Cerita Eksibisionis Tiara : Our Story Me and My Gf Tiara 9B


CHAPTER IX
Wrong Way..






DIMAS POV

Part B..

Jemari tangan Dinda dengan cepat membuka kancing kemejaku, lalu membuka kait celana ku hingga akhirnya seluruh kain yang tersisa di tubuhku dilepasnya. Aku kini jadi telanjang bulat. Mana penisku berdiri tegak lagi.

Entah apa rencana Dinda aku benar-benar tidak bisa melihatnya apalagi kain yang diikatkan untuk menutup mataku terasa kencang sekali. Hanya rabaan tangannya saja yang kurasakan sedari tadi saat melepas seluruh pakaianku.

Kini aku di tuntunnya untuk duduk di pinggir ranjang. Jemarinya tangannya mulai menyentuh penisku. Lalu perlahan-lahan mulai di kocoknya.

"Gue kangen banget Dim sama ade lo"ucapnya sambil mengocok penisku.

"Ouhh, gila Din enak juga dikocok sambil mata ditutup ya"ucapku

"Tapi ini bener tangan lo kan ya?"ucapku

"Bukan lah ini tangan banci taman Lawang"ucapnya

"Anjirrrr"ucapku lalu membuka kain yang menutup dimataku.

Namun saat ku buka ternyata memang Dinda yang sedang mengocok penisku.

"Ih kok dibuka sih Dim. Gagal deh rencana gue"ucapnya yang kini menghentikan kocokannya pada penisku.

"Lagian lo pake bilang yang tadi ngocok penis gue itu banci taman Lawang sih, gue kan jadi ilfil gitu Din"ucapku

"Anjrit udah telanjang aja lo Din. Jadi ga tahan nih gue"ucapku yang kini berdiri menatap Dinda yang sudah terlentang tiduran dengan tubuh telanjangnya..




"Dasar semua cowok sama aja kalau liat cewe telanjang. kontolnya pasti deh langsung pada bangun"ucapnya

"Hahaha, Abis lo napsuin banget Din. Lah kok nggak ada Riko Din"ucapku saat melihat disekelilingku mencari keberadaan pacar Dinda

"Nggak ada dia, gue lagi marahan sama dia. Rese lo ah pake buka tutup mata lo,Gue tuh tadi pengin ngerasain tau ML sambil lo nutup mata jadinya kan gue yang aktif. Yd deh lo jilat memek gue dulu aja deh Dim. Udah gatel nih memek gue"ucapnya yang kini membuka kedua kakinya.

"Ah gue jadi ga enak sama Riko Din"ucapku merasa tak enak dengan Riko apalagi kini dia jadi kawan baikku.

"Ah ga usah muna lo Dim. Lagian lo tau sendiri kan Riko mah ok2 aja tuh. Gue sekarang jadi ragu sama dia. Bener nggak sih dia sayang sama gue. Kalo bener sayang sama gue tuh harusnya gue itu dijaga bukannya malah tubuh gue yang di obralin ke orang-orang.

Asal lo tau ja Dim, semenjak gue mengiyakan untuk pertama kalinya gue mau merealisasikan fantasy Riko. Masih inget kan lo waktu pas kita main bertiga. Nah setelah itu Riko jadi semakin berubah, dia lebih peduliin napsunya dibanding cintanya ke gue.

Fantasy Riko tuh jadi tambah liar aja. Dia menuntut gue untuk mengikuti kemauannya. Awalnya sih gue turunin aja lama-lama gue juga jadi ketagihan jadinya digenjot penis orang. Semuanya udah gue lakukan yang namanya pesta sexlah, swingerlah, treesomelah. Itulah yang buat gue jadi ketagihan sex Dim, dan gue merasa Riko kayaknya cuma mau badan gue aja sekarang. Ya walaupun gue belum liat perubahan pada dirinya sih masih tetep perhatian and setia sama gue.

Jangan sampe deh lo ngelakuin ke cewek lo sama kaya yang Riko lakukan ke gue. Dan asal lo tau aja Dim, gara-gara memek gue ngerasain banyak penis. Memek gue jadi cepet gatel, saking nggak tahannya gue jadi sering main sex sama orang lain tanpa sepengetahuan Riko. Ya kayak sekarang aja nih, gue ngajak lo main"ucapn Dinda tersenyum sambil mengedipkan matanya kearahku

"Tuh kan gue jadi curhat. Udah ah sesi curhatnya. Please Dim puasin gue malam ini. Udah gatel banget nih memek gue"pinta Dinda

"Deg" aku jadi teringat dengan pacarku Tiara. Aku merasa berdosa sekali membiarkannya bahkan mengajarinya untuk menikmati bermain sex dengan orang lain. Bodoh sekali aku.

Bisa saja Tiara akan menjadi seperti Dinda yang sekarang jadi haus sex . Aku harus segera meminta maaf padanya. Apalagi aku sudah berjanji kepadanya dan juga kedua orangtuanya untuk menjaganya.

Harus segera ku akhiri kegilaan ini. Aku akan segera meminta maaf kepada Tiara akibat kebodohan ku yang berulang kembali.

"Auwwww, anjritt main remes penis gue aja lo Din. Sakit tau"ucapku sambil memegang penisku

"Hihihi, Abisnya lo malah bengong"ucapnya sambil tertawa.

Langsung saja ku naiki ranjang Dinda. Kubuka kembali kedua kakinya. Langsung ku dekatkan wajahku di selangkangannya. Ku sapu liang memeknya dengan lidahku. Dinda pun mulai mendesah.

"Ouchhhh Dim"desahnya

Kujilati klistorisnya sambil ku mulai memainkan jariku di liang senggamanya. Ku masuki liang memeknya dengan jari tengah dan jari manis ku. Lalu ku mulai memaju mundurkan jariku dengan cepat.

"Ouchh,ouchh,ouchh lo apain memek gue Dim enak banget"desahnya

Semakin lama Dinda semakin mendesah mendapat double rangsangan dari lidah dan jariku. kini liang senggamanya terasa basah sekali. Benar saja Dinda pun tak berapa kemudian mendapatkan orgasme pertamanya.

"Ouchhhhhhhh gila kocokannya tangan lo Dimmm"desahnya

"Cepet banget lo Din keluarnya, sekarang biar penis gue aja yang menservis memek gatel lo itu ya"ucapku yang sudah tak tahan

"Din ini untuk terakhir kalinya ya gue ngegenjot memek lo udah cukup gue mengkhianati pacar gue dan juga pacar lo Riko"ucapku

"Lo juga harus ngomong juga Din ke Riko. Cowok itu kadang nggak peka kalo udah berurusan dengan yang namanya selangkangan. Lo harus bilang kalau lo itu ga suka diperlakukan kaya yang tadi lo bilang. Disuruh mengobral tubuh lo ke orang-orang"ucapku

"Iya sayangku Dimas, biar kata otak lo mesum kadang lo bisa ngomong bener juga ya hahaha"ucap Dinda sambil ketawa

Aku pun ikut jadi ikut tertawa bersamanya.

Malam ini kembali ku genjot tubuhnya dengan gaya missionary dan beberapa gaya lainnya. Desahannya memenuhi ruangan ini. Ku perlakukan dirinya seperti saat aku sedang menggenjot tubuh Tiara kekasihku. Dengan lembut dan penuh dengan kemesraan. Kami pun bermain beberapa ronde lagi hingga akhirnya kami pun menyudahi nya lalu tertidur dengan pulasnya.

Beberapa hari kemudian aku mendatangi rumah Tiara untuk meminta maaf kepadanya. Sesampai dirumahnya ku lihat jam sudah menunjukan pukul 7 malam. Ku temui ibunda Tiara. Kami pun sempat mengobrol beberapa lama. Hingga ku putuskan untuk menunggu di depan teras rumahnya.

Aku jadi tau bahwa Tiara kini sedang sibuk mempersiapkan diri untuk mengikuti pelatihan yang diadakan perusahaannya untuk mewakili perusahaan tersebut menjadi SPG untuk event yang akan diadakan di beberapa kota besar.

Kulihat dari kejauhan terlihat ada mobil Tiara yang semakin lama semakin mendekatiku. Terlihat wajah cantiknya dengan mimik cemberutnya menatapku. Aku pun tersenyum kepadanya namun dia dengan cueknya melewati ku begitu saja. Namun segera ku tangkap lengannya agar dia berhenti dan mau mengobrol denganku.

Aku pun meminta maaf kepadanya. Ku curahkan seluruh hariku dan kejujuran ku. Namun yang ada malah kami jadi bertengkar hebat. Tiara memutuskan hubungan kami. Aku berusaha menjelaskannya namun sepertinya percuma saja. Hingga akhirnya ibunda Tiara menghampiriku dan memintaku untuk mengalah.

Kuturuti permintaan ibundanya. Memang ini sudah resiko yang harus kuhadapi. Ku terima kenyataan pahit bahwa aku putus dengan Tiara. Biarlah untuk sementara aku kembali menghilang dari hidupnya sambil menyesali kebodohanku. Kulihat di HP ku ternyata Tiara sudah menghapus seluruh kontakku baik di BBM maupun di media sosial lainnya.

Sudah beberapa hari ini aku tidak mengetahui kabar Tiara sama sekali. Sebenarnya aku menjadi gundah gulana. Pikiran ku tidak tenang. Rasa rindu ku ini kepadanya begitu besar. Akhirnya aku pun memberanikan diri kerumahnya.

Ternyata Tiara sudah berada di Surabaya. Aku ingin sekali menyusulnya namun aku belum mendapatkan hak cuti sebagai karyawan baru. Mungkin hari Sabtu atau malam Minggu aku bisa menyusulnya kesana.

Entah kenapa aku punya feeling tidak enak terhadap Tiara. Apalagi dia jauh dariku dan keluarganya. Semoga kau baik-baik saja Tiara. Tunggulah kedatanganku My LovelY GirL
Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar