Cerita Eksibisionis Istriku Rina : Di Balik Sebuah Cerita 11

Hari adalah hari terakhir andi dan keluarga berada di desa ini yang mana desa ini telah memberikan banyak kenangan dalam kisah perjalanan hidup mereka dan mereka akan meninggalkan kenyamanan dan keindahan yang terdapat di desa ini. Kenangan yang tak mungkin di lupakan oleh rina adalah petualangan sexs yang tak pernah dia dapat selama pernikahan dengan andi. Salah satunya yang paling membekas adalah kala dia dan pak giran bercinta dengan penuh gairah di samping suaminya. Begitu pula dengan andi yang memperoleh pengalaman kala dia menyaksikan secara langsung percintaan rina dan pak giran yang mana selain rasa sakit hati, andi juga memperoleh pengetahuan terkait memanjakan wanita di ranjang yang tak pernah dia berikan kepada rina. Semua kisah yang terjadi di desa ini akan menjadi kenangan dan pengalaman yang melengkapi kepingan perjalanan hidup mereka.

*Di ruang belakang rumah pak giran

Saat andi sedang mempersiapkan barang-barang bawaan mereka yang akan dimasukan kedalam mobil, dari arah bagian belakang rumah pak giran yaitu terdapat sebuah ruangan penyimpanan yang biasa digunakan untuk menyimpan hasil pertanian maupun hasil perkebunan. Suara-suara desahan mulai terdengar dari ruangan tersebut yang mana sepasang anak manusia sedang berpacu dengan hasrat birahi yang telah membakar tubuh mereka. Sepasang manusia itu adalah pak giran dan rina, mereka sedang melakukan acara perpisahan yang mana rina akan kembali ke kota hari ini.

Rina yang hari ini mengenakan rok spans berkombinasi dengan baju atasan kemeja, terlihat rok spans sudah terangkat ke pinggang dengan celana dalam sudah sampai di ujung kaki dan baju kemejanya sudah terbuka. Pak giran dengan liarnya menyodok rina dari arah belakang dengan salah satu kaki rina telah di angkat dan rina berpegangan pada salah dinding kayu ruangan tersebut. Tangan pak giran meremas dengan lembutnya salah satu payudara yang menggantung bebas itu, terlihat payudara yang basah oleh air liur pak giran dan menyisakan bercak merah di sana sini.

Pinggul pak giran yang di sambut oleh goyang pinggul rina masih terus dengan tempo sedang. Suara desahan rina terus terdengar, rina yang memang sudah kecanduan akan berhubungan dengan pak giran seakan enggan untuk melepaskan kebersamaan mereka. Kini pak giran sudah memeluk rina dari belakang dengan eratnya sembari tangan meremas kedua payudara yang montok dan bibir saling berpagutan mesra. Pinggul pak giran kini mulai terasa di percepat seakan mengerti bahwa rina akan segera mencapai orgasmenya.

Rina yang merasakan di ambang orgasme juga ikut terus menggoyang pinggulnya yang seirama dengan sodokan penis pak giran yang terus keluar masuk pada vagina rina. Hingga paha dan kaki rina bergetar menyambut orgasme yang datang serta lenguhan dan desahan panjang mengikuti desiran cairan orgasme yang keluar membasahi penis pak giran di dalam vagina rina. Tubuh rina lemas di dalam pelukan pak giran, sesaat rina beristirahat sembari pak giran mengelus lembut rambut panjangnya dan mendaratkan ciuman mesra.

Kini rina telah berada dalam pelukan pak giran dimana tangannya melingkar erat di leher pak giran sembari pantat montoknya dengan lancar turun naik di atas penis pak giran dan terlihat sesekali turun dengan sedikit tambahan tekan untuk memastikan penis pak giran masuk lebih dalam. Pak giran yang di perlakukan begitu langsung membalas sesekali menyodokkan penisnya dari bawah yang membuat rina hanya bisa berdesah dengan suara tertahan. Tangan pak giran yang berada di pantat montok rina ikut meremas dengan kasarnya dan dikombinasikan dengan bibir menyusu pada payudara rina yang membuat rina semakin terangsang membakar birahinya.

Rina yang sudah berubah menjadi binal dan liar dalam berhubungan sexs akibat terus-terusan dikerjai oleh pak giran sehingga rina kini menjadi haus akan sexs. Rina yang sekarang memang lebih sensitif terhadap rangsangan yang didapat oleh tubuhnya sehingga dengan sendirinya tubuh itu akan merespon dengan sangat liar dan memberikan pelayanan yang sangat baik bagi pasangannya.

“pakkkk...” bisik rina disela persetubuhan itu.

“iaa rin...” balas pak giran.

“hamili akuuuuu pak.....” ujar rina dengan bisikan manja.


Pak giran hanya tersenyum dan tak menjawab permintaan rina namun sodokan penisnya di dalam vagina rina menjawab apa yang diinginkan rina barusan. Sodokan demi sodokan penis pak giran terus menghujam vagina rina dari bawah, terlihat penis pak giran semakin basah oleh cairan yang ada di dalam vagina rina.

“oughhhh,,, lebih kerasssss lagiii paaaaak....”

“oghh.. ohh... enaaaaak paaaak...”

“apanya yang enak rina..? ujar pak giran menanggapi racauan rina.

“penisss baaapk enaaaak.. vaginaaaaku.. di buaaaat enaaak saaamaa peniisss bapakkkk” balas rina.


Desahan demi desahan terus keluar dari bibir manisnya mengisi ruang kosong yang mereka tempati saat ini. Suara desahan bercampur dengan suara beradu paha diantara keduanya yang mana satu menghujamkan penis dari bawah dan yang satunya lagi menurun naikkan pantat montoknya dari atas ke bawah. Rina yang sudah di ambang orgasmenya, mengapitkan kaki di punggung pak giran dan membenamkan wajah pak giran ke dalam payudaranya.

“akuuuuuu keluuaaar lagiiiiiii paaak”.. erangan rina bercampur teriakan tertahan.

“tunggu .. kitaa bareeeengan rin.. baapaak jugaa mau keeluar” ujar pak giran.


Pak giran pun makin mempercepat sodokannya yang mana juga berada di ambang klimaksnya. Tak butuh waktu lama mereka pun orgasme bersamaan, terasa hentakan dari pinggul pak giran yang disambut oleh pantat montok rina yang mengarah ke bawah dan penis pak giran pun mengeluarkan sperma yang begitu banyak yang mana beradu dengan cairan orgasme rina. Otot vagina rina menjepit dan mengurut penis pak giran yang mana rina ingin menyedot habis sperma yang di keluarkan penis pak giran.

Tubuh rina yang lemas masih berada dalam pelukan pak giran. Mereka berciuman mesra sembari menikmati puncak percintaan mereka.

“bapak sayang kamu rin....” bisik pak giran

“aku juga sayang bapak..” balas rina pelan.

“aku juga bakal sangat kangen dengan penis perkasa ini” kembali otot vaginanya meremas lembut penis pak giran yang masih di vaginanya itu.

“nakal ya sekarang kamu rin...” bisik pak giran.


Pak giran tersenyum dan mereka pun saling berpelukan sembari berciuman mesra untuk melepas perpisahan ini. Ada titik airmata yang jatuh dari pelupuk mata rina yang merasakan akan kehilangan sosok pak giran.

oOo

* Selain itu, Di Rumah Andi

 

Sandra yang semalam bercinta dengan hebatnya dengan pak prabowo, seperti melupakan rasa penyesalan dan rasa kecewa yang mana telah mengkhianati suaminya. Sandra yang awalnya merasa bersalah telah mengkhianati suaminya, menangis sejadi-jadinya setelah persetubuhan pertama malam itu. Namun pak prabobo dengan wibawanya dan penuh kasih sayang memberikan pengertian dan memberikan sesuatu yang dapat menyakinkan hati sandra bahwa apa yang dilakukannya tidaklah salah karena sandra juga membutuhkan nafkah bathin hingga mereka baru berhenti melakukan persetubuhan dimana waktu akan menjelang pagi.

Sandra sekarang merasa seperti menjadi pengantin baru setelah hubungan sexsnya dengan pak probowo yang mana membuat sandra baru merasakan seks yang sebenarnya. Pak prabowo memberikan sesuatu yang baru dalam hidupnya yang mana tidak pernah sandra dapatkan dari suaminya. Begitu pula apa yang terjadi saat ini, semua atas rasa kesadaran diri sandra dalam melayani pak prabowo dalam bercinta. Sandra merasakan tak ada keraguan dalam dirinya menerima hujam penis pak prabowo dalam vaginanya yang mana kini pinggulnya ikut bergoyang sembari mengaitkan kaki di punggung pak prabowo.

Ya di kamar itu kini kedua manusia yang telah sama-sama bugil berpacu dengan panasnya gairah birahi. Peluh yang telah membasahi badan sandra sembari terus aktif menurun naikkan pantat montoknya di atas penis pak prabowo, pak prabowo yang tertidur terlentang silih berganti menyusui dan meremas lembut payudaranya hingga tangan pak prabowo juga aktif meremas dan membantu pantat montok sandra turun naik di atas penisnya.

Lenguhan dan erangan terus terdengar dari bibir manisnya yang mana pantatnya kini sudah mempercepat tempo turun naik yang ikut di bantu hujaman penis pak prabowo dari bawah. Erangan panjangan sandra terdengar sembari teriakan tertahan mengantarkan orgasme yang baru saja dia dapatkan. Tubuh sandra terbaring lemas di atas tubuh pak prabowo, beliau membiarkan sandra menikmati orgasmenya sembari bibir mereka saling berpangutan dan berpelukan.

Pak prabowo dengan tiba-tiba merubah posisi tanpa melepas penis yang masih bersarang di vagina sandra. Pak prabowo mulai mengenjot sandra yang sudah kembali dari orgasmenya, terlihat bercak merah di payudara montok menantunya ini dengan pentil yang mengeras yang kembali basah oleh liur pak prabowo. Tak bosan-bosannya pak prabowo menyusui pada payudara montok sandra yang mana payudara itu belum pernah menyusui karena sandra belum memiliki anak.

Genjotan pak prabowo yang makin lancar keluar masuk karena vagina sandra semakin basah oleh cairan di vaginanya. Kaki sandra kembali mengapit di punggung belakang pak prabowo sembari tangannya sedang meremas pantat pak prabowo dan sesekali menahan pantat itu agar lebih lama di dalam vaginanya. Pak prabowo tak mau tinggal diam, dia kembali menyusu pada payudara sandra dan mengigit kecil pada pentil yang telah mengeras yang membuat sandra terpekik kecil.

Pinggul sandra yang sudah bergerak mengikuti tempo permainan pak prabowo yang mana pinggul pak prabowo mulai terlihat bergoyang dengan cepat seperti mengejar sesuatu. Hentakan demi hentak ke dalam vagina sandra membuat sandra mengelinjang nikmat dan membalas dengan meremas penis pak probowo menggunakan otot vaginanya. Keduanya sudah di ambang orgasme, keduanya saling mengejar untuk mendapatkan orgasme bersamaan.

Dengan satu hentakan dan teriakan tertahanan dari sandra mereka menjemput orgasme yang datang. Pak prabowo melepaskan spermanya kembali di dalam vagina sandra yang mana pak prabowo ingin menanamkan benih di rahim sandra. Terlihat saat pak prabowo mencapai klimaks tangan sandra menahan pantat pak prabowo agar penisnya berdiam lebih lama dan menguras serta menyedot habis sperma pak prabowo.

Keduanya berbaring lemas di atas ranjang, sandra merapatkan diri ke dalam pelukan pak prabowo. Sandra membenamkan mukanya di dada pak prabowo yang disambut pelukan dan elusan lembut dipunggungnya.

“pak... mereka akan pulang hari ini.. apaaa.. kita masih bisa melakukannya lagi ? ujar sandra sembari menengadah ke atas untuk memandang pak prabowo.

“tentu masih dong, sayang.. itu tidak akan menghalangi kita.. percaya sama bapak..” ujar pak prabowo menyakinkan sandra.


Mata saling memandang mereka seakan sedang mentransfer rasa kasih sayang di keduanya, pak prabowo pun mengusap lembut di wajah sandra dan memberikan kecupan mesra di keningnya. Sandra merasakan ada yang mengeras di bawah sana yang mana terasa menyundul-yundul perutnya.

Sandra memandang sejenak ke arah pak prabowo dan di ikuti gerakan tangan menyusuri ke arah penis pak prabowo yang sudah mengeras kembali. Tangannya menggengam lembut dan meremas lembut penis pak prabowo.

“bapak masih kuat ? masih mau lanjut ? “ ujar sandra sembari mengedipkan mata kepada pak prabowo, tangan sandra membimbing penis itu menuju ke bibir vaginanya dengan perlahan menekan kepala penis pak prabowo dan blesh!! Penis itu masuk ke dalam vagina sandra yang basah.

Dan mereka pun kembali terlibat dalam pergulatan yang panas hingga menjelang siang hari sembari beristirahat sandra yang beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan badannya yang lengket oleh air liur maupun sperma pak prabowo dan sandra pun ingin memasak untuk mereka santap berdua.
oOo
Andi yang sudah selesai mem-packing semua barang dan mereka pun berpamitan kepada pak giran dan ibu dan mereka juga tak lupa untuk berpamitan dengan warga desa. Andi yang tadi juga telah menemui risma untuk melepas perpisahan di antara meraka. Mereka pun kini berangkat untuk kembali ke rumah dimana mereka akan menjalani hidup dengan rutinitas biasanya namun ada yang berbeda dengan rina yang pada saat datang kala itu dengan rina yang pulang kali ini.

Saat rina menaiki mobil tadi, kembali air mata menetes dari sudut pelupuk matanya yang menggambarkan ketidakinginan dirinya untuk pergi dari desa ini dan lebih tepatnya adalah dia tak ingin jauh dari pak giran. Rina melangkahkan kaki ke dalam mobil dengan kegundahan hati yang terpendam di hatinya, ingin rasanya ia berbagi untuk mengurangi kegundahan hatinya namun tak mungkin dapat iya berbagi kepada suaminya yang mana akan menambah luka di hati suaminya.

oOo
to be continue
Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar