Cerita Eksibisionis Tante Nidya Yang Mulus : Indahnya Tubuhku 8

Ah.. Aku terbujur lemas di samping mama. Permainan yang luar biasa. Nikmatnya membuatku crot dalam 10 menit. Mama masih cantik sekali walaupun sudah dientot. Wajahnya yang mulus masih tersenyum manis. Kulihat raut wajahnya merasa lega.

"Gimana Aryo? Enak gak?" Mama mengocok pelan penisku. Ouhh.. Tangannya halus sekali membuat aku keenakan.

"Enak ma body mama masih mulus banget. Wanginya minta ampun lagi. Mancing dientot." Aku menjawab mama nakal sambil mengerang keenakan.

"Hihi.. Aryo.. kamu nih saking nafsunya crot di dalem. Kalo mama hamil gimana?" Katanya sambil tertawa kecil. Menggoda sekali suaranya.

"Biarin aja. Nakal sih. Udah tau badannya bagus. Coba mama bikin di luar, udah diperkosa" kataku kesal digoda.

"Biarin aja" katanya dasar mama nakal sekali. Bisa2nya bilang biarin aja diperkosa orang.

Selesai itu, aku dan mama memakai baju. Kami kembali ke kamar tidur masing-masing. Wow tak kusangka hari ini akhirnya aku mendapatkan memek indah mama. Ternyata sperma yang kutahan tanpa coli dan pil yang kumakan tak cukup. Tetap saja aku crot dalam waktu singkat. Memang yah tubuhnya itu nafsuin banget. Aku jadi gemas mengingatnya. Kita tunggu saja permainan berikutnya. Pasti dia lebih nakal lagi. Saatnya tidur.... Hari yang melelahkan.

Besok paginya aku sudah ambil rapot dan sedang libur sekolah. Seperti biasa, mamaku di rumah karena tidak kerja. Aku masih terbaring di kasur baru saja terbangun dari tidur panjang. Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 13.00. Lama sekali aku tidur. Selimut kutarik dan aku melompat keluar dari tempat tidur. Aku keluar dan mendapati sinar matahari yang masuk ke rumahku silau. Tak kulihat mama. Lalu aku mencarinya di kamar. Tidak ada juga. Akupun pergi ke dapur dan ternyata ada disini mama. Baru saja bangun aku sudah disuguhi pemandangan. Mama memakai kaos putih transparan ketat dan celana pendek yang memperlihatkan belahan pantatnya.

"Pagi mah"
"Pagi yo"

"Gimana tidurnya? Lama banget sih.. Capek ya pasti hihi" mama cengegesan saja dengan centil menggoda

"Nakal ih mama.... Capek banget ma.. Habis terkuras kemarin." Kujawab

"Kasian anak mama.. Sini.. Sini.. Peluk." Katanya menghadapku melebarkan tangan. Payudaranya terpampang jelas.

Aku mendatangi tawaran tangannya dan memeluknya. Toketnya pas mengenai wajahku. Wajahku terpeleset karena licinnya toket itu. Kenyalnya seperti bantal aduh enaknya. Mama membebaskanku lagi setelah berpelukan agak lama. Tak kusadari kontolku terbangun. Pasti ini gara-gara pelukan tadi. Di luar dugaanku kontolku ngaceng padahal masih pagi. Mama menyadarinya dan melihat kontolku yang kelihatan menonjol sekali panjang. Mama cengar-cengir saja. Ketahuan deh aku ngaceng. Aku menutupi dengan tanganku. Tapi mama malah berkata

"Ngaceng ya sayang? Gara-gara pelukan tadi? Ih kamu tuh manja banget nempel toket mama udah berdiri" mama memanfaatkan situasi mupengku.

"Habis baru bangun Aryo udah disuguhi seperti ini." Aku jawab jujur.

"Kamu tuh ya.. Genit banget sama mama sendiri. Mama kasih kocokan pagi deh sini.. Sini.." Yeyy! Mama menawarkanku dikocokin tangannya.

Aku menghampiri mama dan membuka retsletingku. Tanpa disuruh mama berlutu di depanku. Mukanya itu sungguh bikin nafsu sekali. Di bawahnya juga terlihat toket kencangnya menunggu. Ah... Mama cantik sekali. Kubuka celana dalamku dan.. Tuing.. kontolku melompat lalu mengagetkan mukanya. Ekspresi mama saat kaget sungguh menggemaskan. Sekarang dilihatnya lah kontol besarku dengan tatapannya. Menggemaskan sekali ingin kumakan ia. Mama bilang

"Wih.. Ini si junior yang kemarin main sama mama..? Belum puas ya dek muncratin peju?" Aduh ekspresinya seolah berbicara dengan kontolku manis sekali. Menenangkan suasana.
"Kocok yah dek kecil.. Jangan cepat muncrat yah.. Hihihi..." Tambahnya semakin merayu-rayu membuatku ingin crot.

Tangannya mengocok kontolku. Uhh.... Lembutnya... Rasanya tak tergambarkan. Kocokannya yang lembut ditambah tangan halus membuatku kelojotan. Aku menggelinjang hebat
"Ah... Uh.. Mama enak sekali... Mulutnya dong ma" kataku meminta

Slep.... Mulutnya langsung melahap kontolku
Ohh... Hangatnya mulut itu. Belum lagi kemungilannya yang membuat kontolku tak muat seluruhnya. Aku memaksa mulut mama melahap semuanya. Kutekan kepalanya hingga ke dalam-dalam tenggoroknya. Mama tersedak. Namun aku keenakan karena semua kontolku mendapatkan kehangatan. Dikulumnya kontolku lembut. Aku semakin tidak tahan.

Melihatku masih belum crot, mama mencoba hal yang baru. Dia membuka kaosnya. Dan tuing toket kenyal dan empuknya keluar. Kemudian ia menaruh penisku di sela-selanya
"eh mah... Jangan aku gak tahan kalo itu.. Ah sshh... Oh... Mama enak banget ahh.." Kataku belum sempat mengeluh sudah dijepit. Uhh.. Toketnya kenyal sekali. Sesekali ia mengulum lembut membuatku serasa ingin terbang. Cplak..cplok.. Bunyi kocokan toketnya di kontolku berusaha membuat batangku cepat crot.

5 menit kemudian, aku tahan lagi.. Ahh... Mama sempurna sekali...
"Maaaa... Aku pengen crot oughh... Nikmatnya.." Kataku mengeluh dan
Crotttttt.......crrrrottt....crottttt.... Kontolku memuntahkan cairan putih telak di muka dan toketnya. Mama sepertinya tak menghindar sehingga semua badannya kena. Mulut, wajah dan toketnya kena semua. Mama benar-benar belepotan. Dia malah tersenyum. Oh... Manisnya dia bukan marah malah senyum nakal sekali. Ingin lebih banyak kusemprot lagi biar tau rasa.
"Hihihi... Banyak banget sayang. Adek kamu nakal yah... " bodo amat mama malah berkata seperti itu. Ekspresinya santai. Glek! Semua spermaku ditelan setelah dijilatnya. Hina sekali kubuat mamaku. Toketnya mengkilat semakin nafsuin karena cairan pejuku. Puas akhirnya aku kembali ke kamar. Mandi dan main di kamar.

Hari-hari kulewati. Semakin nakal aku kepada mama. Bahkan sudah beberapa kali aku ngentot vaginanya. Sekarang, hari ini aku akan ada perpisahan kelas dan mamaku ikut acara itu. Aku ingin memamerkan mamaku lagi. Melihat reaksi pertama orang tua murid dan nafsu guru, aku tertarik memamerkan mama.

Pagi itu, aku mandi dan memakai baju. Aku sudah rapih dan pergi ke kamar mama. Mama sedang mandi. Mmh.. Kamarnya wangi parfum vanilla nya yang sangat khas. Nafsuin sekali. Aku menunggu di tempat tidurnya. Karena bosan akhirnya aku mengecek lemari mencari baju tepat untuk mama. Membuka lemari langsung terlihat semuanya yang ada disini mini-mini dan ketat. Mama memang bitchy. Ah ini dia cocok buat mama. Kemeja hitam terbuka dengan dalaman putih transparan. Aku tak sabar melihatnya seperti ini. Seksi sekali. Kemeja yang terbuka memperlihatkan dalaman transparan bagian tengahnya. Tepat di belahan dadanya. Saat memakai ini kupastikan belahannya terlihat karena ukuran besarnya. Ditambah jika tidak memakai bh. Bawahannya, aku tidak mengerti jadi kupilihkan hotpants saja. Yang terlihat hingga belahan pantat.

Selesai mama mandi, aku menyuruhnya memakai ini.
"Kamu yakin? Ini kebuka banget loh yo. Ntar diperkosa mama."
"Engga ma aku pengen mamaku keliatan cantik. Ayolah"
Mamapun menurut dan mencobanya. Wow mama cantik sekali. Belahannya terlihat. Dengan kemeja dibuka dia terlihat rapih namun seksi. Anggun sekali.
"Wow mama cantik banget."
"Bisa aja yo. Kalo gini mah dibuka aja kemejanya"
Grep! Aku menangkap kemeja yang dilempar dan mama hanya memakai dalamannya saja. Seperti abg. Manisnya... Dadanya terlihat dengan jelas putih halus. Ditambah lengan yang mulus membuat pria yang melihatnya ingin menerkam. Jelas ini lebih sexy. Langsung saja aku setuju.
"Cantik mah udah gini aja."

Waktu sudah tak cukup, mama dan aku menaruh barang di mobil dan bersiap-siap. Jadi mama sudah fix memakai baju tadi. Aku tak peduli mama diapain nanti. Kami langsung masuk dan tancap gas saja ke lokasi. Dari depan kulihat supir lirik2 kaca spion tengah melihat ke mamaku. Ini adalah penampilan tercantik mama menurutku. Di jalan dia seperti biasa saja. Main hp tak peduli dengan sekitar membuat mama menggemaskan sekali. Sekitar 4 jam perjalanan kami sampai di tempat tujuan.

Di sana, semuanya masih sangat hijau. Sopir memarkirkan mobil di tempat kami kumpul. Sudah banyak yang sampai tinggal menikmati saja. Temanku ada yang membawa koper. Orang tua yang mereka bawa rata2 lelaki. Hehe.. Pikiran mesumku berjalan kembali. Semuanya lancar hanya sedikit ibu2 dan guru kami saja. Aku dan mama lalu keluar ingin melihat2. Jklek... Pintu mobil terbuka, mama keluar dengan tubuh indahnya menggontai dan pakaian minimnya. Para orang tua murid terbelalak. Yang bapak-bapak melek sedangkan ibu-ibu kagum dengan kemolekan mamaku. Baru saja turun sudah jadi perhatian, mama seperti sudah jadi primadona di kelasku saja.
Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar