Sore itu...Di dalam rumah usai melepas sang kakek kembali ke kampung
halaman, Bayu mencari mamanya, ternyata sang mama sedang sibuk memasak
di dapur. Karena tidak mau menganggu, dia memilih kembali ke kamarnya.
Di dalam kamar anak itu sepertinya sedang bersiap-siap untuk mandi. Ia
mempersiapkan baju dan celana untuk dipakai setelah mandi. Ia mengambil
handuknya dan bergegas menuju kamar mandi. Anak laki-laki itu membasahi
seluruh tubuh mungilnya dengan air.
Di dapur Nia tampak sedang sibuk memasak. Namun pikiran wanita itu
kemana-mana. Ia sedang khawatir dirinya akan hamil, terlebih tiga
laki-laki telah mengeluarkan sperma di dalam rahimnya. Hanya saja dia
mencoba menenangkan diri karena kemarin bukan masa suburnya. Ia mulai
berpikir meminum pil kb yang baru saja dibelinya di apotik untuk
berjaga-jaga. Meski demikian, ia tidak ingin kejadian buruk yang pernah
ia alami kembali terjadi. Selain itu, nia juga terheran-heran dengan
pertanyaan yang diajukan sang putra tadi pagi. Ia bingung bagaimana
menjelaskannya jika putranya menanyakan kembali. Nia hanya terus memasak
di tengah pikirannya yang runyam oleh beberapa masalah tersebut.
Selesai memasak, nia menghidangkan masakannya di atas meja makan sebagai
hidangan makan malam nanti. Merasa dirinya sudah berkeringat, ia ke
kamarnya. Ia mengambil daster yang cukup seksi sebagai pakaian malamnya.
Ia tidak begitu khawatir dengan yang dikenakannya nanti malam karena
hanya ada suami dan sang anak. Ia lalu mengambil handuk dan berjalan
menuju kamar mandi. Ketika ia hendak masuk kamar mandi, ternyata
pintunya terkunci. Dia menyadari bahwa putranya sedang mandi. Maka,
wanita itu menunggu di depan pintu kamar mandi.
De, mandinya jangan lama-lama.. mama mau mandi juga nih teriak nia kepada sang anak yang sedang mandi
Iya maaa sahut bayu
Tak beberapa lama putranya keluar dari kamar mandi. Anak itu mengenakan
seutas handuk yang melilit dan menutupi bagian bawah tubuhnya. Tanpa
basa basi pula sang putra langsung menuju kamarnya. Nia yang memastikan
kamar mandi kosong langsung masuk ke kamar mandi. Di dalam wanita itu
membersihkan dirinya. Ia basahi seluruh tubuhnya hingga tiba-tiba ia
berkeinginan masturbasi. Hanya saja hal tersebut ia batalkan. Baginya
lebih baik meminta jatah pada suaminya nanti malam. Selesai mandi, nia
dengan handuk melilit tubuh kembali ke kamarnya. Ia segera mengenakan
dasternya. Betapa dia melihat tubuhnya di cermin masih utuh setelah tiga
kali disetubuhi. Selesai mengenakan daster, wanita itu banyak
beraktivitas di dalam kamar, seperti berdandan dan merapikan kamar
hingga sang suami tiba.
Malam pun tiba, bayu sedang sibuk belajar. Nia sedang menyiapkan
peralatan makan malam, sedangkan haris sedang mandi seusai mengantar
ayahnya. Tak lama kemudian...
Deee.... Adee........ makan malam dulu de teriak nia memanggil putranya
Iyaa.....maaa....... sahut bayu menghampiri mamanya
Bayu menghampiri mamanya. Dia memperhatikan sang mama yang mengenakan
daster pink dengan belahan dada cukup menantang. Buah dada mamanya yang
besar sangat terlihat karena daster yang tipis. Tiba-tiba anggota tubuh
bagian bawah anak itu menegang. Ia bingung apa yang sedang dialaminya.
Ehh.. udah pada siap makan malam rupanya ucap haris yang seusai mandi sambil mengeringkan rambutnya
Iyaaa nih mass. Ayo mas makan dulu ucap nia mempersilahkan suaminya
Eh, papa udah pulang pa? tanya bayu sambil memegang piring makannya
Yaudah dong, kalo gak, gak mungkin papa sekarang di sini jawab haris menghampiri istri dan anaknya.
Keluarga itu menikmati makan malam bersama. Mereka berbincang-bincang
satu sama lain. Haris bercerita bagaimana ia tadi mengantar ayahnya ke
stasiun. Istri dan putranya hanya mendengarkan. Tiba-tiba bayu
melontarkan pertanyaan...
Pa aku mau tanya, aku tadi lihatin mama, eh tiba-tiba bagian tubuh
bawahku ini (sambil menunjuk penisnya) berdiri.. itu kenapa ya pa?
Tiba-tiba suasana hening sejenak.....
hahahahahahhaa tawa haris bersama nia
Loh, kok papa sama mama malah ketawa? Aku nanya juga ucap bayu heran
Itu tandanya anak papa mau beranjak remaja
Remaja itu apa pa? tanya bayu kembali
Remaja itu masa transisi menuju usia dewasa
Ohhhhh begitu..termasuk mimpi basah gitu pa?
Memangnya kamu ngerti mimpi basah itu apa? tanya haris pada sang putra
Ngerti dong pa, soalnya aku cari tahu di internet tadi pagi. Gara-gara
pas aku bangun tidur celanaku basah. Nah, tuh basahnya lengket gitu pa
terang bayu
Ohhhh yaaa berarti. Sekarang kamu berada dalam proses dari usia anak-anak menuju usia remaja
Heeemm, eh iya pa, tadi bagian tubuh bawahku berdiri itu gara-gara ngelihatin mama. Kok bisa ya pa?
Emmmm.... Haris terdiam sejenak melirik penampilan istrinya.
Kok papa malah diem?
Itu tandanya mama kamu cantik hehe ucap haris ceplos
Ohh begitu ya paa
Usai percakapan itu, keluarga haris kembali melanjutkan makan malamnya
hingga semua hidangan yang tersedia habis. Keluarga itu akhirnya
menyelesaikan makan malam mereka. Bayu masuk ke kamarnya kembali begitu
juga dengan ayahnya. Sementara sang mama sedang membersihkan peralatan
makan malam yang baru saja digunakan.
Di dalam kamar, di atas tempat tidur, haris tampak sedang membaca bagian
koran pagi yang belum dia baca. Tak lama nia masuk ke kamar seusai
membereskan ruang makan. Wanita itu membawa segelas air di tangan
kanannya. Gelas itu ia letakkan di atas meja sebelah tempat tidurnya. Ia
lalu memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya. Setelah itu ia minum segelas
air yang ia letakkan barusan. Selesai minum sesuatu tersebut ia
beranjak naik ke tempat tidur menyusul suaminya. Tiba-tiba haris
berhenti membaca sesaat.
Ma, kamu tadi minum apa? tanya haris
Ohh itu, aku minum pil KB pa..
Lah, memangnya kamu takut hamil lagi? tanya haris kembali
Emmm... aku pengen anak kita satu dulu aja pa jawab nia yang sempat terdiam sesaat
Eh iya Ma, kamu besok-besok di depan bayu jangan pakai baju kebuka begini lagi ya?
memang kenapa pa? tanya nia heran
Bayu kan sedang menginjak masa usia remaja. Takutnya gimana gitu
Yaa ampunn paa. Masa cemburu sama anak sendiri... Gak mungkin lah bayu suka dan nafsu sama mamanya sendiri bantah nia
Tapi ma?
udah udah udah pa, mama gak mau bahas itu
Yaudah deh kalo gitu ucap haris terdiam
Tiba-tiba nia merangkul leher suaminya..
Pa.... mama lagi kepengen pa..... manja nia kepada suaminya
ohh itu toh alasan kamu sebenarnya minum pil kb ucap haris tersenyum
Iya dong paa... karena aku gak pengen hamil, aku pikirin deh caranya
gimana gak hamil, tetapi bisa nyenengin suami terus hehe jawab nia
sambil membalas senyum suaminya.
Ihh kamu maa emmphhhhh ucap haris sambil mencium bibir istrinya
Hubungan suami-istri pun mereka lakukan. Keduanya saling memuaskan
kebutuhan batin masing-masing. Nia yang akhir-akhir ini disetubuhi
lelaki lain akhirnya disetubuhi oleh suaminya sendiri.
Sementara bayu masih tampak belajar di kamarnya. Ia membaca halaman demi
halaman buku pelajaran yang akan dibahas besok. Tak lama ia menguap. Ia
tutup bukunya. Lekas ia beranjak ke tempat tidurnya tanpa sempat
menyiapkan buku untuk besok. Tertidur pulaslah anak itu.
Kembali ke kamar kedua orang tua bayu, ayah dan ibunya tampak sudah
mencapai klimaks. Keduanya tampak lelah dan saling berpelukan satu sama
lain.
Ma, aku sebenarnya gak terlalu suka payudara kamu besar begitu ucap haris pada nia yang berada di sebelahnya
Kenapa begitu pa? tanya nia bingung
Aku lebih suka ukuran payudara kamu kecil ketimbang besar. Tapi
yasudahlah... aku menikahimu juga bukan karena fisikmu, tetapi karena
cinta
Ohhh gitu ya pa..heemm ucap nia menarik nafas
Haris tertidur lebih dahulu usai bersetubuh dengan istrinya, sedangkan
nia tampak memikirkan sesuatu. Nia heran mengapa suaminya mengatakan
kalau dia tidak menyukai ukuran payudara nia yang besar. Padahal selama
berumah tangga suaminya tidak berbicara demikian. Di lain hal, ketiga
lelaki yang pernah menyetubuhi dirinya amat menyukai ukuran bukit
kembarnya. Nia memikirkan hal itu hingga ia tertidur.
Esok paginya....
Rabu pagi itu Nia terbangun lebih awal. Ia membangunkan suami dan
putranya yang masih tertidur. Setelah itu ia kembali ke tempat yang
paling akrab dengan dirinya, yaitu dapur. Ia mempersiapkan sarapan untuk
dirinya dan kedua orang yang disayanginya. Setelah sarapan itu siap, ia
hidangkan di atas meja makan.
Sementara bayu sedang mandi setelah sang mama membangunkannya. Ia
membasahi dan menyabuni seluruh tubuhnya. Tiba-tiba selesai mandi,
sebelum melilitkan handuk, ia memegang anggota tubuh bagian bawahnya.
Dia berpikir sejenak bahwa anggota tubuh itu bisa berdiri ketika melihat
wanita cantik. Dia berpikir demikian setelah menelan mentah-mentah apa
yang diucapkan ayahnya. Keluarlah bayu dari kamar mandi. Ia berjalan
menuju kamar. Di dalam kamar anak itu memakai seragam sekolahnya.
Setelah itu ia menyiapkan buku-buku yang tak sempat ia persiapkan
semalam.
Haris, suami nia, ternyata baru membersihkan diri setelah bayu keluar
dari kamar mandi. Di dalam kamar mandi sesekali ia memikirkan pekerjaan
kantornya. Tak lama kemudian, pikirannya hinggap pada persetubuhan
dengan istrinya semalam. Ia merasa tak puas dengan pelayanan istrinya.
Hanya saja, dia mencoba membantah pikiran itu. Bukan tak puas dengan
pelayanan seorang istri, tetapi fisik istrinya tidak sesuai dengan yang
dia harapkan. Entah mengapa dia berpikir seperti itu. Padahal, selama
dia menikah tak pernah memikirkan hal tersebut. Walau demikian, dia
berkeyakinan fisik istrinya tidak berarti apa-apa dibandingkan cintanya.
Selesai mandi, haris menuju ke kamarnya untuk mengenakan pakaian
kantor. Setelah itu ia keluar kamar untuk sarapan.
Haris dan nia sudah duduk lebih dahulu di ruang makan. Putranya, bayu,
masih di dalam kamar. Tak lama anak itu menyusul mereka. Ia membawa
ransel dan sepatunya. Anak itu lalu duduk di dekat papanya, menghadap
sang mama. Keluarga itu pun sarapan bersama.
Kamu di antar papa gak?tanya haris
Gak usah pa, kan aku udah mau remaja. Jadinya gak usah dianterin lagi
Ohh yaudah kalo begitu ucap haris tersenyum pada sang anak
Sambil sarapan, bayu memperhatikan mamanya. Mamanya masih mengenakan
daster yang ia pakai semalam. Ia melihat ke arah belahan dada mamanya.
Tiba-tiba,
Pa, lihat deh ini aku berdiri habis lihatin mama (menunjuk penis) ucap bayu
Tuh kan ma, papa bilang juga apa sahut haris melirik pada istrinya
Yaudah deh pa, mama ganti baju kesal nia masuk ke kamarnya hendak mengganti pakaian.
Haris dan putranya menikmati sarapan hanya berdua setelah sang istri
masuk ke kamar ingin berganti pakaian. Tak terasa hingga keduanya
menyudahi sarapan mereka, istrinya belum juga keluar dari kamar.
Keduanya pula sudah siap-siap berangkat menuju tempat tujuannya
masing-masing. Tiba-tiba nia muncul dengan pakaian tertutup sopan. Ia
menemui suami dan sang anak yang ingin berpamitan. Akhirnya keluarga itu
saling berpamitan satu sama lain.
Bayu berangkat menuju sekolahnya dengan hati yang ceria. Ia bangga kini
dia sudah beranjak remaja. Dimana ada teman seusianya yang ia jumpai
ketika berjalan ke sekolah, ia berkata, Eh, aku bentar lagi remaja
dong. Teman-temanya hanya terdiam saja. Hanya saja, di sekolah, bayu
tidak lagi demikian. Ia fokus terhadap pelajaran yang diajarkan gurunya.
Ia cermati dan catat apa yang gurunya ucapkan. Ketika waktu istirahat
tiba, ia memandangi teman perempuannya yang cantik. Dia terheran mengapa
anggota tubuh bagian bawahnya tidak berdiri. Ia teringat kata papanya
kalau lihat wanita cantik anggota tubuh tersebut bakal berdiri. Nyatanya
tidak. Anak itu menjadi bingung.
Sementara nia di rumah sibuk membersihkan setiap sudut ruangan. Ia
membersihkan kamarnya, kamar putranya, dapur, hingga ruang tamu. Selesai
membersihkan rumah, ia rebahkan tubuhnya di sofa. Ia merasa bebas tidak
ada lelaki yang menganggunya lagi, yakni ayah mertuanya. Namun,
terlintas dalam pikirannya ucapan yang diucapkan suaminya semalam. Nia
heran mengapa suaminya baru bicara kalau dia tidak menyukai payudara
berukuran besar. Padahal, sejak menikah sang suami tidak pernah
mengungkapkan hal itu. Kenapa baru sekarang. Hal itu yang berkutat dalam
pikiran nia. Hanya saja, dia terlalu lelah memikirkan hal yang sifatnya
tidak jelas. Ia lebih memilih tidur di kamarnya hingga siang hari
datang. Ketika tidur, nia bermimpi sesuatu yang pernah terjadi pada
dirinya, yakni persetubuhan dengan pak bejo, pak arso dan ayah
mertuanya. Seketika itu ia langsung terbangun. Mengingat hal itu
kembali, ia menangis. Dia merasa betapa bodoh dirinya mau melayani
nafsuk para laki-laki itu. Tiba-tiba,
Mama..... aku pulang.... ucap bayu masuk tanpa mengetuk pintu kamar mamanya
Eh? Kamu anak udah pulang. Kok gak ketuk pintu dulu mau masuk kamar mama Ucap nia sambil menghapus air matanya
Eh, mama habis nangis ya? nangis kenapa ma? tanya bayu penasaran menghampiri sang mama
Gapapa kok sayang, mama habis bangun tidur aja
Ahh mama bohong... udah jelas aku lihat tadi ada air mata mama keluar.
Ayo dong ma cerita ucap bayu sambil menatap wajah sang mama
Mama gak bohong...dibilangin. Apa yang musti diceritain juga
aahh mama bohong ahhh aku kesel sama mama kesal bayu meninggalkan mamanya.
Nia hanya terdiam. Dia bingung bagaimana menjelaskan situasi yang sedang
dialaminya kepada sang putra. Lagipula, jika dijelaskan anak itu tidak
akan mengerti. Ia lebih menutup rapat-rapat. Lalu nia beranjak keluar
dari dalam kamarnya. Ia menuju dapur menyiapkan makan siang untuk
dirinya bersama sang putra. Ia masak tak begitu lama .Setelah masakan
itu siap, ia hidangkan di atas meja makan sebagai makan siang. Ia lantas
memanggil putranya berulang-ulang. Namun, entah mengapa panggilannya
tidak disahut. Nia mendatangi kamar anaknya. Ia lihat putranya sedang
tertidur dengan menutup kepalanya dengan bantal.
Bayu,,, ayo de kamu makan dulu. Nanti perutmu sakit kalau sampai telat
makan ucap nia sambil mengelus-elus bagian belakang tubuh puteranya.
Aku gak mau ma... mama aja gak mau dengerin kata aku. Aku juga gak mau
dengarin kata mama ucap bayu kesal sambil menutup kepalanya denga
bantal.
Ayo dee makan dulu nanti mama ceritain deh ucap nia sambil menenangkan putranya.
Pokoknya aku gakk mauuuuu! teriak bayu yang tiba-tiba meninggalkan mamanya.
Bayu meninggalkan sang mama di kamarnya. Anak itu memilih keluar dari
rumah dan bermain bersama teman-temannya di luar. Sementara nia menghela
nafas. Ia tak mengerti menghadapi anak yang dilahirkannya sendiri. Dia
beranjak keluar kamar anaknya. Akhirnya ia lebih memutuskan makan siang
seorang diri. Sambil makan siang, ia memikirkan bagaimana cara
menenangkan sang putra. Namun, ia tidak menemukan ide. Selesai makan
siang, ia memilih duduk di sofa sambil menonton televisi. Tak ada acara
yang menarik. Pada akhirnya nia hanya bisa termenung di ruang tamu di
depan televisi yang menyala. Kini dia tak mengerti dengan ucapan
suaminya semalam. Ditambah wanita itu juga tak paham menghadapi
putranya. Nia hanya termenung di ruang tamu hingga sore hari.
Bayu belum juga pulang. Nia khawatir apalagi putranya tersebut belum
makan siang. Jika dia ingin mencari. Dia juga tak tahu harus mencari
kemana.
Kita pulang hehe haris dan putranya tertawa
Biasanya kan papa pulang karena papa pulang sama kamu jadinya kita ya canda haris pada sang anak yang menemaninya
Iya bener pa
Ternyata kalian pulang bareng. Mas ketemu dimana bayu? tanya nia pada suaminya
Ini tadi dia baru pulang dari rumah temannya dekat sini. Karena papa
ngelihat, ya sekalian aja ajak dia pulang bareng terang haris
Oh
Yaudah bayu kamu sama mama dulu ya, papa mau mandi dulu nih udah sore ucap haris
Enggak mau ahh... aku gak mau dekat sama mama. Mama tukang bohong sahut bayu sambil lari masuk ke kemarnya
Kamu ada masalah apa sama anakmu sendiri ma? tanya haris pada istrinya
Gak ada apa-apa kok pa. Cuma salah paham aja
Oh oke yasudah. Intinya kamu jangan-jangan sekali-sekali bohongin
anakmu karena dia sudah percaya sama kamu. Kalau dah begini kan jadi
repot ucap haris jelas
Terserah kamu lah pa. Aku mau mandi duluan jawab nia agak kesal.
Nia masuk ke kamarnya. Ia mengambil handuk yang berada di dalam kamar.
Ia menyiapkan pakaian tidurnya yang berupa piyama. Lantas ia lekas pergi
membersihkan diri. Selama membersihkan dirinya di dalam kamar mandi,
nia benar-benar tidak mengerti bagaimana dia harus bersikap kepada sang
putra begitu juga suaminya. Dia benar-benar bingung saat ini. Selesai
mandi, ia langsung masuk kamarnya. Ia tidak menyiapkan makan malam yang
biasanya rutin ia siapkan. Tampaknya nia sedang kesal dengan suami dan
anaknya. Wanita itu menjadi serba salah saat ini.
Sementara bayu juga kesal sama mamanya. Dia merasa sang mama membohongi
dirinya. Anak itu menjadi malas mandi. Dia lebih memilih mengurung
dirinya di dalam kamar.
Di lain hal, kepala rumah tangga mereka, haris, benar-benar tidak paham
dengan masalah antara istri dan anaknya. Ia mencoba menenangkan diri di
tengah pertengkaran istri dan anaknya. Dia memikirkan bagaimana cara
mendamaikan keduanya. Tiba-tiba
Niaaaaa bayuuuu kaliaaan kesiniii semuaaaa! teriak haris dengan nada keras
Haris sebagai kepala rumah tangga sepertinya amat marah dengan
perseteruan yang terjadi antara istri dan puteranya. Entah apa yang akan
dilakukannya untuk mendamaikan mereka.
Bersambung
Home
Cerita Eksibisionis
Nia Mamaku Hamil
Penulis Lain
Cerita Eksibisionis Nia Mamaku Hamil : 7 Mama dan Papa di Ambang Mimpi Buruk Part 2
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar