanya nia tidak percaya.
Yaiyalah langsung keterima. Kan aku bosnya hehehe ucap pak arso tersenyum
Nia lantas menutup telepon. Wajahnya begitu sumringah ketika tahu ia 
kini sudah memiliki pekerjaan. Kemudian ia buru-buru menyetop bajaj yang
 melintas di depannya. Lekas ia kembali ke tempat kosnya dengan 
menggunakan bajaj tersebut.
Sesampai di tempat kosnya, nia lantas berganti pakaian. Tanpa mencopot 
pakaian dalamnya, ia ganti kaos berkerahnya dengan kemeja kantor 
berwarna biru muda miliknya yang sudah cukup lama tak terpakai. Alhasil,
 kemeja tersebut terlalu sempit buatnya sehingga cukup ketat ia kenakan.
 Lalu ia gunakan pula rok kantor yang juga cukup lama tak ia kenakan. 
Beruntung rok itu masih pas untuknya. Setelah berganti pakaian, nia 
kemudian mencari sepatu kantor miliknya yang ia bungkus dalam plastik 
sebelum meninggalkan kediaman lamanya. Sepatu itu pun berhasil ia 
temukan di bawah ranjangnya. Ia kenakan sepatu yang berhak tidak begitu 
tinggi itu. Kemudian lantas ia tinggalkan tempat kosnya dengan 
bermodalkan pakaian rapi dan dompetnya saja.
Ketika nia pergi dengan terburu-buru meninggalkan tempat kosnya, pak 
broto memandang dari jauh. Dia terheran-heran kemana wanita itu akan 
pergi dengan pakaian yang cukup rapi tersebut.
-----------------------------------------------------------------
      
     
     
                                        Home
                                      
Cerita Eksibisionis
Nia Mamaku Hamil
Penulis Lain
Cerita Eksibisionis Nia Mamaku Hamil : 13 Akankah Mama Hamil? Part 1
Langganan:
Posting Komentar
                            (
                            Atom
                            )
                          
0 komentar:
Posting Komentar