Cerita Eksibisionis Erna : The Trip 3 Alternate Ending

Alternate Ending...
“Lima kilo lagi kita keluar pintu tol, satu jam lagi kita sampe”, ujar Andi menyadarkan mereka berdua.Dengan sedikit tergesa mereka mengatur posisi semula, Johan menarik kembali celana pendeknya sementara mamanya merapikan pakaiannya dan kembali duduk menghadap ke depan di atas pangkuan anaknya. Erna merapatkan kedua kakinya,berusaha mencegah lelehan benih terlarang anak kandungnya mengalir keluar. Setengah jam berlalu dan malam kian larut...”mm..Andi, kek nya udah terlalu malam nih, gimana klo kita cari penginapan aja,hotel apa losmen gitu”, usul Erna.

Namun malam itu semua hotel penuh semua, kecuali satu hotel yang itupun hanya tersisa satu kamar. Setelah berdiskusi sebentar, akhirnya dengan terpaksa mereka berempat mengambil keputusan untuk menginap di kamar tersebut setelah terlebih dahulu meminta kasur tambahan kepada karyawan hotel, lagipula mereka sudah cukup kelelahan. Usai bergantian membersihkan tubuh masing-masing, mengganti pakaian dan makan malam dengan menu seadanya,lalu mereka beranjak tidur. Erna seranjang dengan Johan, anaknya, sementara Andi di kasur tambahan diantara ranjang Erna dan Rico yang sudah terlebih dulu mendengkur. Lampu sudah dimatikan kecuali lampu tidur di dekat ranjang Erna. “ssstt...jangan nakal ahh...ada teman-temanmu, ntar ketahuan”, bisik Erna kepada Johan yang dibalik selimut tangannya menggerayangi payudaranya. Johan tersenyum kecil sambil jemarinya memilin-milin puting susunya...”sstt...udah ah,tidur,kek gak ada waktu lain aja”, bisik Erna lagi sambil melirik ke arah Andi dan Rico disebelahnya. Tangan Johan tetap hinggap di gundukan buah dada ranum Erna namun tak ada lagi gerakan selain dengkuran halus dari mulutnya tanda ia telah tertidur. Erna pun berusaha memejamkan mata mencoba menghapus bayang-bayang adegan demi adegan terlarang sepanjang perjalanan tadi, ada rasa sesal karena membiarkan hal itu terjadi dan telah mengkhianati suaminya, ada rasa takut akan dosa, namun di sisi lain ada kepuasan luar biasa yang di lubuk hatinya ia ingin merasakannya lagi, tetapi rasa kantuk dan lelah akhirnya membuat ia tertidur lelap.

Dalam mimpinya, ia seolah-olah terbang melayang disebuah taman, berjumpa dengan seorang pemuda gagah nan tampan yang tidak ia kenal, Erna begitu terpukau dengan ketampanan pemuda asing yang kian mendekat ke arahnya, memeluk tubuhnya, memagut bibirnya yang segera ia sambut pula dengan belitan lidahnya , lalu tanpa sadari ia dan pemuda itu telah bertelanjang tanpa sehelai benangpun, si pemuda asing itu terus mencumbuinya, menciumi dan meremas sekujur tubuhnya sampai akhirnya lidah si pemuda tiba di bagian kewanitaannya,Erna secara naluriah membuka pahanya lebar-lebar, matanya terpejam dan tubuhnya meliuk-liuk merasakan sensasi lidah hangat dan basah itu menyapu sepanjang belahan vaginanya,menusuk-nusuk pelan dan....ia mendesah ketika sebatang jari mulai menggali liang kewanitaannya...”ouhhs”...Erna memekik ringan ketika jemari tersebut sedikit kasar menyakitinya....ia terbangun dari mimpi,menatap langit-langit kamar yang gelap temaram, ini hanya mimpi...pikirnya sambil berupaya menggali kesadaran di tengah rasa kantuk yang teramat berat,,,tapi jilatan lidah hangat itu masih ia rasakan,demikian juga tusukan-tusukan kasar satu...atau dua jemari di liang vaginanya...’’nngghh,,,Johan, jangan nakal ah...nanti teman-temanmu bangun,,,,nggh”, lenguh Erna manja sambil mendongak berusaha mendorong kepala yang bersembunyi dibalik selimut diantara kedua pahanya yang terentang, namun satu tangan mendorongnya agar kembali rebah lalu meremas-remas payudaranya...’’Johan..jangan...ngggh” ...lalu diantara situasi kamar yang temaram itu ia sadari, Johan masih mendengkur halus di sebelahnya...di ranjang lainnya juga ia lihat Rico masih mendengkur keras, dan ia tak menemukan Andi, dengan terkejut ia singkapkan selimut dan betapa shocknya ia dapati Andi menatapnya sambil terus menjilati vaginanya...”Andi? apa yg kamu...”, telapak tangan Andi menutup mulutnya dan dengan gerakan kilat sudah menindih tubuhnya...”maaf tante, aku melihat apa yang tante lakukan di belakang, bahkan aku merekamnya dengan kamera mobil yang tanpa tante sadari aku putar ke arah belakang...tante tak mau kan rekaman itu dilihat om? Ujar Andi setengah berbisik namun tegas penuh kemenangan. Erna terdiam pasrah dan mulai terisak, masalah baru kini telah timbul...namun ia tak punya pilihan.”kamu ingin meniduri tante?” tanya Erna kepada Andi.”Iya tante....please tante, Andi sudah gak tahan...”, tapi janji kamu akan hapus rekaman itu?...” tanya Erna lagi...”janji tante”, jawab Andi seraya membentuk huruf V dengan kedua jarinya...”tapi jangan disini” pinta Erna..”terus dimana tante?”...Erna bingung seraya melirik ke arah Johan...”Ya sudah,di kasurmu saja”, Andi yang kegirangan mendapatkan pialanya tersenyum kecil lalu menggulingkan Erna ke arah kasurnya.

Erna memekik ringan karena terkejut...dengan tergesa-gesa Andi bangkit berdiri mengangkangki ibu temannya itu, melepaskan celana pendeknya dan Erna dengan dada berdegup kencang agak jengah melihat batang penis Andi telah tegak mengacung keras..”isap punya ku tante” pinta Andi...Erna agak ragu bangkit ,usai melirik kiri dan kanan,bibir sensualnya merekah lalu kepala senjata biologi Andi perlahan-lahan hilang tertelan di dalamnya...”ohhhss...tante”, desis Andi sambil menjambak pelan rambut Erna dan mendorong maju mundur , Erna tak punya pilihan lain selain menuruti ritme dorongan tangan Andi walau sesekali terbatuk tersedak, Andi memang agak kasar,munkin karena belum berpengalaman,pikirnya. Sampai beberapa saat kemudian Andi melepaskan kuluman mulut Erna, menarik paksa daster tidurnya ke atas ”,Andi....jangan, nanti Johan sama Rico bangun bagaimana, tante malu”, bisik Erna, namun Andi tanpa berkomentar apapun tetap menarik paksa daster Erna sampai melewati kepalanya, matanya membelalak menatap tubuh sensual setengah telanjang dari ibunda temannya itu yang masih tertutup BH . Dengan kasar ia lepas BH tersebut, merebahkan tubuh Erna lalu kembali beringsut kebawah,menjilati lagi liang senggama wanita setengah baya itu yang hanya bisa pasrah...setelah puas menghirup cairan cinta itu, Andi menekuk lutut Erna lalu membuka paha putih mulus itu,mengarahkan kepala penisnya ke pintu lubang senggama Erna lalu mendorongnya dengan paksa...”sshhh...pelan-pelan Ndi”, bisik Erna lirih...”ouhhss” desis Erna ketika batang kontol Andi berhasil memasuki dalam-dalam liang vaginanya, Andi yang terkesan buru-buru dan terlalu bernafsu mulai mengayun-ayunkan pinggulnya dengan cepat, menghasilkan suara kecipak dari gesekan dua alat kelamin berselaput lendir itu...Erna mencoba menikmati hal itu namun terlalu tegang karena ada dua orang lain di dalam kamar, ada sedikit rasa bangga bahwa di usianya yang berkepala 4 masih mempunyai daya tarik hebat bagi pria lain yang jauh lebih muda. Andi kian brutal mengoyak-oyak rongga memek ibunda sahabatnya itu dan meremas-remas,,,lebih tepatnya mencengkeram buah dada Erna dan menggigiti putingnya,,”Andi...pelan-pelan...ohhss...sakit Ndi’, desis Erna di antara guncangan tubuhnya yang tengah digarap Andi. “nungging tante”, perintah Andi diantara dengusan nafasnya, Erna memutar tubuh dan merangkak,pinggangnya segera ditangkap Andi yang tengah lepas kontrol, dengan ganas ia gigiti pantat bahenal nan mulus milik Erna yang hanya bisa menutup mulut mencegah teriakan sakit keluar dari mulutnya. Sekali lagi dengan brutal, Andi mencoblos belahan vagina Erna dan segera menggenjot tubuhnya dengan RPM tinggi...Erna beberapa kali hampir berteriak ketika ujung penis Andi begitu dalam hingga menyentuh ujung gua kewanitaannya.

Payudaranya yang menggantung segera ditangkap sepasang tangan Andi yang segera meremas-remasnya kasar. Erna tak kuat lagi menopang tubuhnya lalu jatuh tertelungkup,namun Andi tetap sibuk mengobrak abrik memeknya, Erna merasa dirinya tengah diperkosa ketimbang bersetubuh dengan sukarela, lalu satu tusukan terakhir menghantar orgasme Andi..”ahss...aku keluar tante...uuuhggs”, desis Andi mengiringi semburan demi semburan lahar putih panas yang kembali memenuhi liang senggama Erna, kali ini bukan milik Johan. Erna hanya diam membiarkan anak muda itu mabuk dengan ejakulasinya beberapa saat, lalu mendorong tubuh Andi yang kemudian berbaring disampingnya sambil mengatur nafas. “sekarang...dimana rekamannya?”tanya Erna..”ada tan”,jawab Andi sambil terengah-engah,”dimana rekamannya?” tanya Erna lagi dengan agak tegas diikuti tangannya yg selembut sutera itu segera menangkap biji pelir Andi dan meremasnya’’’auhs...sakit...i..iya tante...ada tante”, jawab Andi terbata-bata, lalu bangkit berdiri mengambil tasnya dan menyerahkan memori card kepada Erna, yang segera berdiri mengambil HP nya, melepas memori HP tersebut dan memasukan memori card dari Andi,ternyata Andi tidak bohong, dengan mode night vision nampak jelas adegan apa saja yang dilakukan Erna dan anaknya di kursi belakang...”ingat,hanya kita berdua yang tahu apa yang terjadi barusan,” ujar Erna lagi ketus..”iya tan”,jawab Andi lirih dengan kepala tertunduk. Erna bangkit berdiri,tanpa mengenakan busana menuju kamar mandi, diikuti Andi di belakang...tanpa sungkan, ia duduk ditoilet dan kencing di hadapan Andi,matanya menatap Andi dengan tajam, Andi tersenyum nyengir lalu juga kencing dihadapan Erna yang kini cebok membersihkan vaginanya lalu bangkit meninggalkan Andi, usai mengelap tubuh bagian bawahnya dengan handuk lalu berjalan keluar kamar mandi...baru saja ia melewati pintu kamar mandi Erna dikejutkan dengan hadangan sesosok tubuh pria telanjang dengan batang kontol menegang keras dan besar ”,aku juga mau tante”, ujar lelaki itu...”Rico?” bisik Erna...yang belum sempat bereaksi lebih jauh segera disergap Rico dan dibaringkan paksa di atas kasur yang ditempati Andi...Erna hanya berteriak tertahan ’’Ahsss”,ketika kepala jamur penis Rico menyeruak paksa ke dalam liang memeknya. Lalu terisak menangis tak pernah menyangka skandal di mobil tadi berujung bencana....harus melayani 3 lelaki muda dengan libido tinggi dalam semalam. Andi lalu duduk di tepi ranjang Rico dengan senyum tersungging menyaksikan live show adegan demi adegan tabu yang mengundang berahi itu....lalu beranjak menuju arena...”Ric...gantian”, Rico yang setia kawan bangkit meninggalkan tubuh telanjang Erna yang hanya bisa terisak ketika kembali Andi menggaulinya dengan paksa, namun Rico tak mau kehilangan momentum setengah menduduki dada Erna, “isap tan”,pintanya, Erna menggeleng, namun Rico menjepit hidung mancung wanita sensual itu sehingga kesulitan bernafas dan membuka mulut...lalu kontol yang masih berlumur lendir vagina itu memasuki mulut Erna....malam itu Erna harus melayani dua lelaki sekaligus dalam berbagai gaya, doggy style sambil blow job, terlentang sambil mengulum penis, woman on top...juga sambil mengulum kontol lawan jenisnya, entah itu punya Andi atau Rico bergantian, sampai sperma mereka habis dan kelelahan.


Sinar matahari mulai memasuki jendela kamar, perlahan Johan mengerjap-ngerjapkan matanya...mencoba menggapai tubuh Erna disampingnya,namun tak ia temukan, Johan bangkit duduk dan kaget...di lantai ia dapati tiga tubuh telanjang tengah tertidur berpelukan,dan ibunya ada ditengah-tengah dengan ekspresi wajah begitu lelah,payudara penuh bekas gigitan dan cupangan, demikian kedua paha putih mulusnya, penuh bekas cupang...dan matanya nanar melihat bagaimana vagina ibunya membengkak merah dengan sisa-sia lelehan sperma mengering, entah Johan harus marah melihat pemandangan di depan matanya,lama ia termenung...lalu seutas senyuman merekah, Johan tertawa kecil lalu mengabadikan pemandangan sensual yang unik itu dengan kameranya.

T A M A T
Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar