Cerita ini adalah cerita lama dari sebuah forum yang sudah
almarhum....Nubie coba menuliskan kembali untuk para suhu
semproters...apabila disini ada penulis asli cerita ini maka nubie
memohon izin untuk memposting kembali.....semoga para suhu dan sista
sekalian berkenan..Thank's
Aku gadis berusia 21 tahun dengan postur tubuh yang sexy, tanpa timbunan
lemak dan sangat rajin merawat tubuh, tapi tidak ada sesuatu yang
sempurna aku memiliki suatu kekurangan, yaitu nafsu sex yang sangat
besar. Tapi aku juga gamau terlihat murahan jadi aku ga pernah ngelakuin
hubungan sex dengan sembarang orang, paling sama pacar dan itu juga ga
sering-sering banget.
Saat ini aku sedang jomblo secara pelampiasan ga punya tempat nih, tapi
aku kan paling anti kalo harus menyalurkan libido berlebih ini ke
sembarang orang jadi aku biasanya melakukan “self-service” aja. Aku
memiliki satu buah dildo sepanjang 17 cm dan beberapa buah vibrator,
kadang saking birahi tinggi nya ini badan, aku pergi kemana2 dengan
vibrator yang masih terpasang di dalam vagina, tapi kalo lagi sepi, dan
kira-kira suara vibratornya terdengar, sudah pasti itu benda ga akan aku
hidupkan.
Hari ini aku bertugas nganterin nyokap ke bandara karna ada acara
nikahan di kota lain. Berhubung dari rumah ke bandara itu lumayan jauh
dan ga ada orang lain yang bisa di ajak buat nemenin nyupir, nyokap
bilang anternya pake bis umum aja, lumayan juga soalnya 3 jam prjalanan
sekali jalan, aku langsung ambil tas dan berangkat nemenin nyokap menuju
tempat bus biasa mangkal. setelah pesan tiket, kami berangkat menuju
bandara. Sesampainya di bandara, cipika cipiki sama nyokap, nyokap pun
berangkat dan aku juga langsung menuju ke loket tempat pembelian tiket
bus yang tadi aku naik.
Bus pun berangkat kembali menuju kota tempat tinggal. ngerasa haus, air
mineral botol yang di kasih sama bus itu langsung aja aku minum lalu aku
buka tas yang tadi aku bawa buat naro si air mineral, tapi aku kaget
karna ternyata ada satu vibrator yg kemaren mau aku pake, tapi ga jadi
karna salah bawa tas. Aku lihat kebelakang, ternyata bis cuma berisi
penuh di 3 baris terdepan aja, dan penumpangnya rata-rata udah pada
tidur, sebagian lagi sedang autis mendengarkan mp3 masing-masing.
“hm…ide gila nh…pengalaman di bis” pikirku. Saat itu aku pake rok
kembang selutut, tanktop putih, dan dilapisin lagi oleh jaket jeans
warna hitam dan entah bagaimana caranya, hanya karna ketemu vibrator aja
nafsuku langsung membludak. Saat itu aku lihat-lihat kursi di bagian
belakang siapa tahu ada yang kosong dan strategis untuk menjalankan aksi
gila “perdana” ini, ternyata di belakang udah bersih ga ada lagi
penumpang sama sekali. Aku pindah ke bagian kursi paling belakang.
Sesampainya di sana, langkah pertama yang aku lakukan adalah membuka
bra. Damn…i must be crazy…aku buka jaket jeans, lalu dengan tanpa
membuka tanktop, aku buka kaitan bra, lalu meloloskan talinya ke lengan
kiri dan kanan (cewe pasti tau caranya), lalu “tring…” bra half-cup itu
sudah berada di dalam tas. Jaket jeans kembali aku pake. jadi kalo ada
yang lewat, ga ketahuan kalo aku bra-less. Ide berikutnya muncul makin
gila, aku sedikit berdiri untuk melihat keadaan siapa tau ada yang lagi
jalan ke arah belakang, tapi sembari berdiri itu, aku angkat rok ku yang
selutut, karena roknya kembang, jadi dengan mudah bisa di angkat sampe
pantat dan dengan sigap, cd ku pun lolos dari tempat yang seharusnya.
Saat ini bra dan cd ku sudah ada di dalam tas, aku hanya menggunakan
tanktop, jaket jeans, dan rok.
Kegiatan gila yang aku maksudkan diatas tadi adalah masturbasi!!!
didalam bis antar kota…Damn i really am crazy…tapi demi memenuhi
tuntutan birahi yang tinggi, acara tersebut tetap aku lakukan. Merasa
keadaan aman, aku angkat kaki kanan dan bartumpu pada pegangan kursi,
lalu aku tarik rok ku sampe akhirnya vagina ku ter-ekspose tanpa
penutup, di tambah dengan pencahayaan matahari membuat setiap detil dan
lekuk-lekuknya terlihat dengan sempurna. Begitu labianya aku buka,
cairan langsung netes. cepet banget aku basahnya, langsung aja aku
gosok2 clitny biar makin basah, tapi aku menggosok clit ku bukan dengan
tangan, melainkan menggunakan vibrator yang tadi aku bawa.
Aku terus menggosok-gosokkan vibrator itu ke vaginaku keberbagai arah.
Setelah aku rasa vibrator itu cukup basah, aku masukkan perlahan
vibrator itu ke dalam liang senggama ku. Oh god…ga ada lagi rasa yang
paling enak selain merasakan sensasi suatu benda memasuki liang
vaginaku, begitu vibrator memasuki vagina, aku biarin dulu beberapa
waktu biar sedikit ada penyesuaian juga, selain itu aku juga bisa
bermain dengan puting susu ku. Selagi vibrator dalam vagina aku biarkan
diam, aku beralih mengerjai puting susu ku kiri dan kanan, tanpa membuka
jaket dan tanktop, aku keluarkan susu ku dari balik tanktop, langsung
aku cubit, pilin-pilin, dan tarik2 putingnya. Gak butuh waktu lama sampe
itu puting jadi mengeras dan mencuat sangat menantang, aku jamin kalo
di situ ada laki-laki, aku pasti udah di sedotin abis-abisan.
Masih mengerjai bagian payudara, aku hidupkan vibrator itu pada level
rendah. Badanku mulai bergerak bebas sesuai dengan reflek badan saat
merasakan rangsangan yang memabukkan ini. Tubuhku udah mulai bergerak
sendiri, badanku udah mulai terasa panas, langsung aja vibratornya aku
nyalain ke level paling tinggi...eh sedang enak-enaknya menikmati
rangsangan itu, aku liat kondekturnya berjalan ke arah belakang,
langsung dengan buru2 aku masukkan lagi payudaraku kiri kanan kedalam
tanktop lalu jaket aku tutupi seadanya. Kaki aku turunkan serentak
dengan roknya, tapi ups, ada yang lupa. sesuatu masih bergetar di dalam
liang vaginaku. Damn…ini nh ga enaknya kalo lagi sange dan udah kebelet.
Si abang kondekturnya dateng lalu bilang “neng boleh liat tiketnya…”
jleb!!!! kurang ajar, ngegangguin gw ajah. “ini bang”…“oke…makasi neng,
kok mojok sendiri duduknya???”, “saya mau tidur tanpa gangguan bang.
maaf yak” jawaban ketus dengan muka merah jutek. Padahal itu muka merah
sebenernya lagi nahan suara, vagina aku berasa bentar lagi mau muncrat.
tapi si abang malah dateng minta tiket.
Begitu si abang jalan lagi kedepan dan duduk di sebelah supir, aku
langsung membuka kakiku lebar-lebar dan menaikkan rok ku ke atas membuka
jalan untuk si vagina di obok-obok. Aku sudah dekat sekali dengan
orgasme. Begitu rok terbuka, hanya dengan menambah sedikit lagi
rangsangan di clit ku maka vaginaku langsung muncrat hingga kursi di
depanku terlihat basah karna semprotan kenikmatan dari vaginaku. Hahaha
masa bodo ah itu kursi jadi kotor, ga akan ada yang tau juga, tubuhku
bergetar ga bisa di tahan. tapi untung aja sebelumnya waktu mengangkat
rok, aku gigit tepian rok di bagian bawah biar roknya ga jatuh lagi.T
ernyata saat aku orgasme, rok itu menyelamatkan aku dari mengeluarkan
suara melenguh karna saking nikmatnya orgasme yang aku dapet. Kalo
sempet keceplosan, bisa-bisa di perkosa di bis nih gue…
Setelah aku orgasme, vibrator aku biarin di dalem vagina, lalu aku pake
lagi cd. tapi aku ga pake bra lagi, males, ribet lagi kalo pake bra.
Hahaha siapa tau ntar dari pool bis ke rumah bisa sekali lagi orgasme.
Setelah turun dari bis, aku pesen taxi, tapi ternyata taxinya ga ada
keributan, tanpa ada musik sama sekali. Gak memungkinkan untuk melakukan
“aksi gila” kaya di bis tadi. Setelah sampe rumah, begitu abis bayar
taxi dan taxinya jalan, langsung aku nyalain lagi vibratornya dengan
level paling tinggi. Dengan agak sempoyongan aku jalan menuju pintu,
buka kunci, masuk, tutup pintu lengkap dengan kunci kembali, langsung
lari ke kamar. Di kamar, cukup dengan waktu beberapa detik saja aku udah
bugil, dengan vibrator masih berada di dalam vagina, aku ambil dildo
kesayanganku, langsung saja aku masukkan barengan dengan vibrator tadi.
Mungkin karna udah nahan birahi sewaktu di dalam taxi, setiap sodokan
dildo itu terasa sangat sensitif gesekannya di dalam vaginaku. Sekali
aku terlalu semangat memasukkannya sehingga vibrator itu menyentuh mulut
rahimku, saat itu juga aku langsung mendapatkan orgasmeku yang cukup
besar. Kali ini aku ga takut untuk bersuara, aku mengeluarkan desahan
dengan volume yang cukup tinggi, vaginaku muncrat sangat kuat, sampe2
dildonya terdorong keluar, tapi vibratornya karna terlalu dalem, jadi
tetap nempel di mulut rahim.
Untuk beberapa saat aku sempet ngerasa hampir pingsan karna terlalu
enak. Vibrator hanyalah sebuah mesin yang gak bisa berhenti kecuali
tenaganya habis atau di matikan oleh tuannya. Karena berhubung aku masih
lemes, jadi itu benda kurang ajar masih menggelitik aku di mulut rahim,
butuh waktu beberapa menit untuk bisa akhirnya mematikan vibrator itu
dan akupun terkulai lemas di ranjang kamar. Waktu vibratornya aku tarik
keluar, ternyata masih banyak juga sisa-sisa lendir kenikmatan duniawi
dari vaginaku. Hehehe asin lho rasanya. Terlalu lelah kalo harus mandi
dulu, jadi aku putuskan untuk tertidur di kasur dengan vagina yang masih
berceceran air muncrat, vibrator yang masih tertinggal di atas perut,
dan tubuh telanjang yang berantakan setelah menikmati orgasme yang
lumayan bikin hilang akal.Sekian ceritaku........
Home
Cerita Eksibisionis
Cewek Seksi
Penulis Lain
Cerita Eksibisionis Cewek Seksi : Masturbasi di Bus
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar