Perkenalkan nama saya Dian 21 tahun, saya mahasiswi salah satu perguruan
tinggi negeri yang sangat terkenal di Bandung. Aku berasal dari
keluarga yang sangat berkecukupan segalanya,Postur tubuh ku yang
langsing tinggi 172cm berukuran payudara 36b berkulit putih bermata
sipit dan memang aku keturunan seoul korea, karena ibuku berasal dari
Seoul. Karena itu aku sangat menjaga kecantikan yang kumiliki dan aku
sangat bersyukur. Banyak yang bilang aku ini mirip dengan artis korea
yoon eun hye, Keadaan seperti ini yang membuat aku sangat disukai banyak
lelaki, bahkan wanita pun ada yang pernah menyatakan bahwa dia suka
padaku, tapi aku adalah wanita normal yang masih suka lelaki. Tapi aku
belum mempunyai seorang pacar, karena aku memang ingin bebas melakukan
apa yang ingin ku lakukan.
Aku kost di daerah jatinangor karena
dekat dengan kampusku yang tak jauh dari tempat kostku, walaupun
sebetulnya rumah orang tuaku berada di Bandung. Dan biar irit ongkos
juga "hehe
Kejadian bermula di tahun 2012 bulan mei tepatnya,
ketika saat itu aku baru saja selesai ujian tengah semesterku. Pikiranku
yang mumet karena uts itu, dan badan yang mulai pegal- pegal membuat ku
sangat ingin merasakan rileksnya pijatan terapis salon and spa. Pada
akhirnya aku pun berniat pergi ke salon and spa yang ada di daerah setra
duta, karena menurut teman- teman ku salon itu sangat recommended untuk
para wanita, dan memang salon and spa tersebut khusus untuk wanita,
lelaki dilarang masuk, bahkan untuk di lobby pun lelaki sudah di suruh
untuk menunggu di ruang tunggu yang terpisah. Aku pun tiba disalon
tersebut tepat pukul 01.00 siang, dan memang salon ini benar- benar
ramai pengunjung. Aku pun turun dari mobil honda jazz RSku dan segera
melangkah masuk kedalam salon tersebut. Aku melihat memang salon ini
sangat steril dari lelaki, mungkin karena memang untuk menjaga privasi
pelanggan yang datang ke salon ini. Aku melihat wanita cantik yg bediri
di balik meja resersionis, aku menghampiri meja resepsionis dan aku pun
di sapa oleh resepsionis itu dengah sangat ramah, "selamat siang mba.
Selamat datang, nama saya mella, ada yang bisa saya bantu?" Tanya
resepsionis cantik tersebut sambil bersalaman dengan tanganku. "Siang
mba, aku mau massage nih mba. Masih ada yang kosong?" Jawabku, karena
kulihat salon itu memang ramai sekali. "Oh silahkan mba, ini menu
listnya dan ada juga beberapa paket hemat, silahkan dipilih." Katanya
sambil memperlihatkan menu listnya kepadaku. Aku pun sedikit kaget
melihat harga perawatan yang ada disalon ini, karena baru kali ini aku
melihat salon dengan harga termurah 150ribu rupiah. "Untung credit card
belum limit bulan ini." Kataku dalam hati. Akhirnya aku memilih paket
yang ada di menu list itu, paket ini berisi luluran, full body massage,
mandi susu. "Mba mella, aku mau paket 3 ini deh, berapa lama
perawatannya?" Kataku, sambil menunjuk pada paket yang kupilih. "Oh,
boleh mba. Paket 3 ini sekitar 3jam mba, dijamin puas deh mbanya." "
Wah lama juga ya, bakalan enak nih kayanya." kataku. "Oke kalau gitu mba
isi dulu form ini, di tanda tangan disini." Sambil memberikan kertas
form tersebut. Sambil aku mengisi form itu, si resepsionis tersebut
terdengar menelepon agar mempersiapkan kamar terapi yang aku pakai, aku
pun selesai mengisi form itu, dan memberikannya pada resepsionis cantik
itu. Resepsionis itu pun memberi tahukan bahwa kamar sudah di siapkan,
kamar terapi ku yang berada di lantai 2 kamar no 3. Aku pun pergi
berjalan menuju kamar terapiku di lantai 2, tidak lupa mengucapkan
terima kasih pada resepsionis cantik itu, aku tersenyum dan dia pun
membalas senyumanku tadi. Selama aku berjalan aku melihat para terapis
yang ada disalon ini cantik- cantik, entah kenapa, mungkin karena sering
merawat tubuh mereka juga disini. Menurut pengalaman aku sih, biasanya
terapis suka bergantian saling merawat tubuh mereka, entah itu kulit,
rambut atau yg lainnya. Dalam langkahku pun aku mendengar desahan-
desahan yang terdengar dari kamar- kamar yang kulewati, aku hanya
berpikir mungkin pengunjungnya sedang keenakan. Akhirnya aku sampai di
kamar terapiku dan langsung disapa oleh terapis yang juga cantik yang
akan merawat tubuhku, " selamat siang mba, saya nazwa. Saya terapis
mba." Katanya dengan ramah kepadaku, " siang, aku Dian, oh oke."
Jawabku. Aku pun masuk kamar dan memang ruangan pijat ini sudah telihat
ketinggalan jaman, masih bagus kamar kostku yang minimalis. Setelah
menutup pintu dan menguncinya, terapis itu menyuruh ku untuk melepaskan
semua baju yang ku pakai dan memakai cd yang disediakan salon itu. aku
pun menanggalkan semua pakaianku dan memakai cd itu. aku sempat
berfikir, karena aku melihat kasur yang ukurannya tidak terlalu besar,
mungkin hanya cukup untuk satu orang yang tidak jauh jaraknya dengan
table massage. Aku pun tidak berfikir macam- macam. "Mba dian, silakan
tengkurap di sini." Sambil menunjuk ke table massage. Aku segera naik,
dan baringan di atas table massage itu. Tubuh ku akhirnya ada di atas
tables massage yang hanya cd yang di berikan oleh salon, selebihnya aku
biarkan tak memakai apa-apa, karema memang kalau luluran aku hanya
memakai cd. Terapis tersebut menutupi pantatku dengan anduk, aku pun
membenamkan mukaku ke lubang tables massage. Terapis itu mulai mengosok
tubuhku memakai scrub yang wangi bungan lavender, mulai menggosok dari
ujung kaki sampai paha tak luput dari scrub yang di baluri ke tubuh.
Sambil meluluri tubuhku kami pun ngobrol, "mba baru pertama kali kesini
ya?" "Iya" jawabku malas karena aku sedang menikmati pijatannya yang
enak. " Oh, saya bakal bikin mba puas deh." Aku pun tidak menjawabnya.
Terapis itu mulai meluluri mulai dari pinggang sampai pundak ku. "Maaf
yah saya lulurin pantatnya" sambil memindahkan anduk ke atas punggungku.
Dia mulai meluluri pantatku, terasa jari si terapis tersebut menyentuh
lubang anusku, membuat aku geli dan menyentuh bibir vaginaku. Ada
perasaan aneh ketika vaginaku tersentuh, aku marah tapi aku seperti tak
bisa mengungkapkan rasa marahku. Aku di suruhnya membalikan badanku,
terlihat jelas payudaraku yang bulat padat menyembul. Ditutupilah
payudaraku oleh anduk tak lupa bagian vitalku pun ditutup. Dan terapis
itu meneruskan kembali pekerjaannya merawat tubuhku ini. Singkat cerita
sampailah pada bagian payudara, dilepasnya anduk yang menutupi
payudaraku itu, dan meluluri payudaraku dengan sangat lembut, di pijat,
tapi aku merasa risih ketika si terapis mulai meremas payudaraku, "mba
kayanya ini udah ga normal deh?" "Ini membuat payudara mba dian bakalan
padet mba". Aku pun menuruti apa kata terapis itu, tapi aku sadar bahwa
ini tidak normal tapi aku hanya bisa menurut tanpa protes. "Mba maaf
saya buka cdnya ya? Soalnya biar bersih sekalian". Untuk kedua kalinya
aku hanya menurut dan mengangguk. Terapis pun membuka cd ku dan mulai
menggosok daerah vaginaku yang membuat aku kegelian, tanpa sadar aku pun
mendesah " aaaccchhhh......" Terapis itu menatapku seakan tau bahwa aku
terangsang oleh pijatannya di vaginaku. "Sssssshhhhhhhhh..." "Mba
lulurnya udah beres, silahkan mandi dulu,nanti dilanjutin full body
massage mba". Aku sedikit protes dalam hati "mengapa dia berhenti pada
saat aku mulai terangsang". Aku pun mandi, dan setelah beres mandi aku
disuguhi wedang jahe hangat yang ada di meja rias. "Mba dian mau lanjut
sekarang apa istirahat dulu?" Tanyanya. "Sekarang aja deh mba, nanti
keburu males aku hehe" jawabku. "Yaudah kalo gitu langsung tiduran
dikasur yang satunya ya mba". Aku segera tiduran di atas kasur itu
dengan masih memakai kimono, "mba di lepas kimononya." Katanya padaku.
Aku segera membuka kimono dan memberikannya kepada terapis. Terapis
menutupi bagian payudaraku dan bagian vitalku. Tak lama setelah beres
menutupi tubuhku, datang 2 wanita cantik berpakain sama dengan nazwa,
"mba ini nura dan ini alissa mereka akan bantu saya sekarang". Telihat
mereka berdua tersenyum padaku. Aku pun membalas saemyuman mereka. Nazwa
mengambil penutup mata dan segera memakainyanya padaku, " mba ko mata
saya di tutup?" Tanyaku "ga apa-apa mba biar rileks aja" jawabnya.
Sekarang mataku pun tertutup, gelap, tidak bisa melihat apapun. Terasa
mereka bertiga mulai memijat tubuh dengan minyak yang sangat banyak
sehingga tubuhku terasa sangat licin. Mereka memijat mulai dari telapak
kaki, betis, paha, perut, pundak, tangan, sampai akhirnya mereka tiba"
membuka anduk yang menutupi payudaraku dan memijat dengan sangat kasar
lebih tepat disebut meremasin payudara aku, aku merasa kegelian dan
terasa mereka memainkan putingku yang mengeras karena di pelintir, dan
mereka pun membuka anduk yang menutupi vaginaku dan menuangkan minyak
tepas keatas klitorisku, terasa aliran minyak melintasi vagina ku yang
tanpa bulu dan anusku, mereka menggosok vaginaku dan memainkan
klitorisku, aku pun menggelinjang hebat, aku terangsang " aaaacccchhhhh
mbaaa kalian ngapain??" Tidak ada yang menjawab, mereka asik meremasi
payudaraku dan menggosok klitorisku. Terasa seorang terapis memegangi
tanganku agar tidak bergerak, dan " aaaaccccccchhhhh ouuuuuggghhhh"
terasa ada yang mejilati putingku menggigit kecil putingku, dan gosokan
di klitorisku semakin membuatku terangsang hebat. "Aaacccchhh mbaaaa,
ouuuggghhhhhhh". Aku merasa ada payudara yang menempel di payudaraku,
satu terapis tengah memijat tubuh dengan memakai payudara sang terapis,
aku pun terus bergelinjang " aaaacccchhhh apaa ini???" Sekarang tearasa
ada jarinya memasuki vaginaku dan mengocoknya, tanganku pun masih di
pegang oleh satu orang terapis sehingga aku tak bisa berbuat apa-apa.
Aku merasa ada benda yang masuk kedalam vaginakun dan mengocoknya. Aku
mendesah ke enakan, dan terapis membuka penutup mataku, betapa kagetnya
nazwa terapis yang cantik sedang menyetubuhi aku menggunakan strapon
(dildo yang digunakan dipinggang), aku pun dicium oleh terapis yang
memegangiku mengulum lidahku , aku keenakan karena strapon itu terus
mengobok-obok vaginaku makin kencang, nura masih mengulum lidahku yang
terus bergelut dengan lidahnya, dan menjilati seluruh wajahku sampai
penuh dengan liur, terlihat alissa merekam kegiatan kami. Aku pun di
suruh menungging dengan posisi dog style aku strapon itu masuk ke dalam
anusku dengan paksa. " Aaaaaaacccchhhh sakiiiittttttt". Aku dipaksa
menjilati vagina nura, sampai akhir nura mencapai orgasmenya duluan, tak
lama aku pun mencapai orgasmeku,
"aaaaaaaccccchhhhhhhhhhhhhhhh........." Nazwa mencapai orgasmenya
sedangkan alissa segera memberesi ruangan terapi tersebut. Aku menagis
dan bertanya "kenapa kalian berbuat ini kepadaku?" Alissa akhirnya
menjawab pertanyaanku. Ternyata di balik form yang tadi aku isi itu ada
perjanjian yang mengahruskan aku melayani nafsu seks para terapis tadi,
dan ternyata terapi disalon tiara itu hampir semua lesbian dan biseksual
itu karenanya kenapa lelaki dilarang masuk, karena mereka tidak suka
keberadaan lelaki di dalam salon itu. Akhirnya aku pun membereskan dan
membayar ke resepsionis, " mba dian gimana puas sama pelayanan kita?"
Tanyanya padaku, dan tanpa sadar aku menjawab " aku puas banget mba".
Aku pun di beri surat oleh resepsionis cantik itu yang berisi "jangan
sampai lapor ke polisi, atau video tadi tersebar, dalan satu bulan
minimal aku harus mengunjungi salon itu dan membawa korban baru untuk
melayani terapis salon itu". Dan aku adalah korban yang di bawa oleh
temanku. Akhirnya aku pun pulang, dan diperjalan aku memikir hal yang
terjadi padaku tadi, aku dalam hati aku berkata " aku ingin lagi kaya
tadi hihihi". Karena itu aku jadi biseksual, dan sekarang aku mempunyai
pacar lesbian yang bernama jessica, karena pacar lelakiku hanya datang
seminggu sekali dari jakarta. Dan hingga saat ini aku sering mengunjungi
salon itu untuk memuaskan nafsu para terapis salon itu, aku sudah
membawa korban lebih dari 3 wanita teman kampusku. Dan ternyata sekarang
pihak salon tiara mengetahui keberadaan jessica pacarku dan mereka
menginginkannya.
Home
Cerita Eksibisionis
Dian Mahasiswi Bandung
Penulis Lain
Cerita Eksibisionis Dian Mahasiswi Bandung : Salon Tiara Membuatku Seperti Ini
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar