Alternate Ending...
“Lima kilo lagi kita keluar pintu tol, satu jam lagi kita sampe”, ujar
Andi menyadarkan mereka berdua.Dengan sedikit tergesa mereka mengatur
posisi semula, Johan menarik kembali celana pendeknya sementara mamanya
merapikan pakaiannya dan kembali duduk menghadap ke depan di atas
pangkuan anaknya. Erna merapatkan kedua kakinya,berusaha mencegah
lelehan benih terlarang anak kandungnya mengalir keluar. Setengah jam
berlalu dan malam kian larut...”mm..Andi, kek nya udah terlalu malam
nih, gimana klo kita cari penginapan aja,hotel apa losmen gitu”, usul
Erna.
Namun malam itu semua hotel penuh semua, kecuali satu hotel yang itupun
hanya tersisa satu kamar. Setelah berdiskusi sebentar, akhirnya dengan
terpaksa mereka berempat mengambil keputusan untuk menginap di kamar
tersebut setelah terlebih dahulu meminta kasur tambahan kepada karyawan
hotel, lagipula mereka sudah cukup kelelahan. Usai bergantian
membersihkan tubuh masing-masing, mengganti pakaian dan makan malam
dengan menu seadanya,lalu mereka beranjak tidur. Erna seranjang dengan
Johan, anaknya, sementara Andi di kasur tambahan diantara ranjang Erna
dan Rico yang sudah terlebih dulu mendengkur. Lampu sudah dimatikan
kecuali lampu tidur di dekat ranjang Erna. “ssstt...jangan nakal
ahh...ada teman-temanmu, ntar ketahuan”, bisik Erna kepada Johan yang
dibalik selimut tangannya menggerayangi payudaranya. Johan tersenyum
kecil sambil jemarinya memilin-milin puting susunya...”sstt...udah
ah,tidur,kek gak ada waktu lain aja”, bisik Erna lagi sambil melirik ke
arah Andi dan Rico disebelahnya. Tangan Johan tetap hinggap di gundukan
buah dada ranum Erna namun tak ada lagi gerakan selain dengkuran halus
dari mulutnya tanda ia telah tertidur. Erna pun berusaha memejamkan mata
mencoba menghapus bayang-bayang adegan demi adegan terlarang sepanjang
perjalanan tadi, ada rasa sesal karena membiarkan hal itu terjadi dan
telah mengkhianati suaminya, ada rasa takut akan dosa, namun di sisi
lain ada kepuasan luar biasa yang di lubuk hatinya ia ingin merasakannya
lagi, tetapi rasa kantuk dan lelah akhirnya membuat ia tertidur lelap.
Dalam mimpinya, ia seolah-olah terbang melayang disebuah taman,
berjumpa dengan seorang pemuda gagah nan tampan yang tidak ia kenal,
Erna begitu terpukau dengan ketampanan pemuda asing yang kian mendekat
ke arahnya, memeluk tubuhnya, memagut bibirnya yang segera ia sambut
pula dengan belitan lidahnya , lalu tanpa sadari ia dan pemuda itu telah
bertelanjang tanpa sehelai benangpun, si pemuda asing itu terus
mencumbuinya, menciumi dan meremas sekujur tubuhnya sampai akhirnya
lidah si pemuda tiba di bagian kewanitaannya,Erna secara naluriah
membuka pahanya lebar-lebar, matanya terpejam dan tubuhnya meliuk-liuk
merasakan sensasi lidah hangat dan basah itu menyapu sepanjang belahan
vaginanya,menusuk-nusuk pelan dan....ia mendesah ketika sebatang jari
mulai menggali liang kewanitaannya...”ouhhs”...Erna memekik ringan
ketika jemari tersebut sedikit kasar menyakitinya....ia terbangun dari
mimpi,menatap langit-langit kamar yang gelap temaram, ini hanya
mimpi...pikirnya sambil berupaya menggali kesadaran di tengah rasa
kantuk yang teramat berat,,,tapi jilatan lidah hangat itu masih ia
rasakan,demikian juga tusukan-tusukan kasar satu...atau dua jemari di
liang vaginanya...’’nngghh,,,Johan, jangan nakal ah...nanti
teman-temanmu bangun,,,,nggh”, lenguh Erna manja sambil mendongak
berusaha mendorong kepala yang bersembunyi dibalik selimut diantara
kedua pahanya yang terentang, namun satu tangan mendorongnya agar
kembali rebah lalu meremas-remas payudaranya...’’Johan..jangan...ngggh”
...lalu diantara situasi kamar yang temaram itu ia sadari, Johan masih
mendengkur halus di sebelahnya...di ranjang lainnya juga ia lihat Rico
masih mendengkur keras, dan ia tak menemukan Andi, dengan terkejut ia
singkapkan selimut dan betapa shocknya ia dapati Andi menatapnya sambil
terus menjilati vaginanya...”Andi? apa yg kamu...”, telapak tangan Andi
menutup mulutnya dan dengan gerakan kilat sudah menindih
tubuhnya...”maaf tante, aku melihat apa yang tante lakukan di belakang,
bahkan aku merekamnya dengan kamera mobil yang tanpa tante sadari aku
putar ke arah belakang...tante tak mau kan rekaman itu dilihat om? Ujar
Andi setengah berbisik namun tegas penuh kemenangan. Erna terdiam pasrah
dan mulai terisak, masalah baru kini telah timbul...namun ia tak punya
pilihan.”kamu ingin meniduri tante?” tanya Erna kepada Andi.”Iya
tante....please tante, Andi sudah gak tahan...”, tapi janji kamu akan
hapus rekaman itu?...” tanya Erna lagi...”janji tante”, jawab Andi
seraya membentuk huruf V dengan kedua jarinya...”tapi jangan disini”
pinta Erna..”terus dimana tante?”...Erna bingung seraya melirik ke arah
Johan...”Ya sudah,di kasurmu saja”, Andi yang kegirangan mendapatkan
pialanya tersenyum kecil lalu menggulingkan Erna ke arah kasurnya.
Erna memekik ringan karena terkejut...dengan tergesa-gesa Andi bangkit
berdiri mengangkangki ibu temannya itu, melepaskan celana pendeknya dan
Erna dengan dada berdegup kencang agak jengah melihat batang penis Andi
telah tegak mengacung keras..”isap punya ku tante” pinta Andi...Erna
agak ragu bangkit ,usai melirik kiri dan kanan,bibir sensualnya merekah
lalu kepala senjata biologi Andi perlahan-lahan hilang tertelan di
dalamnya...”ohhhss...tante”, desis Andi sambil menjambak pelan rambut
Erna dan mendorong maju mundur , Erna tak punya pilihan lain selain
menuruti ritme dorongan tangan Andi walau sesekali terbatuk tersedak,
Andi memang agak kasar,munkin karena belum berpengalaman,pikirnya.
Sampai beberapa saat kemudian Andi melepaskan kuluman mulut Erna,
menarik paksa daster tidurnya ke atas ”,Andi....jangan, nanti Johan sama
Rico bangun bagaimana, tante malu”, bisik Erna, namun Andi tanpa
berkomentar apapun tetap menarik paksa daster Erna sampai melewati
kepalanya, matanya membelalak menatap tubuh sensual setengah telanjang
dari ibunda temannya itu yang masih tertutup BH . Dengan kasar ia lepas
BH tersebut, merebahkan tubuh Erna lalu kembali beringsut
kebawah,menjilati lagi liang senggama wanita setengah baya itu yang
hanya bisa pasrah...setelah puas menghirup cairan cinta itu, Andi
menekuk lutut Erna lalu membuka paha putih mulus itu,mengarahkan kepala
penisnya ke pintu lubang senggama Erna lalu mendorongnya dengan
paksa...”sshhh...pelan-pelan Ndi”, bisik Erna lirih...”ouhhss” desis
Erna ketika batang kontol Andi berhasil memasuki dalam-dalam liang
vaginanya, Andi yang terkesan buru-buru dan terlalu bernafsu mulai
mengayun-ayunkan pinggulnya dengan cepat, menghasilkan suara kecipak
dari gesekan dua alat kelamin berselaput lendir itu...Erna mencoba
menikmati hal itu namun terlalu tegang karena ada dua orang lain di
dalam kamar, ada sedikit rasa bangga bahwa di usianya yang berkepala 4
masih mempunyai daya tarik hebat bagi pria lain yang jauh lebih muda.
Andi kian brutal mengoyak-oyak rongga memek ibunda sahabatnya itu dan
meremas-remas,,,lebih tepatnya mencengkeram buah dada Erna dan
menggigiti putingnya,,”Andi...pelan-pelan...ohhss...sakit Ndi’, desis
Erna di antara guncangan tubuhnya yang tengah digarap Andi. “nungging
tante”, perintah Andi diantara dengusan nafasnya, Erna memutar tubuh dan
merangkak,pinggangnya segera ditangkap Andi yang tengah lepas kontrol,
dengan ganas ia gigiti pantat bahenal nan mulus milik Erna yang hanya
bisa menutup mulut mencegah teriakan sakit keluar dari mulutnya. Sekali
lagi dengan brutal, Andi mencoblos belahan vagina Erna dan segera
menggenjot tubuhnya dengan RPM tinggi...Erna beberapa kali hampir
berteriak ketika ujung penis Andi begitu dalam hingga menyentuh ujung
gua kewanitaannya.
Payudaranya yang menggantung segera ditangkap sepasang tangan Andi yang
segera meremas-remasnya kasar. Erna tak kuat lagi menopang tubuhnya lalu
jatuh tertelungkup,namun Andi tetap sibuk mengobrak abrik memeknya,
Erna merasa dirinya tengah diperkosa ketimbang bersetubuh dengan
sukarela, lalu satu tusukan terakhir menghantar orgasme
Andi..”ahss...aku keluar tante...uuuhggs”, desis Andi mengiringi
semburan demi semburan lahar putih panas yang kembali memenuhi liang
senggama Erna, kali ini bukan milik Johan. Erna hanya diam membiarkan
anak muda itu mabuk dengan ejakulasinya beberapa saat, lalu mendorong
tubuh Andi yang kemudian berbaring disampingnya sambil mengatur nafas.
“sekarang...dimana rekamannya?”tanya Erna..”ada tan”,jawab Andi sambil
terengah-engah,”dimana rekamannya?” tanya Erna lagi dengan agak tegas
diikuti tangannya yg selembut sutera itu segera menangkap biji pelir
Andi dan meremasnya’’’auhs...sakit...i..iya tante...ada tante”, jawab
Andi terbata-bata, lalu bangkit berdiri mengambil tasnya dan menyerahkan
memori card kepada Erna, yang segera berdiri mengambil HP nya, melepas
memori HP tersebut dan memasukan memori card dari Andi,ternyata Andi
tidak bohong, dengan mode night vision nampak jelas adegan apa saja yang
dilakukan Erna dan anaknya di kursi belakang...”ingat,hanya kita berdua
yang tahu apa yang terjadi barusan,” ujar Erna lagi ketus..”iya
tan”,jawab Andi lirih dengan kepala tertunduk. Erna bangkit
berdiri,tanpa mengenakan busana menuju kamar mandi, diikuti Andi di
belakang...tanpa sungkan, ia duduk ditoilet dan kencing di hadapan
Andi,matanya menatap Andi dengan tajam, Andi tersenyum nyengir lalu juga
kencing dihadapan Erna yang kini cebok membersihkan vaginanya lalu
bangkit meninggalkan Andi, usai mengelap tubuh bagian bawahnya dengan
handuk lalu berjalan keluar kamar mandi...baru saja ia melewati pintu
kamar mandi Erna dikejutkan dengan hadangan sesosok tubuh pria
telanjang dengan batang kontol menegang keras dan besar ”,aku juga mau
tante”, ujar lelaki itu...”Rico?” bisik Erna...yang belum sempat
bereaksi lebih jauh segera disergap Rico dan dibaringkan paksa di atas
kasur yang ditempati Andi...Erna hanya berteriak tertahan
’’Ahsss”,ketika kepala jamur penis Rico menyeruak paksa ke dalam liang
memeknya. Lalu terisak menangis tak pernah menyangka skandal di mobil
tadi berujung bencana....harus melayani 3 lelaki muda dengan libido
tinggi dalam semalam. Andi lalu duduk di tepi ranjang Rico dengan senyum
tersungging menyaksikan live show adegan demi adegan tabu yang
mengundang berahi itu....lalu beranjak menuju arena...”Ric...gantian”,
Rico yang setia kawan bangkit meninggalkan tubuh telanjang Erna yang
hanya bisa terisak ketika kembali Andi menggaulinya dengan paksa, namun
Rico tak mau kehilangan momentum setengah menduduki dada Erna, “isap
tan”,pintanya, Erna menggeleng, namun Rico menjepit hidung mancung
wanita sensual itu sehingga kesulitan bernafas dan membuka mulut...lalu
kontol yang masih berlumur lendir vagina itu memasuki mulut
Erna....malam itu Erna harus melayani dua lelaki sekaligus dalam
berbagai gaya, doggy style sambil blow job, terlentang sambil mengulum
penis, woman on top...juga sambil mengulum kontol lawan jenisnya, entah
itu punya Andi atau Rico bergantian, sampai sperma mereka habis dan
kelelahan.
Sinar matahari mulai memasuki jendela kamar, perlahan Johan
mengerjap-ngerjapkan matanya...mencoba menggapai tubuh Erna
disampingnya,namun tak ia temukan, Johan bangkit duduk dan kaget...di
lantai ia dapati tiga tubuh telanjang tengah tertidur berpelukan,dan
ibunya ada ditengah-tengah dengan ekspresi wajah begitu lelah,payudara
penuh bekas gigitan dan cupangan, demikian kedua paha putih mulusnya,
penuh bekas cupang...dan matanya nanar melihat bagaimana vagina ibunya
membengkak merah dengan sisa-sia lelehan sperma mengering, entah Johan
harus marah melihat pemandangan di depan matanya,lama ia
termenung...lalu seutas senyuman merekah, Johan tertawa kecil lalu
mengabadikan pemandangan sensual yang unik itu dengan kameranya.
T A M A T
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar