Cerita Eksibisionis Salsa : Pengalaman Eksib Kedua

credit to: Salsa (salsanabila1231@gmail.com)

Hai, kembali lagi akan ku ceritakan pengalamanku yang lainnya. Sekarang hampir mendekati minggu-minggu sibuk untuk kuliah ku. Sekarang aku semakin sulit mendapatkan waktu luang. Agar hobi eksib ku tetap berjalan akhirnya sekarang aku lebih banyak eksib di kampus. Setiap hari hingga minggu sibuk ini selesai aku sering menggunakan kemeja tanpa pakaian dalam lagi, dan tentu dengan celana jeans berbahan elastis seperti leggings namun menyerupai jeans.

Banyak yang memperhatikan pakaianku ketika di kampus. Aku seperti menjadi pusat perhatian ketika berjalan terutama disaat jam makan siang karena banyak yang berada di kantin. Kemeja ku memang tidak transparan sehingga puting ku masih tertutup dan tidak berbayang, namun jika mengeras maka dapat tercetak jelas di kemeja ku.

Saat di kantin aku ingin membeli makanan bersama teman-teman ku. Aku datang ke kantin dan melihat sangat ramai, aku mencoba masuk dan ternyata cukup padat. Namun hal tersebut menambah gairah ku karena payudaraku bergesekan dengan orang lain dan membuat puting ku sangat mengeras. Selama di dalam kantin ada banyak tangan yang mungkin sengaja ataupun tidak, menyentuh bokong ku, bahkan ada yang sedikit meremas ini membuat ku semakin bergairah dan carian kewanitaan mulai keluar dari vagina ku membasahi jeans ku. Bahkan saat ingin membayar dan keluar dari kantin ada tangan yang mendarat di dadaku dan meremas nya, aku sempat kaget dan langsung cepat cepat keluar dari kantin. Aku dan teman-teman ku duduk di kursi di depan kelas kelas.

Setelah kami selesai, teman-teman ku meninggalkan ku dan aku sendirian karena memang mereka ada kelas setelah ini dan aku sudah tidak ada kelas. Tiba-tiba ada yang menyapaku,

“hai sal, sendirian aja? Gk ada kelas?” ternyata indra yang menghampiri ku.

“iya yang lain udh masuk ke kelas, ini mau pulang udh gk ada kelas lagi ndra”

“wah, gmn kalo kita jalan aja, sama nih gk ada kelas”.

“hmmmm, lain kali aja ya ndra, masih mau ngerjain tugas nih di apartment”

“ ayolah sal, jarang-jarang nih”.

Akhirnya setelah di bujuk-bujuk oleh indra kami pun pergi, dan memutuskan untuk menonton, kami pergi ke bioskop menggunakan mobil indra. Selama di mobil indra tidak henti-henti nya melihat ke arah payudara ku. Aku mulai berfikir jangan-jangan indra yang tadi sempat memegang payudaraku di kantin.

Kami pun sampai di bioskop dan membeli tiket. Setelah masuk studio, kami duduk di kursi pilihan indra. Film pun akhirnya di mulai, tidak beberapa lama aku masih menikmati film yang diputar. Aku mengira indra akan berbuat macam-macam karena aku berfikir indra yang memegang payudaraku saat di kantin. Sampai film mau habis tidak ada yang terjadi kami ber dua sama-sama menikmati film yang ada. Hanya aku sempat memainkan dadaku dan membuka sedikit kancing atas kemeja ku.

Setelah selesai menonton kami makan lalu kembali ke kampus. Perjalaan dikampus indra berkata

“sal, kamu cantik banget, seksi lagi”

“ah ndra biasa aja”

“sal, boleh gk coba pegang dada kamu? Pengen merasakan lagi seperti di kantin tadi”

“ha?” aku hanya bisa bingung, ternyata memang indra tadi yang di kantin.

“ayolah sal, aku tau kok kamu gk pake apa-apa lagi di balik itu kemeja”

“ya hitung-hitung biar aku puas aja”, aku mulai kehabisan kata-kata untuk menjawab, aku tidak ingin dia berkata apa-apa ke teman ku yang lain.

Akhirnya aku pun mengiyakan perkataan indra dengan syarat hanya pegang tanpa yang lain, lalu aku buka kemeja ku hingga payudara ku tersembul keluar dari kemeja ku. Indra pun langsung memainkan tangannya yang satunya dan meremas-remas payudaraku. Remasan dan cubitan indra pada payudara ku dan serta puting ku membuat ku sangat horny. Aku dapat merasakan jeans ku mulai basah. Indra pun memberhentikan mobil nya sebelum kami sampai kampus, dan mulai meremas serta menghisap payudaraku, setelah 10 menit diraba dan diremas oleh indra aku pun mendapatkan orgasme ku, dan puting ku masih tengang dan keras lalu indra menghisap nya dengan keras dan menggigitnya membuat ku menggelinjang keenakan,

“sal, bener bener bagus banget dada kamu, kencang, enak untuk di pegang”

“kapan-kapan kita jalan lagi ya sal” kata-kata indra yang terakhir di ucapkan sebelum kami sampai di kampus dan akupun pulang.

Setelah pengalamaku dengan indra, aku semakin ingin ber eksib. Setelah minggu sibuk kampus berlalu, aku pun memutuskan untuk jalan-jalan keluar kota. Aku membawa mobil ku akan pergi ke pantai di daerah malang. Aku membawa baju renang kesukaan ku dan beberapa pakaian dalam. Tidak lupa aku membawa bikini, selain baju renang aku juga suka menggunakan bikini, namun jika di gunakan di kolam renang apartemen ku akan terlihat aneh sehingga jarang aku gunakan.

Selama perjalanan ke malang di dalam mobil aku melepas semua pakaian ku sehingga aku tidak memakai pakaian sama sekali. Aku memutuskan untuk melakukan perjalanan malam sehingga ketika sampai di pantai sudah pagi dan bisa melihat sunrise niatku. Aku berhenti beberapa kali, dan ketika berhenti aku keluar mobil hanya menggunakan kaos putih panjang tanpa apa- apa lagi di dalamnya. Selama perjalanan, yang menjadi kesempatan ku eksib hanya saat aku turun untuk istirahat dan ketika membayar tol.

Ketika aku berhenti, hanya menggunakan kaos ku saja, aku masuk ke dalam mini market karena memang sudah malah sehingga sepi, hanya ada mas penjaga saja. Aku berbelanja dan karena mini market nya terdapat kaca di seklilingnya, aku dapat melihat bahwa mas penjaga tersebut mencuri-curi pandang melihat dadaku terutama. Aku pun ingin menggodanya lebih lagi, aku mengambil barang yang dekat dengan orang tersebut, lalu menungguing, aku yakin ia bisa melihat bokonng ku dengan jelas dan vagina ku. Setelah puas aku pun membayar belanajaan ku dan aku pergi.

Selain di mini market, ketika aku membayar tol, aku membuka kaca ku tidak semua hanya menghalangi sebagian dadaku, dan petugas tol pun kaget ketika ada wanita tidak memakai sehelai benang pun lewat di depannya. Sebelum ke pantai aku sempatkan ke rumah saudaraku dimalang. Aku sudah sering bolak balik malang untuk mengunjungi saudaraku ini. Setelah beberapa saat aku berkunjung, akhirnya sebelum matahari terbit aku melanjutkan perjalanan. Aku pun sampai di pantai, dan ternyata masih sepi dan hanya beberapa orang yang ada di pantai.


Aku memakai bikini ku dan di tambah dengan kaos putih ku. Aku berjalan menuju pantai dan bermain serta menikmati udara pantai. Akhirnya setelah beberapa lama, aku pun menyewa kapal untuk menuju lokasi lain yang satu tempat dengan pantai tersebut, disana terdapat air terjun yang langsung mengalir ke laut. Aku menyewa kapal, dan akhirnya menuju air terjun tersebut. Aku membuka kaos ku dan hanya memakai bikini, di kapal, aku melihat bahwa bapak- bapak pemilik kapal memperhatikan tubuhku, aku mulai merasa deg-degan dan membangkitkan gairah ku. Setelah beberapa kali pengalaman eksib, aku ingin merasakan bugil di pantai.

Ketika sampai aku menikmati air terjun yang mengalir dan seperti memijat di pundak dan badan ku. Aku membuka semua bikin ku sehingga aku telanjang dan membaringkan badan ku di bawah air terjun tersebut. Air yang mengalir langsung mengenai vaginaku membuat aku hornay dan ingin memainkan vaginaku. Setelah beberapa lama aku seperti ingin orgasme, lalu aku mainkan vaginaku dan payudaraku dan tak berapa lama aku pun akhirnya orgasme. Aku biarkan badan ku tetap di basahi air dari airterjun tersebut. Tak lama akhirnya aku kembali ke kapal dan memakai kembali bikini ku.

“Udah neng mainnya? Kalo masih mau main gpp neng, mumpung belum pasang”, kata salah satu bapak di kapal, aku menjawab

“gk pak, sudah capek pak”.

Akhirnya kami pergi dari lokasi tersebut, dan selama perjalanan kembali kedua bapak tersebut masih memperhatikan ku, terutama dadaku, aku baru sadar ternyata puting ku tecetak jelas di balik bikini ku. Setelah sampai di pantai, aku pun turun dan menuju tempat kosong di pantai, yang di tutupi oleh beberapa batu besar, aku berbaring topless disana. Angin pantai berhembus menerpa dadaku membuat puting ku mengeras dan aku mulai terangsang. Aku tidur hingga akhirnya ku dengar banyak suara medekat akupun memakai kembali atasan bikini ku dan aku menuju kamar mandi untuk mandi dan berganti pakaian.

Setelah aku mandi, aku hanya memakai kaos ganti ku dan celana dalam, aku tidak memakai apa-apa lagi selain itu. Aku menuju mobil ku dan aku pergi untuk kembali ke surabaya. Perjalanan ke surabaya, aku menikmati udara segar hingga kota malang, dan selama perjalanan aku hanya menggunakan cd ku karena aku melepas kaos ku. Sampai di malang aku berhenti sebentar untuk makan lalu melanjutkan perjalanan. Aku makan di suatu tempat yang ramai, karena dekat dengan salah satu kampus di malang.

Aku turun menggunakan celana pendek ku dan kaos ku tanpa bra. Aku masuk ke resto tersebut dan harus menunggu, sekitar 10 menit menunggu banyak pasang mata yang melihat ke arah ku, ada sekumpulan pemuda yang melihat ke arahku. Aku hanya cuek, dan mulai menyantap makanan ku, ketika aku selesai, salah satu pemuda tersebut menghampiri ku dan menyapaku

“hai mbak, boleh kenalan? Saya andre”,

aku hanya menjawab se adanya “salsa, *sambil membalas jabat tangannya*”,

“sendirian mbak?”,

”iya”,

setelah itu teman temannya seperti bergabung, setelah ngobrol beberapa lama, aku berkenalan dengan mereka semua. Aku pun ingin pergi namun seperti di tahan oleh mereka, dan mereka pun melihat ku dengan tatapan nafsu. Aku yang tidak mau ini berlanjut lebih jauh langsung keluar dan meninggalkan mereka, aku memberikan nomor telfon ku agar mereka membiarkan ku pergi.

Setelah berhasil meninggalkan mereka, aku pun melanjutkan perjalanan, aku mampir dulu untuk bertemu seseorang. Aku membeli pakaian dari orang tersebut. Aku membeli Catsuit berbahan latex, serta korset dan perlengkapan lainnya. Aku dari dulu ingin menggunakan baju seperti itu namun baru saat ini aku bisa membelinya. Aku pun kembali ke surabaya. Namun untuk perjalanan pulang aku tidak bugil seperti saat aku pergi, aku memakai pakaian ku seperti biasa karena siang hari dan jalanan cukup macet.


**** jika ada yang bisa memberikan ide eksib bisa hubungi di salsanabila1231@gmail.com.
Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar