Cerita Eksibisionis Disha : The Begining, Binalnya Istriku | Family Gathering Part 2

chapter ini adalah lanjutan dari chapter sebelumnya dan untuk update berikutnya sudah beda cerita
mohon maaf belum ada mulustrasinya

“lanjutin lagi ceritamu dish, aku pengen tahu” bujuk Riyan
“masih banyak waktu lagi yan, lain kali juga bisa kan” ujar Disha yang tengah bangkit untuk mengambil air. Riyan memandang nanar tubuh istri sahabatnya yang sedang berjalan membelakanginya mengambil air didekat televisi. Tubuh sintal yang kulitnya selalu halus terawat dengan pantat yang bulat kencang membuatnya menggeleng-gelengkan kepala. Dicubitnya lengannya dan dirasakan cukup sakit, ternyata kejadian barusan bukanlah mimpi. Akhirnya dia berkesempatan menggauli Disha istri sahabatnya yang cantik dan seksi itu.
Riyan meraih smartphone Disha yang ada dimeja disebelahnya dan dipotretnya Disha. Disha yang tengah meneguk air minumnya dari gelasnya bukannya tidak melihat apa yang dilakukan Riyan dengan handphonenya, namun dibiarkannya saja kelakuan sahabat suaminya itu. Riyan cukup puas dengan hasil jepretannya, Nampak Disha dilayar smartphonenya sedang berdiri menyamping tengah menegguk air, payudaranya terlihat jelas tidak tertutupi, besar dan sekal tidak menggantung.
“ngapain sih yan?” bukannya marah atau terkejut Disha justru bertanya dengan lembut
“buat bahan coli dish, boleh ya?” pinta Riyan
“bahaya ah yan, nanti ketahuan lagi” rajuk Disha tidak sungguh-sungguh
“ndak kok, aman kok dish, percaya deh” bujuk Riyan
“gambarmu cantik kok dish, sempurna” tambahnya
“bener lho ya, awas klo sampe kesebar” akhirnya Disha membiarkan sahabat suaminya itu mengambil gambarnya untuk kenang-kenangan
Namun Disha rupanya tidak menyadari jika Riyan sebelumnya juga telah meletakkan smarthonenya diam-diam didekat televisi sesaat sebelum dia mulai memijat Disha. Riyan rupanya ingin mengambil souvenir dari petualangannya. Kalaupun dia tidak bisa menggauli Disha hari ini, paling gak dia bisa mendapatkan rekaman saat dia memijat Disha yang dapat dijadikannya bahan onani. Namun keberuntungan berpihak pada Riyan, smartphonenya benar-benar merekam saat dia tengah menyetubuhi Disha dan membuatnya meraih orgasme. Riyan yang sebelumnya harap-harap cemas karena Disha berdiri didekat dia menyembunyikan smartphonenya telah berbalik dan berjalan kearahnya.
‘kontol Riyan kok masih tegang ya, kok aku jadi pengen nambah’ batin Disha heran dengan Riyan yang meski sudah orgasme namun batang penisnya masih tegak dan keras. Disha rupanya lupa jika tadi dia sudah mengundang Pardi kekamar
“yan, main lagi yuuk?” Disha menggoda Riyan yang sedang bersandar pada dua bantal yang ditumpuknya. Dimainkannya sendiri ujung rambutnya yang curly dengan senyum yang menggoda. Ditatap oleh pandangan ‘mengajak’ oleh wanita cantik membuat Riyan sedikit besar kepala. Itu artinya Disha mengakui kejantanan dirinya batin Riyan dalam hati.
“ayo dish, aku juga belum puas menyetubuhimu” sambut tangan Riyan meraih pinggul Disha dan menariknya dalam pelukan Riyan. Mereka berdua bergumul diatas ranjang, berpelukan erat dan berpagutan mesra. Tangan Disha mengocok batang penis Riyan ditengah-tengah ciuman panas mereka. Disha benar-benar ingin memberikan kepuasan pada sahabat suaminya itu. Apalagi jika dia ingat akan cerita Martha saat arisan ibu-ibu dharma wanita, yang ,mengatakan jika suaminya sangat hebat diranjang, Disha ingin membuktikan sendiri jika dia bisa mengalahkan suami Martha kali ini.
“kamu hot banget dish, Martha gak pernah mau kocokin penisku” sahut Pardi kemudian
Disha hanya tersenyum manis mendapat pengakuan dari Riyan, “berarti kamu mungkin belum pernah diberikan ini sama Martha”.
Sejurus kemudian Disha mundur dan tiba-tiba saja langsung melahap batang pensi Riyan yang tadi bengong dengan perkataan Disha. entah mendapat dorongan darimana Disha dengan sadar memasukkan batang Riyan kedalam mulutnya. Padahal saat fais memintanya mengoral penisnya saat mereka bercinta dia selalu menolak.
“duh dish, enak banget seponganmu…”
“iiyyaa Martha ndak pernah mau memberikan itu padaku” tambahnya lagi memuji Disha. Riyan membelai lembut rambut dan kepala Disha. beberapa kali ditekannya kepala Disha supaya bisa lebih dalam lagi memasukkan batang penisnya kedalam rongga mulutnya. Namun batang penis Riyan terlalu besar dan panjang hingga hanya bisa masuk setengahnya saja.
“batang penismu panjang dan besar yan, jangan ditekan aku kesulitan bernafas” sela Disha tiba-tiba, Dengan jemarinya sesekali Disha menarik penis itu keluar dan memainkan di wajahnya yang mulus, menyusuri hidung dan telinganya.
“hehehe, iya dish maaf habisnya nikmat dan ngilu banget”
“sini dish, aku juga mau melakukan hal yang sama” ujar Riyan, Disha kemudian merubah posisinya yang sebelumnya berjongkok menjadi mengakangi muka Riyan, dalam posisi tersebut Disha semakin terlihat seksi, apalagi pantatnya besar dan kencang seperti tak sabar untuk disodok lagi. Dengan pemandangan yang menggairahkan itu, Riyan dengan gemas meremas pantat Disha.
“aaahhhhh geli yaaannnnn teruuuss….” pinta Disha sambil menoleh kebelakang. Riyan mulai menyapukan lidahnya yang hangat diliang senggamanya. Kini dalam posisi 69 tersebut, Disha dan Riyan terlarut dalam kenikmatan. Suara desahan dan lenguhan mereka saling bersahutan mengisi sepinya kamar.
Lidah Riyan menyapu liang senggama Disha cukup dalam, Riyan cukup ahli rupanya dalam pengalaman permainan lidah. Berkali-kali Disha menjerit kecil saat lidah Riyan masuk terlalu kedalam dan menyentuh titik sensitifnya.
“oooohhh…yaannnn teruuuuusss aagghhh…” desah Disha makin keras. Rambut hitamnya yang terurai mengikuti gerakan kepalanya bergerak kekiri dan kekanan tak beraturan. Membuat sepongan Disha juga semakin kuat menyedot batang penis Riyan dan dimainkannya dengan lidah.
Namun rupanya Riyan dan Disha yang sedang asyik mengoral kemaluan lawan mainnya tidak menyadari kehadiran Pardi yang tiba-tiba saja sudah ada dalam kamar. Ternyata Riyan tidak menutup pintu kamar Disha dengan benar sehingga pengunci otomatisnya tidak jalan.
“wah wah sedang pesta rupanya” sergah Pardi tiba-tiba
“pantesan kok bbm ku tadi tidak dibalas” imbuh Pardi
Riyan terkejut melihat Pardi sudah ada didepannya, sementara Disha yang tadi terkejut karena ada yang mengkagetkannya tiba-tiba, sedikit tenang karena yang dating adalah Pardi.
“ah mas Pardi ngagetin saja dating tiba-tiba” Disha menghentikan oralannya pada batang penis Riyan yang sedikit lemas karena terkejut tadi
“tenang saja yan gak apa-apa kok” lanjut Disha
“aku gabung yah mbak?” Tanya Pardi, tanpa menunggu persetujuan Disha, Pardi bergegas melepas kemeja dan celana 3/54 nya sehingga kini Pardi sudah telanjang karena dia sengaja tidak mengenakan celana dalam.
Riyan sebelumnya cukup terkejut, karena dia yang tengah menyelingkuhi Disha, tiba-tiba Pardi ikut bergabung padahal sebelumnya Pardi dikenalkan sebagai saudara sepupu dari fais. Namun sapuan lidah Disha pada batang penisnya mulai kembali mengacaukan pikirannya.
“dish, kok bisa???” Tanya Riyan terbata-bata menahan geli dikepala penisnya
“mmmm iittu parrdi, petuaangan keduakuhh yann” Disha menjawab pertanyaan Riyan cukup kesulitan karena mulutnya sedang penuh oleh batang penis Riyan.
Pardi tidak perlu mengambil pemanasan lagi karena dia sudah langsung ‘on’ melihat Disha yang tengah dikerjai Riyan. Dihampirinya Disha dan dibelai rambut Disha, Disha yang tengah mengoral batang Riyan menoleh dan dengan tangan kirinya meraih batang Pardi dan dikocoknya pelan. Pardi mengambil posisi duduk disamping Disha dan dirabanya payudara Disha yang menggantung bebas, dipilinnya putting Disha yang sudah mengeras kencang. Sungguh pemandangan yang erotis namun menyesakkan dada bagi fais, Disha benar-benar terlihat binal melayani kedua orang tersebut dengan suka rela. Bagi Disha, ini adalah threesome pertamanya. Namun sebenarnya dalam hati kecilnya, sering kali dia terobsesi untuk digangbang seperti ini apalagi saat dia bercinta dengan fais yang tidak mampu memuaskannya namun hal tersebut tentu tidak mungkin dia ungkapkan pada suaminya, dan sore ini apa yang dimpikan tersebut kesampaian tanpa sengaja. Padahal sebelumnya dia pernah berangan-angan merealisasikan hal ini dengan mas teguh dan Pardi sebelum dia balik lagi ke kota. Namun rupanya Pardi tidak kunjung dating kerumah dan waktu itu (pertunjukan kuda kepang) Disha lupa tidak meminta kontak Pardi, sehingga obsesinya urung direalisasikan.
“dish, ini pengalaman pertamamu yah?” Tanya Riyan, dihentikannya jilatan lidahnya diliang senggama Disha.
“huum” Disha menjawab sekenanya dengan tidak jelas, mulutnya lagi-lagi penuh oleh batang penisnya
“oohhhh….sensasinya luuaarr bisaaaa yyyaannn” desah Disha yang kemudian melepaskan batang Riyan dari mulutnya dan ganti meraih batang Pardi untuk dimasukkan kedalam mulutnya.
Riyan menarik pinggul Disha sedikit menyerong kekanan, sehingga mau tidak mau Pardi yang sedang dioral Disha pun juga mengikuti kemauan Riyan. Rupanya Riyan ingin memposisikan mereka bertiga supaya pas menghadap smartphone yang disembunyikannya tadi.
“dish, aku mulai sekarang yah”bisik Riyan sambil memeluk Disha dari belakang, tangan kirinya langsung mengarah pada payudara Disha sementara tangan kanannya memegangi batang penisnya dan diarahkan keliang kenikmatan Disha. Disha tidak menjawab, hanya anggukan kepalanya yang tengah mengoral batang Pardi yang memberikan persetujuan.
“wah, giliranku masih lama ya?” ucap Pardi yang masih dioral Disha, Disha hanya tersenyum memandang Pardi dan melanjutkan aktivitasnya menjilati batang Pardi.
“uugghhhh yyaaannn…”
Liang senggama Disha kembali cukup kesulitan menelan batang Riyan yang besar dan panjang. Dengan sigap Riyan memegang pinggul istri sahabatnya dan terus mendorong batangnya masuk lebih dalam.
“yyyaann ttunggu dulu, pelannn…” Disha melepaskan sepongannya pada penis Pardi dan mendongak keatas menikmati gesekan-gesekan daging panjang Riyan dengan dinding vaginanya, Disha kembali menoleh kebelakang berusaha melihat batang Riyan yang sedang berusaha memasuki liang senggamanya itu.
“dorong tterrus yaann, yang dalammm…” racau Disha yang kembali meraih batang Pardi dan dimasukkannya kedalam mulutnya. Disha yang tidak mau kalah dengan Riyan, berusaha mengoral batang Pardi dengan sebaik-baiknya.
“uugghhh mbaakk, ngilu bangeettt” lenguh Pardi menahan geli pada batang penisnya
Riyan sangat menikmati wajah Disha yang tengah dilanda nafsu, pasti cantik sekali hasil rekaman nanti, batin Riyan dengan bibirnya tersungging senyuman. Pardi memegangi kepala Disha dan sesekali dielusnya kepala wanita yang tengah mengoralnya tersebut namun sesekali ditekannya agar Disha memasukkan lebih dalam.
“aagghhh…..yyyaannn ….uuugghhhh…..” erang Disha nyaring terdengar memenuhi ruangan kamar dengan tubuh semakin menggelinjang jalang. Pasti itu sangat nikmat, batin Pardi saat melihat batang Riyan yang tidak kalah darinya sedang menerobos liang senggama Disha dan bergerak intens didalamnya.
Disha terengah-engah meladeni serangan penis Riyan apalagi mulutnya penuh dengan penis Pardi. Penis Riyan kini tidak sekedar bergerak maju mundur, namun sudah menghentak dan menusuk hingga kedalam.
“gilaaa…nikmatt bangettt mbakk sepongan mu” Pardi berteriak keras, tubuhnya bergetar hebat. Tangannya meremasi kedua buah payudara Disha yang menggantung indah, terhentak-hentak seiring goyangan pinggulnya. Tak lama kemudian penis Pardi beberapa kali menyemprotkan sperma dalam jumlah banyak kedalam mulut Disha. sepongan Disha membuat Pardi berejakulasi dengan cepat kali ini, karena sensasi persetubuhan threesome yang baru pertama kali dia lakukan.
Disha hampir muntah karena kehabisan nafas sementara rongga mulutnya dipenuhi oleh penis Pardi dan cairan spermanya.
“ditelan mbak, jangan disisakan” seru Pardi yang dengan sengaja menahan kepala Disha agar batang penisnya tetap menyumbat bibir Disha. ‘banyak banget sperma Pardi’ gumamnya dalam hati. dengan perlahan Disha meneguk limpahan sperma Pardi masuk kedalam kerongkongannya.
“aahhhhh….” Pardi menarik batang penisnya dari mulut Disha setelah Disha menghabiskan sperma yang ditumpahkannya. Saat penis Pardi sudah terlepas, suara desahan Disha semakin nyaring terdengar karena sebelumnya tertahan oleh penis Pardi.
“Aaagghhh….aagggghhh…aaggghhh….”
Disha merebahkan kepalanya diantara kedua paha Pardi, didepan batang penis yang telah selesai berejakulasi namun belum Nampak tanda-tanda mengecil dan lemas. Riyan geleng-geleng kepala, dia tidak habis pikir dengan kebinalan Disha, istri sahabatnya ini. Gila..ini sungguh gila… batin Riyan dalam hati. Dia menyetubuhi Disha sekali tadi saja sudah perbuatan gila, dan kini Disha tengah dia setubuhi kembali bersama dengan seorang pria lagi yang juga dikenal oleh fais.
“gila dish, ini benar benar gila” komentar Riyan ditengah-tengah genjotan penisnya dalam liang senggama Disha. Disha yang mendengar celoteh Riyan kemudian memalingkan wajahnya dan tersenyum nakal.
“faaaiiss…istrimu benar-benar nikmaatt….” racau Riyan kembali, penisnya mengaduk-aduk dengan cepat liang senggama Disha. namun pinggul Disha berusaha mengimbangi hentakan penis Riyan dengan bergoyang seirama.
Riyan mengambil posisi duduk dan Disha ditariknya agak berdiri hingga kini Nampak Disha menduduki batang Riyan, dipeluknya tubuh montok nan sintal itu dan dicumbui lehernya. Pardi dengan kompak memeluk Disha dari arah depan dan kedua tangannya meremasi pantat dan payudara Disha.
Disha hanya mampu menggeliat tak beraturan disetubuhi, dicumbui sedemikian rupa oleh kedua pejantan tersebut. Bibirnya mendesah dan mendesis keras saat dirasakannya titik rangsang tubuhnya saling bersentuhan. Tubuhnya bergerak erotis tanpa diperintah, pantatnya bergerak memutar seolah memelintir penis Riyan yang membuatnya tersiksa nikmat.
“Oougghh…sshhh….”Lenguhan dan desahan Disha semakin sering terdengar. Gairah birahinya yang selama ini hanya ada dalam imajinasinya terlampiaskan sudah. Gejolak birahinya meledak-ledak menikmati serangan seksual kedua pejantan yang tengah menikmati tubuhnya. Disha bahkan merasakan puncak pendakian birahinya akan segera tercapai.
“ooohhh…teruss genjot memekku , yaan, lebih cepaatt! Aauuuh yyaa yyaa begituu yan…” Disha meracau sejadi-jadinya merasakan nikmatnya batang penis sahabat suaminya sendiri yang tengah menghujam kuat diliang surgawinya. Mendengar erangan istri sahabatnya, Riyan mempercepat gerakan pinggulnya agar penisnya semakin cepat menggerus dan menghujam dinding vagina Disha.
Liang senggama Disha meremas dan menyedot kuat penis Riyan, Riyan yang mengetahui Disha akan meraih orgasmenya menekan penisnya lebih dalam hingga menyentuh dinding rahim Disha, blleesshh…!
“ooouugghh yyaann….” Disha melenguh keenakan saat vaginanya menyemburkan cairan kenikmatannya untuk yang ketiga kalinya, tubuhnya melengking keatas hingga membuat payudaranya membusung bergesekan dengan dada bidang Pardi. Riyan mendiamkan sejenak batang penisnya memberikan kesempatan pada Disha menikmati puncak pendakiannya. Riyan merasakan liang senggama istri sahabatnya itu berkedut-kedut, meremasi penisnya kuat seiring semburan cairan kenikmatannya.
Disha yang lunglai ambruk dalam pelukan Pardi yang sudah sigap memeluknya selama proses persetubuhannya dengan Riyan. Terlihat nafas Disha masih memburu, matanya sayu terpejam, dan tersungging senyuman tipis dari bibirnya penuh kepuasan. Setelah nafasnya mereda, barulah Disha membuka matanya dan semburat merah menghiasi pipinya, Disha tersipu. Dilihatnya Pardi sedang memandangi wajah cantiknya. Rupanya Disha merasa malu dengan apa yang sudah diperbuatnya sendiri, jika saja tadi Disha tidak dilanda nafsu mungkin hal ini tidak akan terjadi.
Melihat hal itu, membuat Pardi dan Riyan tersenyum. Dengan penis yang masih menghujam diliang senggamanya, kembali Riyan menggerakkan pinggulnya perlahan. Disha yang masih tersipu malu terhenyak dengan ulah sahabat suaminya itu. Namun Disha hanya bisa melenguh merasakan gesekan batang penis Riyan pada liang senggamanya. Hanya saja semburat merah dipipi Disha semakin kentara saat tangan Riyan dan Pardi kembali menggerayangi kedua payudaranya yang tegak membusung. Dengan lembut mereka berdua meremasi payudara ranum itu hingga putting susunya semakin mengeras. Riyan kembali menggenjot Disha hingga desahannyapun kembali terdengar didalam kamar. Nafsu birahi Disha yang tadi meredup perlahan bergairah kembali.
Pardi yang melihat Riyan kembali menuntaskan birahinya, mengatur posisi agar dirinya tidak sampai mengganggu Riyan menggauli istri sang sahabat. Dipeluknya Disha dan diciuminya telinga, tengkuk dan leher Disha sambil salah satu tangannya meremasi payudara dan tangan satunya lagi menggesek klitoris Disha.
“aaaahhhhh” Disha merasakan sentuhan jemari Pardi menggesek klitorisnya yang juga tengah digesek batang Riyan dari dalam. Disha merasakan sensasi kenikmatan yang berbeda. Akibatnya pinggul Disha bergerak bertambah cepat.
“oouugghh ssshh ahhh” Disha merasakan batang Riyan semakin gencar menghujam dalam liang senggamannya. Cairan cintanya yang mengalir dari liang senggamanya bercampur dengan cairan orgasmenya tadi membuat liang surgawi Disha semakin basah. Hingga suara tumbukan kulit mereka berdua semakin terdengar saat kedua kelamin mereka bertemu yang membuat mereka bertiga semakin bergairah.
“mas, kalau mau keluar jangan didalam yah” Pardi memberi pesan pada Riyan agar tidak menumpahkan sperma nya dirahim istri fais.
“waahh mass, tak usahakan tapi ndak janji aku, eeennakk soallnyaa” Riyan meracau menanggapi Pardi sambil tangannya meremasi payudara Disha.
Tubuh Disha kembali melengking dengan wajah yang terdongak keatas. Bibirnya terbuka dan sesekali mengeluarkan desahan desahan halus. Pardi tersenyum melihat Disha digarap sedemikian rupa oleh Riyan, ia segera memagut bibir Disha penuh nafsu. Lidahnya menerobos kedalam rongga mulut istri fais yang disambut Disha dengan penuh gairah. Keduanya asyik berciuman, dan tangan Disha yang sebelumnya memeluk pundak Pardi diarahkan untuk mengocok batang Pardi. Andai para suhu dan master melihat dengan langsung hal tersebut, entah perasaan apa yang suhu dan master rasakan, melihat seorang istri yang tengah digarap oleh dua orang pejantan.
Nafas Riyan bergemuruh, menandakan dia akan berejakulasi. Dipercepat genjotannya diliang senggama Disha hingga membuat istri fais itu terlonjak kaget dan melepaskan pagutan bibirnya dengan Pardi.
“mas, jadi didalam apa diluar ini” Riyan member tahu Pardi agar bersiap-siap mengambil alih karena Disha ditengah-tengah pendakian birahinya. Pardi kemudian segera beranjak kebelakang tubuh Riyan dan melepaskan pelukan Disha hingga Disha ambruk dan bertumpu dengan kedua lengannya diatas ranjang.
Dengan segera Riyan mencabut batang penisnya sebelum dia berejakulasi kembali membuahi rahim istri sahabatnya. Pardi yang batang penisnya sudah sangat tegang dengan tanggap mengambil alih tugas menyetubuhi Disha, didorongnya penis panjangnya itu perlahan karena dia cukup kesulitan melesakkan penisnya ke liang senggama Disha meski baru saja Riyan mencabut penisnya yang hampir sama besar dan panjang dengan miliknya.
‘sslleeppp!’ dengan cukup kesulitan batang Pardi akhirnya membelah dan bersarang diliang senggama Disha.
“aagghhh…mas Pardii” Disha medesah puas saat Pardi berhasil menghujamkan batang penisnya dalam liang senggamanya. Namun desahan Disha kembali tertahan karena Riyan melesekkan batang panjangnya saat Disha melenguh tadi, dan tanpa member aba-aba Riyan memuntahkan spermanya dengan cukup banyak kedalam rongga mulut Disha. didoronganya perlahan agar penisnya masuk semakin dalam hingga menyentuh tenggorokannya.
“memekmu sempitt banget mbakkk, padahal baru saja dipakai mas Riyan” balas Pardi merasakan sempit dan hangatnya liang senggama Disha. Disha menelan semua sperma Riyan dengan penuh gairah. Dibelainya rambut dan wajah cantik Disha yang telah dengan senang hati melayani nafsunya dan meminum spermanya.
“tadi aku sudah duluan mas Pardi, sekarang mas Pardi bisa melanjutkan menikmati tubuh montok Disha sendirian” seru Riyan sambil menarik batang penisnya yang telah dibersihkan bibir Disha.
“aagghh agghhh masshh terusshh ” racau Disha yang tengah kembali disodok Pardi. Batang Pardi bergerak keluar masuk dalam sempit dan peretnya liang senggama Disha. Pardi memeluk Disha dari belakang dengan erat, tubuh mereka seolah-olah menyatu. Disha yang tengah menungging memalingkan wajahnya dan dengan segera Pardi menyambut bibir Disha dan mereka berpagutan dengan mesra. Dengan satu tangan dirinya meremasi payudara Disha yang menggantung indah berguncang seiring hentakan pinggulnya dan satu tangannya lagi membantu menyibakkan rambut Disha. Disha yang telah tiga kali meraih orgasmenya semakin liar menggoyangkan pinggulnya, goyangan pantatnya berusaha mengimbangi hentakan penis Pardi diliang senggamanya.
“aagghhh terusss goyang mbbakk, memekmu benar-benar nikmatt” puji Pardi yang merasakan nikmat batang penis seperti dipijit-pijit saat Disha mengoyangkan pinggulnya.
“eesshhh…nikmaattnyaa uuhhh…” Disha merintih penuh nikmat liang senggamanya digempur Pardi habis-habisan setelah sedari tadi Pardi dan Disha berusaha mengarungi bahtera birahi bersama, kini mulai Nampak mereka berdua hendak mencapai dermaga kenikmatan yang dicari.
“mass Pardii, aauugghh oohh,, aku mau sampaiiii” Disha mendesah panjang saat gelombang orgasme keempatnya dirasa dating.
“iyyaa mbbak, kita sama-sama. Aku sirami memekmu mbakkk” sahut Pardi terengah-engah mengatur nafas
Disha melenguh panjang ketika liang senggamanya kembali menyirami batang penis yang telah memberikannya kepuasan dalam persetubuhan ini, tubuhnya menekuk keatas dengan mata terpejam. Disaat yang sama Pardi melesakkan batang penisnya dalam-dalam keliang senggama Disha dan memuntahkan spermanya membuahi rahim Disha.
Setelah tubuh Disha bergetar, Disha ambruk lemas diatas ranjang. Meski matanya terpejam, dari bibirnya terukir senyuman kepuasan setelah hari ini dia mendapatkan empat kali orgasme dalam bercinta. Tanpa mencabut batang penisnya yang telah berejakulasi Pardi merebahkan diri memeluk Disha dari belakang. Sementara Riyan yang duduk diatas ranjang yang sama juga tersenyum puas karena selain dia bisa menikmati tubuh indah istri sahabatnya, dia juga mendapatkan rekaman sempurna dari awal hingga akhir permainan birahi mereka.
Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar