Sementara....
Nia dan lelaki paruh baya itu masih terkapar di sofa. Ia mencoba bangkit
lebih dahulu meninggalkan ayah mertuanya. Ia ambil dasternya yang
berada di lantai. Ia berjalan ke arah kamarnya tanpa peduli dengan
sperma ayah mertuanya yang masih membasahi kemaluannya. Sperma itu
menjalar ke paha putihnya. Ia cepatkan langkahnya khawatir cairan
kemaluan itu terjatuh ke lantai. Di dalam kamarnya, nia mengambil tisu.
Sambil terduduk di sisi tempat tidur, ia membersihkan seluruh bagian
yang terkena cairan kemaluan mertuanya. Ia menitiikan air mata.
Maafkan aku mas haris, meski kamu sudah menyakiti aku, tidak seharusnya
aku menyakitimu juga. Lagipula, itu dosa masa lalumu ketika kita belum
menikah. Namun, aku istrimu telah mengkhianatimu, selangkah
menghancurkan rumah tangga kita. Maafkan aku mass.... tangis nia pelan
Seusai membersihkan sisa-sisa percintaan, Nia bersedih seorang diri di
dalam kamar sambil mengenakan kembali dasternya. Suara kepiluannya yang
pelan tidak terdengar oleh siapapun, baik sang putra yang dia tidak tahu
sebenarnya ada di rumah dan ayah mertuanya yang baru saja menidurinya.
Ia berkeluh kesah pada dirinya sendiri. Kalau saja harus bercerita,
kepada siapa dia harus menceritakan kesalahannya. Wanita baik mana yang
tak malu ketika ada orang lain yang mengetahui pengkhianatan dirinya
terhadap sang suami. Dia merasa harga diri dan rumah tangganya sudah
hancur. Apa jadinya kalau sang suami tahu bila istrinya sudah tiga kali
ditiduri lelaki lain, termasuk ayah suaminya sendiri. Wanita itu terus
meneteskan air mata hingga terlintas wajah sang putra yang sudah ia
besarkan bersama sang suami. Dia hapus sisa air matanya. Ia berjanji
akan mempertahankan rumah tangganya demi putra kesayangan, bayu.....
Pak paijo, ayah mertua nia, bangun dari perebahannya. Ia tampak begitu
lelah usai meniduri menantu yang dia idam-idamkan sejak tiba di rumah
putranya. Cairan kemaluannya bersama sang menantu yang sedikit membasahi
sofa, Ia hapus begitu saja dengan telapak tangannya. Ia berpikir itu
akan mengering. Ia ambil kaos dan sarungnya yang terletak di lantai.
Lalu Ia bergegas menuju ke kamarnya tanpa ada sedikit rasa bersalah.
Hanya terlihat wajah kepuasan pada dirinya. Lagipula, sore nanti ia akan
kembali ke rumahnya. Dia menganggap itu sebagai kado perpisahan.
Bayu masih bertanya-tanya apa yang sebenarnya dilakukan sang mama selama
ini. Dia berpikir lebih baik ia tanya langsung saja kepada mamanya.
Namun, ia ragu. Namun, daripada ia terus menyiksa diri dengan
ketidaktahuan. Ia memutuskan untuk bertanya kepada sang mama. Ia yang
sedang duduk tiba-tiba berdiri. Ia mengintip sejenak ke arah luar untuk
memastikan apakah masih ada sang mama dan kakeknya dalam keadaan bugil.
Usai memastikan tidak ada, ia langsung berjalan ke arah kamar mama dan
papanya. Ia membuka pintu kamar tanpa mengetuk pintu. Dia melihat sang
mama yang sudah mengenakan daster kembali. Dia hampiri mamanya.
Mama habis nangis ya? tanya bayu
Enggak kok? Mama kan gak cengeng. Emangnya kamu
Itu ada bekasnya sahut bayu
Enggak kok itu karena mama habis tidur sebentar. Nah sekarang baru bangun..jadi kelihatan bangun tidur deh
Eh iya kamu darimana? tanya sang mama mencoba mengalihkan pembicaraan
Dari kamar kok ma. Habis bangun tidur juga ucap bayu
ohh masa sih?
Iyaa maa, masa aku bohong sahut bayu
Yaudah deh.. sekarang kamu balik ke kamar dulu deh.. mama mau ganti baju dulu jawab nia dengan wajah tidah percaya
Oke maa
Bayu memutuskan untuk menunda keinginannya untuk bertanya kepada sang
mama karena dia yakin mamanya baru saja menangis. Meskipun dia sungguh
ingin tahu banyak hal saat ini, ia juga harus memahami bahwa kondisi
tidak memungkinkan. Dia hanya memikirkan kapan dan bagaimana bertanya
kepada sang mama, serta kepada siapa lagi ia harus bertanya. Anak itu
memutuskan untuk kembali ke kamarnya.
Nia tampak sedang mengganti pakaiannya. Kini ia tampak lebih rapi dan
tertutup. Dia sepertinya ingin pergi ke suatu tempat. Entah kemana itu.
Sembari berpakaian, dia menyadari lebih baik ia sekarang tidak lagi
mengenakan pakaian yang menonjolkan lekuk tubuhnya karena memancing
syahwat lelaki untuk meniduri dirinya. Setelah selesai berpakaian, ia
mengambil dompet dan memasukkan tasnya. Lantas ia bergegas keluar kamar.
Di luar kamarnya ia tidak lagi melihat mertuanya berbaring telanjang di
sofa tempat dirinya bersetubuh. Sungguh ia amat malas melihat sofa
tersebut karena membuatnya tersirat akan dosa yang telah ia lakukan. Ia
lantas memanggil putranya.
Bayuuuu.....Bayuu....... mau ikut mama gak? teriak nia
Mau kemana ma? sahut bayu sambil menghampiri mamanya
Temenin mama yuk. Kita jalan-jalan
jalan jalan kemana tanya bayu penasaran
Ayo ikut aja nanti ka
Iya deh ma bayu ikut. Bayu ganti baju dulu ya ucap bayu sambil menuju kamarnya
Bayu lekas berganti pakaian. Ia hanya mengganti celananya dengan celana
jins panjang. Hanya saja, dia tidak mengganti bajunya. Ia rasa baju itu
pantas untuk dikenakan di luar rumah. Setelah berganti pakaian, ia
kembali temui mamanya.
Yuk maa aku dah selesai ucap bayu menghampiri sang mama
Oke, yuk kita jalan
Gak bilang kakek dulu ma?
Gak usah, kita langsung berangkat aja jawab nia sedikit kesal
Nia dan bayu lekas meninggalkan rumahnya entah mau kemana keduanya.
Sementara itu pak paijo sedang beristirahat di kamarnya. Ia tidak
tertidur. Matanya hanya mengedap-ngedip sejak berada di dalam kamar. Dia
masih mengingat-ngingat persetubuhan yang dilakukannya barusan.
Menantuku itu sungguh luar biasa mainnya hehe
Tak berlama-lama Pak paijo lekas mengambil handuknya dan pergi
membersihkan diri. Selesai membersihkan dirinya, lelaki tua itu bergegas
membereskan semua barang bawaanya. Ia akan kembali ke kampung halaman
tempat dia tinggal sore nanti.
Ma, kita mau kemana sih? tanya bayu sambil menemani mamanya
Temenin mama ke apotik sebentar yuk?
Iya jawab bayu mengangguk
Nia mengajak bayu ke apotik. Entah apa yang dibeli wanita itu. Setelah
membeli sesuatu di apotik, nia mengajak anaknya ke sebuah tempat yang
menjual aneka jajanan pagi. Tempat tersebut tidak terlalu besar, namun
pengunjungnya cukup ramai. Nia bersama puteranya duduk di tempat orang
menjual jus buah. Tak lama kemudian nia memesankan jus mangga untuk
dirinya dan jus strawberry untuk bayu. Sambil menunggu jus, keduanya
saling bercengkerama.
Ma, kita ke sini mau ngapain? tanya bayu
Ya jalan-jalan, kan tadi mama bilang mau ngajak kamu jalan-jalan
Oh. Ma, aku boleh tanya gak?
tanya apa? tanya nia penasaran
Kalau laki-laki sama perempuan dalam keadaan telanjang sambil mendesah itu lagi ngapain ya?
emm... kok kamu bisa tanya gitu? tanya nia cukup terkejut
emm gapapa kok ma cuma pengen tanya aja
Tak lama jus mereka tiba. Keduanya sama-sama meminum jus tersebut. Dia
cukup terkejut mengapa bisa sang putra bertanya sesuatu yang sungguh
tabu untuk anak seumurannya. Sejujurnya pula dia bingung ingin menjawab
apa. Maka, Nia mencoba mengalihkan pembicaraan putranya.
Sekolah kamu, gimana? tanya nia sambil meminum jusnya
baik kok ma gak ada masalah jawab bayu
oh
Eh iya ma, kakek jadi pulang nanti sore? tanya bayu penasaran
Jadi dong, harus malahan agak sedikit kesal
Kenapa harus ma?
Ya harus aja. Kasihan kan nenek sendirian di sana jawab nia agak tenang
oh ya ya
Sambil minum jus, nia terus bercengkrama dengan putranya. Obrolan santai dan candaan saling terlontarkan antara ibu dan anak.
Sementara itu pak paijo di rumah tampak sendirian mempersiapkan barang
bawaanya untuk dibawa pulang. Selesai membereskan, ia mencari menantu
dan cucunya. Hanya saja ia tak menemukan keduanya. Ia lebih memilih
nonton televisi di sofa tempat ia bersetubuh bersama menantunya.
Kalau ke sini nih, bawaannya mau nyetubuhin menantuku terus weleh weleh ucap lelaki tua itu mengambil posisi duduk
Pak paijo banyak menghabiskan waktunya di depan televisi hingga siang hari tiba.
Sementara nia dan bayu belum juga pulang. Keduanya berjalan tak tentu
arah mau kemana usai minum jus bersama. Akhirnya nia mengajak putranya
ke mall. Nia bersama sang anak pergi menonton bioskop. Nia bersama
anaknya menyaksikan sebuah film super hero yang baru saja dirilis.
Selesai menonton, keduanya kembali mencari sebuah tempat untuk
beristirahat sejenak sembari mengisi perut dan melepas dahaga.
Ma, kok kita gak pulang ma? tanya bayu
Mama lagi males di rumah
Terus kita kapan pulang ma tanya bayu kembali
Nanti menjelang sore
Sepertinya nia malas pulang ke rumah karena mertuanya. Ia tidak mau
melihat wajah mertuanya untuk sementara waktu akibat persetubuhan itu.
Pada akhirnya ia bersama sang putra di luar hanya menunggu waktu sore
tiba. Ya, menunggu detik demi detik menjelang mertuanya lekas pulang ke
rumahnya di desa.
Sementara itu pak paijo di rumah amat gelisah. Terlalu lama menonton televisi membuat perutnya lapar.
Adduhhh kemana sih tuh cucu sama menantuku yang seksi itu? Perut udah
lapar begini, mereka kok belum pulang. Coba si menantuku ada di sini
sekarang, kalau lapar tinggal ngenyot susunya hehe ucap pak paijo
seorang diri
Pak paijo hanya bisa menahan lapar ketika waktu sore dan kepulangannya
semakin menjelang. Tak lama, menantu dan cucunya pulang. Ia lekas
menyambut keduanya. Wajahnya tampak gembira karena melihat ada sesuatu
yang bisa dimakan dibawa keduanya.
Kakek.... aku pulaanggggg! teriak bayu menghampiri kakeknya
Eh cucu kakek udah pulang
Ini kek, aku bawa sesuatu untuk makan siang kakek ucap bayu menyodorkan sesuatu
Wah cucu kakek baik banget. Terima kasih ya
Nia lebih memilih langsung ke kamarnya. Dia tidak terlalu menggubris
percakapan antara putra dan mertuanya. Di kamar nia lekas beristirahat
sejenak. Dia tampak lelah hingga tertidur di atas kasurnya. Tak lupa ia
mengunci pintu khawatir sesuatu yang tak diinginkannya kembali terjadi.
Sementara bayu meninggalkan kakeknya yang sedang menyantap makan siang
di ruang tamu. Bayu kembali ke kamarnya. Ia mengganti pakaiannya dengan
kaos oblong dan celana jinsnya dengan celana pendek. Selesai berganti
pakaian. Bayu melihat komputernya yang tak lama dinyalakan. Ia
menyalakan komputer tersebut. Ia memainkan game yang tak lama
dimainkannya di komputer tersebut hingga waktu sore tiba. Lelah bermain
game, ia sedikit bingung ingin melakukan apa lagi dengan komputer
tersebut. Maka, ia coba browsing internet yang dia tidak sangka sang
ayah masih berlangganan. Anak itu browsing tak tentu arah dari ilmu
pengetahuan, film, humor, dan yang sifatnya horror. Hingga ia berhenti
sejenak,
Adduuhh cari apa lagi ya? tanya bayu bingung
Ohh yaa aku penasaran, kenapa yaa celanaku basah waktu bangun tidur.
Padahal kan aku dah gak ngompol lagi. Yaudah cari itu aja deh
Bayu mencari informasi tentang hal yang dialami sebelumnya ketika dia
bangun tidur. Dia penasaran mengapa celananya basah, sedangkan dia sudah
tidak mengompol lagi. Maka, ia masukkan sebuah clue bangun tidur gak
ngompol tapi basah.
Aaahhh akhirnya ketemu juga ucap bayu sambil mengklik informasi yang diinginkannya.
Oohh ternyata itu mimpi basah. Mimpi basah itu sebuah proses menuju
usia remaja bagi laki-laki dengan ditandainya keluarnya cairan pekat
yang disebut sperma ketika bangun tidur... oalaahh itu namanya mimpi
basah bukan ngompol,kan jawab bayu senang usai mengeja pengertian mimpi
basah di situs yang ia baca.
Anak itu begitu senang karena kebasahan yang dialaminya waktu itu bukan
mengompol, tetapi mimpi basah. Dia tidak menyangka usianya kini beranjak
masa remaja. Selesai mencari yang membuatnya penasaran, ia kembali
browsing. Tampaknya ada hal yang masih membuatnya penasaran.
Ehh iyaa, aku juga mau cari....Laki-laki telanjang bersama wanita sama
sama mendesah.... ucap bayu sambil mengetik clue tersebut.
Adduuhhh kok gak ada yaa...yang ada malah bercinta, ngentot, sex... itu apaan lagi ucapnya bingung.
Anak itu kebingungan mengapa tidak ada hal spesifik yang merujuk pada
sesuatu yang membuatnya penasaran. Pada akhirnya ia sedikit kecewa
karena ada hal yang masih menyangkut dipikirannya. Meski demikian, ia
cukup puas dengan mengetahui dirinya bukan mengompol, tetapi mimpi
basah.
Sore itu haris, ayah bayu sudah tiba. Ia lekas menemui sang ayah yang sudah siap-siap pulang sedang menonton tv . .
Ehh ayahh udahh siap yah? tanya haris pada ayahnya usai tiba di rumah
Eh kamu ris, udah pulang?
Udah yah. Mau berangkat sekarang nih yah? Mumpung mobilku masih di luar tanya haris kembali
Kalau kamu udah siap yaa sekarang aja. Ayah juga udah siap dari tadi jawab pak paijo
Yasudah. Eh iya, tiket kereta pulang udah ada kan ya?
Yasudahlah. Ayah udah pesan dan cetak sekalian waktu beli tiket keberangkatan sahut pak paijo
Yasudah yah. Aku temuin istriku dulu. Ngomong-ngomong istriku dan bayu mana?
Mereka di kamarnya ucap pak paijo sambil kembali menonton tv
Haris menemui istrinya yang sedang tertidur di kamar. Dia mengetuk pintu
setelah tahu pintu kamarnya dikunci. Tak lama, nia yang kusut usai
bangun tidur membuka pintu. Ia melihat suaminya sudah pulang. Haris tak
berlama-lama, ia langsung berpamit pada istrinya untuk mengantar ayahnya
ke stasiun. Tak hanya itu, ia juga memanggil putranya.
Bayuuuu! Bayuuuu! Kakek mau pulang nihh ayo pamit dulu! teriak haris
Iyaaa paaa sahut bayu menghampiri ayahnya.
Yaaahh ayoo kita pamit dulu panggil haris kepada ayahnya
Iyaaaa riss jawab pak pak paijo menghampiri haris, nia, dan bayu yang sudah berkumpul
Kakekk pulang dulu yaa cucu kakek yang ganteng. Jaga baik-baik mamamu ya... ucap paijo melirik ke nia
Iyaa kekk ucap bayu sambil mencium tangan kakeknya
Niaa... ayah pulang duluu yaaa jaga tubuhmu baik-baik jangan sampai
sakit ya ucap pak paijo sambil menyodorkan tangannya ke tangan nia.
Iyaa yahh jawab nia judel sambil membalas salam ayahnya dengan cepat
Yaudah kita berangkat dulu yaa.... ucap haris sambil mengambil barang bawaan ayahnya.
Iyaaa jawab nia dan bayu serentak sambil mengantarkan haris dan pak paijo keluar rumah
Sesampai di luar rumah, nia pamit ke dapur sementara haris dan ayahnya
sudah lekas bersiap masuk ke mobil yang terparkir di depan rumah. Bayu
menunggu di depan pintu rumahnya.
Riss ayah ke kamar mandi dulu yaa. Takut nanti kebelet di kereta
Ohh yaudah yah jangann lama-lama ya yaahh nanti ayah bisa ketinggalan kereta ucap haris pada sang ayah
Kok kakek balik lagi? tanya bayu kepada kakek yang menghampirinya
iya nih kakek kebelet mau ke kamar mandi sebentar
Pak paijo masuk kembali ke dalam rumah. Ia berjalan ke arah kamar mandi.
Tiba-tiba ia melihat nia seorang di dapur. Dipeluklah menantunya itu.
Enggggghhhhhh ayaaaahhhhhhh... cukuupp yaaahh aku gaakk mauuu
Niaa sayaannggg ayaaahhh pasti bakal kangenn beraat sama tubuh kamuuu erghhh ucap pak pak paijo sambil meremas buah dada nia.
Aku gak mau ngelakuin itu lagi ayaahhh lepassssin engghh ucap nia sambil mencoba melepaskan diri.
Ayaahhh tak pedddullliii yangg pentingg jagaa susu ayah ini baikk baikk
yahh. Kamu makan yang banyak biar ayah bisa nete lagi sama kamu hehe
ucap pak paijo sambil melepaskan pelukkannya
Ternyata lelaki tua itu tidak ke kamar mandi. Ia hanya menemui
menantunya secara khusus. Setelah itu ia kembali menemui haris. Keduanya
lekas langsung masuk ke mobil. Haris dan ayahnya hanya melihat bayu di
depan rumah. Meskipun begitu, mereka tetap jalan.
Papa sama kakek jalann dulu yaaaa dadahh dadahh teriak haris sambil melambaikan tangan bersama sang ayah
Bayu pun melambaikan tangan balik kepada ayah dan kakeknya. Setelah itu, ia kembali masuk ke rumahnya menemui sang mama.
Home
Cerita Eksibisionis
Nia Mamaku Hamil
Penulis Lain
Cerita Eksibisionis Nia Mamaku Hamil : 6 Mama dan Papa di Ambang Mimpi Buruk Part 1
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar