DEG DEG DEG... DEG DEG DEG... DEG DEG DEG...
Dalam lenguh kenikmatannya, Ciello hanya bisa mendengar suara denyut
jantungnya yang berdetak begitu kencang. Memompa darah birahinya
keseluruh syaraf dan urat nadi yang ada disekujur tubuhnya. Tubuhnya
bermandikan keringat, menelungkup nyaman diatas tubuh ibu kandungnya
yang belum sempat merasakan orgasmenya.
"Hhhhh… Hhhhh… Hhhhh… “ Deru nafas Ciello disela-sela sisa orgasmenya.
“Akhirnya aku bisa menikmati tubuhmu Maa….” Ucap Ciello dalam hati
sembari terus membenamkan wajahnya di kedua payudara besar Citra, “
Akhirnya aku bisa menyetubuhi memekmu…..”
Sejenak, Ciello merasa ada sedikit rasa bangga pada dirinya setelah ia
berhasil melesakkan batang penisnya dalam-dalam keliang kemaluan ibu
kandungnya. Namun disatu sisi, ia tak merasa puas akan apa yang telah ia
lakukan. Karena ia tak berhasil membuat nafsu birahi ibunya terpuaskan
DEG DEG…. DEG DEG…. DEG DEG…. DEG……….. DEG……….. DEG………..
" Hhhh... Hhhh... Hhhh..."
Suara nafas citra terdengar menggebu. Darah birahinya masih berdesir.
Dan tubuhnya masih menginginkan pelampiasan nafsu. Ia kesal. Ia marah.
Apa yang dilakukan putra kandungnya barusan memang kurang ajar, sama
sekali tak bisa dimaafkan. Namun entah kenapa, dalam waktu beberapa
detik, Citra cukup menikmatinya persetubuhannya tadi. Walau pada
akhirnya, ia dibuat merana karena ditinggal orgasme oleh putra semata
wayangnya.
Tusukan kasar penis panjang Ciello, benar-benar dalam. Membuatnya
birahinya langsung meledak-ledak karenanya. Sodokan kepala penisnya yang
membulat besar, membuatnya lubang vaginanya terentang lebar. Terasa
begitu penuh. Dan garukan urat di batang penisnya, membuat dinding
vagina beserta liang rahimnya terasa begitu gatal. Sejenak, Citra merasa
keenakan. Sekaligus kewalahan.
Walau hanya beberapa saat saja, akan tetapi penis Ciello mampu
memberikan efek nikmat yang jauh lebih terasa ketimbang penis suaminya.
Sebelum akhirnya, penis itu meledak dalam waktu yang cepat. Menyemburkan
jutaan benih segarnya di liang rahim ibu kandungnya.
" Hhhhhh.... Hhhhhh....Hhhhhh.... Hhhhhh.... Hhhhhh...."
****
"Udah Sayang....?" Ucap Citra membuka pembicaraan disela desah nafas mereka yang perlahan mereda.
"Ee..Eeehh... " Kaget Ciello karena pertanyaan Citra. Ia buru-buru membuka matanya dan melihat kearah wajah ibu kandungnya.
Melihat muka Ciello yang merah karena panik, membuat Citra sedikit tersenyum.
"Enak Sayang...?" Tanyanya lagi.
Ciello mengangguk.
"Pejuh kamu keluar banyak sekali Sayang...." Ucap Citra sambil mencoba
menggerakkan otot vaginanya yang masih tertancap batang penis putra
kandungnya pelan. "Pasti kamu puas..."
"Eeehh.. I.. Iya Maa... Nnnggg... Ciello Puas.... " Jawab Ciello
malu-malu sambil membenamkan kembali wajahnya ke payudara besar Citra
dan kembali mencoba merasakan sisa orgasme pada penisnya.
"Sayang....?" panggil Citra pelan.
"Yaa.. Maa...?"
"Kamu sadar nggak....?
"Sadar...?"
"Iya... Sadar nggak...?" Kalo barusan... Kamu udah menyetubuhi ibu kandungmu...?" Sindir Citra.
"Eeehh.. Nggg... Ciello... Ngg....."
"Dan kamu sadar nggak...? Kalo beberapa waktu tadi... Kamu membuang
semua pejuhmu didalam rahim wanita yang dulu melahirkanmu...?"
"Nnngg... Maaf Maa..."
"Sayaaang-Sayaaang....Harusnya tuh yaa.... Ketika kamu merasa kalo
pejuhmu mau keluar... Kamu buru-buru mencabut kontolmu itu dari memek
Mama Sayang... Dan membuang semua pejuhmu diluar..." Ucap Citra berusaha
memberikan saran kepada Ciello.
"Diluar...?" Bingung Ciello.
"Iya... Entah itu di perut.. Dipaha... Atau dimana gitu kek... Yang
jelas kamu nggak ngebuangnya didalem memek Mama....Yaaah.. Syukur-syukur
kamu sempet lari kekamar mandi dan ngebuangnya disana..."
"Uuuhhh.. Iya Maaa... Maaf..." Jawab Ciello pelan dengan muka bersalahnya, " Tadi Ciello ga sempet...."
"Ntar kalo misalnya gara-gara kamu ngebuang pejuh kamu kerahim Mama...
Trus akhirnya Mama hamil anak kamu gimana...?" Tanya Citra lagi, "Pasti
hal itu bakal membuat kita berdua kerepotan Sayang... Papamu tahu...
Adikmu tahu... Keluarga besar kita tahu.... Tetangga tahu... Semua bakal
membuat kita repot loh Sayang..."
Mendapat omelan Citra, wajah Ciello pun langsung tertunduk lesu.Sama sekali tak berani menatap wajah cantik ibunya.
"Hhhhhhhhh... " Citra menarik nafas panjang, "Mungkin.... Kali ini Mama
maafin kamu Sayang.... Karena memang anak seusiamu... Pasti bakal
mengalami masa dimana ia merasa kesulitan untuk menahan desakan pejuhnya
ketika orgasme.... "
"Maaf Maaa..." Ucap Ciello pelan.
"Hhhhhh... Iya Sayang..." Balas Citra sambil kembali menarik nafas panjang kemudian mengusap rambut tebal putra kandungnya.
"Eh iya.. Omong-omong... Kamu udah selesai belom Sayang...?"
"Selesai...?"
"Iya... Kamu udah selesai belom ngentotin memek Mama...?" Sindir Citra
sambil terus mengusapi kepala putra kandungnya yang masih merebakan
tubuh kekarnya diatas tubuhnya. "Kalo kamu udah selesai... Bangun gih...
Badan kamu berat banget..."
"Eeehh.. I.. Iya Maa.. Maaff...."
"Huuuu... Keenakan ngentotin Mamanya ya...?" Sindir Citra lagi, "Ayo
buruan bangun Sayang... Mama masih banyak pekerjaan...." Tambah Citra
sambil mendorong tubuh Ciello menjauh.
Segera saja, Ciello menegakkan tubuhnya. kemudian ia menarik mundur batang penisnya dari liang senggama ibu kandungnya.
PLOOP.
Batang penis Ciello langsung terlepas dan menjelepat keatas. Menabrak perutnya yang kotak-kotak.
CLEPAK.
"LOOOHHH....? ASTAGA... Kok kontolmu masih ngaceng gitu Sayang..?" Tanya
citra heran dengan mata yang menatap sayu kearah selangkangan Ciello,
"Kamu tadi udah keluar belom sih...?"
"Nnnngg. udah sih Maa...?"
"Tapi kok kontolmu masih keras gitu ya...?"
"Nggg... Ini....Nggg... " Bingung Ciello.
"Emangnya... Kamu masih belum puas...?".
Tak menjawab pertanyaan Citra, Ciello hanya bisa menunduk tanpa ekspresi. Menatap batang penisnya yang masih berkedut tegang.
"Andai aku berani ngomong ke Mama... " Ucap Ciello dalam hati sambil
sesekali melirik kearah celah kemaluan Citra yang masih menganga lebar
karena ulah penis besarnya, "Kalo aku masih pengen ngentotin memek Mama
yang sempit itu...."
"Sayang...?" Panggil Citra sambil mengusap pelan paha kekar Ciello
"I.. Iya Maa...?" Jawab Ciello buru-buru mengalihkan pandangannya dari selangkangan Citra.
"Kamu kok ngelihatin memek Mama mulu...?" Tanya Citra, "Kamu masih belom puas yaa...?"
"Ehh.. Enggak kok Maa... Ciello puas..." Jawab Ciello.
"Bener...?"
"Iya Maa..."
"Tapi kok...? Kontol kamu masih tegang gitu...?" Heran Citra.
"Ngggg...." Bingung Ciello.
"Papamu aja... Kalo abis ngebuah pejuhnya di memek Mama... Kontolnya langsung lemes..."
"Nggg.... Masa sih Maa...?" Tanya Ciello seolah tak percaya.
"Kamu masih pengen ngentotn memek Mama ya Sayang...?" Balas Citra sambil tersenyum genit.
"Ngggg...."
"Nggak apa-apa... Bilang aja Sayang...."
Tak berkata apa-apa, Ciello hanya mengangguk.
Sambil tersenyum, Citra kemudian meraih tangan Ciello. Ditariknya tangan
itu maju kemudian Citra meraih kepala Ciello. Ia usap dagu putranya dan
menyelipkan ibu jari kanan kedalam rongga mulutnya.
"Enak ya udah mejuhin Mama...." Tanya Citra sambil mengobel mulut
Ciello. Mempermainkan gigi dan lidah Ciello yang basah karena liur.
"Isep tetek Mama dulu Sayang.... " Ucap Citra yang kemudian menarik
mulut Ciello dan mengarahkannya kearah payudara besarnya, "Isep pentil
Mama... Bikin Mama sange lagi..."
Dengan segera. Ciello menghisap payudara beserta puting Citra.
Memberikan kecupan dan jilatan nikmat pada kedua bulatan payudara ibu
kandungnya. Terkadang, ia juga mengigit-gigit pelan puting payudaranya
sembari memberikan hisapan-hisapan kuat dengan mulutnya.
"CUUPP... Sluurpp... Sluurpp...CUUUUUUPPPPP...."
"Uuuhhh.. Sayang... Jangan dicupang...." Larang Citra menjauhkan bibir
putranya, "Nanti Papamu tahu kalo tetek Mama ini udah dicicipin ama
lelaki lain..."
"Maaf Maa... Sluurpp... Sluurpp..."
"Kobelin memek Mama juga Sayang...." Pinta Citra yang kemudian
mengarahkan salah satu tangan Ciello ke selangkangannya, "Buat memek
Mama becek lagi...."
Dengan sigap, Ciello langsung menggerakkan jemari tangannya ke vagina
Citra. Menyibakkan bibir vaginanya kesamping kemudian menyeruak masuk.
Menyusupkan jemarinya kedalam liang vagina ibu kandungnya.
Setelah itu, ia mengorek-korek bagian yang paling vital tubuh Citra
pelan. Sesekali, jari Ciello juga memelintir halus klitoris Citra, dan
membuat aliran darah ibu kandungnya itu kembali berdesir kencang ke
seluruh tubuhnya. Membuat istri ayah kandungnya itu mendesah dan
menggeliat karena mendapatkan suatu kenikmatan yang sulit diungkapkan
oleh kata-kata.
"Uuuhhh... Iya begitu... Ssshh... Kobel memek Mama Sayang.... Uhhh...
Iyaaa...." Desah Citra sambil meraba-raba tubuh bawah Ciello.
Mencari-cari dimana letak batang penis putranya.
"Ini Maa..." Jawab Ciello yang kemudian menyodorkan penis tegangnya ketangan Citra, seolah tahu apa yang ibunya cari.
"Ooohh.. Ssshh.... Kontol kamu ternyata besar juga ya Sayang.... Pasti
enak ini buat nyodok-nyodokin memek Mama..." Lenguh Citra sambil
mendesis-desisi keenakan, "Ooohhh.. Kobel memek Mama lebih dalem lagi
Sayang....Tusukin jarimu dalem-dalem...."
CLEK CLEK CLEK
Suara decak basah lendir Citra yang mulai membajir.
"Ooooh Sayaang... Iya begitu... Oooohh.. Enaakk..." Lenguh Citra sambil
mencengkram belakang kepala Ciello dan membenamkannya ketengah-tengah
payudaranya.
Dengan lahap, Ciello terus mencaploki kedua payudara bulat Citra.
Menjilat dan menghisapi bulatan kenyal yang ada di dada ibu kandungnya.
"HAP... Slluuuurrrpp... Slluuuurrrpp... Cuuuppp... Slluuuurrrpp..." Gumam Ciello ketika wajahnya terbenam di payudara Citra.
"Ooohh.... Sayaang... Kamu ngebikin Mama SANGE..." Seru Citra yang dengan sekuat tenaganya, mendorong tubuh Ciello kebelakang.
BRUK...
Tubuh telanjang Ciello jatuh telentang.
"Aduuuhhh... Mamaaa...." Kaget Ciello yang seketika itu mendapat serangan balik Citra.
"HAAPP... " Lahap Citra yang langsung mencaplok penis panjang milik
putra kandungnya. Menjilat dan menghisap kemaluan yang masih belepotan
sperma dan lendir vaginanya kuat- kuat. Membuat Ciello yang semula kaget
akan hempasan dari ibu kandungnya, jadi kelojotan karena jilatan buas
Citra.
"Eh... Mama...? Looohh...? Kok... Uuuhhh...."
"HAP HAP... Slluuuurrrpp... Slluuuurrrpp... Cuuuppp... Slluuuurrrpp... CUUUPPP...."
"Hoooohh.. Maaaa.... Isepan Mama... Ssshh... Enak bangeettt...."
"Cuupp.. Slluuuurrrpp... Slluuuurrrpp... "
"Kontol anakmu memang menakjubkan..." Ucap suara hati Citra, "Tak heran jika kamu tergila-gila karenanya..."
"Iya... Padahal tadi baru keluar... Tapi kok masih ngaceng aja ya...?" Sambung suara hati Citra lagi.
Sejenak, Citra menghentikan hisapan mulutnya dan mengamati penis putra kandungnya yang menjulang tinggi didepan wajahnya.
"Astaga.... Kontol Ciello ternyata terlihat begitu menyeramkan... " Ucap
Citra sambil membolak-balik batang panjang yang tumbuh di selangkangan
putra kandungnya, "Batang penisnya terlihat begitu gemuk.... Saking
gemuknya sampai jemari tanganku tak mampu menggenggamnya dengan
sempurna... Pantes ketika ia tadi menyodok-nyodok memekku.... Terasa
begitu penuh...." Tambah Citra mengusap kepala penis Ciello yang tak
henti-hentinya mengeluarkan precum. Tanda jika penis itu sudah
benar-benar terangsang.
"Pejuhnya… Juga terasa begitu lengket.... Dan aromanya..... Hhhhhhh....
Bener-bener lekat...." Batin Citra sambil menghirup ceceran-ceceran
sperma Ciello yang menempel disela jemari tangannya.
Untuk beberapa saat, Citra tiba-tiba merasa gamang. Baru saja ia
dicabuli oleh putra kandungnya. Dan baru saja, ia ditinggal orgasme
olehnya. Ia marah, sekaligus bingung. Walaupun tadi Citra diperlakukan
tak senonoh oleh Ciello, namun persetubuhan barusan adalah murni karena
keinginannya.
Melihat penis besar Ciello yang berkedut ditangannya, Citra seolah
merasa tak mampu menahan hasrat birahinya. Merasakan lelehan precum yang
keluar dari mulut penisnya, membuat Citra semakin penasaran karenanya.
Vagina Citra benar-benar merasa gatal. Vaginanya merasa ingin merasakan
tusukan kasar penis Ciello.
Dan semakin ia menatap batang penis itu, semakin basah pula liang vagina sempitnya.
"Ayo Citra... Masukin kontol besar anak kandungmu itu ke dalam
memekmu... Ucap suara hati Citra membisikkan godaan mesum kepadanya,
"Pasti rasanya enak sekali...."
"Tapi... Dia anakku..." Jawab Citra dalam hati.
"Iya... Anak yang punya kontol super besar...Yang akan membuatmu menjerit-jerit keenakan karena sodokan kasarnya...."
"Menjerit keenakan..."
"Iya... Akuilah Citra... Kamu menikmati perlakuan cabul putramu khan...? Kamu menikmati perlakuan mesumnya....?"
"Ngggg...."
"Jawab saja Citra.... Kamu menikmatinya... Dan kamu menginginkan putramu
supaya menyodok memek gatalmu dengan kontol besarnya lagi..."
"Tapi...Kalo nanti Ciello orgasme duluan lagi gimana...?"
"Oleh sebab itu... Ajarin dia supaya bisa menahan orgasmenya lebih lama..."
"Menahan orgasme...?"
Untuk kesekian kalinya, rasa penasaran Citra menjadi meluap-luap. Ia
mengakui, jika apa yang dikatakan oleh suara batinnya itu begitu benar.
Ia ingin merasakan kembali persetubuhan terlarang bersama putranya lagi.
Ia ingin liang rahimnya disiram oleh jutaan benih subur anak lelakinya
itu lagi. Dan untuk sepersekian detik pemikirannya, ia ingin dihamili
oleh putra kandungnya.
"Ayo sodok memek Mama Sayang... " Bisik Citra agar Ciello segera
memasukan kembali batang penisnya yang besar itu masuk ke dalam memek
ibu kandungnya,"Entot memek Mama Sayang.... " tambahnya lagi sembari
membuka lebar-kedua bibir vaginanya yang merah merona. Memamerkan liang
vaginanya yang begitu merekah karena banjir akan cairan kewanitaannya.
"Se... Sekarang Maa..?" Kaget Ciello.
"Iya Sayang... Memek Mama udah gatel pengen kamu sodok-sodok...Shhh... Ayo Sayang...Masukin..."
"I... Iya Maaa... "
"Ayo Sayang... Ayo tusuk memek Mama... Sodok memek Lontemu ini...."
CLEEEEPPP...
"Hhheeeeeegghhh.... " Erang Citra ketika kembali merasakan tusukan berat
dari kepala penis putra kandungnya. Untuk kesekian kalinya, ia merasa
Walau ia baru saja bersetubuh dengan penis besar itu, namun entah
kenapa, ia merasa kembali kesulitan karenanya.
“Memek Mama sempit banget Maaa…” Keluh Ciello yang merasa kesulitan untuk membenamkan kepala penisnya ke dalam vagina Citra.
“Sssshh… Dorong aja terus kontolmu Sayang… Ini Mama buka memek Mama
lebar-lebar…” Jawab Citra yang kemudian merentangkan kedua pahanya
kesamping.
“Sssshh.. Masih aja sempit Maa… Susah masuknya…”
Melihat kesulitan yang dialami Ciello, Citra seolah kembali teringat ke
waktu ketika ia melakukan persetubuhan pertama kalinya. Waktu dimana
liang vaginanya harus terenggang begitu lebar karena dimasuki oleh
batang penis kekasih yang ia cintai.
“Lubang memek Mama sempit sekali Maaa… Kontol Ciello berasa kejepit
banget….” Erang Ciello yang berulangkali mencoba menyodokkan batang
penisnya ke dalam vagina Citra. Hingga tiba-tiba, senyum Ciello
mengembang lebar dan mencabut batang penisnya.
PLOOOP…
"Looh Sayang...? Kok kontolnya dikeluarin...?" Tanya Citra dengan raut wajah bingung.
Tak menjawab pertanyaan Citra, Ciello hanya terus tersenyum sambil
meludahi kepala, batang penis dan liang vagina Citra banyak-banyak,
"Juuhh... JUH... JUUUHH...."
Setelah itu, putra kandung Citra itupun kembali mengarahkan kepala
penisnya kelubang senggama ibu kandungnya. Dan mendorongnya maju dengan
penuh tenaga.
.CLEEEPPP....
"Oooohhh.... Sayang... Pelan-pelan...." Lenguh Citra kaget. Karena tak
menyangka jika Ciello bakalan menyodok vaginanya kuat-kuat.
"Heeeeggghhh...." Erang Ciello sambil berulangkali menggerakkan
pinggulnya maju mundur, guna menusuk dan mencabut batang penisnya
dijepitan vagina mungil ibu kandungnya.
Dan tak lama kemudian.
PLEEKK...
“Uuuuhhhh.... " Seru Ciello ketika ujung kepala penisnya menyodok dinding rahim Citra yang terdalam.
"Sssshhh... Mentok Sayang...." Desah Citra sambil menggigit bibir bawahnya.
"Masa Maaa....?"
"Iya Sayang.... Kontolmu sudah masuk dalem banget....Ooohh...."
"Nggg... Padahal... Batang kontol Ciello masih sisa loh Maaa..."
"ASTAGA....Kontolmu masih sisa Sayang...?" Kaget Citra ketika mendapati
jika batang kelamin putra kandungnya masih tersisa sebagian diluar
vaginanya. Itu berarti penis Ciello memang jauh lebih besar dan panjang
daripada penis Mike, "Kontolmu benar-benar besar sekali Sayang...?"
"Aaah.. Mama bisa aja.... Memek Mama aja yang mungil..."
"Iya Sayang... Kontolmu memang besar... Memek Mama aja sampe berasa
penuh banget inih... Ooohh.... Sayang... Kontolmu besar sekali...."
"Ciello gerakin ya Maaa..."
"Oooohh... Iya Saaayaaanngg… Ssshh….Gerakin Sayang.... Gerakin.... Ooohh...Goyang kontolmu Sayang… Entot memek Mama…”
SLEEPP... CLEP... SLEEPP... CLEP...
"Uuuuuhhh... Iya begitu Sayang... Iya... Oooohhhh... Ayo sodok memek
Mama lebih kenceng lagi Sayang... Lebih kenceng lagi..." Desah Citra
sambil meminta pantat Ciello supaya mulai bergerak maju mundur dengan
kecepatan tinggi.
CLEEPP... PLEK... CLEEPP... PLEK... CLEEPP... PLEK...
Suara tepukan pinggul Ciello dan selangkangan Citra mulai terdengar nyaring.
"Sssshh.. Ciello Sayaaanngg... Kontolmu kok bisa berasa penuh banget
gini ya Sayang... Ohhh... Enak bangeeettt...." Lenguh Citra sambil
menggigit bibir bawahnya. Membuat Ciello yang melihat ekspresi ibu
kandungnya itu menjadi makin bersemangat karenanya. "Kontolmu...
Ooohh... Besar... Dan panjang...."
PLAK... PLAK PLAK PLAK... PLAK PLAK PLAK... PLAK PLAK
"Ooohhh... Sssshh... Memek Mama juga ooohhh.... Eennaaakk... Sempit... Dan ngejepit Maaa...."
"Oooohh... Cepetin gerakan pinggulmu Sayang... Entot memek Mamamu
ini...... Oohh ngentoott.. Eentoott memek Mama Sayang... ENOTTTOO...."
Erang Citra disertai dengan jeritan-jeritan kecil. Seolah sengaja
membuat Ciello bergerak semakin Liar.. "Entot memek Mamamu yang nakal
ini Sayang.. ENTOT yang kenceng... "
Mendengar Citra mengucapkan kata-kata kotor, entah kenapa membuat Ciello
semakin bersemangat untuk menyetubuhi ibu kandungnya. Gerakan tubuhnya
makin cepat. Dan goyangan pinggulnya pun makin tak terkendali
PLAK... PLAK PLAK PLAK... PLAK PLAK PLAK... PLAK PLAK PLAK... PLAK PLAK PLAK... PLAK PLAK PLAK... PLAK PLAK
"Ooohhh.. Iya Sayang... Iyaaa... Ssshh...Ooohhh.... Terusss Sayang...
Iyaaa... Teruuuss.... Sodok memek Mama yang kenceng Sayang... Sodok yang
KENCENG..." Jerit Citra yang ikut bersemangat karena perlakuan kasar
Ciello, "Iyaaa.. Terus Sayaaang... Sodok memek Mama kenceng-kenceng...
ENTOT memek MAMA Sayang... ENTOOTT yang keeenceeeeng..."
"Hhhhhgggg..... Hhhhh..... Hhhhh..... Hhhhhggggg....." Erang Ciello tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
"Ooohhh... Kontolmu enak sekali Sayaaanngg... Enak sekaliii... "
" Hhhhhgggg..... Hhhhh..... Hhhhh..... Hhhhhggggg....."
"Ooohhh... NGENTOOOTTT....Ooohhh... Teruuusss... Terus ENTOT memek Mama
Saayanngg... Buat Mama ngecriiitt Sayang... Buat Mamamu ini
orgasmeeee...."
PLAK... PLAK PLAK PLAK... PLAK PLAK PLAK... PLAK PLAK PLAK... PLAK PLAK
PLAK... PLAK PLAK PLAK... PLAK PLAK... PLAK PLAK PLAK... PLAK PLAK
PLAK... PLAK PLAK PLAK... PLAK PLAK
Namun, ketika Citra sedang enak-enaknya mendaki puncak orgasmenya,
tiba-tiba Ciello mendadak diam. Tubuhnya seperti menjadi patung dan
badannya bergetar hebat. Matanya melotot, dan bibirnya terkatup rapat.
Otot-otot tubuhnya bermunculan dan cengkraman tangannya meremas payudara
Citra kuat-kuat.
"Anjrit.. Anjrit.. Anjrit.... Eerrrggghhh... Mama...."
"Kenapa Sayang....?"
"Eeerrrggghhh... Mamaaa... Ciello mau keluar lagi.... " Erang putra
kandung Citra itu dengan wajah yang begitu tegang, "Ciello mau ngecrot
lagi....." Tambah Ciello yang terlihat seolah sedang menahan sesuatu
yang begitu berat.
"Loohh.. Eeehh... Sayang... Tahan sebentar... Mama juga bentar lagi keluar... " Kaget Citra panik. Seolah tak mau ketinggalan.
"Beneran Maa... Ciello udah nggak tahan lagi...Eeerrrggghh...."
Dengan gerakan supercepat, Citra buru-buru beranjak dari posisi
rebahannya. Ia kemudian menekan area dibawah kantung penis Ciello
kuat-kuat sembari menggoyangkan pingulnya dengan buas. Citra berusaha
memanfaatkan ketegangan penis Ciello itu untuk bisa mendapatkan
orgasmenya, sebelum putra kandungnya kembali mendapatkan ejakulasinya.
"Tahan Sayang... Tahaaann... Biar Mama juga ikutan ngecrit
bersamamu...." Erang Citra yang semakin keras menekan pangkal penis
Ciello sambil terus menggoyangkan pinggulnya dengan buas.
"Ooohh.. Ciello nggak tahan lagi Maaa...Ciello mau keluar...."
Namun sepertinya apa yang dilakukan Citra itu salah. Semakin Citra
menggoyang pinggulnya, semakin tak kuasa pula Ciello menahan ledakan
orgasmenya. Sehingga, dalam hitungan sepersekian detik, penis Ciello pun
kembali menyemburkan benih jantannya didalam liang rahim ibu
kandungnya.
CROT CROOT CROOOTT... CROT... CROOOCOOOT....
"Oooooohh.. Mamaaaa... Ciello keluar laaagiiiiihhhh..."
CROOT.... CROOT....
"Yaahh... Sayaang... Kok kamu keluar duluan laagi siiihh....?" Kesal
Citra ketika merasakan semburan benih Ciello kembali memenuhi liang
rahimnya, "Kamu egois deh... Mama khan belom keluar Sayang....."
"Ooooohhh.... Maaf Maa... Habisan memek Mama bener-bener ngebuat kontol
Ciello kewalahan..." Erang Ciello dengan nafas tersengal-sengal sambil
kembali menjatuhkan diri kedepan. Keatas tubuh ibu kandungnya.
BRUGGH....
Tak mendapat orgasme di dua kali persetubuhannya, membuat Citra begitu
kecewa dan emosi. Terlebih karena Ciello dua kali membuang sperma
didalam rahimnya, semakin membuat perasaannya tak menentu.
"Dasar anak kampreeet.... Enak aja ngecrot dua kali tanpa ngasih Mama
enak..." Ucap Citra kesal sambil mencubiti pipi Ciello, "Udah gitu...
Masih aja ya kamu ngebuang pejuh kamu didalem memek Mama...."
"Hhhh... Hhhh... Maaf Maaa... Ciello bener-bener nggak tahan lagi..." Jawan Ciello dengan nafas yang masih menggebu.
"Kamu emang sengaja ya...? Pengen ngebuat Mama hamil anak kamu...?"
"Ooohhh... Mamaaaa....Maaf.... " Lenguh Ciello sambil memeluk tubuh Citra kuat-kuat.
Merasakan pelukan hangat putra kandungnya ditambah dengan kedutan batang
besar milik Ciello yang masih menancap dalam-dalam diliang vaginanya,
entah kenapa membuat Citra tiba-tiba merasakan sesuatu hal yang aneh.
Tapi sekaligus enak.
Ia merasa jika kedut penis Ciello itu begitu berbeda dari kedut
penis-penis yang sempat bersarang di vaginanya. Dan lagi, kedut yang
disertai semburan sisa-sisa sperma Ciello itu membuat vaginanya juga
ikut membalas dengan denyutan yang kuat dan keras.
NYUT NYUT NYUT...
"Loohh....? Looohhh....? CIEELLOOO....? Sayaaangg....? Memek Mama kenapa
ini Sayang...?" Bingung Citra ketika merasa jika vaginanya berkedut
semakin kencang. "Memek Mama kok berasa aneh gini Sayang...?"
"Kenapa Maa...?" Tanya Ciello bingung sambil memperhatikan perubahan diraut wajah cantik ibunya.
"Nggak tau nih... Ooohh... Kontolmu kok rasanya kembang kempis di memek Mama ya Sayang...?"
"Kembang kempis...?"
"Ooohhh... Kontolmu masih tegang ya...?"
"I.. Iya Maaa...."
"Astaga... Padahal kamu khan baru aja ngecrot..."
"Kontol Ciello emang jarang bisa lemes kalo habis keluar Maa..."
"Ooohhh.. Cielllooooo.... Denyut kontolmu ngebuat memek Mama makin nyut-nyutan...."
"Denyut kontol....?" Tanya Ciello makin bingung.
Buru-buru Ciello beranjak dari rebahannya dan menatap bingung ke batang
penisnya yang masih tertancap erat didalam vagina ibu kandungnya.
Karena tak mendapat sesuatu hal yang aneh, Ciello pun menarik mundur
pinggulnya guna mengetahui lebih lanjut.
"Eeeh.. Sayang... Jangan bergerak... Jangan cabut kontolmu
dulu...Oooohhh... " Ucap Citra melarang supaya Ciello tak menarik keluar
batang penisnya, "Memek Mama kok tau-tau ngilu banget gini yaa...?"
"Haah...? Ngilu....?" Heran Ciello menuruti permintaan Citra. Mendiamkan
pinggulnya tetap ditengah-tengah selangkangan putih Citra sambil
menatap tajam kearah ibunya, "Kok bisa ngilu Maaa...?"
"Nggak tahu Sayang.... Mama juga baru ini ngerasain kedut aneh di memek Mama ini..." Jelas Citra
"Kedut aneh...?" Bingung Ciello yang tak habis pikir dengan apa yang
dikatakan oleh Citra. "Apa jangan-jangan... Mama belom pernah ngerasain
kedutan kontol seperti punyaku ini ya...?" Sambung Ciello yang dengan
iseng, kembali memompa darah birahinya kearea selangkangannya.
"Ooohhh... Sayang.... Ssshh...Kedut itu makin terasa lagi... " Desah Citra keheranan .
"YAK... Benar... Mama belum pernah merasakan kedut kontol sepertiku..."
Batin Ciello sambil berulang kali memompa darah birahinya ke area
selangkangannya. Membuat batang penisnya berdenyut-denyut dengan hebat.
"Oooohhhh... Sayaaaaang... Memek Mama kamu apaaaiinn...? Ssssshhh... Enak Sayaaaanggg..."
"Mama Suka...?" Tanya Ciello terus mengedutkan batang penisnya sambil
sedikit menggoyangkan pinggulnya denan gerakan maju mundur..
"Ooohhh....Kamu jangan gerakin kontolmu seperti itu Sayang... Ooohh.. Memek Mama ngiluuuu..."
SLLEEEEPPP PLEK... SLLEEEEPPP PLEK...
Tak menghiraukan permintaan ibu kandungnya, Ciello malah semakin mempergencar gerakan penisnya.
PLEEK... PLEEK... SLLEEEEPPP PLEK... SLLEEEEPPP PLEK...
"Cielloooo... Diieem Sayaaang... Jangan gerak-gerakin kontolmu seperti ituuu... Ooohhhh....." Lenguh Citra semakin lantang
"Hehehe.. Nikmatin aja Maaa...."
PLEEK... PLEEK... SLLEEEEPPP PLEK... SLLEEEEPPP PLEK... PLEEK... PLEEK... SLLEEEEPPP PLEK... SLLEEEEPPP PLEK...
" Ooohhh.. Ooohhh.. Ooohhh.. Cieeellloooo.. STOOOPPPP... Memek Mama
ngilu banget Sayaaang... Ooohh.. Kamu bikin Mama nggak kuat lagi...."
"Ciello suka deh ngeliat muka sange Mama...."
"Oooohhh... Anak messsuummm....Hentikan Sayaaangg... Ngiluuuu...."
Semakin Citra meronta, semakin bersemangat pula Ciello mempermainkan
otot penisnya. Menggembung dan mengempiskan ukuran batang penisnya
sambil terus menggerakkan pinggulnya maju mundur.
PLEEK... PLEEK... SLLEEEEPPP PLEK... SLLEEEEPPP PLEK... PLEEK...
PLEEK... SLLEEEEPPP PLEK... SLLEEEEPPP PLEK... PLEEK... PLEEK...
SLLEEEEPPP PLEK... SLLEEEEPPP PLEK... PLEEK... PLEEK... SLLEEEEPPP
PLEK... SLLEEEEPPP PLEK...
" Ooohh... Ooohh..... Sayang... Memek Mama kok sekarang berasa mau
ngecrit giniii yaaa...?" Jerit Citra Panik sekaligus keenakan,
"Ooohh....Sshhh... Bener Sayang... Memek Mama ini berasa mau....
Ooohh... OOOHHHH... NGEENNNTOOOTTTT... OOOHH... MAMA MAU KELUAAAR INI
SAYAAANGG... OOOOHHH... NGEEENNTTOOOOOOOTTTT....."
CREEET CREEETTT CREEEECEEETTTTTTT....
Tubuh Citra langsung kelojotan. Matanya membeliak lebar disertai dengan erangan-erangan kenikmatan.
CREEET CREEETTT CREEEETTTT....
"Oooohhh... Cieeellloo.... Oooohh.. NGEEENTOOOTTTT.... " Jerit Citra
terus-terusan karena merasakan nikmatnya sensasi orgasme anehnya itu.
Bahkan saking enaknya, Citra sampai tak sadar jika kuku jemari
tangannya, mencakar pundah dan lengan Ciello kuat-kuat.
CREEET CREEETTT CREEEETTTT....
"Oooohhhhh.... Cieeellooooooo... Kamu... NGENTOOOTT banget....Hhhhh....
Hhhhh.... Hhhhh...." Desah Citra pelan sebelum akhirnya pandangan
matanya memudar. Buram. Hingga akhirnya gelap.
***
Home
Cerita Eksibisionis
Keluarga Citra
Penulis Lain
Cerita Eksibisionis Keluarga Citra : Kisah Keluarga Bahagia - Bagian 36 |
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Mantap. Ditunggu kelanjutnnya
BalasHapusMin request clara dong
BalasHapusNunggu lanjutanya nih min....
BalasHapusKelanjutannya dong min
BalasHapusMana kelanjutannya min?. Paling baguuus ceritanya.
BalasHapusDuh,kentang banget ceritanya ngegantung bertahun-tahun… penasaran siapa yang merawanin Clara nantinya
BalasHapus