Cerita Eksibisionis Salsa : Pengalaman Eksib Ketiga

credit to: Salsa (salsanabila1231@gmail.com)


Hai, ini cerita ku yang ke 3. Setelah cerita ku yang terakhir di muat, banyak yang mengemailku, banyak yang memberiku ide dalam eksib. Jadi untuk yang baru membaca cerita ku, nama ku salsa. Kali ini aku sudah kembali dari libur yang lalu. Aku kembali beraktifitas seperti biasanya sehari hari.

Setiap pagi aku rutin lari pagi, untuk pagi kali ini aku lari menggunakan sports bra dan juga short pants dengan bahan yang sama dengan sports bra ku. Aku lari keluar dari apartemen ku mengelilingi komplek seperti biasanya. Ketika aku ingin turun dari kamar ku untuk lari pagi, ternyata lift apartemen ku rusak, sehingga hanya satu lift yang beroperasi ditower ku. Aku menunggu cukup lama dan ternyata lift berhenti hampir di seluruh lantai.

Akhirnya ketika sampai di lantaiku lift tersebut cukup penuh, aku masuk dan saling berhimpitan dengan pengguna lift lain. Kebanyakan dari pengguna lift tersebut adalah bapak bapak yang akan bekerja. Didalam lift aku tidak banyak memperhatikan karena susah untuk bergerak, namun banyak mata yang melirik ke arahku, karena pakaian ku yang seperti ini.

Selama dilift aku merasakan banyak tangan yang menyenggol bokong dan dadaku, namun aku cuek saja, karena memang itu salah satu tujuan ku menggunakan pakaian ini. Biasanya aku lari menggunakan jaket untuk luarnya, namun karena ada keinginan untuk eksib maka hanya menggunakan sports bra dan short pants saja.

Ketika sampai di lobby hotel ketika keluar lift saling berdesakan, dan aku merasakan dengan jelas bokong ku di remas dengan keras hingga aku hampir menjerit. Setelah kejadian tersebut, aku keluar dari lobby, dan keluar untuk lari. Ketika keluar aku bertemu pak adi di pintu keluar. Sempat berbicara dengan pak adi, seperti sebelumnya, pak adi melihat ku dengan tatapan menelanjangi ku, sepertinya sudah tidak ditutupi lagi ketika melihat ku seperti ini.

“mbak salsa mau lari nih, pake baju nya beda nih mbak, makin keliatan seksi”

“iya pak, mau lari dulu. Iya pak, pengen coba pake begini”

“kalo bisa setiap hari aja mbak hahaha, kan bapak jadi bisa liat pemandangan terus”

“ah pak ada ada aja, kalo gitu saya lari dulu ya pak”

“ok mbak hati hati”

Ketika berlari, ternyata hari ini yang berlari cukup banyak. Aku lari beberapa lama. Selama berlari, ketika aku melewati orang lain yang kebanyakan pria mereka melihat ku dan memandangi ku terus. Beberapa pria kadang aku sengaja balik badan dan meyapa hai ketika memperhatikan ku, membuat mereka salah tingkah jadinya.

Semakin lama aku berlari, sports bra ku dan celana ku semakin basah, dan mencetak dengan jelas dibalik sports bra dan celana tersebut. Memberikan ku penampilan yang makin menggundang nafsu pria. Puting dan bokong ku makin tercetak jelas dan keringat yang ada membuat badan ku seperting mengkilap jika terkena cahaya matahari. Setelah lair beberapa lama aku akhirnya memutuskan kembali ke apartemen ku.

Ketika aku kembali, ada beberapa orang sedang duduk-duduk di pinggir jalan. Aku melewati nya dengan rasa penasaran dan deg-degan, ingin melihat bagaimana reaksi mereka melihat ku yang memakai pakaian seperti ini. Aku berjalan ke arah mereka, sambil tetap berlari, karena aku tidak ingin mereka menggangap sengaja aku berjalan lambat di depan mereka. Selain karena untuk ke amanan juga. Ketika aku lewat, mereka semua menengok ke arah ku, melihat seluruh badanku dari atas hingga bawah, cukup lama mereka melihatnya. Sampai aku berbelok ke apartemen ku.

Ketika aku sampai ternyata mereka mengikuti ku hingga mereka melihat ku masuk ke lobby. Perasaan ku saling bercampur, takut, senang, dan bergairah semuanya menjadi satu. Apalagi ketika masuk ke apartemen, satpam yang aku lewati semua nya menatap ku, hingga aku seperti menjadi pusat perhatian, banyak yang melihatku seperti ingin menelanjangi ku. Semua itu membuat nafsu ku bangkit, ketika dikamar, aku istirahat sebentar dan mandi.

Ketika mandi aku melakukan mastrubasi hingga orgasme berkali-kali karena nafsuku yang sudah memuncak. Akhirnya aku selesai mandi dan belum memakai pakaian ku, aku tetap bugil sambil melakukan aktifitas dikamar ku. Hari ini aku libur dari kegiatan kampus, oleh karena itu aku memutuskan untuk di pijat setelah lari dan perjalanan jauh, begitu juga aku sudah lama tidak dipijat, akhirnya aku memutuskan untuk memanggil pijat yang ada di apartemen ku.

Sebelumnya aku tidak pernah pijat disini, karena memang sudah cukup lelah akhirnya aku memutuskan untuk memanggil tukang pijat disini. Aku pernah dipijat oleh pria dan wanita, aku lebih suka dipijat oleh pria karena lebih terasa pijatannya, dan untuk pijat dengan wanita aku biasa pijat saat kembali ke jakarta. Namun, untuk pijat kali ini aku meminta pemijat wanita, karena belum ada orang asing yang masuk ke kamarku sebelumnya.

Setelah memesan jasa pijat dari brosur yang ada diapartemen ku, aku menunggu sambil menyiapkan matras dan minyak pijat. Akhirnya pintu ku diketuk, dan aku menggunakan hanya menggunakan cd dan juga kaos lalu aku gunakan sarung untuk menutupi bagian bawahku. Ketika ku buka ternyata pemijat nya terlihat sudah tua, ku taksir umurnya sekitar 48tahun.

Kupersilahkan dia masuk, nama ibu tersebut adalah bu salmah, lalu aku bilang “bu pijat nya disini aja gpp kan,”

“gpp mbak, enaknya mbak aja”

“bu ini dibuka semua aja ya, biar jadinya ibu gk ribet kena baju sama sarung nya”

“ya monggo mbak, se nyaman mbak nya aja nanti”

Akhirnya kubuka semua pakaian ku, tinggal cd saja yang menempel. Aku merebahkan diriku dimatras yang sudah kusiapkan. Bu salmah pun mulai memijat dimulai dari kaki ku dipijat, aku mulai menikmati pijatanku. Setelah kaki, lalu naik ke arah bokong ku, jari-jari bu salmah mulai masuk ke dalam cd ku untuk langsung memijat bokong ku. Aku mulai keenakan, jari-jari bu salmah terus memijat bokong ku dan akhirnya naik ke punggung dan pundak.

Saat sedang menikmati dipijat, pintu kamar ku diketuk, lalu aku minta bu salmah yang membukanya, dan ternyata pak adi memberikan surat. Ketika pintu dibuka pak adi melihat ku sedang berbaring tengkurap hanya berbalut cd, karena memang aku dipijat mengahadap ke pintu, jadi pak adi sempat bicara “wah sedang dipijat nih mbak, bisa ikutan gak hehehe”

“ah bapak, ada apa pak, tanggung nih pak biar cepat selesai” sedikit protes karena dia cukup lama, pak ada bukannya cepat memberikan suratnya, dia malah terus melihat ke arahku, sampai ditanya bu salmah, lalu akhirnya memberikan suratnya.

Setelah memberikan suratnya pak adi pun pergi, akhirnya pak adi pergi dan bu salmah mulai memijat lagi. Akhirnya selesai dibagian belakang, aku diminta telentang. Setelah telentang, aku kemudian mulai dipijat kembali dari kaki hingga ke atas, pijatannya pada dadaku membuat gairah ku bangkit, namun kutahan, akhirnya setelah beberapa lama pijat pun selesai. Setelah selesai pijat aku sempat ngobrol sebentar dengan bu salmah, ia sempat bertanya, apa aku kenal dengan satpam tadi, aku hanya menjawab se adanya dan bu salmah seperti tidak percaya.

Akhirnya aku mandi dan tidak memakai pakaian lagi setelah nya. Ke esokan paginya, aku kembali lari pagi, namun aku memilih waktu yang lebih pagi, agar masih belum ramai orang dan berharap sepi. Namun, untuk lari pagi kali ini, aku memakai pakaian renang ku, dan dipadu dengan short pants seperti kemarin.

Aku lari keluar dari apartemen ku masih cukup gelap karena belum terbit nya matahari. Aku mulai berlari pagi, ternyata udara segar pagi hari masih sangat terasa sehingga aku lari semakin bersemangat. Aku lari karena kondisi sepi, ku coba menurunkan pakaian ku bagian atas, sehingga aku terlihat topless. Sampai di sebuah tikungan aku melihat anak muda banyak kumpul. Aku yang sempat kaget, langsung menaikan kembali pakaian ku.

Ketika hendak memutar arah untuk kembali ke arah tadi aku datang, mereka melihat ku. Aku yang merasa sedikit takut, hendak berlari untuk menghindari mereka. Aku berlari kencang hingga dadaku sangat berguncang. Ternyata mereka memang mengejar ku. Untungnya jarak ku dengan apartemen ku tidak jauh, dan mulai terlihat ramai, sehingga aku sedikit tenang.

Akhirnya aku kembali ke apartemen ku, dan bertemu dengan pak adi dan pak indra. Mereka sedang berada dipintu lobby, pak adi berkata “kok ngos-ngosan begitu mbak, kayak abis dikejar setan aja hahaha”

“hah hah hah, abis dikejar ada anak nongkrong tadi pak, untung bisa kabur”

“wah mbak ati-ati, lagi suka banyak anak gk jelas disekitar sini”

“untung nya tadi belum jauh pak jadi masih bisa kembali ke sini, saya ke atas dulu ya pak.”

“boleh ikut mbak? Sekalian jagain hehehehe”

“ah udah di sini buat apa dijagain lagi pak, tinggal naik ke kamar doang toh”

“ya siapa tau kan mbak minta dibantuin apa gitu hehehe, ya gk ndra”

Pak indra pun hanya senyum, dan aku menjawab “mungkin lain kali pak” dan mereka tersenyum dan aku naik ke kamar ku. Ketika malamnya, aku memesan delivery makanan. Aku menunggu dilobby apartemen ku, ketika menunggu dilobby aku memakai jaket tanpa pakaian dalam lagi, jad jaket ku ini cukup panjang hingga menutupi 5cm dibawah bokong ku.

Ketika aku sedang menunggu, aku disapa oleh adi, orang yang dulu menghampiriku ketika dikolam renang. “hai salsa, lama gk ketemu, kemana aja, main main dong ke unit ku”

“lagi sibuk di kampus terus, ah nanti saja ya, kalo sempat”

“ah begitu terus jawabannya, atau aku yang ke unit mu”

“hmmmm, nanti saja ya”, aku sudah bingung mau menjawab apa.

Setelah beberapa lama, “sal, gk pake apa-apa ya, kok jeplak gitu puting nya”, aku sempat bingung mau menjawab apa, aku jawab seadanya “hmm, iya gk pake atasan, soalnya Cuma mau ambil deilvery doang”

“hahahahaha, gpp sal, seksi, kemarin juga aku liat kamu lari seksi sal”.

Setelah ngobrol cukup lama, akhirnya si adi pergi dengan membawa nomor handphone ku, setelah itu delivery ku datang, setelah membayar, ketika ingin naik ke kamar ku aku mendapatkan telfon, ternyata telfon itu dari orang-orang yang waktu itu bertemu dimalang ketika aku sedang makan.

Akhirnya aku ngobrol lama dengan orang tersebut, dia bilang kalau ingin bertemu karena sedang berada disurabaya. Namun, aku beralasan karena sebentar lagi aku akan melakukan kegiatan kampus diluar kota, aku hanya bilang bahwa aku sedang tidak disurabaya, karena ada kegiatan. Akhirnya setelah ngobrol beberapa lama sesi telfon ku berakhir. Esoknya aku bersiap-siap untuk kegiatan ku yang akan dilakukan disebuah desa dijawa timur. Pada kegiatan ini lah aku berniat untuk eksib yang lebih dari yang biasa aku lakukan dikeseharian ku.
Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar