Cerita Eksibisionis Nanik Hartini : Mulai Menjadi Wanita Eksibisionis 7

Sesaat aku tersadar saat panji mulai menyingkap tirai penutup kamarnya, dengan cepat kusahut handuk panji yg ada dibawah, dan naluriku membuatku bergerak mengikuti panji tuk masuk ke kamarnya dan memberikan handuknya. Kusingkap tirai penutup kamar panji, dan aku langsung nyelonong masuk membawakan handuknya. Panji begitu terkejut melihatku masuk dengan tiba2, saat dia masih berjongkok berusaha mencari pakaiannya dari dalam almari.

Panji tampak begitu kaget dan bingung melihatku sudah ada didepannya dengan kondisinya masih dalam keadaan bugil….
Akupun juga ikut terpaku didepan tubuh bugil panji, seperti halnya panji, kami sama2 saling menatap satu sama lain tanpa berbuat apa2. aku segera tersadar dan kuberikan handuk itu kepada panji, panji tampak kikuk menerima handuk dariku. Setelah menerima handuk, dengan cepat dibalutnya tubuh bawahnya, tetapi tetap saja siluet penisnya yg berdiri tercetak dengan jelas. 
Segera aku keluar dari kamar panji, aku ga mau merusak rencanaku sendiri. Karena disini panji masih akan lama menginap. Segera kuambil cardiganku dan pergi ketetangga sebelah untuk ngobrol dan meredakan nafsuku. sampai jam satu siang aku pulang dengan membawa gado2, gorengan dan es buah tuk makan siang dengan panji, saat makan aku dan panji hanya diam tanpa bicara, karena mungkin masih terbawa perasaan kami masing2. Selesai makan aku masuk kamarku dan kukunci kamarku trus tidur ampe sore. Begitu juga dengan malam harinya, aku hanya tiduran di kamar sambil liat TV.
Pagi2 sekali aku dah bangun, kulihat jam dindingku masih jam empat pagi, setelah cuci muka, aku keluar kamar, dan menuju kamar panji, kubuka sedikit tirai penutup kamar panji, guna melihat kedalam kamarnya, karena emang ga ada pintunya, sebagai gantinya aku hanya kasih tirai aja, karena selama ini emang selalu kosong. 
Kubuka dengan pelan dan sedikit, sebatas aku bisa melihat kedalam, supaya panji tidak terganggu tidurnya dan terbangun. Saat mataku melihat kekamar, aku terkejut, panji dalam keadaan telanjang bulat terlentang diatas kasur, posisinya membelakangi pintu, sehingga membuat panji tidak menyadari kehadiranku. Aku tidak menyangka, panji yg kusangka begitu lugu dan pendiam, ternyata juga mempunyai hasrat sex. Aku mengira godaanku selama ini yg kusangka tidak pernah dihiraukan oleh panji, ternyata dipendamnya sendiri, dan dilampiaskannya pada saat pagi buta, disaat aku masih biasanya masih terlelap.
Di dalam kamarnya kulihat panji terlentang dalam keadaan telanjang, dan… oh, tangan kirinya memegang erat celana dalamku yg kemaren habis aku pakai, dan kulihat kutangku yg kemaren juga abis aku pakai ternyata juga dipakai panji didadanya. Celana dalamku diciuminya dalam2 matanya agak terpejam, seperti meresapi apa yg ada disana. Dia juga memakai kutangku, kenapa dia bisa berlaku begini, padahal dia kan cowok, kenapa dalam melakukan masturbasi dia memakai kutangku, layaknya seorang wanita? Aku tertegun tidak percaya dengan apa yg aku lihat. 
tangan kanan panji mengurut penisnya yg tegang dengan urat2 yg menonjol dan kepala penis yg kemerahan dan berkilat karena banyaknya cairan bening yg keluar. Sepertinya dia bener2 meresapi kenikmatan dan sensasinya. aku merasa bener2 surpris dengan apa yg aku lihat saat ini, begitu erotisnya gerakan2 yg dilakukan oleh panji pada saat masturbasi. Mataku begitu nanar terpaku dan tak berkedip. Aku merasakan begitu menggemaskan dan menggodanya tubuh telanjang panji yg sedang bermasturbasi, tanganku begitu ingin menjamahnya, dan mencium aroma tubuhnya.
Aliran darahku begitu cepat dan panas, nafsuku mulai menjalari setiap pembuluh didarahku, nafasku langsung terasa berat, aku merasakan nafsu yg tak bisa kubendung dalam diriku. Dengan mata terus mengikuti setiap gerakan erotis panji, perlahan-lahan kuturunkan dasterku kebawah, karena hanya ada dua tali yg nyangkut dipundak, sehingga begitu dilepas, dasterku langsung jatuh kelantai dengan cepat, tanpa melihat kebawah, kakiku menyingkirkan dasterku yg jatuh agak kebelakang. Tangan kananku meraih kaitan braku dipunggungku, dan melepas kaitannya, kemudian kubuka braku dan melemparnya kebelakang menumpuk diatas dasterku. 
Sesaat setelah tubuh atasku telanjang, dengan sedikit membungkuk, kuturunkan juga CD ku, aku bener2 horny, putingku begitu tegang, selakangku begitu lembab oleh cairan nafsuku. Dengan tubuh yg sudah telanjang bulat dan diselimuti oleh nafsu birahi, kebelai bagian2 tubuhku yg sensitive dengan tangan kananku, sedangkan mataku terus memperhatikan tubuh telanjang panji yg sedang bermasturbasi. 
Kurasakan sebuah sensasi yg amat nikmat dan indah saat bertelanjang sambil memperhatikan seorang bocah bermasturbasi, rasa nikmat terus menjalari setiap sendi2 dalam tubuhku. Seolah2 aku terhipnotis oleh apa yg aku lihat, sehingga setiap apa yg dilakukan panji juga kulakukan, dan seolah setiap sentuhannya ditubuhnya adalah sentuhan ketubuhku. 
……………………………………………………….
Bersambung…………………………………
Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar