Cerita Eksibisionis Tiara : Our Story Me and My Gf Tiara 9A


CHAPTER IX
Wrong Way..





DIMAS POV
Flashback...


Part A..

Saat ini aku sedang berada di dalam mobil bersama Tiara. Ku jemput dirinya setelah dia mengabariku via BBM bahwa dia telah selesai menjalani proses requitment untuk menjadi seorang SPG. Jujur saja aku jadi terangsang melihat pacarku berpakaian sexy seperti ini. Apalagi saat di halte tadi kulihat banyak sekali tatapan nakal ke arah tubuhnya, belum lagi tadi ada orang yang seperti preman sedang mengganggunya. Untung saja aku sudah sampai, bahaya juga kalau aku sampai telat datang untuk menjemputnya.

Disepanjang perjalanan kami berbincang bincang. Dia banyak bercerita mengenai kegiatannya saat tes tadi. Kulihat sesekali kearah dirinya yang terlihat cantik nan menggoda dengan balutan tanktop putih dan celana jins rok pendek yang menampakkan lekuk indah tubuhnya dan paha putih mulusnya. Fuck man, melihatnya saja bikin penisku berdiri tegak dan membuat celana ku jadi penuh sesak.

Ku iseng saja meraba pahanya. Kumulai dari ujung dengkul kakinya secara perlahan hingga naik ke pangkal paha atasnya. Terasa halus nan lembut dijemariku membuat ku jadi semakin terangsang. Tiara tidak menolaknya dan dia terlihat menikmatinya, dia pun mendesah pelan.

Tak mau kalah dengan tangan jahil ku. Tangannya pun kini ikut menjahili ku. Tangan Tiara dengan nakalnya mulai meraba lalu meremas penisku dari luar celana bahan ku.

"Auww, jangan yank"ucapku merasakan rabaan tangan Tiara pada penisku

Aku jadi tidak konsentrasi. Apalagi kini aku dalam keadaan menyetir. Untung saja jalanan terlihat macet. Sehingga tidak begitu membutuhkan banyak konsentrasiku. Lalu dengan cepat tangannya mulai membuka kait celana ku lalu menuruni resletingku. Disingkapnya kebawah CDku lalu terbebaslah penisku yang sudah berdiri tegak nan menegang sedari tadi. Tangganya Mulai membelai penisku lalu digenggamnya dan tangannya mulai bergerak mengocok penisku.

"Ouchh Raa nakal kamu"desah ku

Semakin lama kocokan tangannya semakin membuat ku tak tahan saja. Terasa nikmat sekali kocokan tangan Tiara. Kurasakan penisku semakin mengeras dan mulai berkedut namun tiba-tiba Tiara dengan sengaja menghentikan kocokannya. Sial, sungguh kentang sekali yang kurasakan. Sakitnya tuh disini, kutunjuk kearah penisku, penisku pun entah kenapa bisa menggeleng ke kiri dan ke kanan tanda kekentangan nya. Ternyata penisku sedang menderita. Lalu terlihat ada urat yang timbul si Batang penisku dan warnanya pun kini jadi kemerahan.

"Maaf ya yank kamu jangan mau enaknya aja, kan aku juga mau kamu servis"ucap Tiara

"Ah rese kamu yank, burung aku kamu phpin sakit tau, padahal bentar lagi crotz juga"Ucapku

Tiara kulihat hanya tertawa saja. Dia pun mengajakku untuk ke kosanku. Namun tiba-tiba dia membatalkannya dan mengajakku untuk bertemu dengan Citra. Jujur saja aku penasaran dengan teman Tiara ini. Apalagi dia yang mengajak pacarku untuk menjadi SPG. Aku harus mengenalnya, apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dia bisa membantuku.


@club malam....




Citra

Kini kami berempat duduk dimeja yang sudah dipesan oleh Citra dan Rio pacarnya. Wow, ternyata Citra ini orangnya cantik, sexy dan terlihat binal. Junior ku pun langsung berdiri tegak melihatnya karena mataku tanpa sadar menerawang tubuhnya. Kulihat malam ini dia begitu menggoda. Padahal disebelah ku ada Tiara, biarlah dia mau marah atau tidak tapi mau bagaimana lagi birahi ku sudah meninggi belum lagi kini aku sudah menegak minuman keras yang diberikan oleh Citra. Terasa panas di tenggorokan ku namun membuatku menjadi semakin horny. Apalagi kini kulihat Citra dan Tiara sedang bergoyang di stage. Goyangan mereka hotz banget, membuat aku semakin tak tahan saja untung-ujungnya juniorku pun semakin tersiksa saja.

"Bro, daritadi gue liatin mata lo nerawang ke body pacar gue mulu. kita swinger aja yuk?"ucap Rio disebelahku

"Hehehe, sorry bro abis gue liat Citra sexy bener bro bikin gue konak. Swinger maksud lo kita tuker pasangan gitu?"ucapku

"Iya lah bro kita tukeran. Tenang aja ntar room gue yang bayar. Gue juga napsu sama cewek lo Tiara. Dia juga ga kalah cantik and sexy bro sama Citra"ucap Rio

"Iye, tapi masalahnya Tiara bukan cewek gampangan bro belum tentu mau dia mau. Gue sih oke2 aja"ucapku

"Yd kita liat ja nanti bro. Lo ikutin aja permainan gue biar Citra nanti yang gue suruh buat ngerangsang Tiara. Kalau Tiara udah terangsang baru deh dia gue genjot dan lo juga bisa genjot Citra. Sensasinya itu luar biasa bro ngeliat pasangan kita ML di depan kita. kita bersulang dulu aja bro semoga rencana kita berhasil. Gimana bro?"ucap Rio yang mengajak ku untuk kembali minum.

Jujur saja kini aku memang sudah di bawah pengaruh alkohol dan pengaruh birahiku yang sudah tinggi sejak Tiara mengerjaiku di mobil tadi. Aku pun tidak berfikir jernih. Ku iyakan saja ajakan Rio untuk berswinger tanpa meminta persetujuan Tiara. Penisku sudah berdiri tegak sedari tadi jelas saja dia meminta pelampiasan sesegera mungkin. Apalagi kulihat Citra pacar Rio begitu menggoda sekali. Terlihat sekali kalau dia cewek binal. aku jadi penasaran ingin merasakan jepitan memeknya.

Dan entah kenapa aku juga ingin sekali melihat pacarku Tiara bersetubuh dengan orang lain di depan mataku. Membayangkannya saja membuat tubuhku merinding, entah apa yang akan kurasakan nanti, cemburu bercampur birahi.

Kulihat daritadi Tiara melirik ke arah ku dan juga Rio dia seperti mencurigai kami. Ya, Tiara memang sedang bergoyang bersama Citra di stage. Di bawah kerlap kerlip lampu disko dan hentakan suara musik DJ yang berdentum keras membuat suasana semakin hotz saja. Kini kulihat ada beberapa pria mulai melirik ke arahnya dan juga Citra. Bahaya juga kalau dibiarkan terlalu lama.

"Bro gue udah dapet roomnya nih, temen gue udah bales BBM gue, lo sekarang ikutin gue aja ya udah nggak tahan penis gue bro buat ngegenjot memek cewek lo"ucap Rio

"Tapi kalau Tiara nggak mau jangan maksa ya bro"ucapku

"Sip bro"ucap Rio

Mendengar ucapan Rio sebenarnya membuatku rada marah dan cemburu. Namun aku juga jadi terangsang dan penasaran melihat reaksi Tiara di genjot oleh orang lain di depan mataku. Apakah dia akan menikmatinya seperti Dinda atau tidak.

Kulihat Rio sudah menarik Citra dan mengedipkan matanya ke arahku. Akupun mengerti dan Langsung saja ku genggam tangan Tiara lalu mengikuti kemana Rio melangkah.

Kini kami berempat sudah berada di dalam Room yang dipesan Rio. Tidak ada percakapan yang ada hanya suara desahan dan kecupan. kulihat Rio dengan cepat sudah menelanjangi dirinya sendiri begitu juga dengan Citra. Bahkan mereka kini sudah berada diatas ranjang dan sedang berciuman dengan panasnya.



Melihat mereka beradegan hotz membuatku semakin tak tahan saja. Langsung saja kubalikan tubuh Tiara yang sedang terlihat diam dan membisu menatap ke arah Rio dan Citra yang begitu cuek dan tanpa malu sedang bergumul di ranjang.

Langsung saja ku pagut bibirnya. Tiara tampak keberatan. Matanya terlihat sayu menatap kearahku. Dia memang belum terbiasa seperti ini. Bermesraan didepan orang lain. Diapun sempat menolaknya. Namun aku berhasil meyakinkannya dan merangsangnya. Tiara tanpa ragu mulai membalas pagutan ku.

Kami pun berciuman. Namun tak berapa lama Kulepas pagutannya. Aku sudah tak tahan lagi. Ku mulai telanjangi tubuhnya. Ada penolakan darinya. Dengan sedikit paksaan ku singkap tanktop nya keatas lalu kubuka kait bhnya dan ku lepas dari tubunya. Tiara pun kini sudah setengah telanjang. Kini kubuka kait rok jins pendeknya lalu ku turunkan dan kulepas dari tubuhnya begitu pun dengan CDnya hingga Tiara akhirnya menampakan tubuh telanjangnya. Melihat tubuh telanjang Tiara membuat penisku semakin keras saja. Aku pun juga dengan cepat menelanjangi tubuhku.

Kini aku dan Tiara sudah telanjang bulat langsung saja ku gendong tubuhnya dan kuletakkan di tempat tidur bersebelahan dengan Citra. Kulihat Citra dan Rio menghentikan pergumulannya. Dan kini mereka berdua menatap tubuh telanjang Tiara yang sudah berbaring telanjang disebelah mereka. Kulihat tatapan kagum mereka terhadap tubuh pacarku. Citra pun langsung menindih tubuh Tiara kulihat mereka berdua saling berhadapan dan saling menatap. Tanpa kuduga mereka langsung berciuman. Aku yang sedang berdiri dipinggir ranjang terkaget dibuatnya. langsung saja kuarahkan tanganku untuk mengocok penisku.

"Ohhhh gilaaa"desahku

Kulihat Citra dan Tiara berciuman dengan ganasnya. Tangan mereka tidak tinggal diam dan saling bergerak liar menggerayangi tubuh lawannya. Terlihat dua tubuh indah yang saling bergumul dengan liarnya seperti pasangan lesbi saja.



Rio pun terlihat mupeng sekali melihat adegan panas itu. Sedang asik-asiknya melihat pergumulan mereka. Kulihat Rio menghentikan pergerakan Citra. Lalu memposisikan tubuhnya di depan tubuh Tiara. Kulihat penis Rio terlihat tegang sekali.

Kini tangannya membuka kedua paha Tiara. Kulihat Tiara menatapku dengan menggelengkan kepala tanda keengganannya disetubuhi Rio. Langsung saja ku hentikan gerakan Rio. Namun Citra menghampiriku dan tersenyum kecil kearahku. Lalu kulihat dia duduk bertumpu dengan kedua lututnya dihadapanku. Otomatis wajahnya kini berhadapan langsung dengan penisku. Tanpa permisi tangannya langsung Menggenggam penisku dan mulai mengocoknya.

"Ouchh, Cit nakal banget lo"ucapku merasakan kocokan tangan Citra.

Terasa nikmat sekali kocokan tangannya. Membuatku semakin tenggelam dalam kenikmatan birahiku. Kulihat kearah Rio kini dia semakin nekat saja mendekat ke tubuh Tiara. Penisnya kini sudah di depan liang bibir Tiara. Namun Tiara kembali memanggilku. Entah kenapa ku jawab..

"Ya udah ga apa-apa nikmatin ja Yank"ucapku kepada Tiara.

Rio pun tampak kegirangan mendengar ucapanku langsung saja penisnya dimajukan dan mulai memasuki liang memek Tiara.

"Ouchhhh"desah Tiara




Mendengar desahan Tiara membuatku semakin horny dicampur rasa cemburu. Apalagi kini dia mulai bersetubuh di depan mataku. Entah kenapa penisku malah tambah mengeras. Apalagi penisku kini sedang di kulum bibir Citra. Terasa nikmat sekali sepongan bibirnya. Kedua tanganku pun mencengkram erat rambut Citra..

"Ouchhh gila sepongan lo Cittt"ucapku

Merasakan spongan bibir Citra membuatku semakin lama semakin tak tahan saja. Aku jadi tidak memperhatikan Tiara. Dan tidak tahu lagi apa yang terjadi dengannya. Hanya suara desahannya yang terdengar di telingaku. Mungkin dia sedang menikmati penis Rio yang sedang menggenjot liang memeknya. Penisku mulai berkedut di dalam bibir Citra.

Langsung saja ku hentikan pergerakan kepala Citra. Ku bangunkan tubuh Citra lalu ku gendong tubuhnya dan ku bawa menuju sofa yang berada tidak jauh dariku. Sofanya sendiri tidak terlalu besar namun agak panjang. Citra pun tersenyum kearahku.

Ku turunkan tubuhnya dalam posisi berdiri. Aku lalu duduk di sofanya. Citra pun tahu maksudku diapun kini melangkah untuk duduk di pangkuan ku. Lalu

"Slebb"

"Ouhhh"desah ku

"Ouchhh Dim"desah citra

Penisku dengan cepat sudah berada di dalam liang memek Citra. Citra kini mulai menggoyang pinggulnya. Terasa nikmat sekali goyangannya. Kuperhatikan tubuh indahnya yang sedang bergoyang. Terlihat kedua payudaranya yang menggantung ikut bergoyang Lalu ku kulum saja puting payudaranya yang berwarna kecoklatan dan terlihat mengacung di depanku. Ku gigit dan kumainkan dengan lidahku sesekali kusedot sedot putingnya. Tangan kiri ku pun tak tinggal diam Kuremas kasar payudara kanannya..

"Ouchh,ouchh,ouchh Dim"desah Citra yang merasakan nikmatnya penisku yang sedang menghujam liang memeknya belum lagi rangsangan ku pada kedua payudaranya..

Tubuh Citra memang tak kalah indah dengan Tiara. Namun memang cengkraman liang memeknya tidak begitu mencengkram penisku beda sekali dengan milik Tiara namun tetap saja masih terasa begitu nikmat. Citra pun terus mendesah.

"Ouchh,ouchh,ouchhh"desahnya

Goyangan pinggulnya semakin dipercepat sehingga membuat liang memeknya semakin mengaduk-aduk penisku. Aku pun tak tahan lagi penisku mulai berkedut. Kulepas kulumanku pada puting payudaranya. Citra juga kulihat sebentar lagi akan mencapai orgasmenya.

"PlokPlakPlok"
"Ouchhh,ouchhh,ouchhh gue mau sampeee Dim"desah Citra yang kini kedua tangannya melingkari leherku

"Ouchh gue juga buang dimana Cittt"desahku sambil bertanya

"Ouchh di dalemmm ajaa Dimmm Kitaaa barengannn"desah Citra

Tangan Citra kini meremas rambutku. Goyangannya semakin liar saja langsung saja ku pagut bibirnya, kami pun berciuman dengan ganasnya. Dinding dinding memeknya semakin memijit-mijit penisku. Benar saja tak berapa lama kemudian Citra pun sampai pada puncaknya. Tubuhnya bergetar dan tangannya kini mencengkram rambutku lalu

"Ouchhhhhhh Dimmm"desahnya tertahan di bibirku

Terasa sekali cairan orgasmenya mengenai penisku aku pun tak tahan lagi ku pegang pinggul Citra lalu ku gerakkan pinggulnya agar tetap bergoyang. Ku lepas bibir citra lalu ku kulum lagi puting payudara. Walaupun terasa basah sekali namun liang memek Citra masih terasa mencengkram penisku. Aku pun tak tahan lagi penisku semakin berkedut kedut kulepas bibirku dari putingnya dan..

"Ohhhhhhh,Citt"desahku

"crotz,crotz,crotz" semburan spermaku di dalam liang memek Citra.

"Ouchhh Dimm"desah Citra

Ku lihat Citra tersenyum kearahku ku balas senyumannya.

"Banyak banget Dim sperma lo nih, tapi bisa muasin gue juga ternyata penis lo. Pantes aja Tiara ga mau main sama yang lain hihihi"ucapnya

"Hehehe nggak gitu juga kali, tubuh lo juga indah Cit. Bikin Gue mupeng. Akhirnya gue bisa ngerasain jepitan memek lo. daritadi gue cuma bisa ngebayangin aja Cit"ucapku

Citra pun segera mengangkat tubuhnya dari pangkuanku. Lalu mengarah ke kamar mandi untuk membersihkan cairan spermaku yang masih ada di dalam liang memeknya. Cairan spermaku nampak berceceran dilantai dan pahaku. Segera ku ambil tisu untuk mengelapnya. Aku pun langsung merubah posisi ku menjadi tiduran di sofa. Kepalaku terasa semakin berat sekali. Ku lihat Kearah Tiara ternyata mereka masih bermain sex. Desahan Tiara menggema di ruangan ini. Mungkin Tiara sedang menikmatinya pikirku. Kepalaku terasa semakin pusing saja kupejamkan mataku tanpa sadar aku pun langsung tertidur.

Saat tengah malam Citra kembali membangunkanku meminta untuk dipuaskan kembali. Walaupun kepalaku masih terasa berat dan agak pusing aku tetap melayaninya. Dengan posisi Citra yang kini duduk mengangkang di sofa sedangkan aku berada di depannya. ku genjot memeknya dengan cepat. Citra terus mendesah.

Ternyata penisku juga menginginkannya. Terasa tegang sekali penisku. sudah beberapa kali kami ganti gaya namun penisku belum ada tanda-tanda akan mengeluarkan spermanya. Sedangkan Citra sudah beberapa kali orgasme.

Hingga akhirnya Citra nampak lelah dan tak kuat lagi. aku jadi tak tega lalu semakin kupercepat saja kocokan penisku diliang memeknya yang kini dalam posisi doggy style. Penisku terasa membesar lalu berkedut kedut. Langsung saja Kulepas penisku dari liang memeknya dan ku kocok dengan cepat penisku lalu "crotz,crotz,crotz" ku semburkan spermaku mengarah ke punggung Citra. Puas sekali aku menggenjot tubuh Citra. Setelah itu Kubersihkan spermaku dari tubuhnya dengan tisu dan aku pun kembali tertidur.

Namun Citra memintaku untuk tidur diatas tubuhku. Ku iyakan saja dan kini tubuh Citra berada diatasku yang sedang tidur diatas sofa, kupeluk tubunya seperti sepasang kekasih saja. Ada senyum kecil dibibirku. Ternyata aku sangat menikmati permainan ini, yang katanya ini adalah permainan swinger. Kurasa Tiara juga menikmatinya kulihat kearahnya dia sudah tertidur dengan pulasnya lalu aku pun memejamkan mataku kembali. Dan aku kembali tertidur dengan pulasnya.

Waktu pun cepat berlalu. Kurasakan ada yang menggoyangkan tubuhku. Kubuka mataku perlahan dan kulihat ternyata Tiara yang membangunkanku. Ku lihat wajah cantiknya lalu aku tersenyum kearahnya. Namun Tiara tidak membalas ku. Ekspresinya hanya datar saja dan diapun memintaku untuk segera mengantarnya pulang.

Aku pun segera membangunkan Citra yang masih berada diatasku dengan tubuh telanjangnya. Citra pun tersadar lalu mengangkat tubuhnya dari tubuhku dan berjalan menuju ke tempat tidur. Kulihat kearah Rio, ternyata dia masih tertidur dengan pulasnya begitu pun Citra yang kini kembali tertidur disebelahnya.

Ternyata hari sudah siang. Aku pun mau tak mau bolos kerja. Kukenakan bajuku kembali lalu aku dan Tiara melangkahkan kaki untuk kembali pulang kerumah.

Ternyata di perjalanan Tiara marah denganku. karena rencana gila ku tadi malam. Dia cemburu melihat aku bermain sex dengan Citra apalagi tadi dia melihatku tidur sambil berpelukan dengan Citra dan dia juga bilang kepadaku bahwa dia takut nantinya dia jadi tidak bisa mengontrol birahinya dan kembali berhubungan sex dengan pria lain.

Aku pun meminta maaf kepadanya namun entah dapat pikiran darimana aku pun mengatakan kepadanya bahwa aku membebaskannya untuk bercinta dengan pria manapun asal kan aku mengetahuinya. Tiara hanya menggelengkan kepalanya kearahku. Tak terasa kami sudah sampai didepan rumahnya. Tiara langsung saja melangkah turun dan pergi tanpa berpamitan kepadaku.

beberapa hari kemudian..

Hubunganku dengan Tiara kini semakin memburuk. Tiara marah denganku. Apalagi baru baru ini dia bilang kepadaku bahwa Rio mengajaknya untuk bercinta lagi dan aku dengan gampang menjawabnya bahwa aku memperbolehkannya. Namun setelah itu yang ada Tiara tidak membalas semua pesan ku dan tidak mengangkat telpon dariku. Entah lah ada apa dengannya. Kenapa dia marah padaku. Aku pun jadi bingung.

Pagi ini aku kembali bekerja. Seperti biasa ku periksa website perusahaan kami. Bu Lusi hari ini tidak masuk bekerja. Sedangkan Dinda kulihat ada perubahan pada dirinya bajunya kini semakin sexy saja. Sejak peristiwa itu kini dia semakin dekat denganku. Aku kadang suka usil kepadanya. Kadang kutoel pantatnya, Kuraba pahanya dan kadang Kuremas payudaranya. Namun kali ini dia tidak marah dan hanya tersenyum saja.

Bagaimana aku tidak usil, tubuh telanjangnya terekam jelas dalam ingetanku. Walaupun Dinda sedang mengenakan baju kerjanya. Entah kenapa saat aku melihat dirinya seperti dia telanjang saja dan tidak mengenakan apa-apa lagi. Bikin aku jadi horni saja. Memang sudah error sekali otak ku ini.



Seperti biasa kini Dinda sudah duduk disebelahku.

"Dim, serius amat"ucap Dinda melihat ke arahku

"Iyalah, kalau kita lagi kerja kan harus konsentrasi Din"ucapku yang masih terpaku di depan komputer

"Auwww, Anjrit lo remes barang gue"ucap ku terkaget ada tangan nakal meremas penisku

"Hihihi Abis aku kangen sama Ade kamu Dim"ucap Dinda

"Lah kan ada burungnya Riko. Emang sih burung aku tuh ngangenin hahaha"ucapku

"Lo tau sendiri kan Dim. Riko itu cuma bisa ngaceng kalo dia liat gue lagi main sama orang. Gue kok lama-lama jadi ilfil ya sama dia"ucap Dinda

"Cie Curhat nih. Ilfil kenapa lo Din? Bukannya selama ini lo menikmatinya!"ucapku

"Udah ah. Jangan dibahas lagi males gue. Dim entar ke Kosan gue lagi ya. Riko pengin ngeliat lagi tuh gue sama lo lagi main sex"ucapnya

"Tau aja lo Din gue lagi mupeng sama lo hahaha. kebetulan banget gue juga lagi marahan sama cewek gue"ucapku tersenyum mesum kearahnya

"Dasar lo temen kerja mesum"ucapnya

"Tapi suka kan hahaha"ucapku

"Auwww, Anjrit lo Din sakit tau jangan main asal remes penis gue aja lo"ucapku merasakan kembali ada yang meremas kasar penisku

Dinda pun hanya tertawa saja. Biar saja nanti ku balas saat berada di kosannya. Setelah berbincang bincang dengan Dinda. Ku lanjutkan pekerjaan ku kembali. Hari ini memang hari yang sibuk. Aku butuh relaksasi setelah pulang kerja. tak ada Tiara, Dinda pun jadi. Tapi ada apa dengan pacarku ya. Kenapa dia tidak memberitahu ku alasannya kenapa dia marah padaku. Apa dia marah karena aku membebaskannya bermain sex dengan siapapun. Tapi kalau keberatan kenapa dia tidak bilang padaku. Kemaren kulihat dia menikmatinya saat bermain sex dengan Rio. Mungkin nanti harus cerita ke Riko atau Dinda. Mungkin mereka bisa memberitahuku.

Jam sudah menunjukan pukul 5 sore. Akupun segera bersiap untuk pulang. Ku BBM Tiara namun seperti biasa tidak ada balasan darinya. Ku putuskan saja aku akan pergi ke Kosan Dinda.

Kini aku sudah berada di atas motor dengannya. Seperti biasa Dinda pun menjadi pusat perhatian. Tanpa balutan jaket Dinda hanya mengenakan kemeja kerjanya saja dan juga di balut rok pendek berwarna kecoklatan. Semakin terekspose saja paha putih mulusnya saat duduk dibelakang motorku. Tangannya pun melingkar erat di pinggangku. Terasa kenyal sekali payudaranya di punggungku. Membuat penisku langsung berdiri tegak. Sial, Aku jadi tidak tahan saja. Langsung saja ku pacu motor ku agar cepat sampai di kosannya.

Kini aku sudah berada di dalam rumah dan berdiri didepan pintu disalah satu kamar yang diperuntukkan untuk kos-kosan..

"Eitzzz stop Dim, jangan masuk dulu ke kamar gue"ucapnya

"Kenapa Din tumben amat, ada Riko kan"ucapku

"Iya tapi lo harus gue tutup dulu matanya"pintanya

"Ada ada aja lo Din. Lagi buat rencana apa sih lo Din"ucapku..

"Ada deh, bentar ya Dim"ucapnya

Dinda lalu melangkah masuk terlebih dahulu ke dalam kamarnya dan tidak berapa lama kemudian diapun keluar lagi dan mambawa kain berwarna pink. Ditutupnya kedua mataku dengan kain itu. Aku pun Jadi tidak bisa melihat. Kurasakan tangan yang memegang tangan kanan. Lalu di tuntunnya aku masuk ke dalam kamarnya.

Dilepasnya tangan kananku. Kudengar suara pintu di tutup dan di kunci. Lalu tangan Dinda kembali menuntunku. Beberapa langkah kemudian tangannya kembali melepas tanganku dan Tiba tiba ada yang membuka kancing kemejaku..

"Din biar gue buka sendiri aja deh kemeja gue, gue buka ya mata gue"ucapku lalu kupegang jemarinya yang mulai membuka kancing kemejaku

"Eh jangan dibuka donk mata lo Dim. Namanya nggak surprise tau, udah lo nikmatin aja permaian gue, lo pasti suka deh"ucapnya lagi

Dinda pun melanjutkan lagi membuka kancing kemejaku. Entah apa rencananya kali ini. Aku hanya pasrah saja. Tapi Dinda itu memang orangnya penuh dengan kejutan. Kita tunggu saja seperti apa kejutannya..

Bersambung ke Part B..


Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar