introduction Aryo
Namaku Aryo, aku berusia 15 tahun. Aku duduk di bangku kelas 1 sma baru
naik. Aku termasuk orang yang ganteng di usia sebayaku. Postur tubuhku
tinggi tegap dengan tinggi 175 cm. Aku memiliki tubuh gempal dengan
berat 80 kg. Meski begitu aku memiliki otot yang besar dan perut rata.
Aku memiliki kulit putih seperti ibuku. Aku adalah orang yang cukup
nakal dalam pergaulan. Namun, aku tidak merokok atau mengisap ganja.
Hari ini, aku mengajak temanku bermain kami sedang main di atas
sementara ibu memesan M*D untuk makan siang kami. Hari itu aku kembali
melihat ibuku memakai baju terbuka bahkan di depan temanku. Ughh... Apa
dia tidak tahu tanpa menggunakan seperti itu saja sudah seksi. Belahan
toketnya yang seksi seolah-olah ditunjukkan. Gimana aku gak
tergila-gila. Mamaku ini kan cantik kalo pake baju gitu tambah sexy.
Bisa-bisa dia jadi bahan onani temanku. Mama nakal sekali menggodaku
"Bro..bro.. Ibu lu cantik banget bro." tiba-tiba Adi menegurku
"Yee.. Elu bro. Emang iyaa. Gua aja suka banget. Apalagi tiap hari bajunya gak bener."
"wah hoki lu bro jadi anaknya"
"Bro gw digodain tadi sama ibu lu gua gak tahan bro" selak Fajar
"Goda gimana???"
"Senyumnya itu loh bro manis banget aduh.. Trus bro dia suka desah gitu bro jadi tambah cantik" katanya
"Gua juga suka ibu lu, pantatnya itu loh behh lenggang2 kalo lagi jalan" kata Sony
"Kalo gua sukanya kulitnya sama wanginya bro.. Aduh tuh kulit licin
bener kalo ke titit gimana ya mana aromanya mancing" lanjut Bayu
cekikikan
"Emak gua bro sadar lu"
Melihat teman2ku bercerita, ternyata benar kan apa yang kupikirkan
selama ini. Ternyata temanku juga nafsu dengan mamaku. Aku semakin nafsu
dengannya mendengat perkataan itu. Mamaku itu sangat cantik tubuhnya
juga indah. Jadi tidak salah jika kujadikan bahan onani. Salah ibu
sendiri menggoda anaknya yang sedang bertumbuh. Membayangkan senyumnya
saja ahh... Manis banget. Kuyakin banyak orang diluar telah
menggodanya. Habis ini aku akan menjadikan dia bahan coli lagi.
Jklek... Pintuku terbuka. Ternyata ibu..
Kini ia memakai dress rumah terusan transparan dengan rambut dicepol
uhh... mama cantik sekali seperti ini. Wajah cantiknya dengan rambut
indah menambah pesonanya. Gak tahan ma pengen ngecrot di tengah toketmu.
Ahh..
"Sayang, makanannya udah dateng" lagi-lagi suara halusnya itu duh gak tahan aku
"I...iya ma. Sabar ya"
"Eh ta...tante makasih tante udah dipesenin" temanku salah tingkah
"Iya gapapa"
Lalu, ibuku menutup kembali pintuku dan turun ke bawah. Momen deg-degan
serr itu telah kami lewatkan. Indahnya pemandangan wanita dewasa di
depan kami. Tadi kami terdiam untuk sejenak karena tubuh mama.
"Wah dicepol rambutnya pake belahan rendah lagi. Bayangin kalo semprot disitu" kata Sony
Kami turun lalu duduk di meja makan sambil mengambil makanan
masing-masing. Ibuku ada di kamar biasanya sedang santai. Kami makan
sambil ngobrol. Kembali ibuku menjadi topik
"Boleh gak mama lu gua godain?"
"Gua sih bolehin aja tapi asalkan dia ngasih ya mau gimana lagi"
Temanku cekikikan mesum seolah mendapat lampu hijau. Tapi tak semudah itu mendapatkannya.
"Oke deh bro nanti gua godain. Jangan cemburu loh" kata Bayu
"Iye.. Ah" jawabku sewot
Selesai makan kulihat Bayu menghilang. Tidak ada di kamarku ataupun di
kamar mandi. Apa dia benar-benar menggoda mamaku pikirku. Ah sial tapi
aku kan sudah memberi ijin ya sudahlah. Kami kembali naik tanpa Bayu
untuk main sebentar sebelum mereka pulang.
"Bro ada yang liat Bayu gak?" Tanyaku
"Gak tuh.. Kenapa?"
"Beneran kali yak dia godain mama gua"
"Bisa jadi, enak banget dia"
"Bentar lagi gua pulang ya yo!" Kata adi
"Yah bentaran lagi lah di" kata Fajar
"Gabisa jar" katanya
"Yaudah kita juga balik ya yo kalo Adi balik" tanya Sony kepadaku
Akhirnya setelah 1/2 jam an mereka main, mereka pamitan. Bayu tiba-tiba
datang dari bawah. Kulihat burungnya tegang berat dari sela-sela
celananya. Apa yang telah ia lakukan dengan mamaku. Pasti mamaku
menggodanya habis-habisan tapi tidak memberinya kesempatan untuk crot.
Kasian aku dengannya.
"Gua balik juga yah" katanya
"Yaudah bro hati-hati" kujawab
Inilah kesempatan untuk mendekati mama. Aku ingin sekali crot
didepannya. Kupakai kesempatan menanyakan tentang Bayu tadi untuk
mendapatkannya.
"Teman kamu sudah pulang sayang?" Kata mama keluar kamar
"Udah ma." Jawabku singkat
"Ma... Mama ngapain sih sama Bayu tadi di kamar?" Tanyaku sewot
Pertanyaanku dibalas senyuman yang membuatku adem.
"Kenapa sih sayang? Gak ngapa-ngapain kok dia aja basa-basi doang" jawabnya mendekatiku memgang lenganku
Uhh... Mah mulus banget bodymu tanpa cela. Seketika penisku berdiri.
Ditambah aromanya menempel denganku. Ingin rasanya kutembakan wajahnya
dengan pejuhku.
"Iya deh mah jangan macem-macem tapi ya"
Aku sudah tidak tahan lagi. Nanti malam saat mama tidur aku akan crot di
wajahnya yang indah itu. Aku masuk dan meninggalkan mama.
Hari sudah malam, mama kulihat sedang nonton tv di ruang tengah dengan
daster tipis tanpa bh sehari-hari yang ia suka. Dari belakang kulihat
sangat seksi sekali punggungnya. Aku kembali ke atas dan mengurungkan
niatku menunggu saat yang tepat.
Setelah bermain hingga larut malam, kulihat mama ketiduran. Yess inilah
saatku menyemprot sperma di mukanya. Ah dia tidak mematikan tv. Aku
datang dan apa yang kulihat. Wow.... Aku terbelalak dengan pemandangan
di depanku. Pahanya tersingkap sehingga menunjukan pantat sekalnya. Uhh,
pada waktu itu penisku langsung tegangan tinggi. Kulihat payudaranya
montoknya juga tumpah karena posisi tidurnya. Rambut indahnya tersisir
rapih ke belakang sehingga tidak menghalangi toket bulat itu pamer.
Wajahnya juga sedang pulas tidur sehingga menampakkan kecantikannya.
Sungguh mama merupakan anugerah Tuhan yang sungguh indah
Langsung kuraba penisku yang menegang berukuran 18 cm dan
mengeluarkannya. Aku seolah-olah menyodorkan penis tegangku ini di
depannya. Tapi dia sedang tidur dan tidak sadar. Aku mengocoknya
pelan-pelan awalnya. Kunikmati pemandangan terindah dalam hidupku ini.
Coli di depan mama sungguh nikmat sangat berbeda dengan coli sendiri.
Mama.. Wajah cantik toket bulat paha mulus kulit licin putih wangi
ohh... mamaku yang cantik kini telah berada di depanku seperti menunggu
peju keluar. Seiring waktu kocokanku semakin kencang dan dadaku berdebar
kencang. Kunikmati setiap detik ngocok di depan mukanya. Akhirnya ahh
aku mau keluarr. Aku mengarahkan penisku ke depan mukanya dan bersiap.
"Ahh ma.. Ahh tubuhmu indah banget mah" aku meracau pelan sendirian
Setelah itu, langsung Crrrrrroooootttt....crrrottt...crotttt penisku
memuntahkan lahar panas di mukanya selama 8 kali. Terima facial dariku
mah gratis kulit mama jadi tambah mulus. Astaga aku menyemprot wajah
mamaku sendiri yang cantik. Sungguh nikmat sekali seperti terbang.
Wajahnya yang cantik semakin cantik dan bersinar karena cairan pejuhku.
Indahnya wajah mama. Tembakan terbanyak dalam hidupku dan onani
terindah. Kulihat mama tidak terbangun. Yess aku tidak ketahuan. Aku
langsung kabur ke kamar.
Pagi harinya, mama terbangun dengan sedikit kaget dan berteriak kudengar
"Mmhh.. Bau.." Katanya
Dia memegang mukanya dan berteriak
"Astaga pejuh siapa ini?" Katanya panik
Pejuku mah aku ingin menjawab seperti itu. Mama semakin cantik aja seperti itu.
Pagi hari, aku bergegas mandi. Di depan kamar mandi, aku bertemu mama
"Pagi mah"
"Pagi sayang"
Senyumnya kembali membuatku terbayang2. Aku melihat belahan dan pantat
semoknya saat berjalan. Kenapa sih aku harus punya mama sperti ini?
Menggoda sekali bikin pengen. Di dalam kamar mandi aku onani
membayangkan tubuh mama
"Dek... Lama banget sih kamu ngapain?.. Onani yah?" Astaga tebakannya tepat aku menjawab sekenanya
"Namanya juga laki-laki normal mah ngeliat mama kayak gitu aku tegang"
"Dasar kamu tuh ya sayang masa mama sendiri nafsu ih kesell" dengan nada manja membuatku gemas kudengar dari dalam kamar mandi
Ketika aku keluar, mama mencubitku manja
"Kamu udah gede ya sayang liat mama udah bisa tegang" katanya yang semakin membuat deg2an
Dia masuk kamar mandi langsung meninggalkanku. Dia tidak marah sama
sekali justru memaklumiku haha tanda bagus untuk melanjutkan aksi.
Keluar kamar mandi aku lihat mama memakai crop top yang ketat dengan
hotpants super ketat. Wow... ngaceng lagi aku. Uhh mama kenapa mama
selalu bikin aku ngaceng. Dia masuk kamar dan memanggilku
"Sayang sini bentar deh"
Aku datang ke kamar mamaku. Ngaceng lagi aku melihat pemandangan ini.
"Sini sayang berdiri depan mamah"
Aku menghampirinya dan ohh.... Toketnya mengintip hampir keliatan pentil
indahnya yang berwarna merah. Aku ngaceng berat dan terlihat jendolan
di celanaku.
"Buka celana kamu deh sayang" kata mamaku
Eh... Apa dia bilang barusan?? Buka celana? Aku seperti dalam mimpi.
Diberi pemandangan indah dan dipersilahkan menyodorkan kemaluanku. Tapi
aku menolak dan jual mahal
"Eh ma.. Mau ngapain mah?"
"Udah buka aja dulu" mama langsung menurunkan celanaku dan kaget
sekaget-kagetnya. Dia melotot melihat ukuran penisku. Terlihat mama
nafsu dengan kontol sepanjang 18 cm ini. Kontolku udah mulai berurat
tanda aku ngaceng berat sekali. Memang besar punyaku. Mama tidak fokus
saat melihatnya. Melihat kelamin besar menunjuk-nunjuk wanita yang
diinginkannya untuk mengocok.
Kukira penisku akan dikocok. Tetapi ia mengeluarkan penggaris besar dan
malah mengukur penisku. Ugghh.. Tangannya mulus sekali ketika bergesekan
dengan kontolku. Srek... Srek... Begitulah bunyi gesekan tangan halus
itu di kemaluan beruratku. Aku seperti ingin muncrat padahal baru
disentuh saja. Apalagi pemandangan toketnya yang kulihat dari atas.
Wajah cantiknya yang sedang asyik mengukur penisku. Aku tidak tahan lagi
uhh... Ma hentikan dong. Aku takut dibilang cemen ukuran 18 cm besar
tapi cepat keluar. "Sayang kok berdiri punyamu?" Tanya mamaku
"Ada pemandangan mah dibawah tangan mama juga duh licin pengen keluar."
"Hihi... Mau sayang?" Tanya mama
"Mau mah mau banget" kujawab
"Enak aja" jawab mama dengan senyuman manisnya yang membuat semakin tidak tahan
Uhh dasar mama setelah menggoda dibiarkan saja seperti ini.
"Udah nih sayang makasih ya penis kamu termasuk besar" mama
mengatakannya sambil membenarkan baju.. Ahh toketnya itu mengintip lagi
aku sudah tidak tahan lagi.
Aku benar-benar khilaf. Karena sudah tanggung pikirku, Aku mengocok kontolku di depan muka mama.
"Apa-apaan kamu sayannggg?? Berhenti ngocok depan mamahh" mama teriak pelan
Apa boleh buat, cairan spermaku sudah diujung kontolku. Aku sudah tidak
tahan lagi digoda seperti ini. Sudah terlanjur kukocok baru sekitar 30
detik aku sudah ingin keluar. Aku semakin cepat dan mamaku terlihat
panik tapi tetap tergerak nafsu menungguku.
Dan ahhh....................
Crrrotttt....crotttt......crrrroottttt.... Penisku menyemprot mukanya
untuk kedua kalinya. Kali ini lebih banyak cairan yang kukeluarkan.
Nikmatnya tidak bisa terbayangkan. Coli yang lebih nikmat dari yang
sebelumnya. Ahhh... Makasih mama. Dari mukanya hingga bajunya yang baru
mandi seluruhnya kena spermaku. Seluruh tubuhnya bermandikan sperma. Dia
terpaksa mandi lagi nanti.
"Saaayyangggg..... Apaan sih kamu? Jorok nih kena peju kamu semua baju
mama.. Banyak banget lagi lengket jorok ih kamu.." Katanya mengeluh
membuat ia semakin menggemaskan.
"Maafin aku mah aku udah khilaf banget mah.. Aku gak tahan dari tadi
tangan mulus mama gesek-gesek titit aku pingin muncrat di muka mama"
"Mama goda aku terus sihh.. Aku kan laki2 normal mah"
"Ih kamunya sih.. Masa mama sendiri disemprot peju. cuci baju mama sampe bersih dan wangi sperti semula" perintahnya cantik
Dia tidak marah. Sekali lagi lampu hijau buatku.
Home
Cerita Eksibisionis
Nidya
Penulis Lain
Cerita Eksibisionis Tante Nidya Yang Mulus : Indahnya Tubuhku 4
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar