Cerita Eksibisionis Istriku Rina : Di Balik Sebuah Cerita 8

*flashback

Sepasang tubuh polos manusia yang sedang berpacu dalam gairah birahi saling memuaskan hasrat masing-masing saling mengejar kepuasan birahinya. Sang wanita dengan liarnya menaik dan menurunkan pinggulnya seakan ingin menghilangkan rasa gatal yang ada mendera vaginanya. Tangan dan bibir sang pria terlihat sibuk bermain dengan payudara montok bermandikan peluh berayun-ayun bebas di hadapannya.

“aku keluar pak......” teriakan bercampur desahan yang keluar dari bibir sang wanita.

Seketika tubuh wanita itu tertidur lepas di atas tubuh sang lelaki yang tersenyum dengan bangganya karena bisa menaklukkan wanita muda yang telah menjadi istri anaknya ini. Penis yang masih berada di dalam vagina sang wanita kini makin mengkilat akibat orgasme yang entah ke berapa di perolehnya hari ini.

Sembari membalikkan posisi misionaris mereka saling berpangutan dan terlihat lelaki itu meremas lembut payudara yang menggemaskan. Pinggul sang lelaki mulai berayun pelan memberikan irama pada ayunannya sembari sang wanita menikmati orgasmenya. Seiring waktu pinggul itu mulai sesekali menghentakan penisnya lebih dalam yang di balas apitan kaki sang wanita di punggungnya.

Pompa penisnya kini semakin dipercepat dan sesekali pinggul sang wanita membalas menaikkan pinggulnya untuk menyambut hujaman penis sang lelaki. Remasan lembut namun kuat yang dibarengi pagutan mesra mengiringi puncak persetubuhan mereka. Lelaki itu memuntahkan semua spermanya di dalam vagina sang wanita, terlihat rembesan sperma yang keluar dari pinggir bibir vagina karena beradu dengan orgasme sang wanita.

Ya lelaki itu adalah pak giran dan sang wanita adalah mirna, menantu pak giran. Mirna telah memiliki satu orang yang tak lain adalah cucu pak giran. Mirna menikah dengan budi anak pak giran yang bekerja sebagai pengawai di kantor desa. Sejak 3 bulan terakhir, karena kesibukannya di kantor desa membuat budi lupa akan tanggung jawabnya dimana lupa menafkahi bathin mirna.

Ternyata keadaan itu di pantau oleh pak giran yang mana semenjak mereka menikah telah menaruh pada mirna, sang menantu. Berbekal keadaan itu pak giran pun mulai melancarkan aksinyauntuk mengacaukan kekosongan dan kesetian hati mirna. Sosok pak giran yang hadir pada tepat waktu itu berhasil menggantikan posisi anaknya hingga kini mirna takluk dan menjadi haus akan seks olehnya.
oOo​

Lain halnya dengan apa yang terjadi dengan rina, sebuah hubungan yang memang tak di rencanai oleh pak giran dan berjalan dengan sendirinya. Perihal yang terjadi dirinya dengan rina bagai durian runtuh dimana pak giran hanya melaksanakan tanggung jawabnya sebagai pemilik rumah. Sebagai tuan rumah beliau harus memberikan pelayanan baik kepada tamu yang datang. Pelayanan yang di berikan oleh pak giran pun disambut dengan baik oleh rina dan andi.

Kedekatan antara pak giran antara andi, rina dan kedua anak mereka memang tak sulit di bangun karena memang tipikal pak giran adalah supel, ramah dan apa adanya sehingga cepat membaur dengan andi dan rina yang mana sama bertipikal demikian sehingga tak perlu waktu lama bagi mereka membangun chemestry diantaranya. Begitu pula dengan adit dan nisa yang merasakan cocok dengan pak giran hingga merasakan sosok kakek padanya.

Ketulusan pelayanan pak giran tak lepas dari bahwa pak giran menganggap andi sebagai anaknya sendiri. Semua itu dikarena budi yang di pindah tugaskan untuk bekerja di desa seberang, otomatis pak giran yang telah merasakan kehilangan kini kembali merasakan ada seorang anak lelaki di rumahnya. Begitu pula dengan rina, pak giran tak pernah terpikirkan sejauh ini apa yang akan terjadi karena beliau memang semenjak kepergian mirna telah berubah untuk menjadi lebih baik.

Pak giran baru tahu kalau rina telah kehilangan sosok ayahnya sejak kecil, dimana ayahnya meninggal kecelakaan pesawat saat harus melaksanakan tugasnya. Rina yang memang sedari awal membutuhkan perhatian dan kemanjaan dari seorang lelaki sehingga dengan mudah memberikan jalan kepada pak giran untuk masuk ke kehidupannya. Dimana kedua lelaki yang ada di kehidupannya yaitu, andi dan mendiang ayahnya terlalu sibuk dengan aktivitasnya hingga seakan melupakan keberadaannya. Kehadiran pak giran yang memberikan kemanjaan dan perhatian, membuat rina seakan memiliki tempat berteduh dan bersandar selain andi.

Hingga perhatian, kasih sayang dan kemanjaan yang diberikan pak giran membuahkan sesuatu yang tak diduga sebelumnya. Berawal dari curhatan rina malam itu pada pak giran dan rina yang memang sudah ada rasa percaya kepada pak giran, rina menceritakan semua kisah hidupnya sampai kekehidupan pribadinya termasuk urusan ranjang.

Seakan mendapatkan sebuah pertanda bagus, pak giran pun makin intens memberikan semuanya kepada rina hingga rina benar-benar terbuka kepadanya. Pak giran telah berhasil membuka hatinya rina hingga membuat rina dengan rela membuka selangkangannya untuk dinikmati. Ya, rina kini telah banyak belajar dari pak giran bagaimana menyenangkan suami di atas ranjang. Dulu rina sangat pasif dalam hubungan ranjang, kini terlihat perubahan yang sangat signifikan ketika sedang berhubungan badan dengan pak giran.
oOo​

Aku banyak menghabiskan waktu dikala malam beranjak dewasa di atas balai ini untuk menikmati ketenangan yang berbalut angin malam dan sinar rembulan. Seperti halnya malam ini aku masih disini tatkala penghuni rumah yang lain sudah terlelap tidur. Merenungi dan memikirkan sesuatu yang sangat menganggu bathinku. Beberapa ini aku mengalami kejadian yang membuatku tak habis pikir.

Sesaat mataku memandang ke arah kamar di sisi kiriku yang penghuni kamar itu adalah sepasang suami istri dan kedua anaknya, rina dan andi. Aku tak habis pikir kenapa andi dengan mudahnya menyia-yiakan istri seperti rina. Wanita yang telah setia kepada suaminya, menghabiskan waktu hanya untuk keluarganya namun andi sebagai seorang lelaki tak mampu memberikan apa yang diinginkan oleh rina. Aku sekilas teringat dengan curhatan rina yang membahas tentang rumah tangganya dan kehidupan ranjangnya.

Seiring waktu berjalan aku masih hanyut dalam lamunanku, tiba-tiba bayangan persetubuhanku dengan rina hadir dengan sendirinya. Bayangan persetubuhanku dengan rina seakan mengingatkan ku kepada suara desahan yang keluar dari bibir seksinya, keindahan dari lekuk tubuhnya dan betapa sempitnya vagina ibu dua orang anak itu. Ya tubuh rina yang sangat menggoda dan menarik itu telah ku nikmat beberapa kali, terlihat jelas dia sangat menikmati dan mendapatkan kepuasan saat bercinta denganku dimana kepuasan itu yang tak diberikan oleh andi.

Bayangan persetubuhan dengan rina yang hadir secara tiba-tiba itu membuat penisku yang semula hanya tertidur manis kini menjadi ereksi di balik kolor berselimut sarung. Entah kenapa ada yang sesuatu yang mendorongku untuk menjamahnya malam ini dan entah siapa yang yang membimbing langkah kakiku yang sekarang sudah berdiri di depan kamar andi dan rina dengan pintu yang terbuka.

Mataku memandang ke arah tempat tidur yang di tempati oleh pasangan suami istri ini. Rina dan andi tidur di antara kedua anaknya, dimana rina tidur disisi kiri dan andi di sisi satunya lagi. Kini aku telah berada di sisi dimana rina tertidur dengan pulasnya, aku memandangnya sejenak.

Tanpa kusadari tanganku telah meremas lembut bagian payudaranya dan tangan satunya lagi sedang mengelus kakinya yang jenjang. Tanganku mengelus lembut dari ujung kaki perlahan naik ke paha dan bermain sejenak di bagian paha dalamnya. Jari-jariku lembut menyentuh bagian selangkangannya, ku gesekan pelan jari-jariku di area vaginanya yang masih berbalut pakaian lengkap.

Mataku menangkap ada pergerakan di area pinggulnya yang mungkin mulai bangkit gairah birahi akibat gesekan jariku di bagian vaginanya. Begitu pula dengan bibir manis dan seksi milik rina yang mulai terdengar desahan kecil. Jari-jari yang masih mengesek bagian vagina di padu dengan remasan lembut di payudaranya menstimulus kebasahan yang terasa lengket di celananya dan terlihat bercak basah di cdnya.

Tubuh rina kini hanya menyisakan cd dan bh setelah ku preteli pakaiannya. Aku yang sudah telanjang dengan penis yang mengacung mulai mengesekan penis ke bibir seksinya, sembari tangan kembali meremas lembut payudaranya. Rina terbangun dari tidurnya karena kaget dan hampir saja akan berteriak, untung aku cepat menutup mulutnya dengan tanganku kalau saja dia berteriak dan membangunkan orang rumah.

“ssst.....” aku mencoba menenangkannya.

“pak...” bisiknya

“ia rin ..”balasku

“bapak gila....”

“gila, kenapa rin ?” tanyaku yang pura-pura tidak tahu.

“bapak gila ah.. masa’ ia kita bercinta di depan mas andi?” ujar rina dengan rona merah di mukanya.

“kenapa memang ? toh dia masih tidur dan gak sadar, daritadi bapak mainin kamu?” ujarku.

Kedua insan ini pun saling berpelukan dan berpagutan melepas rindu di bawah sinar lampu minyak yang tak mampu menerangi dengan sempurna dan secercah sinar rembulan yang masuk seakan memperindah dan mendukung suasana percintaan mereka. Tangan pak giran yang tak mau diam terus meraba payudara rina yang telah di tinggal pergi oleh bhnya. Rina yang memang sudah bergairah tak mau tinggal diam dengan membalas meraba dan meremas lembut sembari dengan pelan mengocok penis pak giran.

Rina duduk di pinggir tempat tidur dengan kaki menjuntai ke bawah memberikan akses penuh kepada mulut dan bibir pak giran untuk mengekspos vaginanya. Tangan rina hanya bisa meremas dan menekan kepala pak giran lebih dalam untuk menikmati vaginanya yang telah basah, hingga pinggulnya ikut terangkat ke atas sembari pahanya menjepit kepala pak giran.

Orgasme!
Orgasme yang melandanya seakan membuatnya lupa bahwa kini dia sedang berada di kamar dimana ada anak dan suaminya. Rina dengan cepat menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya dan menahan keras agar tak berteriak seperti biasanya. Pak giran hanya tersenyum dan tertawa kecil melihat tingkah rina yang mati-matian menahan teriakannya agar tak membangunkan suaminya.

Pak giran berdiri di hadapan rina dengan penis mengacung ke arahnya, tak perlu di minta rina tahu apa yang diinginkan oleh pak giran. Kepala rina dengan perlahan tapi pasti maju mundur di penis pak giran,sembari mengulum penis milik pak giran lidah rina sesekali menjilat dari bawah hingga ke atas dan pada saat penutup bibir rina mencium di ujung kepala penis pak giran.

Pak giran membangkitkan tubuh rina dari duduknya, mereka saling berpelukan dan berpangutan mesra. Sembari berpangutan tangan rina turun ke bawah meraih penis pak giran dan mengarahkannya ke vaginanya. Rina menempatkan kepala penis pak giran tepat di bibir vaginanya dan pinggulnya mulai menekan ke arah penis pak giran.
Bless!

Penis pak giran masuk dengan nyamannya di vagina rina, mendiamkan sejenak dan pak giran pun mulai menggoyangkan pinggulnya pelan berirama sembari tangan pak giran meremas lembut payudara rina yang menggemaskan.

Pinggul pak giran mulai menaikan tempo permainan, penisnya menghujam vagina rina yang telah becek yang membuat penis itu terlihat mengkilat di bawah sinar lampu minyak yang dibantu secercah sinar rembulan. Udara malam yang dingin tidak berpengaruh bagi tubuh kedua insan bermandikan keringat yang sedang mengejar kenikmatan ragawi.

Rina memeluk erat pak giran sembari kakinya juga ikut naik mengapit punggung pak giran. Pak giran terlihat seperti seorang ayah yang sedang menggendong anaknya sembari penisnya terus menghujam ke vagina rina yang di sambut hentakkan pinggul rina dari arah berlawanan. Desahan demi desahan kecil terdengar dari bibir seksi rina, sembari tangannya mencakar punggung pak giran.
Orgasme!

Pak giran membiarkan rina menikmati orgasmenya, mata sayu rina memandang pak giran sembari mengecup pelan keningnya dan mengelus pelan rambutnya yang merupakan ungkapan kasih sayang pak giran kepada rina yang dibalas pelukan erat dan sebuah ciuman di bibir.

Pak giran menurunkan rina dari gendongannya dan mengambil posisi di belakang tubuh rina, otomatis pak giran ingin menyetubuhi rina sembari rina menghadap ke arah andi. Rina menggelengkan kepalanya ke kiri dan kanan yang menandakan penolakan darinya. Tetapi tubuh rina yang telah dikuasai oleh gairah birahi hanya bisa mengikuti dan melawan isi hatinya.

Pak giran mulai mengarahkan penisnya dari belakang, menyadari penis pak giran yang tak bisa masuk tangan rina turun ke bawah untuk membantu penis pak giran masuk ke vaginanya.
Bless...!
Ugh...desahan manja rina.

Pak giran memeluk erat rina dari belakang sembari tangannya meremas lembut payudara rina dan bermain cubitan kecil dengan pentil yang tegak berdiri. Rina menyandarkan kepalanya ke belakang sembari mata sayunya memandang andi. Pak giran tersenyum dengan apa yang terjadi saat ini dimana dia sedang menikmati tubuh rina di depan andi dan memberikan kepuasan bathin yang tak bisa di dapatkan rina dari andi.

Pinggul pak giran terus bergoyang menghujam vagina rina dari belakang, rina kini tengah berbungkuk dengan tangan bertumbu pada pinggir tempat tidur. Pak giran menaikkan tempo permainan yang mana di ikuti oleh pinggul rina yang menyambut setiap hujaman penis pak giran. Pak giran ikut menunduk sembari memeluk rina dengan eratnya dan tangannya kembali meremas payudara rina yang mengantung bebas.

“rin.....” bisik pak giran.

“iya pak....” jawab rina bercampur desahan.

“enak bener vaginamu, penis bapak udah pengen keluar ni” ujar pak giran yang di sertai hentakan penisnya.

“penis bapak juga enak, rina juga mau keluar lagi pak. Barengan ya pak...” ujar rina sembari pinggulnya ikut bergoyang.

Kali ini pak giran pun menghujamkan penisnya lebih dalam yang menandakan dia akan sampai dan di balas oleh pinggul rina yang seakan tak ingin penis itu terlepas dari vaginanya. Pak giran memeluk erat rina yang di ikuti pagutan kedua bibir mereka.

Orgasme!
Pak giran dan rina keluar secara berbarengan, terlihat cairan putih yang merembes dari bibir vagina menetes ke lantai di sela-sela penis yang masih berdiam di vagina rina. Mereka terduduk sambil berpelukan meresapi keindahan percintaan mereka malam ini.
oOo​
Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar