“ampun mas jangan lagi !” kata Diva, saat ia menoleh menghadap ku yang
sedang menyetir, namun segera wajahnya sudah bersandar dan menempel
pada kaca jendelanya di pintu mobil, terkena tangan ku melayang cepat
mengenai, menampar wajahnya.
“sapa suruh ngomong, diem dan nurut kalo tdk ingin ku hajar!” kata ku.
“kau minta dinikahin Soleh bukan.... SMS mu dibaca Istri Soleh dan
diberitahukan pada ku !” kata ku, Diva terlihat kebingungan, mau
menjawab, namun takut karena aku sudah siap2, menamparnya.
“jangan coba membela diri atau mencari alasan, aku lebih percaya istri
soleh daripada Bini Lonte tukang selingkuh macam kau !” kata ku,
kemudian Diva tertunduk diam, aku tidak tahu apa yang ada dalam
pikirannya, saat kami tiba di terminal menjemput Yuyud dan dua temannya
kemudian menuju rumah ku. Sampai dirumah, ku berikan mobil ku dibawah
Yuyud dan mereka pergi mencari dan menyekap Soleh. Aku dan Diva kemudian
masuk ke dalam rumah.
Ku buka bajunya, sampai bugil ku bawa ke lantai atas, ku ikat pada
sebuah kursi, dengan kaki membuka lebar dan tangan terikat terikat pada
kursi, tanpa sehelai benang pun di kursi.
“masss kau tega membuat aku begini dan menyerahkan ku pada teman mu si
ambon tempo hari” kata Diva, namun ku balas, kau tega mengkhianati ku,
dan ku tampar ia sekali lagi dan berkata nama teman ku Stefi bukan
ambon, kalau soleh kau ingat kenapa Stefi yang kontolnya lebih gede kau
tidak ingat dan berkata;
“aku memang menyerahkan mu pada teman ku, tapi kau satu2nya wanita yg
pernah ku entot dalam hidup ku, namun kau sudah di gagahi soleh saat aku
masih setia padamu” kata ku menjepit kedua putingnya dengan jepitan
pakaian. Diva meringis menahan sakit.
“karena kau berkata demikian, aku akan menyewa dua atau tiga WP dan
ngentot dihadapan mu ato wanita lain, supaya kau bisa melihat, kalau aku
mau main gila juga bisa” kata sambil mengocok kemaluan Diva kedua jari
ku, jari tengan dan manis ke dalam memeknya sampai berbunyi keras.
Kemudian bunyi bel rumah, ku intip dari atas teman2 ku sudah datang.
“sekarang bukan satu yang akan menikmati tubuh mu tetapi empat orang
teman ku” kata ku, meninggalkan Diva yang terikat dengan pandangan
gelisah dan meronta2 pelan, meski percuma saja. Aku masuk membuka pintu
dan Si Stefi yang sudah tahu kondisi rumah ku langsung bertanya dimana
istri ku, dan ku jawab di lantai atas, kemudian mempersilahkan mereka
masuk. Stefi langsung berjalan cepat masuk, sambil menarik tangan si Dom
yang sedikit kikuk. Kumar teman india ku mengikuti, sementara Abdul
meminta ijin karena sedikit masalah dengan pencernaannya, ke kemar
mandi.
“I need U bathroom bro !” kata Abdul yang langsung menuju kamar mandi
yang ku tunjukkan sementara si Abud tidak tidak tertarik, bahkan untuk
mengintip tiga teman ku diatas pun tidak tertarik. Ku temani Abud
sebentar sambil menghubungi Yuyud dan mereka OTW bersama korban si
Soleh, abud kemudian merebahkan diri di ruang tengah menunggu mereka.
Aku kemudian ke atas mengintip apa yang sedang terjadi, ikatan istri ku
telah dilepas mereka. Bahkan istri ku tidak melawan kini ia menikmati
kontol Stefi di mulutnya, menduduki kontol Kumar di bo’olnya dan dari
depan kontol dom yang paling gede diantara kami telah membuka memek
istri ku, seakan membongkar kemaluan istri ku menjadi lebih besar.
“Your wife pussy sooo fucking good mannnn !” kata Dom yang botak bertato
dan hitam berkeringat tengah menggenjot istri ku,ia memang harus buru2
karena penerbangan kurang lebih 19 jam menuju rumah di Houston-Texas US,
sudah menanti dua jam lagi.
“oohhhh..... dammm it... I’m cumming !” umpatan Dom menumpahkan maninya diperut istri ku.
“whattttt !” suara abdul kaget di belakang ku mengernyitkan dahi sampai
terangkat alisnya, melihat dom, Stefi dan kumar mengerjai isri ku.
“thats Nasty bad fucking Wife !” kata Adbul seakan tidak percaya
melihat adegan ini. Dom kemudian menyingkir, Stefi kemudian menggantikan
posisinya.
“can I joined ..?” kata abdul bertanya, meski tidak perlu, namun ku
jawab; “yes...please and enjoyed my Wife, all her holes just for U guys !
kata ku, saat jeritan istri ku ditengah genjotan Stefi, bahkan ia
meraih kontol abdul yang baru bergabung tanpa malu2 dan membenamkannya
dalam mulutnya.
“sudah ku bilang kau LONTE ku !” kata ku pada istri ku, namun ditegakkan
jari tengahnya seakan berkata “fuck YOU”, pada ku. Dalam hati; “mereka
sopan pada mu, tidak dengan aku saat mereka pulang kau akan pingsan saat
ku gagahi.
Ku tinggalkan mereka, karena mobil ku sudah datang, Yuyud mengungsikan
Soleh yang terikat dan membawa ke teras samping rumah dan di ikat soleh
dengan mulut tersumpal dengan tali menggantung pada lampu teras
tersebut. tubuhnya tepat ditengah2 ,meja di pinggirkan begitu juga
kursinya yang mengelilingi tubuh Soleh. Kemudian ku serahkan uang pada
sepupu ku, sebagai tanda terima kasih dan mereka kemudian pamit, ku
janjikan bonus mereka dua minggu lagi sat aku pulang.
Aku menerima SMS Aisyah, istri soleh katanya suaminya menghilang, dan ia
bertanya apakah dengan istri ku, namun ku katakan ia sedang ku hajar di
rumah ku. Malah jawaban Aisyah adalah; “silahkan di hajar tapi jangan
sampai mati atau kritis.....supaya kapok, asal jangan berduaan dengan
istri ku !”. Aku kemudian membalas, langsung ku telpon dan meminta ia
jika ingin melihat video perselingkuhan suaminya dan juga salinan SMS
suaminya dan istri ku yang print. Aisyah setuju dan ia akan mampir.
Ku bangunkan si abud dan mengatakan korbannya sudah ada tuch tergantung
di teras samping. Abud langsung horni ingin Tos, namun aku menjauh
karena kontolnya sudah mendesak di selangkangannya.
“sapa mau tos sana gih ! garap korban ente” sambil jijik melihat kembung
bagian depan celananya. Maho emang bikin jijik, dan susah dipahami
kelainan seksnya, namun aku tidak peduli biar dirasakan Soleh, karena
tujuan ku mengerjainya juga.
Aku kembali ke atas kini kumar beristirahat dan mereka kini mengeluarkan
kasur sehingga Stefi tidur dan Diva diatasnya saling berciuman dan
Abdul menghajar pantatnya dan menampar pantat istri ku, istri ku ingin
memarahi Abdul namun melihat tatapan ku, ia langsung diam dan kembali
berciuman dengan Stefi.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar