Prolog
Di sebuah komplek perumahan yang tidak begtu elit di Jakarta Timur
tinggal seorang anak bernama Bayu. Usianya baru 11 tahun. Dia tmbuh d
keluarga kelas menengah dari seorang ayah bernama Haris dan ibu brnama
Nia.
Haris, Ayah Bayu, merupakan karyawan swasta sebuah perusahaan BUMN di
Jakarta. Usianya 39 tahun. Haris sering sibuk dengan pekerjaannya. Meski
dmikian, akhir pekan selalu ia sempatkan waktu bersama keluarga. Hanya
saja, yang terbilang buruk dariHaris ini ialah orangnya tergolong
dadakan. Sebagai contoh, pernah bayu mengajak ayahnya bermain badminton
saat akhir pekan, namun ayahnya tak bisa karena ada pekerjaan kantor
yang deadline dan harus dikerjakan di rumah. Oleh karena itu, segera
bayu pergi dan memilih bermain dengan temannya saja. Tak lama kemudian
ayahnya mendadak mencari bayu untuk malaksanakan hal yang tadiny batal.
Ya jelas saja ayahnya tak menemukan bayu, bayunya sudah pergi.
Nia, Ibu Bayu, merupakan ibu rumah tangga pada*umumnya. Usianya 37
tahun. Sebelumnya, dia sempat bekerja di*sebuah perusaahan swasta yang
bergerak di*bidang konsultasi perbankan. Namun, pasca melahirkan
Bayu,*ia*sepakat untuk resign daripekerjaan dan fokus menjadi*ibu rumah
tangga atas restu dari*sang suami. Di lingkungan tempat tnggal Nia
sering digoda bapak-bapak hdung belang. Bagaimana*tidak, tubuh nia yang
sintal dan padat ditopang dengan tinggi 168cm mengundang para lelaki
untuk menggodanya. Belum lagi*payudaranya yang berukuran 34 E membuat
hawa nafsu para laki laki bergejolak dan 'adik kecil' terbangun. Hal
tersebut*bisatergambarkan karena Nia sering menggunakan kaos ketat dan
celana pendek jika*ke warung atau toko disekitar lingkungan rumahnya.
Oleh karena itu tak heran buah dadanya*yg membusung serta sintal tubuhny
mnjd tontonan gratisan*bagi*para*lelaki, terutama kaum bapak.
Oleh karena bayu anak semata wayang, tentu orang tuanya sangat posesif
terhadap bayu. Bayu sering disuruh langsung*pulang*ketika*pulang*dari
sekolah. Apalagi*sekolah bayu tergolong sekolah yang meniadakan
pekerjaan rumah sehingga tak ada waktu berkumpul bersama teman di*luar
jam sekolah, kecuali akhir pekan. Selebihnyabayu menghabiskan waktunya
di*rumah. Orang tuany pun memantau dengan siapa bayu bergaul di sekolah
maupun lingkungan sekitar. Tak heran bayu sering dianggap sebagai anak
yang kuper alias kurang pergaulan dan polos oleh teman sebayanya.*
Cerita dimulai...
Akhir pekan tiba, pagi menyongsong, matahari perlahan terbit dari*timur
memancarkan*sinar pelita, tentu menyenangkn dan bahagia bagi keluarga
Pak Haris, terutama Bayu. Dirinya merasa merdeka karena*5
hariterkungkung di*dalam rumah, kecuali saat sekolah dan sekarang, akhir
pekan. Nmun, akhir pekan ini*ia*tak gunakan waktunya*untuk bermain
bersama teman temannya karena dia bersama kedua orang tuanya*sepakat
untuk rekreasi ke Garut.*
"Ma.... ma.... ma.....*mama*dimana?" Tanya bayu yang masih kusut usai bangun tdur.
"Di sini de..." sahut Nia, ibu bayu, yangtampak dengan perlahan mempersiapkan bekal untuk rekreasi.
"Mama lagi*apa? Kelihatannya*sibuk banget pagi pagi begini".*
"Kamu pasti lupa de. Kan hari*ini kita mau jalan jalan ke Garut?!" Sambil menatap bayu yang berada disampingnya.
"Ohh ya yaaaa!" Sahut bayu kegirangan.
Langsung*ia*bergegas mncri ayahnya ksmua sdut ruangan. Dn ternyata, sang ayah lg mngecek kndisi mbil yg digunakan.
"Yah...ayahh.... yahhh??? Ayah dimana??? Kita*jadi*ke*Garut kan???"*
"Di sini de! Iya dong." Jawab sang ayah sambil mengecek kondisi mobilnya
"Assyiiikkkk jalan jalan jalan jalan jalannn"*
Begtu crianya*wajah bayu hari itu sampai smpai sang ayah keheranan. Hanya saja,
"De, tapi*perginya gak*sama*ayah ya. Sama*mama aja. Ayah*mendadak*harus menengok teman ayah yang semalam kecelakaan."
Wajah bayu yang tadi ceria seketika cemberut tercermin kekecewaan yang begitu mendalam.
"Yah ayah....",*bayu menggerutu.
"Maaf ya dee ayah gak*bisa nemenin." Jawab ayah bayu smbil memegang pundak anknya.
Nia, ibu bayu, menghampiri keduanya.
"Gak*kita tunda aja mas? Kita*ubah ajjadi*bareng-bareng nengok teman mas."
"Jangan, kasihan bayu. Lagipula ini udah direncanain jauh jauh hari."*
"Tapi ayah janji nanti ayah nyusul kalian ke Garut usai nengok teman ayah ya".
Bayu agak terkejut dengan wajah tak yakin.
"Bnran yah?"
"Nanti gak*bisa*lagi*tahu tahunya"
"Tahu nih sih ayah nanti mendadak gakbisa*lagi. Lagipula ayah pakai mobil siapa" timpal Nia seusai bayu menjawab.
Iya kali ini ayah janjiiii benerr... tapi gakhari*ini juga*ya.
Tapi*besok nyusulnya. Ayah*nanti*berangkat sm atasan ayah yg jg mau ke
Garut."
"Yahhhhhhhh....." jawab bersamaan bayu dan ibunya.
Namun Nia tetap meyakini bayu bahwa ayahnya tetap datang*meski tidak berangkat secara*bersamaan.*
Tak lama ayah bayu menyuruh anak dan istri segera siap siap.
"Yasudah kalian siap-siap gih. Makin siang nanti makin kena macet"
Kemudian,*
Bayu dan ibunya tampak sudah selesai bersiap-siap. Ayah bayu tersenyum
menatap penampilan Bayu yang mencerminkan*cara*berpakaian anak
lelaki*pada*umumnya jika*mau pergi.*Iatak menyangka anaknya*yang dulu
masih bayi sekarang sudah beranjak menuju usia abg.*
"Ganteng banget anak ayah" jawab ayahbayu sambil mengelus rambut anaknya.
Namun*ia*agak heran dengan penampilan istrinya. Nia menggunakan blus
merah agak longgar dengan belahan dada terlihat.
Bawahannya*iamenggunakan jins ketat.
"Nia, kok pakaian kamu begini sih? Pakai blus blahan dadanya*kelihatan.
Longgar lagi... kamu nunduk, itu payudara kamu diintip orang nanti."*
Nia mencoba*menenangkan suaminyasembari bercanda.
"Mas Haris gak*usah khawatir. Lagipula aku*sama*bayu kan naik mobil. Kalo masalah yang ngintip nanti aku tinju masss"
"Yasudah deh kalian langsung berangkat gih. Barang barang yang
mau*di*bawaudah dimasukin ke*mobil*kan ?*Jangan sampai ada yang
ketinggalan."
"Eh, nia kmu tahu jalan*kan? Aku jugakhawatir kamu nanti*malah kesasar." Ucap ayah bayu.
"Tenang mas*kan*ponselku ada*GPS. Aku juga*sedikit tahu kok jalur perjalanan ke*Garut." Nia mencobakembali menenangkn suaminya.
"Oke yasudah deh. Nanti kalo ada*apa-apa*hubungin aku*yaa. Udah cepetan masuk mobil".
Bayu duduk di depan bersama ibu yangmenyetir. Mobil grand livi**
meluncur perlahan tak lupa nia membuka kacamobil sambil melambaikn
tangan kesuaminya. Di*sisi*lain Bayu sedang asyik dengan
ponselnya*entah*apa*yang sedang disibukkannya.*
"Bayu*ayo*dadah sm ayah...dadah"*
Waktu demi waktu terus berjalan hingga siang tiba....*
Nia sibuk mengemudikan mobil. Bayu sibuk dengan ponselnya. Masalah kemudian muncul...
"Ma... kok mama kayak orang bngung?" Tanya bayu dengan raut muka heran.
"Iya nih de. Mama*bingung*jalannyakemana. Ini gara-gara*mama sok tahu. Mama*gak*ngandelin GPS juga. Gak*adajaringan lagi"
Bayu jadi*ikut bingung. Dia bingung ingin berbuat*apa. Sedangkan raut
wajah Nia, sang ibu, tanda kecemasan begitu terlihat. Dia menengok kiri
kanan yang sekitar banyak pepohonan dan beberapa rumah pedesaan.
Tak lama kemudian mbil berhenti.
"Ma,*ma,*kok mobilnya*berhenti?" Tnya bayu.
Dengan nada melemah nia menajawab," bahan bakarnya*habis de karena*terlalu yakin mama jadi*kelupaan isi bahan bakar"
"Ma terus*bagaimana?" Bayu sedikit panik.*
Nia mengajak bayu keluar dari*mobil sambil berusaha mencari bantuan.
"De, kita*keluar dulu*yuk. Kita*caribantuan. Siapa tahu ada yang bisa bantuin kita"
Dari*kejauhan nia dan bayu yang kebingungan seketika*keluar dari*mobil
diamati seorang bapak berusia 47 tahun. Namanya pak bejo. Kulit yang
coklat kehitaman ditambah kumis dan perut yang agak tambun menjadi*ciri
khasnya.Ia*merupakan penduduk sekitar yang bekerja sebagai buruh tani.
Istrinya bekerja sebagai tenaga kerja di Malaysia. Sedangkan sang anak
bekerja di Bandung. Penampilan pak bejo begtu adanya.*Ia*lebih sering
telanjang dada dengan celana pendek. Itu terkait dengan
pekerjaannya*sebagai buruh tani.
Tak lama kemudian pak bejo mencobamenghampiri ibu dan anak yang*sedang kebingungan itu.
"Maaf yaa*bu, kayaknya*lagi*bingung adayang bisa*saya*bantu?" Tanya pak bejo.
"Ini pak, saya*sama*anak saya*lagikebingungan. Tadinya*mau
ke*garut.*Eh,malah kesasar ksini. Malah bahan bakar habis lagi" jawab
nia
Pak bejo rasanya*tak mendengar*apayang dikatakan nia.*Ia*malah sibuk
memandang tubuh nia yang sintal. Terlebih belahan dada nia terlihat.
Hatinya bergumam,
"Weleh weleh yang begini nih bikin si otong gak*tahann."
Pandangan pak bejo membuat nia sedikit risau. Dia merasa pak bejo ingin menerkamnya.
"Yasudah bu, ke*rumah saya*aja*dulu. Mobilnya di*sini aja. Lagipula
rumah saya*deket. Tuh rumah saya..." jawab pak bejo sambil menunjuk*ke
arah rumahnya
"Yasudah pak kita ke*rumah bapak dulu aja"
"Yuk de kita*ke*rumah bapak ini dulu supaya*kita*dapat bantuan". Jawab nia sambil menenangkan anaknya*yang tampak kebingungan.
"Ma tetap jadi*kan ke*Garut?" Jawab bayu yg terpintas masih bingung.
Sedangkan, sambil brjalan mengantarkan ibu dan anak itu, di*wajah pak
bejo terlintas sebuah senyuman. Entah*apa*arti senyuman itu.
Bersambung.
*apa*yang akan terjadi dengan Nia dan Bayu di*rumah Pak bejo? Sampaikah
nia dengan anaknya*ke*tempat tujuan yakni Garut? Apkah sang suami haris
bertemu dgn istri anaknya*di*garut keesokkan harinya*dengan kondisi
demikian
Home
Cerita Eksibisionis
Nia Mamaku Hamil
Penulis Lain
Cerita Eksibisionis Nia Mamaku Hamil : 1 Prolog
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar