Perlahan-lahan orgasmeku yang ketiga mereda. Kuli-kuli itu memberikan
kesempatan kepadaku untuk beristirahat sejenak. Penis Pak Kardjono masih
didalam vaginaku dengan kondisi masih sangat tegang sedangkan penis
Jupri sudah terlepas dari mulutku. Sebuah jari yang tadi ada di di dalam
anusku perlahan-lahan mulai ditarik keluar. Gesekan antara jari dan
dinding anus sangat terasa hingga membuatku sedikit mendesah.
“gantian rek..., aku mau keluar nih. Rasanya nikmat banget. Sayang kalau cepat keluar” kata pak Kardjono dengan logat desanya.
“sini aku duluan, pengen tau rasanya gimana?” kata kasiman yang memang masih perjaka
Ke empat temannya menyemangati kasiman yang sangat ingin merasakan
bersetubuh dengan wanita. Kasiman tersenyum-senyum dan mendekatiku.
Setelah itu perlahan-lahan aku di telentangkan sehingga penis pak
Kardjono terlepas dari jepitan vaginaku.
Kasiman mengarahkan kepala penisnya ke lubang vaginaku dengan tangan
kanannya. Setelah dirasa pas, dia langsung memasukkan penisnya dengan
satu hentakan keras hingga aku terkaget, mataku melotot,mulutku
menganga. Hentakan itu langsung membawaku di ambang orgasme.
"Aaaaaccccchhhhhhhhhhh........." desahku
Begitu penisnya masuk sepenuhnya ke dalam vaginaku, kasiman langsung
menggenjot pinggulnya dengan kecepatan tinggi. Hanya beberapa genjotan
saja, kasiman langsung mengalami ejakulasi. Aku yang tadi sudah di
ambang orgasme juga mengalami hal yang sama.
" Aaaccchhhhhhhhhh......... emmmmmhhhhhhh...................." aku menggeliat dan mengejang-kejang karena orgasme
Sangat terasa sekali kalau dia tidak pernah bersetubuh. Penisnya
berkali-kali menyemprotkan pejunya ke dalam vaginaku. Ini adalah peju
pertama yang masuk ke dalam vaginaku selain peju suamiku.
“Rupanya perjaka tua sangat tak berpengalaman. Heheheh……..” kata Jupri
“Hahahaha…….” Keempat teman kasiman tertawa hampir bersamaan.
Setelah Kasiman mencabut penisnya dari vaginaku, kuli-kuli yang lain
secara bergantian menyetubuhiku. Tak terhitung berapa kali aku orgasme.
Kasimanpun turut ambil bagian lagi dalam menggilir aku. Setelah
ejakulasi pertamanya, dia mulai bisa mengendalikan diri sehingga
ejakulasinya lebih lama.
Pada saat salah satu dari kuli tersebut akan ejakulasi saat
menyetubuhiku, mereka berganti posisi sehingga kuli yang akan mengalami
orgasme jadi tertunda. Rupanya mereka benar-benar ingin menikmati
tubuhku selama mungkin. Vaginaku sudah sangat sensitive. Orgasmeku
terjadi secara beruntun dan terus menerus sehingga tubuhku menjadi
lemas sekali. Semakin lama mataku menjadi kabur dan akhirnya gelap sama
sekali. Aku tidak sadarkan diri.
Aku tidak tahu berapa lama aku pingsan. Saat sadar aku sudah berada di
tempat tidur. Lampu kamarku sudah menyala. Aku mengingat-ingat peristiwa
yang telah terjadi tadi siang, aku di gangbang oleh kuli-kuli bangunan
yang baru aku kenal. Ku lihat melalui cermin yang ada di lemari
pakaian,aku masih telanjang bulat.
Perlahan-lahan aku mencoba bangkit untuk membersihkan diri ke kamar
mandi. Sebelum ke kamar mandi, aku mengambil pakaian terlebih dahulu di
lemari pakaianku. Namun saat akan membuka pintu lemari, aku tidak bisa
membukanya. Tidak ada kunci yang biasanya menggantung di lubang kunci
pintu lemari.
“Aneh, kemana kunci lemariku…?” tanyaku dalam hati. Kemudian aku mencari
daster yang tadi siang aku pakai di ruang tamu, ternyata juga tidak
ada. Di belakang pintu kamar juga tidak ada pakaian yang biasanya
menggantung di situ.
Setelah mencari kesana kemari tidak ada pakaian sama sekali yang bisa
aku kenakan, aku melihat ada secarik kertas di atas meja rias. Ada pesan
singkat yang tertulis pada kertas itu yang isinya,
“Maaf mbak Irma, seluruh pakaian mbak Irma kami masukkan ke lemari.
Kunci lemari kami simpan supaya mbak Irma tidak bisa membuka lemari dan
mengenakan pakaian. Mulai sekarang sampai suami mbak pulang, mbak Irma
akan telanjang terus. Kami hanya menyisakan Handuk di kamar mandi.
Gimana Mbak Irma?? Suka dengan ide kita kan?? Hehehe….”
Celaka......, sepanjang hari selama suamiku dinas, aku akan selalu
telanjang. Bagaimana jika ada tamu ke rumah??, bagaimana jika aku perlu
membeli makanan??, bagaimana jika aku harus keluar rumah??
Home
Cerita Eksibisionis
Irma Seorang Istri
Penulis Lain
Cerita Eksibisionis Irma Seorang Istri : Gara-Gara Mencoba Eksib, Aku Jadi..... 4
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar