Siang hari itu menjadi siang yang menyedihkan bagi bayu. Ketika dia
bersama sang mama pergi meninggalkan rumah kakek-neneknya, kakek dan neneknya
melihat begitu saja sambil terheran-heran. Bayu yang melihat wajah
kakek-neneknya hanya terdiam membisu. Anak itu kini sungguh tidak
mengerti apa yang sebenarnya terjadi kepada kedua orang tuanya. Dia juga
bingung sang mama yang menyeret dirinya hendak mengajak pergi kemana.
Langkah bayu dan sang mama begitu terburu-buru hingga yang melihat
mereka pasti bertanya-tanya, termasuk pak bejo yang kebetulan berada di
sekitar mereka.
Hey bayu! Kamu mau kemana? sahut pak bejo melihat bayu bersama sang mama
Gak tahu nih pak, mama mau kemana jawab bayu
Pak bejo hanya terdiam melihat bayu bersama mamanya yang berjalan
semakin jauh. Sementara bayu hanya mengikut kemana sang mama menuntunnya
pergi.
Ma, kita mau kemana? tanya bayu menatap mata sang mama yang masih sembap
kita mau pulang ke jakarta bayu ucap nia sambil berjalan tergesa-gesa bersama putranya
Kok gak bareng papa, ma? tanya bayu kembali
Gak usah. Papa kamu itu udah jahat sama mama
Tak lama kemudian melintas di depan keduanya sebuah mobil angkutan
pedesaan. Keduanya naik angkutan tersebut. Di dalam angkutan itu Bayu
tak sempat bertanya kembali kepada sang mama. Ia hanya terdiam mengikut
kemana kendaraan umum itu akan membawanya bersama sang mama. Dan
ternyata, bayu dan mamanya turun di trayek terakhir angkutan tersebut,
yaitu sebuah terminal bayangan yang tak begitu banyak bus besar di sana.
Bersama mamanya lalu bayu berkeliling mencari bus tujuan jakarta.
Selama berkeliling kesana kemari para supir dan lelaki di terminal
memperhatikan bayu dan sang mama. Namun, keduanya tidak begitu peduli.
Mereka begitu tergesa-gesa sehingga tak menggubris orang yang yang
memperhatikan mereka. Pada akhirnya sampailah mereka di bus yang mereka
cari-cari. Naiklah keduanya. Di dalam bus, suasana tidak begitu ramai
penumpang. Bayu dan mamanya memilih sepasang kursi di sisi kanan bagian
tengah bus. Mereka duduk dan mengambil nafas sembari menunggu bus
berangkat.
Di sisi lain, ayah bayu, haris, sedang duduk di ranjang, tempat istri
dan anaknya tidur semalam. Ia terengah-engah usai bertengkar dengan sang
istri. Tak lama ayah dan ibunya beranjak ke atas, tempat haris berada.
Mereka bertanya kepada haris mengapa nia dan bayu pergi begitu
terburu-buru meninggalkan rumah.
Ris, itu kenapa istri dan anakmu pergi begitu tergesa-gesa? tanya ibu haris agak panik
Aku habis bertengkar sama nia bu. Aku marahin dia. Dan gak hanya itu aku juga menampar istriku bu... ucap haris pelan
Astagfirullah riss.... sebenarnya ada masalah apa kamu dengan istri
kamu sampai-sampai harus bertengkar di rumah ayah-ibumu? tanya ibu
haris dengan wajah terkejut
Iya kamu ris..,, baru datang kok kamu langsung marah-marah.... sampai
nampar istri kamu lagi. Itu kan keterlaluan ris ucap ayah haris dengan
nada agak meninggi
heem... gak ada apa-apa kok bu, pak. Cuma salah paham aja
Gak ada apa-apa bagaimana ris? Kamu saja sampai menampar istrimu nak.. ucap ibu haris kecewa
Seumur hidup aja ayahmu ini kalau bertengkar sama ibumu gak sampai main fisik ris.. ucap ayah haris menegur anaknya
Yaudah deh pak, saya pamit pulang ke jakarta ucap haris malas sambil
mengambil sisa bawaan istri dan anaknya yang masih tertinggal
Oh ya, apa anakmu tadi melihat kamu bertengkar dengan istrimu? tanya ibu haris penasaran
Kayaknya sih iya bu. Tapi, gak tahu juga deh bu. Yaudah ayah.. ibu..
aku pamit balik ke jakarta dulu ucap haris pamit kepada kedua orang
tuanya.
Aduuhh nak... nakk.. kasian sekali cucuku itu apalagi kalau sampai dia
tahu orang tuanya bertengkar ucap ibu haris sambil menyalami sang anak
Kamu usahain perbaikin hubungan kamu sama istrimu ris... kasian bayu kalau kejadian seperti sekarang ini ucap ayah haris
Haris kemudian berpamitan kepada kedua orang tuanya. Orang tua haris pun
mengantar haris sampai ke mobilnya. Sesampai di mobil, haris langsung
menyalakan mesin mobilnya dan menginjak gas sembari memberi ucapan dan
lambaian perpisahan kepada orang tuanya.
Setelah itu orang tua haris kembali masuk ke rumah. Hanya saja, tiba-tiba pak bejo menghampiri ayah haris, pak paijo.
Pak paijo, pak paijo..... ucap pak bejo memanggil
Ada apa jo? tanya pak paijo heran
Itu tadi saya lihat nia dan bayu terburu-buru, mau kemana ya pak?
Oh itu. Nia habis bertengkar sama anakku ucap pak paijo pelan
Lah kok bisa gitu pak?
Gak tahu deh jo kalau itu. Aku juga gak ngerti ucap pak paijo kembali
Yahh kita gak bisa genjot nia lagi dong kalau begitu pak
aduhh jo jo... kamu daripada mikirin begituan mendingan kamu lanjutin tuh pekerjaanmu ucap pak paijo agak kesal.
Yaudah deh pak. Kalau begitu saya permisi bekerja lagi
Pak paijo usai meladeni buruh taninya kembali masuk ke rumahnya. Dia
memilih duduk di kursi ruang tamu sambil memikirkan sesuatu. Sementara
istrinya sedang sibuk memasak makan siang yang sempat tertunda di dapur.
Adduhhh hariss... hariss.... kamu ngerusak kesenangan bapakmu saja nak..
Hemmm.......... kayaknya sih asyik juga kalau sampai anakku bercerai dengan istrinya
Tapi, masa iya sih ada seorang bapak yang pengen anaknya bercerai pikir pak paijo
##########
Sementara bayu dan mamanya sudah berada di dalam bus yang sedang
melakukan perjalanan menuju jakarta. Mereka duduk berdua di sepasang
kursi yang cukup terawat. Bayu duduk dekat jendela. Sementara sang mama
di sebelahnya. Bayu terdiam begitu juga sang mama sejak bus tersebut
berangkat. Keduanya sama-sama memikirkan peristiwa yang baru saja
terjadi.
De... kalau kamu disuruh milih, kamu pilih mama atau papa? ucap nia tiba-tiba menoleh kepada bayu
Hemmm dua-duanya ma jawab bayu agak terkejut
Gak bisa de, kamu harus pilih salah satu ucap nia tegas
Heemmm gak boleh dua-duanya ya ma?
Gak boleh de... ucap nia kembali
Heemmm mama deh. Soalnya mama lebih deket sama aku ketimbang papa sahut bayu sempat berpikir sebentar
Oh ucap sang mama menghela nafas
Bayu tidak mengerti dengan pertanyaan sang mama. Dia menduga-duga
sepertinya orang tuanya akan berpisah. Menurutnya, pertanyaan sang mama
berkaitan dengan dia harus memilih tinggal dengan siapa. Anak itu kini
begitu cemas usai berpikir demikian. Sepanjang perjalanan dia hanya diam
dan tak lama ia duduk tertidur.
Sementara mama bayu, nia, sibuk memikirkan sesuatu sehingga membuat ia
lebih banyak diam. Persoalan yang dihadapinya membuat dia amat
terbebani. Ia sedang berpikir bagaimana langkah selanjutnya setelah
bertengkar dengan sang suami. Ia mempertimbangkan apakah akan lebih
memilih berpisah atau tidak dengan suaminya. Selain itu Ia juga berpikir
bagaimana nasib anaknya nanti. Tiba-tiba seorang kondektur bus menyapa
nia.
bu, bu, maaf bu, ongkos perjalanannya mana bu? ucap kondektur tersebut menyapa
Eh iya pak... maaf. Sebentar.... ucap nia sambil memeriksa tasnya
Gila nih ibu montok amat. Kalau gue jadi suaminya sebulan deh gue libur
di rumah terus. Gua kelonin tiap hari dahh habis ituu ucap kondektur
dalam hati
Ini pak... ucap nia sambil memberi uang kepada kondektur tersebut
Oh ya makasih bu
Sungguh beruntung nia. Dia sempat panik tidak ada uang untuk membayar
ongkos bus. Untung saja di tasnya masih ada sisa uang belanja bulanan
yang diberikan suaminya. Ia berikan secukupnya kepada kondektur bus.
Setelah itu nia kembali terdiam melamun. Rasa kantuk pun muncul akibat
lama melamun. Wanita itu menyusul putranya yang sudah tertidur lebih
dulu.
.................................................
Sore hari......
Bu, bu, ibu, maaf bu, kita sudah sampai nih bu di tujuan akhir nih ucap kondektur bus sambil menepuk pundak nia pelan
Eh??? Udah nyampe ya pak? tanya nia kebingungan usai bangun dari tidurnya sepanjang perjalanan
Iya nih bu ucap kondektur yang kemudian pergi meninggalkan nia
Bayu.... adee... de.... bangun de... kita udah nyampe di jakarta nih ucap nia mengelus rambut putranya
Hoaaahheeeemmm udah nyampee ya maa? tanya bayu yang matanya masih terlihat mengantuk
Iyaa de... yuk kita turun ucap nia sambil memegang tasnya
Iya maa...
Bayu dan mamanya akhirnya sampai di Jakarta. Mereka tiba di sebuah
terminal besar yang cukup tertata. Setelah itu bayu dituntun mamanya
turun dari bus yang mereka naikki. Keduanya lalu mencari taksi untuk
pulang ke rumah. Ketika keduanya mencari taksi, lagi-lagi para lelaki di
sekeliling terminal memperhatikan mereka. Hanya saja bayu dan mamanya
terlalu sibuk mencari taksi sehingga tak menyadari hal itu. Tak beberapa
lama mereka menemukan taksi yang mereka cari. Lalu bergegaslah keduanya
masuk dan pergi dengan taksi tersebut menuju rumah yang ditinggalkan.
Tidak ada percakapan sama sekali di dalam taksi. Keduanya masih saja
terdiam. Sesampai di depan rumah dengan menggunakan taksi, bayu dan
mamanya masuk ke rumah. Hanya saja bayu agak heran ketika sang mama
meminta supir taksi menunggu sebentar. Bergegas masuklah bayu dan
mamanya ke rumah. Namun, langkah keduanya terhenti karena pintu masuk
rumah terkunci. Bayu memperhatikan sang mama sedang mengambil sesuatu di
tas, ternyata sebuah kunci duplikat pintu rumahnya. Lalu mamanya
membuka pintu dengan kunci tersebut. Alhasil, pintu pun terbuka.
Keduanya lekas masuk ke rumah.
Bayu terduduk di sofa ruang tamu. Sementara mamanya langsung masuk ke
kamar.Di kamar, nia mengambil sebagian pakaiannya. Ia juga mengambil
sebuah koper agak besar. Lalu ia masukkan pakaiannya tersebut ke koper.
Tak lupa Ia mengambil uang simpanannya di lemari. Setelah itu ia lekas
keluar kamar dengan membawa kopernya.
Bayu.., kamu ambil sana gih sebagian pakaian kamu di kamar. Eh iya,
jangan lupa seragam dan perlengkapan sekolah kamu diambil juga. Terus
masukkin ke ransel kamu yang gedean ucap nia kepada sang putra
Kita mau kemana memangnya, ma? tanya bayu penasaran
Yaudah gak usah banyak tanya, ambil aja dulu deh sana.. ucap nia agak kesal
Mendengar ucapan sang mama, bayu langsung menuju kamarnya. Ia menuruti
apa yang diucapkan mamanya. Ia ambil ranselnya yang berukuran besar.
Lalu ia ambil sebagian pakaiannya dan memasukkan pakaian tersebut ke
ransel. Tak lupa ia memasukkan seragam sekolahnya. Hanya saja, ia
sedikit bingung dengan perlengkapan sekolah, seperti buku pelajaran dan
sepatunya. Ia lalu keluar kamarnya sebentar.
Ma, tapi buku sekolah, kaos kaki, dan sepatu sekolahku gimana? gak bisa
dimasukkin semua ke ransel sahut bayu kepada mamanya yang sedang
menunggu di ruang tamu.
Yaudah kalo kaos kaki dan sepatu, kamu bungkus dalam satu plastik gede.
Kamu ambil plastiknya di dapur. Kalau masalah buku kamu, nanti
belakangan aja mama yang ambil
Oh yaudah kalo gitu
Yaudah cepet de... jangan lama-lama.. ucap nia mengingatkan putranya
Bayu lalu melakukan apa yang diucapkan sang mama. Ia terlebih dahulu
mengambil plastik berukuran besar di dapur. Lalu ia kembali ke kamarnya.
Di dalam kamar ia masukkan sepatu sekolah dan kaos kakinya ke dalam
plastik tersebut. Buku pelajaran yang sebenarnya sudah ia persiapkan
untuk dibawa, ia tinggalkan begitu saja. Setelah selesai ia keluar
kamarnya. Ia melihat sang mama sedang menunggu di ruang tamu. Ia hampiri
mamanya dengan ransel yang terlihat penuh dipunggungnya. Sementara
tangan kanannya membawa plastik yang berisikan sepatu dan kaos kakinya.
Berat ya de? tanya nia kepada putranya
Iya ma...
Yaudah kamu buruan gih taruh di bagasi taksi
Bayu berjalan lebih dulu. Di belakangnya menyusul sang mama. Anak itu
berjalan tergesa-gesa membawa barang bawaannya yang berat menuju taksi
yang masih menunggu di depan rumahnya. Supir taksi yang sedang menunggu
dan bersandar di taksinya lantas langsung membuka bagasi. Lalu secara
bergantian bayu dan mamanya memasukkan barang bawaan mereka ke bagasi.
Setelah barang keduanya terisi di bagasi, supir taksi lekas menutupnya.
Mereka lantas bersamaan masuk ke taksi. Berangkatlah taksi tersebut. Di
dalam taksi bayu bertanya-tanya dalam hati sebenarnya dia mau kemana
bersama sang mama.
Ma, kita mau kemana? tanya bayu polos
Yaudah kamu ngikut aja. Kita pergi gak terlalu dari rumah kok ucap sang mama
Mamanya berkata demikian, bayu mengangguk saja. Dia lalu lebih melihat
pemandangan di luar jendela taksi. Tak beberapa lama taksinya berhenti.
Pak tunggu sebentar ya ucap mama bayu kepada supir taksi
Bayu di sini dulu ya ucap mamanya
Bayu menunggu di dalam taksi selagi mamanya berada di luar. Dia melihat
mamanya memasuki sebuah rumah bercat putih yang begitu sederhana. Tidak
begitu lama, sang mama sudah kembali ke taksi. Mamanya menyuruh supir
taksi untuk berjalan kembali. Namun tak beberapa jauh dari lokasi
tersebut taksi itu berhenti lagi. Dan lagi-lagi mamanya keluar dari
taksi dan masuk ke sebuah rumah. Hal itu terjadi berulang-ulang sehingga
membuat bayu amat penasaran. Namun, di sebuah pemberhentian. Mamanya
kembali keluar dari taksi. Agak lebih lama dari sebelumnya, kemudian
mamanya membuka pintu taksi. Bayu mengira sang mama akan melakukan hal
serupa seperti sebelumnya.
De, yuk kita keluar. Ambil barang bawaan kamu ucap sang mama
Iya ma jawab bayu mengangguk
Kala senja yang hendak berganti malam, bayu bersama mamanya mengambil
barang bawaan yang berada di bagasi taksi. Setelah itu mamanya membayar
taksi yang mereka sudah gunakan sejak berada di terminal. Sambil memikul
barang bawaan yang berat, bayu mengikuti langkah mamanya ke sebuah
rumah sederhana, namun memiliki halaman yang cukup luas. Di halaman
rumah tersebut terdapat pepohonan dan bangunan memanjang yang
masing-masing memiliki pintu dan jendela. Bayu berpikir itu merupakan
tempat kos. Setelah itu Bayu dan mamanya disambut seorang lelaki paruh
baya bernama pak broto. Dia berkulit sawo matang. Urat-urat tangannya
sedikit menonjol. Bibirnya memberi kesan ia merupakan perokok berat.
Usia pak broto genap setengah abad. Ia seorang duda yang sudah lama
ditinggal mati istrinya. Ia juga tidak memiliki anak. Pak broto
berprofesi sebagai seorang pengusaha kuliner. Tempat usaha kulinernya
cukup jauh dari tempat dia tinggal. Hanya saja, ia memiliki orang yang
dipercayainya mengurus usaha kulinernya. Sementara di rumahnya yang
tampak sederhana dan bertingkat dua, ia lebih banyak menghabiskan
waktunya dengan merawat ikan peliharaan dan ayam jago miliknya. Selain
itu, di rumahnya pak broto memiliki beberapa tempat kos yang ia sewakan.
... Mari bu.. saya tunjukkan tempat kos ibu ucap pak broto menyambut ibu dan anak tersebut
Iya pak
Nah, bayu ini namanya pak broto. Dia pemilik rumah dan tempat kos ini.
Mulai malam ini kita sementara tinggal di sini ya ucap nia kepada
putranya
Bayu terheran-heran mengapa dia harus tinggal di tempat kos. Padahal,
dia memiliki rumah. Dalam pikirnya mungkin benar mama dan papanya akan
segera berpisah. Anak itu berjalan bersama mamanya dan pak broto. Ia dan
sang mama dibimbing oleh pak broto ke sebuah bangunan memanjang ke
samping yang dirinya baru saja lihat. Ternyata tempat tersebut ialah
tempat kos dimana bayu akan tinggal bersama mamanya untuk sementara
waktu.
Nah ini tempat kos ibu nia. Ini ada ruang kecil untuk menerima tamu. Di
dalamnya ada satu kamar lengkap dengan kamar mandi dan dapur kecil
ucap pak broto membuka pintu tempat kos bayu dan mamanya.
Makasih banyak ya pak ucap nia dengan senyum manisnya
Iya sama-sama. Eh iya bu, Jangan lupa biayanya ya ucap pak broto mengingatkan
Pak broto langsung meninggalkan bayu dan mamanya. Sementara bayu dan
mamanya langsung bergegas masuk ke tempat kos mereka. Di ruang depan
terasa begitu hampa tanpa kursi dan meja. Hanya lantai yang siap digelar
sebuah tikar atau karpet jika ingin duduk. Di dalam kamar kos, terdapat
satu ranjang dan lemari pakaian mini. Di dapurnya hanya terdapat tempat
mencuci piring dan rak piring kecil. Kamar mandinyapun seperti kamar
mandi biasa yang terdapat sebuah gayung dan bak yang berisi air.
Sementara bayu dan mamanya sedang duduk selonjoran di lantai ruangan
depan. Bayu berbicara dengan mamanya.
Ma, kenapa sih kita musti tinggal di sini? Kita kan punya rumah tanya bayu jenuh
Heemm mama kan udah bilang, papa kamu itu jahat udah bikin mama nangis.
Kamu lihat sendiri, kan? Jadi, tidak ada alasan lagi buat mama tinggal
sama papa terang nia
Kok gitu sih ma? ayo dong ma.... ayo kita balik lagi aja ke rumah ucap bayu merengek memaksa
Bayu! Yaudah sana kamu tinggal sama papa kamu aja! nia memarahi anaknya
Emmm maaf ma... bukan begitu. Tapi, nanti aku sekolah bagaimana? Kan sekolahku jadi jauh begini.
Bayu... bayu.... nanti mama antar kamu deh ucap nia kepada anaknya
Buku aku bagaimana ma? tanya bayu
Nanti malam mama ambil jawab nia
Yaudah kalo begitu ma..
Keduanya pun asyik bercakap-cakap sembari beristirahat sejenak hingga malam pun tiba
##########
Malam harinya....
Haris sebenarnya sudah lebih dulu tiba di Jakarta ketimbang istri dan
anaknya yang menggunakan kendaraan umum. Hanya saja, dia tidak langsung
pulang ke rumah. Dia memilih bertemu rani, selingkuhannya, di sebuah
tempat makan. Keduanya asyik bercakap-cakap. Di wajah haris tidak ada
rasa bersalah sama sekali setelah bertengkar hebat dan menampar
istrinya. Tiba-tiba tak lama raut wajahnya berubah.
Eh sayang, aku mau cerita. Aku barusan dari tempat ayah-ibuku. Di sana, ada istri dan anakku juga.. emmm...
Terus? Kamu mau ngomong apa sih tanya rani penasaran
Emmm aku habis bertengkar sama istriku ... Malahan aku menampar dia juga
Astagaa hariss, kok kamu bisa begitu? oke, kamu berhubungan sama aku,
tetapi gak sebegitunya juga kamu memperlakukan istri kamu ucap rani
terkaget
Terus anak kamu tahu? tanya rani
Kayaknya sih tahu
Addduhhhhh harisss... harisss... kalau udah begini yang kasian tuh anak kamu ucap rani kecewa
Ya mau gimana lagi... sahut haris pasrah
Yaudah sekarang kamu temuin mereka. Kalau udah clear masalahnya baru kamu temuin aku
Tapi?
Yang terpenting sekarang anak kamu. Kamu pikirkan perasaannya
bagaimana. Udah istri kamu gak bekerja lagi. Nanti kalau kamu pisah sama
istri bagaimana nasib dia ris...? Dia yang bakal jadi korban utamanya
ucap rani mengingatkan
Yaudah gih sana kamu temuin istri sama anak kamu
Yaudah aku pamit duluan.. ucap haris berpamitan dengan rani
Haris pergi meninggalkan rani seorang diri. Dia bertekad untuk pulang
dan menyelesaikan urusan rumah tangganya. Hanya saja itu bukan demi
keutuhan keluarganya, tetapi demi rani. Sungguh aneh lelaki itu.
Pulanglah haris ke rumahnya dengan menggunakan mobil pribadi yang biasa
digunakan.
Sementara rani yang ditinggal seorang diri, bertemu seorang lelaki yang dikenalnya.................
De, kamu mandi dulu gih. Habis mandi nanti kamu jangan kemana-mana ya.
Di sini aja. Mama mau ngambil buku kamu sekarang ucap nia pada putranya
Iya ma jawab bayu mengangguk
Nia malam itu mengenakan kaos bertangan panjang yang longgar dan
tertutup setelah membersihkan dirinya. Ia lalu membawa ransel anaknya
yang berukuran besar. Dia berencana pulang ke rumah. Dia ingin mengambil
buku pelajaran milik putranya yang masih tertinggal. Sebenarnya ia
ingin naik taksi demi keamanan, meskipun jaraknya dekat. Hanya saja,
uangnya tidak begitu mencukupi. Begitu juga dengan naik bajaj yang
dikiranya lebih mahal ketimbang naik angkutan umum. Dia saja belum bayar
tempat kosnya. Sebab, pada awalnya ia mencari kontrakan, namun biayanya
terlalu mahal. Ia beralih mencari tempat kos. Hanya saja juga di semua
tempat kos yang ditemuinya, meminta pembayaran langsung untuk sebulan
pertama. Beruntung pak broto, pemilik kosnya, adalah orang baik. Dia
diizinkan menggunakan terlebih dahulu. Masalah pembayaran dapat ia
bayarkan pada akhir bulan. Sejak saat itu nia mulai berpikir untuk
bekerja kembali guna membiayai hidup sang anak dan dirinya, termasuk
membayar kosnya
Dengan pakaian rapi dan tertutup, keluarlah nia dari kamar kosnya. Ia
memakai alas kaki yang sama ketika baru datang. Ia lalu berjalan ke luar
halaman tempat kosnya berada. Setelah itu ia menunggu angkutan umum
yang masih melintas. Ketika sebuah angkutan umum melintas di depannya,
ia berhentikan angkutan umum tersebut. Naiklah dirinya. Angkutan umum
yang ia naikki kebanyakan berpenumpang pria. Di dalam angkutan tersebut
beberapa penumpang pria memandangnya. Mungkin, mereka terkagum dengan
kecantikan wajahnya, bukan bentuk tubuhnya yang sudah ia tutupi.
Meskipun begitu, nia tidak terlalu mempedulikannya. Ia sibuk memandangi
pemandangan di luar angkutan umum tersebut. Ia melihat kesana-kemari.
Lalu, tanpa begitu terasa tibalah nia di daerah rumahnya. Setelah itu ia
turun dari angkutan umum. Dia berjalan kaki menuju rumahnya. Jalan
menuju ke rumahnya dari tempat ia turun dari angkutan umum cukup dekat
sehingga dirinya sampai di depan rumah begitu cepat. Ia melihat mobil
suaminya terparkir di dalam. Lantas Ia lekas masuk. Pintunya yang tidak
dikuncil oleh suaminya membuat nia amat mudah masuk ke rumahnya.
Sesampai di dalam, nia langsung menuju ke kamar anaknya. Di sana,
tepatnya meja belajar sang anak, ia temukan buku-buku yang tak sempat
dibawa. Buku-buku itu kemudian ia masukkan ke dalam ransel anaknya yang
ia bawa. Selesai memasukkan buku-buku, ia keluar kamar anaknya dengan
ransel tersebut. Tiba-tiba ia berpapasan dengan suaminya yang juga
keluar dari kamar.
Ma? Mama, kamu di sini? Sapa haris
Nia tidak mempedulikan sapaan suaminya. Ia lebih memilih berjalan melewati suaminya. Akan tetapi, haris menahan nia.
Ma, tunggu sebentar ma, aku mau ngomong ucap haris
Ngomong apalagi sih mas? semuanya udah jelas kok. Aku mau pisah sama kamu mas
Kalau itu aku sudah tahu maa... Bukan masalah itu kok ucap haris kembali
Terus masalah apa lagi sih mas? Oh jadinya kita ini sebenarnya banyak masalah ya mas?
Coba dengerin aku sebentar maa.. Aku tahu nantinya bayu bakal ikut kamu
saat kita resmi berpisah, tetapi tolong beri aku hak untuk mengurus
bayu juga maa.. Bayu kan anakku juga terang haris
Bagus deh kalau begitu. Aku juga sudah muak sama kelakuan kamu mas
Kalau masalah bayu itu terserah kamu mas. Kamu gak ngurusin juga gapapa kok. Aku masih sanggup ngurus bayu ucap nia kesal
Serius ma, kamu sanggup? Yang menggugat cerai nanti kan kamu, itu saja kamu sudah terbebani ma
Hey mas, ingat ya dulu aku pernah kerja mas sebelum akhirnya aku
mengundurkan diri demi mengurus kamu dan bayu. Jadi jangan dikira aku
gak bisa apa-apa ya mas ucap nia dengan nada meninggi
Oke, oke, baiklah kalo itu memang mau kamu ma. Tapi aku mohon terima
ini untuk keperluan bayu ucap haris sambil memberi sejumlah uang yang
cukup banyak ke nia
Udah kan mas? Udah selesai,kan? Aku mau buru-buru pergi ucap nia sambil meninggalkan suaminya
Nia pergi meninggalkan suaminya di rumah yang pernah dia tempati. Lantas
Ia berjalan kembali ke tempat dimana ia turun dari angkutan umum.
Sembari menunggu angkutan yang belum tiba, nia berpikir sesaat. Dia
tidak pernah menyangka rumah tangganya akan jadi seperti ini. Cukup
risau hatinya memprediksi bagaimana kehidupan dirinya bersama sang anak
ke depannya. Belum lagi ia memikirkan biaya keperluan untuk menggugat
cerai suaminya. Makin pusinglah pikirannya. Tak lama tibalah angkutan
umum yang ditunggu-tunggu nia. Masuklah ia ke dalam angkutan umum
tersebut. Di dalam angkutan umum ia kembali berpikir. Ia memikirkan
dimana ia akan bekerja kembali. Sedangkan, dirinya sudah cukup lama
tidak bekerja. Di lain hal, hatinya cukup merasa lega sang suami masih
peduli pada anaknya.
Sementara bayu di tempat tinggal barunya sedang berdiam diri di kamar,
tepat di atas kasurnya seusai membersihkan dirinya. Dengan piyama yang
sedang dikenakannya, dia menunggu sang mama kembali membawa
buku-bukunya. Sambil menunggu, ia berpikir apa penyebab orang tuanya
bisa bertengkar. Ia juga heran mengapa papanya bisa-bisa menampar
mamanya. Pada dasarnya ia ingin tahu sebenarnya ada apa di balik semua
masalah yang ia alami. Ketika sedang sibuk berpikir, mamanya pulang.
Bayu.... de... ade... kamu dimana? panggil nia setelah masuk ke tempat tinggal barunya.
Di kamar ma sahut bayu
Oh kamu di situ. Nih mama bawain nasi goreng dan air mineral ucap nia yang sempat membelinya dalam perjalanan pulang.
Iya ma... ucap bayu sambil menerimanya
Nih juga buku-buku kamu. Banyak banget sih buku-buku kamu de.. ucap nia menurunkan ransel milik bayu
Makasih ya ma. Hmmm ma aku makan ya ucap bayu sambil mengunyah nasi goreng di atas tempat tidur.
Eh jangan makan di tempat tidur de. Kotor nanti..
Nanti aku bersihin kok ma... ucap bayu meyakinkan sang mama.
Yaudah terserah kamu deh de. Mama mau ganti baju dulu yaa ucap nia sambil membuka pakaiannya di kamar
Karena satu kamar dengan mamanya, bayu yang sedang makan di atas tempat
tidur mau tak mau melihat sang mama berganti pakaian. Ketika mamanya
mencopot satu per satu kain yang menutupi tubuh dan sudah tidak
berbusana, tiba-tiba penis bayu berdiri melihat pemandangan itu.
Terlebih dia juga teringat ketika mamanya telanjang bersama para lelaki
yang dulu pernah dilihatnya, termasuk kakeknya sendiri. Penisnya makin
mengeras mengingat hal itu. Ia mencoba menutupi penisnya yang sedang
berdiri. Ia takut mamanya marah. Tak hanya itu dia juga memalingkan
wajahnya ke makanannya. Tak lama selesailah mamanya berganti pakaian.
Sang mama sudah mengenakan daster berwarna hitam yang dulu pernah
dipakai di rumah pak bejo. Meski masih sedikit menganggu, bagi bayu itu
lebih baik ketimbang tidak berbusana seperti sebelumnya. Bayu pun
bercakap-cakap dengan mamanya yang belum makan.
Enggak dimakan ma nasi gorengnya?
Ntar aja mama mau melihat kamu makan dulu ucap nia duduk di atas ranjang di dekat putranya
Eh iya ma, yang ngekos di sini cuma kita aja ya kayaknya? tanya bayu heran
Memangnya kenapa?
Soalnya aku lihat dari tadi sepi banget di luar. Gak ada yang masuk ke kamar sebelah kita ucap bayu
iya kali ya
Eh iya ma, tadi ketemu papa? tanya bayu kembali
Ketemu. Memangnya kenapa?
Gapapa kok ma sahut bayu yang kemudian terdiam
Eh iya bayu, mama mau ngomong sama kamu kalau..... mama sama papa kan
mau pisah, jadinya kamu nanti gak usah heran ya kalo mama sama papa gak
bisa satu rumah lagi... ucap nia pelan pada anaknya
Yah ma..... jangan dong ma.., aku mohon papa sama mama jangan pisah.... pinta bayu merengek
Maaf de, mama dan papa gak bisa satu lagi. Maaf juga gara-gara papa dan mama hidup kamu jadi begini sekarang
Lagipula tenang aja kok de.., kamu masih bisa ketemu papa walau nanti papa gak bisa tinggal bersama kita lagi
Gak mau ma.... pokoknya bayu pengen papa sama mama jangan pisah ucap bayu ngambek menghentikan makannya
Gak bisa de....
Mendengar ucapan mamanya demikian, bayu ngambek. Dia menghentikan
makannya. Ia letakkan nasi gorengnya di bawah sisi tempat tidurnya. Ia
lalu minum sedikit air lalu berbaring di atas tempat tidur sambil
menutupi wajahnya dengan bantal. Tak lama Ia meluapkan air mata
kekecewaan di bantal yang menutupi wajahnya hingga ia lelah. Mamanya
tidak bisa berbuat apa-apa ketika putranya berlinang air mata
menginginkan keluarganya utuh kembali. Nia memunguti makanan anaknya
yang tak habis. Setelah itu giliran dia yang makan di ruangan depan yang
hampa. Wanita itu hanya terdiam sambil mengunyah makananan ketika
putranya merengek. Setelah itu ia meminum air mineralnya bersamaan pil
KB yang rutin ia minum. Kemudian dia berbaring di samping sang anak
sambil mengelus punggungnya. Tak lama keduanya tertidur bersama.....
Di lain hal, di rumah pemilik kos, pak broto sedang beristirahat juga.
Dia berbaring di atas tempat tidur kayunya. Dia sedang mengenakan kaos
putih berbahan katun dengan sarung menutupi bagian bawahnya. Sementara
salah satu tangannya sedang mengelus penisnya.
Uhhh udah lama banget nih kontol gak ngentot.. Sekali pengen, ada rezeki datang hehe ucapnya pelan
Keesokan harinya.....
Fajar pun tiba, nia terbangun lebih awal. Ia sedang membersihkan dirinya
di kamar mandi. Ia membasahi seluruh tubuhnya dengan gayung yang
berisikan air. Keran airnya pun menyala mengisi bak yang airnya ia kuras
untuk membersihkan tubuh. Setelah itu nia tampak sedang mengecek
sesuatu.
Syukur deh aku gak hamil. Untung juga waktu itu bukan masa suburku ucap nia seorang diri.
Wanita itu dengan dililit handuk lantas menuju kamarnya untuk mengenakan
pakaian. Lalu ia membangunkan putranya yang masih tertidur. Padahal,
anak itu harus sekolah.
De,, ade,... ayo bangun kamu harus sekolah ucap nia membangunkan putranya seusai mandi.
Hoaaheeeeemmm... iyaa maa nanti aja ini juga masih pagi... ucap bayu yang amat malas bangun pagi itu.
ayoo bangun de.... anak mama yang ganteng... kamu mandi sana gih
Mendengar ucapan mamanya yang agak memaksa, Bayu lalu lekas mengambil
handuk dan pergi ke kamar mandi. Di dalam kamar mandi ia seharusnya
membersihkan diri, tetapi lagi-lagi anak itu menitikkan sedikit air
matanya. Ia masih belum percaya kini dia tidak berada di rumahnya
sendiri. Dia juga tidak percaya kalau dia tidak melihat lagi kebersamaan
papa dan mamanya di pagi hari. Oleh karena itu, sebetulnya ia amat
malas sekolah dan bangun di pagi hari hari. Namun, apa boleh buat. Jika
ia malas sekolah, justru akan membuat mamanya tambah pusing. Dia
paksakanlah dirinya yang sedang malas itu.
Setelah mandi, bayu lekas mengenakan seragamnya. Ia juga menyiapkan
buku-buku pelajaran yang ia selalu ingat jadwalnya. Setelah itu dirinya
bersiap-siap memakai kaos kaki dan sepatunya. Sementara sang mama juga
sedang bersiap-siap mengantar bayu. Mamanya mengenakan kaos biru
berkerah dipadu dengan celana panjang yang tidak begitu ketat. Setelah
sama-sama siap, keduanya bergegas keluar tempat kos mereka. Nia hanya
membawa dompetnya dan bayu yang memakai topi dan dasi membawa ranselnya.
Ketika hendak berangkat, mereka bertemu pak broto yang sedang berolah
raga ringan.
Nganter anak bu? sapa pak broto
Iya nih pak
Tuh ade, belajar yang rajin, mamanya sampai nganterin ucap pak broto menasehati bayu
Iya pak jawab bayu
Yuk pak kita duluan pamit nia bersama bayu
Iya, iya, hati-hati ya...
Nia bersama putranya pun meninggalkan tempat itu. Pak broto yang memandang mereka dari belakang tersenyum.
siap siap kamu yaa bu.... hehehe ucap pak broto
Sementara nia dan putranya sudah berjalan cukup jauh meninggalkan pak
broto. Nia sedang mencari bajaj untuk mengantar bayu ke sekolahnya. Tak
lama bajaj melintas di depan mereka. Nia menyetop bajaj tersebut.
Bersama putranya, naiklah nia ke bajaj itu. Setelah itu bajaj yang
mereka tumpangi meluncur ke tempat tujuan keduanya. Di dalam bajaj nia
dan bayu pun bercakap-cakap.
Nih uang jajan kamu. Nanti kamu beli makanan dulu di sekolah sebelum
masuk kelas untuk sarapan kamu ucap nia mengingatkan putranya
Iyaa maa
Eh iya nanti kamu pulang siang, kan? tanya nia
Iya ma
Yaudah nih sekalian ongkos bajaj kamu. Gak usah dijemputlah.. kamu udah
mau jadi abg begini masa masih dijemput juga sama mamanya
Iya mamaku sahut bayu
Tak lama keduanya sampai di sekolah bayu. Turunlah bayu dari bajaj,
kecuali mamanya yang hendak langsung kembali pulang. Ketika bayu dan
mama hendak mengucapkan salam perpisahan, melintaslah wali kelas bayu,
pak mulyono.
Eh ada bayu, tumben naik bajaj. Eh, ternyata ada mamanya juga ya ucap pak mulyono
Eh iya pak. Titip bayu di sekolah ya pak...
Iya beres bu balas pak mulyono
Yaudah bayu, mama pulang dulu yaa.. kamu belajar yang rajinn
Iya maa sahut bayu kepada sang mama
Setelah itu nia dengan bajaj yang mengantarnya kembali ke tempat semula.
Tak lupa nia membayar. Setelah turun dari bajaj, nia berjalan ke arah
tempat kosnya. Sambil berjalan, lagi-lagi ia berpikir bagaimana membayar
kosnya di akhir bulan. Sedangkan, uang yang dimilikinya tidak cukup.
Kalaupun iya, itu juga uang titipan suaminya untuk bayu. Lalu bagaimana
ia bisa menggugat cerai suaminya? Nia hanya terus berjalan hingga ia
mampir sebentar di sebuah warung membeli sesuatu. Setelah itu barulah ia
kembali ke tempat kosnya.
Di sekeliling tempat kosnya nia tidak melihat seorang pun, terutama pak
broto yang sebelumnya ia bertemu ketika ingin mengantar putranya. Nia
berpikir mungkin pemilik kosnya tersebut sedang berada di dalam rumah.
Ia juga melihat halaman rumah pak broto dan tempat kosnya banyak
dedaunan kering yang berjatuhan. Karena tidak ada kesibukan, nia mencoba
menyapu dedaunan itu dengan sapu lidi yang berada di dekat rumah pak
broto. Ia sapu perlahan mulai dari halaman rumah pak broto hingga dekat
tempat kosnya. Pak broto yang sedang mengenakan celana training dan kaos
katunnya di dalam rumah merasakan ada yang menyapu di halaman rumahnya.
Ia lekas melihat keluar.
Aduuhh bu... gak usah repot repot ucap pak broto
Biarin pak.. hitung-hitung cari kesibukan jawab nia
Pak broto yang melihat aktivitas nia lekas membantu. Ia mengambil sapu
lidi lagi yang masih tersedia di dalam rumah. Keduanya pun menyapu
bersama. Selama menyapu bersama nia, pak broto mencuri-curi pandang ke
wanita itu sambil mengajak ngobrol.
Aduhh pak gak usah... ini biarin saya aja ucap nia melihat pak broto membantunya menyapu
Gapapalah bu ini juga halaman rumah saya. Maaf kalau saya kurang memperhatikan kebersihannya
Gapapa pak. Lagipula daun-daun kering itu juga bisa terurai langsung di alam balas nia
Heem. Eh iya bu, udah ngantar anaknya? tanya pak broto sambil menyapu
Udah pak
Nanti dijemput? tanya pak broto kembali
Gak pak, nanti dia pulang sendiri naik bajaj jawab nia
Oh
Nia sempat membungkuk mengambil beberapa sampah plastik. Pak broto mengambil kesempatan memandangi bokong wanita itu.
Ohhhhh gakkk tahaannn pengen nyodok dari belakang itu ibu... gumamnya dalam hati
Tak lama nia kembali berdiri.
Oh ya pak, maaf yaa kalau saya belum bisa bayar langsung biaya kosnya ucap nia
Gapapa bu. Habis bulan aja sahut pak broto
Keduanya pun mengakhiri kegiatan menyapu bersama tersebut.
Makasih ya pak udah dibantuiin ucap nia yang hendak kembali kosannya
Wah, justru saya bu yang seharusnya bilang terima kasih bukannya ibu
Yaudah pak gapapa sahut nia kembali
Setelah itu pak broto dan nia berpisah kembali ke tempatnya
masing-masing. Di dalam rumahnya pak broto sudah benar-benar bergairah
untuk berhubungan badan dengan wanita itu karena terlalu lama
memandanginya. Sementara nia usai membersihkan halaman, ia berencana
mencuci pakaian. Kebetulan seusai mengantar bayu ia sempat mampir
membeli detergen. Mencucilah wanita itu di kamar mandi. Ia mencuci
pakaian putranya terlebih dahulu baru kemudian pakaiannya. Setelah itu
ia letakkan cuciannya di sebuah ember kosong. Lalu ia istirahat sebentar
di ruangan depan. Tiba-tiba pak broto memanggilnya dari luar.
Permisi... ibu... ibu niaa.... permisi
Eh iya ada apa ya pak? ucap nia sambil membuka pintu tempat kosnya
Ini bu, saya bawain teh hanget sama sedikit makanan. Anggap aja sebagai ucapan terima kasih tadi udah bantu saya bersih-bersih
Aduuhh pak gak usah repot-repot. Saya tadi juga ikhlas kok pak
Yaudah gapapa bu balas pak broto
Yaudah masuk dulu pak ucap nia mempersilahkan
Pak broto pun masuk ke kosan miliknya bersama makanan dan minuman yang
dibawanya. Dia duduk bersama nia di ruangan depan yang hampa. Lelaki
paruh baya itu melihat nia dengan pakaiannya yang basah. Ia menduga
wanita itu habis mencuci. Tak hanya itu, pak broto juga melihat nia
berkeringat di lehernya yang basah. Keadaan seperti itu membuat penisnya
berdiri. Ia ingin lekas mencicipi liang kemaluan wanita itu. Namun, ia
menahan diri. Ia kemudian bercakap-cakap dengan nia satu sama lain.
Hingga nia mengucapkan sesesuatu...
Eh iya pak, saya mau ngomong pak... ucap nia ragu
Ngomong apa bu?
Emmm gumam nia
Bilang aja bu gak usah sungkan-sungkan
Masalah biaya kosnya pak. Kalau saya belum bisa bayar akhir bulan
gapapa kan pak? Soalnya keuangan saya belum menentu. Lagipula kalau gak
tinggal di sini, saya bingung mau cari tempat kos dimana karena saya
belum mempunyai cukup uang terang nia
Lah, ibu memang gak punya suami? Nah, ibu sekarang di sini sedang apa? tanya pak broto heran
Mendengar pertanyaan itu nia menjelaskan panjang lebar masalah rumah
tangga dan keuangannya. Pak broto hanya tersenyum. Ucapan nia pun
memancing pak broto mengisahkan seluruh kisah hidupnya, terutama pasca
ditinggal istrinya.
Nia pun mendengarkan baik-baik cerita pak broto. Tiba-tiba sekilas ia
melihat sesuatu sedang menonjol di balik sarung lelaki itu. Ia amat
kaget. Buru-buru saja nia mengakhiri pembicaraannya dengan pak broto.
Pak, maaf nih saya gak bisa temenin lama-lama ngobrol karena masih ada kesibukan lain ucap nia
Oh yaudah gapapa bu. Saya juga mau balik ke rumah
Pak broto pun pamit. Nia mengantarnya sampai depan pintu.
Uhhhh bakal seru nihhh duda nidurin calon janda hehehe gumam pak broto dalam hati meninggalkan nia.
Sementara nia usai menjamu pak broto melanjutkan istirahatnya sejenak di
kamar. Cukup lama wanita itu beristirahat hingga ia mulai memikirkan
kegiatan apalagi yang ingin dilakukannya. Kebetulan ia melihat bak kamar
mandi kosnya cukup kotor. Ia berinisiatif membersihkannya. Ia lalu
menuju kamar mandi. Di kamar mandi yang pintunya terbuka, ia kuras air
yang tersisa di bak secara perlahan. Aktivitas itu ternyata membuat
pakaiannya perlahan-lahan basah. Tiba-tiba ia melucuti seluruh
pakaiannya hingga dalam keadaan telanjang.
Aduhh jadi basah beginii.... Yaudah deh sekalian mandi aja kali ya.. udah berkeringat juga ucapnya seorang diri.
Dalam keadaan bugil, nia membersihkan bak tersebut. Payudaranya bergoyang-goyang ketika ia bergerak kesana kemari.
Sementara itu pak broto amat gelisah di rumahnya.
Uhh kalau begini terus gak ada cara lain..... udah tegang bangettt adik kecilku ini ucap pak broto pelan
Entah apa yang dilakukan laki-laki paruh baya itu. Ia keluar rumahnya
dan berjalan terburu-buru menuju kosan nia. Tanpa permisi ia masuk ke
kosan yang pintunya tidak terkunci itu. Ia cari nia ke kamarnya, namun
tidak ada. Ia lalu mencari ke dapur kecil dan kamar mandi yang jaraknya
berdekatan.
Seketika pak broto takjub. Penisnya makin mengeras ketika melihat nia
dalam keadaan telanjang seorang diri sedang membersihkan bak mandi.
Sungguh nafsunya kini sudah berada di puncak.
Ohhh ibu ternyata lagi di kamar mandii..... ucap pak broto tersenyum
Nia yang melihat pak broto berada di dalam kosannya amat terkejut.
Terlebih lagi, lelaki itu memandangi dirinya yang sedang dalam keadaan
bugil. Lantas nia secara reflek menutup pintu kamar mandi dan
menguncinya. Pak broto yang melihat nia menutup pintu kamar mandi
tiba-tiba menelanjangi dirinya sendiri perlahan-lahan. Terlihat tubuh
coklat kehitamannya yang agak kekar. Penisnya yang tak tertutupi lagi
semakin amat jelas sedang mengeras. Ia lantas dalam keadaan telanjang
dan penis mengacung menghampiri pintu kamar mandi yang tertutup itu.
Sementara nia yang berada di dalam kamar mandi berdiri memojok.
Bu... ayo bukaa pintu kamar mandinya dong bu..... kini giliran saya yang bantu ibu hehe ucap pak broto tertawa
Gak mau pak.... saya gak mau...bapak ngapain kesini? tanya nia cemas
Ibu kan calon janda, saya duda. Bisalah kita berbagi kenikmatan bu hehe
Jangaan pakkk sayaa mohooon jangaaaannn pinta nia....
Ayo dong buu bukaaa pintunya.... lihatt inii kontoll sayaa udahh kerass bangeett pengen mencicipi liang peranakan ibu
Sayaa gak mau paaakkk sayaa gakk mauuu nia memohon dengan sangat
oohh ...Kalau begitu ibu lebih baik pindah dari tempat ini... lagipula ibu juga belum bayar kan hehe? ancam pak broto
Saya tetap gakk mauuu paaakkkk.. sayaa mohooonn janggaaan setubuhi sayaa pakk ucap nia merengek
Oke kalau begitu maunya ibu
Nia sejenak terheran mengapa pak broto tidak bersuara lagi. Tiba-tibaa,
bruuuuukk ..... brukkkkkkk ....... bruuuukkkkk.....
Pak broto ternyata mencoba mendobrak pintu dalam keadaan bugil dengan sekuat tenaganya. Nia semakin cemas.
Sayaaa mohonn jangaaannn pakkkkk nia terus merengek
Lelaki paruh itu tidak menggubris. Ia terus mencoba mendobraakk pintu tersebut dan......
brrrrrruuuuuuuuukkkkkkkkkk plaaaakkkkkk pintu terbuka
Pak broto pun masuk ke kamar mandi. Ia melihat nia dalam keadaan berdiri
memojok. Nia tampak amat ketakutan ketika pintu itu berhasil didobrak
pak broto. Ia mencoba menutupi tubuh telanjangnya sebisa mungkin ketika
pak broto memandanginya. Di lain hal, ia cukup terkejut penis pak broto
lebih besar ketimbang penis para lelaki yang menyetubuhinya.
hehe akhirnyaa saya bisa masukkan bu? Lihat kontol ini bu udahh keras bangeett bu ohh ucap pak broto
pakkkkk sayaaa mohhoonn janggaaan paaak nia terus mengiba
Pak broto kemudian mendekati nia yang sedang memojok. Nia yang sadar pak
broto mendekat berusaha meloloskan diri. Namun, ketika dia melewati pak
broto, dia dipeluk dari belakang oleh laki-laki itu.
Ohhh mau kemanaa kamu buu ohhhhh bisik pak broto di telinga nia
lepassin paakkkkk sayaa mohoooonnn nia masih mengiba..
Ohhhhh gakk mungkinnn saya lepassin tubuh ini buuu
Lelaki paruh baya itu dengan kedua tangannya kemudian meremas kedua buah dada nia dari belakang
Uhhhh emmmmmm lihaaatt iniii buuu... buah dadamu ini besar sekaliii
uhhhh sayaa akan mencicipinya nanti tidak sekarang uhhh ucap pak broto
sambil meremas dengan kedua telapak tangannya
Aahhhhh pakk lepasssinnn ahhhhhhh ucap nia berusaha melepaskan diri
Uhhhh emmmmmm emmmmm uhh pak broto terus meremas kedua payudara nia
Ahhhh paaakk brotoo udaaahh lepasssiin nia terus memohon sambil terus berusaha melepaskan diri
Tangan pak broto perlahan turun ke vagina nia. Jari jemarinya mulai
mengacak-acak liang kemaluan wanita itu. Nia mencoba menarik tangan pak
broto.
Ahhhhhh jangannn kesituuu pakkk ahhhh jangaaann ucap nia mencoba menarik tangan pak broto
Uhhh biarrrinn buuu... biar saya buat becek memek ibu uhhhhh ucap pak broto mulai memasukkan jarinya tangan kanannya
Ahhhhhhhhh pakkkkk ahhhhh jannggann dimassukkin jarinyaaaaa
uuuhhh uhhh saya kocok memek ibu pakai jari sayaaa inii yaa buu uhhhhh pak broto mulai memasukkan tiga jarinya ke vagina nia
Ahhhhhhh paakkkk aahhhhhhhh hennnntttikkaaaaannn ahhh racau nia
aaayooo buuu keluarrrinnnn cairaaaannnnmuuu biar basaaahhh memekmu buu
uhhhhhhh pak broto makin cepat mengaduk vagina nia dengan jarinya
Aahhhhh pakkkkkkkkkkk udaaaahhhhhhhh lepassssinnn nia terus meracau
Uhhhh gakkk maauuuu sebelummm memek ibu basaahhh bbuuu uhhhhh pak broto terus mengaduk vagina nia
Ahhhhhhhhhh aahhhhhhhh paaaakkkkk ahhh srerrrtttttttt srerrrtt niaaa gemetar meraih orgasmenya
Uhhhhhh memek ibuuu banjiirrr buuu uhh heheee ini lihaatt ucap pak
broto tertawa menunjukkan jarinya yang basah karena cairan vagina nia.
Nia tak mau melihat jari pak broto yang basah karena cairannya. Dia
sungguh malu setelah berhasil dibuat orgasme oleh lelaki paruh baya itu.
Lalu Tiba-tiba pak broto mendorong nia ke pojok kamar mandi. Nia
bersandar di dinding kamar mandi tersebut. Kaki kanannya diletakkan pak
broto ke bak yang berada di sisi sebelah kanan nia. Kini nia berdiri
dengan posisi kaki terbuka. Lalu pak broto jongkok di hadapannya dan
tiba-tiba mulut lelaki itu hinggap di vaginanya
Udahhhh donggg paakkk saya mohoon udaahhh bapakk mauu apaa lagii ucap nia kepada pak broto
Uhhhh memeknya udahhh basaaahhh buu empppphhhhhh.......biarrr saya bersihinn buu slerrpppp sleerppppp
aaaahhhhhh baapakkkkkkkk desah nia ketika mulut pak broto tiba-tiba menyerang vaginanya
uuhhhh emppphhh sleerrrpppp slerrrpp emphh enaakk buu sleerppp
ohhhhhhh ohhhhhh pakkkkk hentikkannnn ohhhhhhh ucap nia sambil
tanganny mengacakk-acak rambut pak broto yang sibuk menjilat vaginanya
Pak broto tiba-tiba berhenti menjilati liang kemaluan nia. Sementara Nia
menurunkan kaki kanannya. Wanita itu sedang mengambil nafas. Keduanya
terdiam sejenak di kamar mandi.
Udahhh pakk saya mohoonn saya gakk mau ngelanjutiiinnnn pinta niaa
Tiba-tiba pak broto memeluk dan mencium bibir nia. Nia terdorong kembali
ke pojokan kamar mandinya. Kedua bibir mereka pun bertemu. Pak broto
mengulum bibir wanita itu.
Emmmmmmm emmm emmmmmphhhh pak broto mencium dan mengulum bibir nia dengan ganas
hhhhmppp hmppppphhhh nia mencoba mendorong pak broto menjauh, tapi tiada guna dia hanya bisa menerima ciuman itu
Selama dicium pak broto, nia merasakan penis pak broto yang bersentuhan
dengan pahanya. Penis lelaki itu sudah benar-benar mengeras. Lalu Pak
broto menghentikan ciumannya.
Kemudian pak broto memaksa nia menungging. Wanita yang tak bisa apa-apa
itu kemudian berpegangan pada bak kamar mandi. Pak broto mencoba
menghujamkan penisnya di vagina nia dari belakang.
Urghhhhh siiap siappp buuuuu urghhhh ucap pak broto bersiap menusukkan penisnya di vagina nia
Ahhhhhh pak brottoooo desah nia sambil berpegangan pada bak kamar mandi
ohhhhhh ohhhhhh ennnnakkkkk... ennnakkk.... memekmu bu niaaaaa ohhhh ucap pak broto perlahan memasukkan penisnya
Ahhhhhhhhhhhhhhh baapakkkkkkkk ahhhhh desah nia menerima penis pak broto
Ohhhh masukkkk semuuuuuaaa buuuu ohhhhhhhhh
Ahhhhhhh iyyyyaaaaa paaaaaaaakkkk
urghhhh urghhhh urghhhh urghhhhh erang pak broto mulai menggenjot nia
aahhhh ahhh ahhhh desah nia menerima sodokan penis pak broto
urghhhhhh urghhhhh enakkk bu niaaaa ngentoot sama ibuu urghhh erang pak broto
aahhhh pakkkk brotoo ahhhhh ahhhh desah nia sambil berpegangan pada bak kamar mandi
Urghhhh buuu niaaa saya pengenn ibu menjadi istri saya buuu urghhhh urghh pinta pak broto sambil menggenjot
ahhhh ahh gakk mauu pakkk ahhhh
urghhh urgghh soalnya sayaa kepengenn ngentot memek ibu setiap harii urgghhh urghhh erang pak broto
ahhhhh pakkk brotoo ahhhh ahhhh ucap nia sambil mendesah
Mendengar jawaban itu pak broto menarik tubuh nia dan mendekap tubuh
wanita itu dari belakang. Keduanya saling berpagutan bibir. Tak hanya
itu pak broto juga menyempatkan meremas kembali bukit kembar nia
Emmmpphhh empppphhh emmmm emmmmm bibir pak broto memagut bibir nia dan kedua tangannya meremas payudara nia dari belakang
emmmm emmmm nia memagut bibir pak broto yang berada dibelakangnya
Tak lama keduanya saling melepas pagutan. Kemudian pak broto mengubah
posisinya. Ia dorong tubuh nia ke pojok kamar mandi kembali. Sambil
berhadapan dengan nia, Tangan kanan pak broto lalu mengangkat kaki kiri
nia. Sementara tangan kirinya memegang pinggang wanita itu.
Ayooo angkaatt kaki kirinya buuu ucap pak brooto mengangkat kaki kiri
nia dengan tangan kananya. Pak broto menahan kaki kiri nia agar tetap
terangkat dengan tangan kanannya
bapaakkk mauu ngapainn lagii pakkk? Udaah donggg pakkkk ucap nia mengangkat kaki kirinya
ohhhh lihaattt iniiiii buuu ohhhhh bentar lagii kontol saya yang kerass
inii bakal ngentot memek ibu hohhooo ucap pak broto menatap nia dengan
penuh kemenangan sambil mengarahkan penisnya ke vagina nia
aahhh janggggaaaan lagii pakkkkk... hentiiiikkaaannnn. ahhhhh ucap nia menatap penis pak broto dihadapan vaginanya
ooohhh lihattt buuuu kontollnya perlahann masukkk ohhhhh ucap pak
broto menatap nia sambil perlahan memasukkan penisnya ke liang kemaluan
nia
Ahhhhhhhhhhh desah nia menatap penis pak broto masuk ke liang peranakannya
ohhhhhhhh masukkk semuuaaaa kontoll sayaaa buuuu akhirnyyaaaaaa ohhhhh
Ahhhhhh pak broootttooooooo
Setelah memastikan batang penisnya masuk ke vagina nia, Pak broto mulai
memaju mundurkan penisnya sambil berdiri. Sementara nia, tangan kanannya
hanya bisa berpegangan pada dinding kamar mandi dan tangan kirinya
berpegangan pada pundak pak broto saat pak broto sibuk menggenjotnya.
uuurgghhhhh ennnnakkk banggettt memekmu buuuuu urgghhhh ucap pak broto menatap nia yang sibuk mendesah
ahhhh ahhhhh ahhhhh desah niaaa menatap pak broto yang sedang memaju mundurkan penisnya
Melihat bibir nia mendesah, diciumlah bibir wanita itu. Sambil
berciuman, pak broto terus menyodok penisnya ke kemaluan nia. Nia
membalas ciuman pak broto. Tak lama bibir kedua saling berlepasan.
Emmmmmmphh urghhh urghhhh erang pak broto usai mencium nia
Emppphhh ahhh ahhh nia mendesah kembali setelah berciuman dengan pak broto
Lalu Nia menatap wajah pak broto yang sedang menikmati persetubuhan dengannya
Ahhhh pakk broootooo ahhhhh ahh desah nia menatap pak broto
urghhh buuu niaa urghhhh urghhh lihattt kontol sayaa buu lagi ngentot
memek bu niaa urghhhh erang pak broto membalas tatapan nia
Ahhhh ahhh iyaaaaaa pakkk ahhhh racau niaa sambil tangan kanannya berpegangan pada dinding kamar mandi.
ughhh buu niiaaaaa sayaaa mauuu kawwinnn samaa ibuuuuu urghhhhhh ucap pak broto terus memacu penisnya dalam vagina nia
Ahhhhh pak brottooo ahhhhh ahhhh
Pak broto perlahan mempercepat sodokannya. Sedangkan nia, kedua tangannya merangkul leher lelaki itu.
Ahhhhhhh pakkk brottttoooooo entottt memek niaaaa pakkkk teruss ahhhhh desah nia sambil menatap pak broto
Urggghhhh iyaaaa buuuu kontol saya masih ngentot memek ibuu lihat ini urggghhhh ucap pak broto menatap niaa
Ahhhh ahhhhh pakkkkk ahhhhhhhhh nia mau keluarrr pakkkk ahhhhhh desah nia tak tahan
Urghhhh saya jugaaa buu urggghhhhhh urghhh
Ahhhhh paaaakkkkkk ahhh pakkk brottttoooo sebentar lagiii paakkkk terusss ohhhh desah niaa
urghhhhh buuuuuuuu niiaaaa sayaaaa pengeeeennn ibuuu hammmmiiillllllll
anak saya buuu urghhhhh..... arghhhhhh ........sayaa mau keluarr buuuu
urghhh... arrgghhhhhhhh....... terimaaa sperrrmaaaa sayaaaa ini
arghhhhhhhhh croott crooootttttttt pak broto menekan penisnya
dalam-dalam
aaaaaaahhhhhhhhhhhhhh sayaaaaaaa keluarrrr pakkkkk ahhhhhhhhhhhhh
srerrrrrrtt srerrrttttttt desah nia kuat sambil merangkul leher pak
broto.
Keduanya bersamaan mencapai orgasme di dalam kamar mandi. Kepala nia
mendongak ke atas ketika ia mencapai orgasmenya dan menerima muntahan
lahar panas sperma pak broto. Sementara pak broto sambil berdiri menekan
dalam-dalam penisnya dalam vagina nia. Tak lama lelaki paruh baya itu
menahan tubuh nia yang roboh setelah mencapai orgasmenya....
#########
Sementara bayu baru saja pulang dari sekolahnya. Ia buru-buru melangkah
ketika tempat tinggal sementaranya semakin dekat. Ia ingin ke kamar
mandi karena kebelet buang air kecil. Melangkah cepatlah anak itu.....
Di sisi lain, di kamar mandi sang mama dalam keadaan bugil bersama pak
broto..........
Bersambung....
Home
Cerita Eksibisionis
Nia Mamaku Hamil
Penulis Lain
Cerita Eksibisionis Nia Mamaku Hamil : 10 Kasihan Mama Part 2
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar