Cerita Eksibisionis Tante Nidya Yang Mulus : Indahnya Tubuhku 7

Setelah mereka selesai, aku dan mama memakai baju dan celana lagi. Mama yang masih memakai baju super menerawangnya masih tampak seksi. Aku sudah tak sabar menusuk vaginanya. Melihatnya saja belum. Mama berbincang-bincang dengan pak Ahmad.

"Enak ya Aryo bisa serumah sama mama secantik ini." Kata pak Ahmad gombal sambil mengelus lengan atas mama yg putih mulus dengan 2 jari.
"Gombal aja nih pak Ahmad. Tambah2in nilai anak saya ya pak" kata mamaku memegang penisnya.
"Iya bu sip. Sampai jumpa mama cantik." Balas pak Ahmad

Aku dan mama kemudian melangkah keluar kelas. Menuruni tangga bapak guruku menatap mesum mamaku. Mama malah membalas mereka dengan senyum. aduh mama ini cantik sekali. Bapak-bapak itupun bengong dan hanya bisa terdiam. Kami menuju ke mobil yang ada di belakang sekolah. Supirku sedang tidur di bawah pohon menunggu kami.
"Pak, ayo pak jalan"
"Nyonya toh. Udahan ya. Ayo masuk."
Aku dan mama masuk ke dalam mobil. Kemudian supirku masuk dan menyalakan mobil. Mobil pun mulai berjalan

Aku bingung harus berkata apa di momen seperti ini. Kami berdua hanya diam. Mama dan aku memainkan hp masing-masing. Akupun mulai memberanikan diri dan berbisik
"Ma, nanti jadikan nusuk vagina mama?" Aku nekat bertanya terang2an
"Jadi yo, kalau kamu kuat ya" mama tersenyum dingin dan memegang penisku. Ah.. Mama manisnya. Penisku nanti tegang lagi.
"Ma, udah di rumah aja nanti crot disini repot" aku mencoba ngeles
Mama kemudian memberhentikan aksinya. Aku dan mama terdiam lagi setelah itu. Kami tak berbicara sepatah katapun sampai di rumah.

Sesampainya, aku dan mama memasuki kamar sendiri. Aku masuk kamar dan menelanjangi diriku. Kupegang penisku. Bisakah ini memuaskan mama? Tubuh mama saja sudah bikin crot. Akupun masuk ke kamar mandi. Membersihkan diriku dan menyabuni penisku berkali-kali hingga tegang. Aku harus memiliki kontol yang bersih untuk menusuk memek mama. Kupotong bulu-bulu halus di sekitarnya. Kuberi bedak supaya halus. Kemudian dilanjutkan dengan keramas dan menggosok badan sendiri. Selesai itu aku keluar dengan tetap memakai handuk. Mungkin ngentot dengan mama tidak hari ini. Karena sudah malam jadi esok atau esoknya lagi. Tapi aku harus menyimpan pejuku untuk kusemprot habis di memeknya. Baju sudah terpakai, sekarang saatnya santai sambil nonton.

Malam hari, mama pasti sudah tertidur. Aku masuk ke kamarnya. Mama... mamaku tidur dengan dress tipis biasanya namun tidak memakai cd dan sedikit tersingkap selangkangannya. Oh... Mulusnya selangkangan itu. Tanpa bulu dan putih sekali. Kontolku tegang melihatnya. Spontan kontolku kukocok pelan. Ah tidak aku harus menyimpan untuk hari esok. Kubatalkan onani dan menyemprot peju di mukanya. Aku ke kamar dan langsung tidur.

---------------------------
POV Nidya

Pagi yang cerah, aku bangun memakai dress tipis tanpa bh dan cd. Kulihat pintuku terbuka. Pasti si Aryo. Tapi dia tidak onani baguslah. Aku bangun dari tempat tidurku. Menuju ke kamar Aryo. Dia masih tidur. Aku membangunkannya
"Yo, bangun udah pagi nih"
"Ehmm... Iya.. Mama yah?"
"Iya yo"
Dia mengucek mata dan kaget. Aku melihat penisnya tegang.
"Kenapa bengong?"
"Mama cantik banget pagi ini harum"
Aku membalas dengan senyum. Seperti semua lelaki, mereka terdiam setelah aku tersenyum.

Aku kemudian keluar kamar dan memasak. Oh iya, aku punya janji dengan Aryo. Mengijinkan ia menusuk vaginaku. Tapi apakah akan kuberikan pada anakku? Nakal sekali aku. Suami tidak ada memberikan vagina ke anak sendiri. Tapi aku sudah janji. Bagaimanapun aku harus tepati.

Aku harus menepati janjiku. Sore ini, setelah mandi kuputuskan memakai hotpants ketat dan tanktop pink. Aku akan memakai parfum vanila tersexyku. Aku yakin ini akan membuatnya membekapku. Kemudian menusuk vaginaku. Sudah lama aku menantikan kontol di vaginaku.

--------------------
POV Aryo

Inilah saatnya, sudah sehari penuh kutampung spermaku. Kubersihkan lagi semua bagian kontolku dan badanku. Aku keluar kamar dan.. Astaga kulihat mamaku melenggak-lenggok di depan mataku memakai tanktop pink dan hotpants ketat. Mataku mau melotot melihat itu.

Kemudian ia duduk di sofa ruang keluarga. Dari kamar kuperhatikan saja. Pemandangan di depanku benar-benar membuat tegang. Aku mendatanginya dan pura2 ingin nonton tv. Hmphh... Saat duduk wanginya sexy sekali. Aku sudah tak tahan. Aku melihat ia asik memainkan hp sambil sesekali menonton tv. Tanpa basa-basi kudekap mamaku. Kutahan mulutnya dan memeluknya rapat.
"Aryo, ampun Aryo pelan-pelan saja mama gakuat" kata mama memohon dari dalam
"Mama yang menggodaku. Aku sudah tak tahan"
Celanaku kubuka dan kukeluarkan penis yang sudah tegang. Ku masukan langsung ke mulut mama menahan apapun yang dikatakan mama. Oh... Rasanya hangat sekali. Bibir mama yang mungil itu dimasukan batang kontolku yang besar. Dia tak bisa berkata-kata dan tersedak. Makan nih ma kontolku. Enak kan.

"Ah aryo.. Pelan-pelan"
"Mama cantik sekali. Aryo pengen ngentotin mama."
"Boleh gak Aryo hamilin mama?"
"Boleh sayangg ayo tusuk vagina mama dan crot di dalam"
Kontolku masih di sepongnya dan dikocok-kocok. Tangan yang lentik itu. Oh.. Halus sekali. Seperti memasukan kontolku di sebuah lubang licin. Seperti terpeleset kontolku di jarinya.
"Rasain nih ma kontol Aryo, gede banget kan"
"Ah iya Aryo ampuni mama. Kontol kamu keras banget. Masukin ke vagina mama" katanya memohon

Aku tidak mau langsung menusuk vaginanya, masih disepong kontolku. Masih enak rasanya aku tak mau buru-buru. Baju mama masih lengkap tapi sudah basah semua karena air liur. Kusumbat mulutnya dan sodok tenggorokannya hingga dalam sekali. Mama tersedak. Ah.. Enaknya sampai ke dalam. Hangat sekali. Apalagi memeknya. Permainan pertama aku belum crot. Aku memasuki tahap kedua.

"Buka bajunya ya mah"
"Buka sayang, ayo puaskan mama"
"Dengan senang hati ma"
Kubuka bajunya, ternyata mama tidak memakai bh. Terpampang toket bulat kenyalnya melompat. Astaga birahiku naik lagi melihat bentuk sempurna toket mama. Kupegang dan kuraba toket mama. Kumainkan remas-remas sekencangnya. Mama berteriak.
"Ah Aryo pelan-pelan. Enak ssshh"
Slurp slurp pentilnya kulumat dan gigit yang membuat mama kembali berteriak.

"Ma, berlutut dong aku pengen entotin toket mama"
"Ssshh... Iya sayang nih rasain toket mama"
Aku berdiri dan menyuruh mama bersimpuh di depanku. Kukocok pelan penisku lalu kujepit di antarnya. Uhh... Penisku tertelan habis. Toketnya kenyal sekali. Aku semakin tak tahan. Tubuhku menggelinjang. Rasanya sungguh nikmat tak tertahankan. Toketnya naik turun mengocok kontolku. Aku berteriak. Kini mamaku yang sedang di atas. Mamaku sedang senyum-senyum manis padaku. Membuatku semakin bergairah. Santai saja dia mengocok penisku. Sementara aku menggelinjang karena kocokannya.
"Ah.. Mamah... Ohh sshhh... Enak sekali mah... Toket kenyal ini selalu bikin Aryo gatahan"
"Mhm... Saatnya mama memuaskan kamu sayang. Enak kan?"
"Udahan ma nanti crot gabisa nusuk vagina mama"
Aku mencabut kontolku dari sela toketnya. Untung saja tidak crot. Aku masih kuat menusuk mamaku. Kubuka celana dalamnya dan..

Yeah... Astaga indahnya memek mama. Pink tembem dan tanpa bulu sama sekali. Ditambah kulitnya yang putih bersih. Aku bengong di depannya. Apakah memek ini milikku? Entah berapa lama aku tahan di dalamnya.
"Aryo ayo tusuk kok malah diem"
"Memek mama indah banget. Ini buat Aryo mah?" Aku terbata-bata
"Malam ini mama milik kamu"
Ia kembali tersenyum dingin dan membuat birahiku memuncak. Kuangkat tubuh mama dan kubaringkan di tempat tidur. Lalu aku melakukan pemanasan pada kontolku. Kukocok pelan. Apakah kontol ini bisa masuk. Lubangnya saja sempit sekali.

Akhirnya... Blesss... Nikmatnya penisku baru setengah masuk rasanya sudah sangat nikmat. Penisku seperti diurut bagian depannya. Ngilu-ngilu enak. Sempitnya memek mama. Aku harus menekannya supaya masuk sepenuhnya.
"Ah Aryo... Gede banget gabisa masuk itu. Perut mama serasa penuh.. Ahh sshhh.. Puaskan mama yo"
"Iya mah uh... Sssh.. Yeah memek mama sempitnya luar bisa kayak dijepit saja ini kontol Aryo" kami berdua mendesah nikmat.
Bless... Penisku masuk seluruhnya di memek mama. Hangat sekali. Lembek dan licin vagina mama. Seperti dikocok-kocok dengan halus. Aku tak tahan. Kumaju mundurkan pelan-pelan
"ah aryo enak shsshh kontol kamu emang yang paling besar. Ayo genjot sayang... Enak ahh" mama menggelinjang
"Mama... Memek mama enak sekali. Sempurna dari atas hingga bawah. Aku sebentar lagi ingin crot mah"

Aku menggenjot memek mama semakin kencang dan berteriak
"Ohh... Sempit sekali enak sshh"
Berteriak dan kuaduk memek mama. Ini perasaan terenak ku selama hidup. Mama merespon dengan membantu genjotanku. Nikmatnya. Oh... Mama..
Setelah 10 menit, aku sudah tidak tahan. Pejuku yang sudah kutampung sehari penuh sudah ingin keluar. Aku memperingati mama
"Mahh... Ssshhh ohh mama aku pingin crott.."
"Yah sayang baru bentar sshh...."
"Memek mama sssh sempit sekali hsssh... Aku crot di dalem ya mah uhh"
"Iya sayang. Ayo hamili mama sshh ohh..."
Aku menggenjot tambah cepat dan spermaku sudah di ujung tanduk

Crott....crottt....crottt..... Kontolku berkedut 10 kali. Ejakulasi terdahsyat. Kudapatkan bersama mama. Spermaku dengan deras mengguyur segar vagina mama. Ah.... Mama menunggu dengan dingin sekali santai seperti tidak terjadi apa-apa. Sementara aku berteriak-teriak kenikmatan kontolu berkedut-kedut dalam vaginanya. Akhirnya selesai juga semprotan penisku. Cairan pejuhku tersemprot balik saking penuhnya. Kulihat cairannya membasahi kasur. Aku berdiri dan mencium mama
"Makasih ya mah aku puas banget"
"Sama-sama sayang. Lain kali lebih lama ya" kata mama tersenyum.

-----------------
POV Tante Nidya

Akhirnya aku menepati janjiku. Memekku diguyur pejuh oleh anakku. Rasanya nikmat tak tertahankan. Tapi dia kurang tahan lama. Andai saja sedikit lagi, aku pasti lebih puas. Untung saja aku meminum pil kb sehingga tak akan hamil. Memang tak ada yang tahan bermain lama denganku. Paling lama 20 menit dan itu milik suamiku. Kita lihat saja siapa yang akan terlama menggenjot vaginaku

NEXT SAMA ORTU MURID TEMEN SEKELAS ARYO
Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar