Cerita Eksibisionis Irma Seorang Istri : Gara-Gara Mencoba Eksib, Aku Jadi..... 4

Perlahan-lahan orgasmeku yang ketiga mereda. Kuli-kuli itu memberikan kesempatan kepadaku untuk beristirahat sejenak. Penis Pak Kardjono masih didalam vaginaku dengan kondisi masih sangat tegang sedangkan penis Jupri sudah terlepas dari mulutku. Sebuah jari yang tadi ada di di dalam anusku perlahan-lahan mulai ditarik keluar. Gesekan antara jari dan dinding anus sangat terasa hingga membuatku sedikit mendesah.

“gantian rek..., aku mau keluar nih. Rasanya nikmat banget. Sayang kalau cepat keluar” kata pak Kardjono dengan logat desanya.

“sini aku duluan, pengen tau rasanya gimana?” kata kasiman yang memang masih perjaka

Ke empat temannya menyemangati kasiman yang sangat ingin merasakan bersetubuh dengan wanita. Kasiman tersenyum-senyum dan mendekatiku. Setelah itu perlahan-lahan aku di telentangkan sehingga penis pak Kardjono terlepas dari jepitan vaginaku.

Kasiman mengarahkan kepala penisnya ke lubang vaginaku dengan tangan kanannya. Setelah dirasa pas, dia langsung memasukkan penisnya dengan satu hentakan keras hingga aku terkaget, mataku melotot,mulutku menganga. Hentakan itu langsung membawaku di ambang orgasme. "Aaaaaccccchhhhhhhhhhh........." desahku

Begitu penisnya masuk sepenuhnya ke dalam vaginaku, kasiman langsung menggenjot pinggulnya dengan kecepatan tinggi. Hanya beberapa genjotan saja, kasiman langsung mengalami ejakulasi. Aku yang tadi sudah di ambang orgasme juga mengalami hal yang sama.

" Aaaccchhhhhhhhhh......... emmmmmhhhhhhh...................." aku menggeliat dan mengejang-kejang karena orgasme

Sangat terasa sekali kalau dia tidak pernah bersetubuh. Penisnya berkali-kali menyemprotkan pejunya ke dalam vaginaku. Ini adalah peju pertama yang masuk ke dalam vaginaku selain peju suamiku.

“Rupanya perjaka tua sangat tak berpengalaman. Heheheh……..” kata Jupri

“Hahahaha…….” Keempat teman kasiman tertawa hampir bersamaan.

Setelah Kasiman mencabut penisnya dari vaginaku, kuli-kuli yang lain secara bergantian menyetubuhiku. Tak terhitung berapa kali aku orgasme. Kasimanpun turut ambil bagian lagi dalam menggilir aku. Setelah ejakulasi pertamanya, dia mulai bisa mengendalikan diri sehingga ejakulasinya lebih lama.

Pada saat salah satu dari kuli tersebut akan ejakulasi saat menyetubuhiku, mereka berganti posisi sehingga kuli yang akan mengalami orgasme jadi tertunda. Rupanya mereka benar-benar ingin menikmati tubuhku selama mungkin. Vaginaku sudah sangat sensitive. Orgasmeku terjadi secara beruntun dan terus menerus sehingga tubuhku menjadi lemas sekali. Semakin lama mataku menjadi kabur dan akhirnya gelap sama sekali. Aku tidak sadarkan diri.

Aku tidak tahu berapa lama aku pingsan. Saat sadar aku sudah berada di tempat tidur. Lampu kamarku sudah menyala. Aku mengingat-ingat peristiwa yang telah terjadi tadi siang, aku di gangbang oleh kuli-kuli bangunan yang baru aku kenal. Ku lihat melalui cermin yang ada di lemari pakaian,aku masih telanjang bulat.

Perlahan-lahan aku mencoba bangkit untuk membersihkan diri ke kamar mandi. Sebelum ke kamar mandi, aku mengambil pakaian terlebih dahulu di lemari pakaianku. Namun saat akan membuka pintu lemari, aku tidak bisa membukanya. Tidak ada kunci yang biasanya menggantung di lubang kunci pintu lemari.

“Aneh, kemana kunci lemariku…?” tanyaku dalam hati. Kemudian aku mencari daster yang tadi siang aku pakai di ruang tamu, ternyata juga tidak ada. Di belakang pintu kamar juga tidak ada pakaian yang biasanya menggantung di situ.

Setelah mencari kesana kemari tidak ada pakaian sama sekali yang bisa aku kenakan, aku melihat ada secarik kertas di atas meja rias. Ada pesan singkat yang tertulis pada kertas itu yang isinya,
“Maaf mbak Irma, seluruh pakaian mbak Irma kami masukkan ke lemari. Kunci lemari kami simpan supaya mbak Irma tidak bisa membuka lemari dan mengenakan pakaian. Mulai sekarang sampai suami mbak pulang, mbak Irma akan telanjang terus. Kami hanya menyisakan Handuk di kamar mandi. Gimana Mbak Irma?? Suka dengan ide kita kan?? Hehehe….”


Celaka......, sepanjang hari selama suamiku dinas, aku akan selalu telanjang. Bagaimana jika ada tamu ke rumah??, bagaimana jika aku perlu membeli makanan??, bagaimana jika aku harus keluar rumah??
Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar