Irma meronta. Tangan Irma berontak dan menangkis tangan pria
hitam,tinggi dengan gigi tonggos itu meraba payudara Irma. Lalu kedua
tangan Irma diapitkan dan hanya dipegang dengan satu tangan pria
tersebut. Sedangkan tangan yg lain meraba payudara Irma yang bergerak
maju mundur, karena si B sedang menggerakkan penisnya maju mundur ke
dalam vagina Irma. Terdengar suara rintahan Irma seperti menangis.
Kamera yang dibawa si A di close up ke arah wajah pria tonggos yang
memegangi tangan Irma. Mukanya benar-benar mupeng terkena pantulan sinar
dari handycam dari Irma. Mungkin itu pertama kalinya pria itu merasakan
payudara wanita secantik Irma. Lalu pria tonggos itu melepaskan tangan
Irma yang tadi dipegangnya. Tangan Irma meraih kursi yang ada di
kanan-kirinya. Penumpang yang duduk di situ hanya diam dan memperhatikan
Irma yang sudah dalam keadaan telanjang total. Aku lihat dari video
yang dipegang si A, hampir semua penumpang melihat kejadian itu dan
mengabadikannya dengan kamera handphone mereka masing-masing.
Aku bergidik menonton video perkosaan yang dilakukan terhadap sekretaris
cantikku itu. Setelah ini pasti banyak orang yg akan mengunggah video
parah itu. Aku pause film tersebut dan berpaling ke Irma yang ada di
sebelahku. “kamu ngga lapor polisi aja,Ir? Kalau mau, aku temanin.” Aku
kasihan padanya. Aku lihat di video dia menangis tapi tertahan. Lalu
Irma hanya menggelengkan kepala dan menekan tombol play. Ia mempercepat
video sampai ke bagian akhir. Aku kembali melihat video di laptopku itu
dan melihat Irma yang sudah digauli banyak orang. Ada sekitar 7 orang
yang bergantian memasukkan penisnya ke dalam vagina Irma. Dan yang
paling membuat aku bergidik, ternyata Irma menikmatinya!
Irma bermain begitu ganas dan mendesah keras sekali. Karena memang Irma
punya kebiasaan mendesah dan mengerang saat making love. Tapi saat itu
terlihat sekali wajah Irma yg menjadi binal. Berkali-kali wajah Irma di
close up. Kali ini yang memegang handycam Irma bukan lagi si A. Si A
terlihat sedang melakukan penetrasi ke dalam vagina Irma. Lalu video itu
mengarah ke sekitar Irma, aku hitung di sana ada sekitar 13 orang yang
sedang mengelilingi Irma tidak termasuk orang yg memegang handycam Irma,
7 diantaranya sudah telanjang bulat dan bergantian melakukan penetrasi.
Sisanya hanya meraba-raba dan merekam video kejadian tersebut.
“kalau aku melapor ke polisi, aku nggak yakin aku bisa memasukkan mereka
ke penjara,karena di situ keliatan jelas aku menikmati. Jadi seperti
nggak ada unsur perkosaan” tiba-tiba Irma menangis di sampingku. Aku
pause video itu, aku letakkan kepala Irma ke dadaku. Aku tahu dia sedih,
walaupun mungkin saat kejadian dia seperti begitu menikmatinya. Aku
tahu dia sedih karena ternyata dirinya lebih binal dari perkiraannya
sendiri. Aku mencoba menghiburnya,”hey,lihat wajahku. Aku nggak marah.
Aku ngga akan ngatain kamu rendahan. Karena aku yakin waktu kejadian
kamu ngga sadar itu. Karena aku juga sayang kamu apa adanya. Tapi aku
minta kalau kamu memang menyesal sama kejadian tadi malam, aku minta
kamu jangan bertindak ceroboh lagi waktu nggak ada aku.”
“serius Mas kamu nggak marah? Aku sayang banget ma kamu mas!” Irma memelukku lebih erat sambil tersenyum.
“Cuma 1 pertanyaanku Ir...” “apa Mas?” Irma menatapku tajam.
“kamu menikmatinya?”
“jujur mas. Iya aku menikmatinya” Irma tertunduk malu di hadapanku. “itu
karena saat digituin aku bisa orgasme berkali-kali. Sampai aku sendiri
tidak kuat berdiri setelahnya. Aku ngga tahu berapa kali aku orgasme.
Tapi benar-benar rasanya luar biasa mas.” Irma menjelaskan dengan nada
sedikit antusias.
“itu berarti selain hobi eksibisionis, kamu juga hyperseks. Dan
menurutku itu bukan hal yang jelek. Nikmati aja apa yang ada di kamu
sekarang” kataku mencoba memahami karakter tersembunyi Irma.
Irma yg saat bertemu aku pertama kali, 2 tahun lalu adalah seorang gadis
centil yang lugu. Aku sering mengajaknya check in karena dia pernah
keceplosan ingin ngerasain ML lagi. Tapi saat itu dia masih jomblo. Dan
sekarang dia sudah menjadi wanita binal,pikirku. Dia berani eksibisionis
di tempat umum, dan dia merasakan kalau dirinya adalah seorang
hyperseks setelah kejadian pemerkosaan di dalam kereta tadi malam.
Karena dia merasakan kenikmatan digauli banyak orang sekaligus.
Setelah itu aku menyuruh Irma untuk tidak bekerja hari itu. Aku suruh
dia beristirahat, karena aku bosnya. Meeting siang nanti aku suruh Bu
Lidya aja yang menemaniku, pikirku. Bu Lidya adalah sekretarisku di
kantor Semarang.
Di kantor aku masih penasaran dengan video-video Irma yang lain. Lalu
aku buka laptopku dan aku tonton dari file terkecil di folder itu.
Paling banyak adalah adegan intim Irma dengan calon suaminya. Baru kali
itu aku melihat fisik calon suami Irma. Wajahnya sudah pernah aku lihat
di facebook dan Display Picture BBM milik Irma, tapi Cuma wajah. Calon
suami Irma bertubuh agak tambun dengan perut buncit. Pantas saja Irma
masih memilihku untuk jadi pelarian, pikirku. Lalu aku terkejut saat
mendapati Irma berhubungan intim dengan 2 orang. Yang satu adalah calon
suami Irma,karena wajahnya aku kenal. Yang satu lagi entah siapa,
wajahnya juga ngga lebih tampan dariku maupun calon suami Irma.
Samar-samar aku mendengarkan pembicaraan mereka saat melakukan three
some. Ternyata lelaki itu adalah sepupu calon suami Irma. Wow! Termyata
calon suami Irma agak gila juga, pikirku.
Setelah menjelang malam aku pulang dari kantor, aku berpikir untuk
menyempatkan mampir ke hotel dimana Irma menginap. Aku mempunyai kunci
cadangan. Saat aku masuk, Irma sedang menonton TV di atas ranjang, dan
tanpa busana dia menyambutku. Penisku terasa keras lagi karena seharian
belum bercinta dengan sekretaris geulis itu. Aku taruh tas laptopku dan
aku buka dasiku. Aku cium bibir tipis Irma sampai berbunyi “plop!!” dia
merangkulku. Tangannya menggerayangi kemaluanku dari luar celana kerja
yang aku kenakan. Aku mainkan puting imutnya dengan tangan kanan kiri.
Sambil menciumku,nafasnya terengah-engah saat jariku memainkan puting
susunya. Lalu dia membuka resleting celanaku dan menurunkan celanaku.
“jangan dulu,nanti kamu ngga ngerasain orgasme, aku dah keluar duluan.
‘mainan’ dulu aja.” Kataku melarangnya saat akan meletakkan penisku di
bibir kemaluannya.
“aku tadi dah ‘dapet’ 2 kali,Mas. Aku tadi masturbasi sebelum Mas
pulang.” Katanya menjelaskan. “hmm...gitu ya. Kamu masturbasi
dimana?kasur? Ntar kasurnya basah. Padahal kan buat tidur kamu ntar
malam.”
“tadi aku masturbasi di sana mas” katanya sambil menunjuk arah jendela.
“what??kamu masturbasi deket jendela?kalau lampu kamar nyala gini dari
luar kelihatan lho.” Kataku kaget. “ah biarin aja mas, udah horny banget
sih tadi.” Lalu dia mencium bibirku lagi. Aku masih shock, karena tadi
aku sempat menyuruh Agus, OBku untuk mengambil fileku yang dibawa Irma
dari Jakarta untuk dikirimkan ke salah satu klienku.
“jangan bilang kamu tadi ‘main’ sama Agus,OBku?” tanyaku ke Irma.
“nggak lah...ya Cuma pamer-pamer dikitlah”
“walaaaah pantesaaan. Tadi habis pulang ambil file dia cerita seru
banget ke karyawan lain. Buset dah...berabe nih” kataku mengingat
kejadian tadi sore sebelum aku pulang. “tadi kamu eksibisi apa lagi?”
tanyaku penasaran
“bugil. Hehehe...orang tadi waktu aku mandi dia datang. Aku kira
pelayan, ternyata temen kerjamu,Mas. Aku buka aja pintunya,aku ngga pake
apa-apa. Dia Cuma melotot kok,nggak macem-macem.”
“busseeet...waaaah berabe nih. Jadi omongan sekantor nih” aku sedikit panik
“yaudahlah mas. Nggak sah dipikirin. Mereka kan dah dewasa, pasti dah pernah dong ngelakuin ‘itu’ “ jelas Irma
Bingung rasanya menghadapi teman kantor besok. Pasti jadi
berita utama nih di kantor. aku ada affair dengan sekretarisku yang
kerja di kantor Jakarta. Padahal selama ini aku tutup-tutupin. Yah
terbongkar deh sekarang
Nggak terlalu kelamaan pusing aku teruskan saja bergelut
lagi dengan Irma. Malam itu adalah awal dari semua petualangan gila
kami. Diantaranya, kami perna ML di alam terbuka, di dekat kampusku
dulu. Pernah juga aku suruh Irma bottomless di kolam renang umum dan aku
bantu dia masturbasi. Ada yang tahu? Ada! Tapi orangnya diam aja sambil
ngelirik ke arah kami. Sering juga aku suruh Irma bugil total saat aku
suruh dia mengendarai mobilku. Itu semua aku lakukan di semarang. Belum
hal gila yang kami lakukan di Jogja dan Jakarta, tempat tinggal Irma.
Setahun sudah berlalu. Irma mengajukan resign. Dia bilang padaku kalau
dia hamil dan akan dinikahi calon suaminya yang selama ini dijodohkan
oleh orang tua Irma. Irma yakin anak di kandungannya adalah benihku,
karena aku yang paling sering membuat dia orgasme dan merasakan
kenikmatan waktu bercinta, dan yang paling penting, karena kami
melakukan itu bukan hanya karena nafsu, tapi karena ada perasaan suka.
tapi dia tidak memintaku untuk bertanggung jawab. Calon suaminya
sekaranglah yang diinginkan orang tuanya untuk menikahi Irma. Aku
melepas kepergian Irma dengan mata berkaca-kaca. Aku sadar walaupun Irma
hanya pelampiasanku nafsuku saja, tapi ternyata dia yang terbaik dari
semua wanita yang pernah aku jamah. Irma begitu rupawan, mempesona dan
dia sanggup melakukan apapun fantasi seks yang aku inginkan. Intinya dia
begitu sejalan denganku.
3 tahun berlalu, aku masih saja belum beristri. Umurku sudah 30 tahun
saat ini. Dan belum mempunyai pacar yg benar-benar sesuai dengan
idamanku, seperti Irma. Aku sudah loss contact dengan Irma sejak dia
menikah. Aku nggak mau mengganggu hubungan rumah tangganya dengan
suaminya kini. Suaminya adalah seorang pengusaha, sama denganku. Dan
ternyata di jakarta dia menjadi anggota HIPMI jakarta. Sedangkan aku
mengikuti HIPMI di semarang.
Kebiasaanku bergonta-ganti pasangan tidur membuatku semakin
bimbang. Aku sering menyewa wanita panggilan, yang tentunya bukan dari
kalangan menengah ke bawah. Rata-rata dari mereka sudah kaya dari hasil
menjual tubuh. Bahkan ada yang merupakan anak dari temanku di HIPMI,
Nisa namanya. Tapi aku tidak pernah berpikir melaporkannya ke ayahnya.
Nisa orangnya pilih-pilih. Dia menjual tubuhnya hanya kepada eksekutif
muda, jadi intinya dia mencari kenikmatan sekaligus mencari jodoh yang
mungkin cocok padanya. Suatu hari Nisa BBM ke aku menawarkan service
lagi, tapi kali ini dia membawa teman. Cantik, katanya. Namanya Maya,
dia sedang butuh uang. Aku mengiyakan saja asal waktunya tepat. 3 hari
kemudian aku booking salah satu kamar hotel langgananku untuk bertemu
dengan Nisa dan Maya. Jam 11.00 malam aku tunggu di kamar hotel. Mereka
tak kunjung datang. Tapi saat aku beranjak dari sofa,tiba-tiba seseorang
mengetuk pintu kamar hotel. Aku bukakan pintu kamar dan terlihat 2
sosok mempesona di hadapanku. Dan yang bikin aku kaget, teman Nisa yang
bernama Maya adalah Irma! Aku tak tahu bagaimana kejadian pastinya,
namun setelah aku minta penjelasan Irma dan Nisa baru aku ketahui kalau
suami Irma adalah seorang mucikari kelas atas. Aku kaget dan baru tahu
itu. Selama ini Irma dijadikan pelacurnya dengan permintaan bayaran yang
sangat tinggi, 10 juta per malam.
Malam itu aku dan Irma, yang sama-sama tidak menduga akan
bertemu lagi dalam kondisi seperti itu sama-sama salah tingkah. Aku beri
Nisa uang bayarannya penuh dan aku suruh dia meninggalkan kami berdua.
Nisa senang karena selain mendapatkan 5 juta bayarannya, dia dapat
mempertemukan kami lagi. Dia berjanji nggak akan cerita ke suami Irma
yang sudah menitipkan Irma padanya.
Aku tatap wajah Irma. Matanya berkaca-kaca, meratapi
nasibnya sepeninggalku. Dia menceritakan semua kisah hidupnya yang
terhina karena harus selalu melayani pria hidung belang. Aku peluk Irma.
Aku dekatkan wajahku dan aku bilang padanya,”ceraikan suamimu. Aku
nikahi kamu setelah itu”. Irma mengangguk senang. Malam itu kami tak
melakukan apapun. Kami hanya bernostalgia dan meratapi nasib kami
masing-masing
THE END
Home
Cerita Eksibisionis
Irma Sekretaris
Penulis Lain
Cerita Eksibisionis Sekretaris : Irma 5 The End
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar