Hari ini, aku pulang dari shopping dan makan di mall. Tubuhku sangat
cape dan pegal-pegal. Aku langsung membuka blus tipis dan celan jeans
ketatku dan menuju ke kamar mandi yang ada di kamarku.
Saat aku mandi, aku menyabuni payudara indahku dan vagina yang sudah
lama tidak dimasuki. Sungguh sensasi yang luar biasa sekali kunikmati
setiap gesekan sabun dan badanku. Aku ingin sekali ML dengan suamiku
yang sedang pergi ke luar kota. Tapi apa boleh buat aku harus menahan
birahiku.
Aku keluar dari kamar mandi dan memakai daster tipis seperti yang
kupakai sehari-hari. Aku memang lebih suka memakai baju seperti itu
karena rasanya adem. Tetapi kadang2 menjadi kesempatan anakku untuk
mencuri-curi pandan ke payudaraku.
Malam itu, aku terlelap dan tidur tanpa suamiku. Sedangkan anakku beda kamar denganku.
Pada pagi hari, kudengar ramai-ramai di ruang keluarga dan ruang makan.
Oh Rupanya anakku mengajak temannya bermain. Tapi kenapa dia tidak
bilang dulu denganku. Aku bergegas mandi dan berpakaian untuk menyapa
mereka.
Entah dari mana ini datang, aku berpikir untuk menggoda mereka dengan
tubuhku ini. Pasti mereka tergoda pikirku. Ah nakal sekali pikiranku
padahal suamiku tidak ada. Tapi, sesekali bolehlah kan nggak ketauan
ini. Akhirnya aku memilih pakaian yang seksi dan ketat. Pilihanku jatuh
ke Tanktop pink belahan rendah dan hotpants ketat. Nampaklah buah dada
yang putih kencang dan kaki yang jenjang dan mulus. Aku terlihat sangat
seksi. Aku yakin banyak pria yang nafsu jika aku seperti ini. Saatnya
memulai aksiku.
"Hai sayang" aku menyapa anakku
Kulihat mereka semua bengong termasuk anakku yang tidak membalas
sapaanku. Mereka meneguk ludah sambil menatapi seolah ingin
menelanjangiku. Rencanaku berjalan lancar. Mereka semua tergoda dengan
tubuhku yang indah ini. Aku bangga sekali. Aku melanjutkan aksiku
"Sayang kenapa bengong?" Lanjutku menggodanya
"Ehmm.. Enggak mah" katanya tergagap
"Oh.. Oke deh sayang. Boleh kenalan gak sama temanmu ini?" Aku bertanya dengan nada centil
"Boleh mah silahkan" katanya
"Kenalin ya nama tante Nidya, ibu kesayangannya Aryo" sambil menyodorkan tangan
"Hmm.. Iya tante." Kata mereka
Mereka menyambut tanganku dan serasa nikmat karena memang tanganku ini
mulus. Sambil mencium aroma tubuhku dengan parfum yang menggoda yang
memang kusengaja.
"Hehe kalian kenapa?" Tanyaku menggoda
"Eng..enggak tante tangannya licin banget halus enak" kata salah satu dari mereka
"Wangi lagi tan" lanjut yang lain
"Oh tante kira apa" kataku
Setelah berkenalan aku tahu bahwa mereka bernama Adi, Bayu, Fajar, dan
Sony. Mereka ini anaknya tidak putih. Seperti sawo matang. Tapi mereka
mempunyai tampang yang lumayan juga dan badannya kekar. Aku tidak bisa
membayangkan teman anakku ML denganku. Nikmat sekali. Tubuh kekar dan
tampang tampan menusuk vaginaku. Ahh..
"Kalian ngapain nih main ke sini?" Tanyaku
"Kita mau kerja kelompok tante" kata Adi
"Yaudah kerjain di kamar Aryo aja ya" kubilang
"Iya tante ini baru dateng santai dulu" balas yang lain
"yaudah tante ke kamar dulu ya" sahutku
Emang dasar remaja labil ngomongnya sambil matanya jelalatan ke tubuhku.
Rencana pertamaku selesai sudah. Mereka benar-benar tidak tahan karena
godaanku. Kulihat mereka sudah masuk ke kamar anakku. Sekarang aku
mengganti bajuku menjadi lebih santai dan transparan. Aku memakai daster
tipis tanpa bh sehari-hai yang dapat diterawang.
Aku berjalan ke kamar anakku. Aku berencana berpura2 menanyakan makanan siang ini dengan menggoda mereka.
"Sayang" aku panggil anakku dengan centil
Mereka terbelalak melihatku dengan daster setipis ini. Seperti yang
kupakai saat disemprot sperma oleh supirku. Kulihat ada yang memegang
kemaluannya. Hihi..
"Mau makan apa nihh sayanggh" aku bertanya sedikit mendesah
Aku sengaja bertanya dengan telunjuk di bawah mulut dan lengan di atas payudara.
Semakin terbelalaklah mereka melihat tingkahku.
"Mmhh.. Susu.. Eh salah delivery aja mah" kata anakku salah menyebut
"Susu? Ada di kulkas sayang. Delivery M*D aja ya."
"I..iya mah. Enak." Anakku mulai ngaco
"Iya deh sayang" aku meninggalkan kamar anakku
Pasti setelah ini aku dijadikan bahan coli remaja labil itu. Melihat reaksi mereka yang mupeng. Makan tuh mupeng! Haha
Saat aku berjalan ke kamarku ada yang bertanya. Ternyata Fajar.
"Tante kamar mandi sebelah mana ya?" Tanyanya agak terbirit.
"Itu tuh disana" kataku
"Jangan macem-macem yah" aku menggoda dengan senyum
"Ughh... Tantee i..iya tan" katanya tidak tahan
Aku jadi penasaran bentuk kemaluannya. Pasti besar dan keras. Aku
bingung harus bagaimana. Kenapa jadi begini. Mas Asep, pulang dong.
Akhirnya aku memutuskan mengintip dia lewat lubang kecil di kamarku yang
nyambung dengan toilet tamu. Kulihat dia memegang penisnya sambil
mengurutnya. Seperti yang kuduga penisnya memang besar kira-kira 18 cm.
Melihat pemandangan itu aku horny. Perlahan kupegang pentilku dari luar
daster. Mulai kumainkan pentilku sambil mengusap-usap halus payudaraku.
Kumainkan dan meremas lembut payudaraku ini. Kuplintir pentilku sambil
mendesah pelan-pelan.
Sensasi luar biasa melihat lawan jenis menunjukan kemaluan yang hanya
berjarak pintu. Kumainkan vaginaku memasukan jari ke dalamnya. Aku
mengaduk-aduk vaginaku membayangkan jika kemaluannya dimasukkan ke
dalam. Ohhh...
Namun apa yang kulihat ia mengocoknya perlahan. Tangannya yang kekar
menyentuh kemaluannya yang besar. Apakah ini yang disebut onani/coli.
Pasti ini karena ulahku yang menggoda mereka dengan tingkahku. Karena
tubuh indah ini dia onani. Aku merasa bangga bukannya marah. Dia
mengocoknya dari pelan sekali hingga semakin cepat. Aku menguping
sedikit dan ya ternyata benar dia menyebut-nyebut namaku
"Tante Nidya akhh... Tubuhmu indah dan mulus pengen crott ugghhh akhh...
Toketmu kencang dan besar agh.. Paha putih mulus bikin nafsu ooohhh..."
Katanya membayangkanku sambil mendesah
Setelah 10 menit kulihat dia sudah tidak tahan. Badannya mengejang dan berteriak pelan.
"Ahh... Tante Nidya aku crot nihh ohh.. Andai tante tau uughh penisku besar tan. Nih tan tante pasti puas deh akhh." teriaknya
Crotttt...croottt.....
Kulihat penisnya berkedut. Setelah itu keluarlah sperma kental anak muda
yang tampan itu. Lahar panasnya keluar juga ternyata. Putih sekali
kulihat tercecer di WC. Aku yakin jika masuk ke vaginaku pasti aku akan
hamil. Aku jadi pengen hamil lagi nih
Ah dia sudah selesai. Aku bergegas membetulkan pakaianku dan pura2 ke
dapur di sorong kamar mandi. Aku terburu-buru karena takut dia melihatku
mengintip. Bisa gawat kalau terjadi.
"Eh.. Fajar kok pipisnya lama ya?" Aku pura2 bertanya
"I..ini tan sambil main hp tan" jawabnya
"Hihi lucu kamu adekmu berdiri tuh" rayuku
"Hmm... I... Iya tann i..ini aku kalo deket tante gatau pasti adikku
berdiri" jawabnya sekenanya. Kata-kata ini cukup kurang ajar. Tapi
biarlah kan aku yang menggodanya.
"Lucu kamu masa deket tante bisa berdiri gitu. Yaudah tunggu di kamar ya
tante nelpon M*D." Bukannya marah aku malah memakluminya. Ini membuat
mereka semakin leluasa berbuat mesum padaku. Memang godaan makananku
sehari-hari.
"Yaudah tan aku balik ya." Jawabnya
Aku kembali ke kamar dan memesan M*D untuk anakku dan temannya.
Next Exhib dan akhirnya di-exe Delivery M*D
Home
Cerita Eksibisionis
Nidya
Penulis Lain
Cerita Eksibisionis Tante Nidya Yang Mulus : Indahnya Tubuhku 2
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar