Cerita Eksibisionis Adelyn : Marketing Project Eksibisionis

Credit to Adelyn (adelynaudrey@yahoo.co.id)


Nama saya Adelyn, tidak perlu di samarkan karena yang namanya Adelyn pasti banyak.. Umur ku sekarang 20tahun, aku kelahiran tahun 1995, ku akui tubuhku tidak kurus, tapi tidak terlalu gendut, tinggi 165cm berat badan 60kg dengan ukuran toket 36D. Tubuhku montok baik pantat maupun dada. Keturunan Chinese sehingga aku putih sekarang sudah tamat dan bekerja di Perusahaan asing di daerah Jakarta Pusat. Semua yang kuceritakan ini adalah real pengalaman ku tanpa kutambahi sedikitpun.

Aku punya hobi eksibisionis sepertinya dari saat masih SD, aku rasa baru berumur 7 atau 8 tahun. saat itu di rumah ku kedatangan tukang bangunan, saat tukang tersebut datang dan melewati ruang tamu, aku sedang bermain dengan kakak ku, kemudian dia bekerja di belakang rumah. saat itu baju yang ku kenakan adalah daster mini milik lengan buntung dengan tali di bahu dan hanya menggunakan celana dalam ( saat itu masih kecil, tetek pun belum numbuh).

kemudian saat tukang bangunan itu mau pulang, aku sedang tertidur di sofa ruang tamu dengan posisi mengangkang, sendirian. Tiba-tiba merasakan tangan yang kasar memegang selangkangan ku dan menyelipkan jari tengah nya di memek ku, aku masih ingat perasaan itu (aku bahkan basah saat mengingat ini kembali).

Aku sadar, tapi aku tidak bangun atau teriak, aku bukan takut, aku juga aneh perasaan apa itu, tapi semenjak hari itu aku tidak lagi malu jika bagian tubuh ku yang intim terlihat oleh orang lain.

Beranjak dewasa, sekitar masuk SMP saat-saat nya puber, toket ku sudah mulai membesar dan bisa berguncang, tapi aku belum tahu apa itu Seks dan Masturbasi. Saat-saat SMP itu lah aku paling sering eksib dengan lari di lapangan dekat rumah tanpa menggunakan miniset dan hanya menggunakan hotpants & celana pendek. Banyak pedagang kaki lima yang melihat tubuh semok puber ku dan mengajak ngobrol, bahkan menatap lekat-lekat, tetapi tidak ada yang berani menyentuh, mungkin karena takut aku teriak dan melaporkan kepada hansip, karena wilayah tempat tinggal kami lumayan terkenal.

Banyak kejadian eksibisionis yang aku lakukan sebelum menginjak umur 15tahun, terlalu banyak jika diceritakan sekarang, akan aku bahas di lain waktu.

Yang ingin saya ceritakan adalah eksib saya saat di bekerja dan di apartment (sekarang saya sudah tinggal di apartment sendiri di daerah Jakarta Pusat juga)



Pekerjaan saya mengharuskan saya menggunakan Blazer dan rok setiap hari nya, serta High Heels karena saya lebih bertemu dengan klient orang asing dan meeting di luar.

Pakaian andalan saya adalah kemeja putih tipis tanpa corak dengan blazer kancing dibawah dada dan rok 15-20cm diatas lutut.
Jika saya menggunakan push up bra, dada saya seakan mau loncat karena tertekan blazer dan kemeja putih, bra yang biasa saya kenakan juga yang berenda dan berwarna gelap atau merah ngejreng, agar samar-samar terlihat dibalik kemeja.

Suatu hari, saya akan meeting dengan client di Mall, client saya adalah orang China (asli)  yang kerja di Indonesia, bahasa indonesia nya fasih karena sudah lama menetap di Indonesia, memiliki rumah di daerah Jakarta Selatan, belum menikah (katanya) umur nya sekitar 35th, tampan, dan hot, badan nya keren sekali dengan six pack yang menggoda. kami bertemu di coffee shop dekat kantor saya, duduk di meja kaca transparan persegi berkaki 4, berhadap-hadapan, sengaja saya silangkan kaki terlebih dahulu untuk memberikan kesan seksi.


"Hi, nama saya Adelyn dari Perusahaan XXX, senang bertemu dengan anda"
"Ya, nama saya David" sambil tangan nya tidak lepas dari tangan saya dan mata nya curi-curi melirik ke dada ku.

Kemudian saya mengarahkan kaki saya yang dilipat ke arah kiri, agar dia dapat melihat paha kanan saya yang sudah tidak tertutup rok lagi, sambil serius menjelaskan proposal yang saya bawa, karena saya menggunakan kacamata saat itu, saya dapat dengan bebas melirik arah lirikan mata dia. tidak lama kemudian, setelah ngobrol mengenai proyek kami dan sedikit menyinggung ke masalah seks yang dasar, saya permisi ke toilet dan melepaskan celana dalam serta bra saya untuk lebih menggoda dia, saya juga lebih menaikkan rok saya agar terlihat lebih pendek, kemudian membasahkan sedikit baju kemeja saya pas di bagian puting agar lebih terlihat. saya tetap mengenakan blazer saya.

Perlahan-lahan jalan kembali ke meja, ku lihat tangan david memegang selangkangan nya di balik bantal, tapi sepertinya hanya mengelus tidak mengocok penis nya.

Mata nya tidak lepas memandangi ku saat itu, aku duduk dan sengaja menarik rok dan agak ngangkang, sehingga posisi rok hanya sedikit dibawah selangkangan ku, jika David mundur sedikit dari kursinya, dan mengintip dari meja, terlihatlah bulu pubis saya, tapi dia tidak akan bisa melihat jelas mulut kemaluan saya karena saya tidak mengangkang terlalu besar (kebetulan spot duduk kami ada di pojok ruangan dan samping kiri kanan kosong.

Aku sengaja juga memajukan kursiku agar lutut kami tidak sengaja bersentuhan, kemudian masih menjelaskan proposal lagi dan dia setuju untuk menginvestasikan dana nya, tetapi dia tidak membawa Paspor nya saat itu, dan dia berinisiatif untuk mengajakku ke rumah nya untuk ttd proposal dan mengambil paspor untuk pengisian data. Belum ada kontak sentuhan tangan sampai saat ini.

Kami menuju rumah nya dengan mobi nya, setelah dia masuk, aku baru masuk dengan mengangkat kaki kanan dulu ke mobilnya yang tinggi, sehingga paha ku sukses terbuka lebar, kemudian disusul pantat ku dan kaki kiri. David sukses kubuat bengong dengan show paha ku. kemudian aku meletakan file dan tas ku di sebelah kiri, paha ku, agar memaksa posisi duduk ku lebih ke kanan dan dekat dengan persneling gigi nya, dan jarak kami lebih mepet. Mata nya masih tidak lepas dari paha ku



"Duh panas yah pak David" sambil saya buka seatbelt & Blazer dan kipas2 wajah dengan tangan, kesempatan saya renggangkan paha sedikit lagi, David yang melihat puting saya dengan jelas menjawab
"Iya nih panas banget ya hari ini, saya juga kepanasan nih."
"Iya pak saya sampe keringetan"
"hmm.. saking panasnya sampe ga pake daleman ya hehehe"


** dia mulai berani melontarkan lelucon nakal

"iya habis dalemannya juga kekecilan dan bikin sesek, mana panas pula makanya saya copot semua" jawabku
"hah semua? emang yang bawah engga pake? ga mungkin ah, orang indonesia pasti ngga berani" jawab nya seakan menantang ku
"mau tau aja apa mau tau banget?" jawab ku

tiba-tiba tangan David masuk kedalam rok ku dan menyentuh memek ku yang sudah basah, agak lama di elus dari dalam kemudian aku menggeserkan tangannya ke persneling lagi, merem melek aku dibuatnya

"duh tangannya nakal yah!! sesuai peraturan indonesia, dilarang berbuat asusila jika bukan muhrim pakk" candaku

"kan kita bukan berbuat asusila, hanya saling menyenangkan saja" katany tersenyum sambil meluruskan adik nya di selangkangan nya.

aku hanya tersenyum dan menjauhkan kakiku dari arah dia.

"Mba, emang nya ngga geli ga pake BH & CD gitu?" tanya nya
"ngga kok, kan ga dipegang-pegang ya ga geli, lagian udah biasa kok ga pake ginian" jawabku menggoda

"wah.. emagnya kalau dipegang-pegang geli yah? bukannya enak seperti disurga mba?" seraya tangannya digerak2an seakan2 sedang meremas susu.

meki ku udh gatal dan makin basah mendengar nya

"hmm gimana ya rasanya, udah lama tuh ngga ngerasain gituan" goda ku

"sini, mau dikasih rasa ga?" sambarnya sambil tangan kirinya mendekat ke tetek ku, sengaja ku dekatkan sampai tersentuh, kemudian ku tarik badan ku menjauh, setidaknya sudah teremas sedikit olehnya



"kamu.... bisa dibayar?"

"dibayar pake apa? klo dibayar pake rumah atas nama saya bisa lah" candaku sambil kembali menghadpakan kaki ke arah nya

"saya lagi pengen nih, please kasih saya pegang kemaluan kamu" kata nya sambil meminggirkan mobil

"dengan satu syarat, jangan kasih tau siapa-siapa terutama bos dan orang kantor saya" kata ku

kemudian saya memundurkan kursi, dan membuang semua barang kebelakang, sedikit membaringkan tegakan kursi dan meraih tangan David menyentuh kemaluan ku.
perlahan aku merasakan sensasi kemaluan ku dipegang di pinggir jalan, oleh orang yang baru ku kenal, klien ku sendiri.

ku lingkarkan tangan ku ke belakang kepala kursi, sehingga puting ku semakin terjeplak, semakin kuat kocokan jari Dave di meki ku, semakin banjir, desahan ku semakin kuat, semakin rok ku naik, semakin cepatttt, aku orgasme!!! hanyaa dari finger nya.
Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar