Ini cerita genitku yang baru saja terjadi dengan kawan lama semasa
kuliah. Berawal dari perjumpaan kami di FB, kami saling kontakan meski
terpisah pulau. Awalnya kami tidak ada rasa atau pikiran apapun, obrolan
juga seperti layaknya kawan lama. Tiidak terduga dia mendapatkan tugas
ke kotaku, dan mengontakku di FB. Akhirnya kami janjian bertemu, aku
menjemputnya di bandara. Tak dinyana ternyata penampilannya berbeda
seperti di fotonya di FB. Payudaranya terlihat sangat besar, karena
temanku ini kebetulan baru menyusui anaknya.
Lalu akupun mengantarkannya ke hotelnya setelah sebelumnya kami ngobrol.
Sebelum sampai lobby hotel ternyata ASInya bocor, tumpah melebar
kemana2. Setelah proses check-in, lalu kamipun bergegas masuk ke
kamarnya. Sampai dikamarnya dia langsung membuka pakaian dan BHnya untuk
berganti pakaian sambil membersihkan payudaranya.
Sementara aku menata tasnya. Aku agak shock juga melihatnya setengah
telanjang. Lalu tatapan mataku itu ternyata terbaca temanku yang
berkata "kaya gak pernah liat tetek ibu-ibu aja sih"
Aku ngeles bilang, "aduh sayang sayang banget itu susunya kebuang" dan
dijawabnya "ya mau gimana lagi, aku gak bawa alat pumping"
Kemudian dengan sigap aku jawab "yah kalau gitu buat aku aja"
"masukin gelas?" tukasnya, "mendingan kenyot langsung aja nih, buruan mumpung masih banyak"
Secepat kilat aku hampiri kawanku yg duduk pasrah di pinggir kasurnya. "beneran nih?!" tanyaku meyakinkan.
"Udah buruan! mau gak?!"katanya sambil membusungkan payudaranya sambil memegangi.
Segera aku menunduk dan menghampiri untuk menggeyot payudara sebelah
kirinyanya. Temankupun pasrah kukenyot. Lalu secara reflek aku memegang
payudara sebelah kanan, namun ditepisnya sambil berkata "Nanti bocor,
mending kenyot aja"
Akupun asik ngeyot payudara kawanku, diapun terlihat keenakan. Pastinya
birahiku juga tergelak, penisku menegang. Dadaku berdebar. Karena tidak
bisa pegang payudara, akupun akhirnya meraba-raba perut temanku,
mengelus-elus punggungnya sambil memperhatikan ekspresinya yg keenakan.
Lalu dia menyongsongkan payudara sebelah kanannya, "ini gantian, sebelah
kirinya keenakan. aku malah jadi horny" Secara sigap aku lahap dan
kenyot payudara sebelah kananya, sambil meraba puting sebelah kirinya.
Dia semakin menggelinjang keenakan. Lalu kuperbaiki posisi duduknya agar
lebih nyaman. Ternyata dia malah pasrah terlentang sambil kakinya
mengangkang. Akupun meneruskan mengenyot payudara sebelah kananya sambil
separuh menindihnya. Lalu tangan kananku, menggerayangi roknya yg belum
terbuka.
Ternyata ditepisnya tangan kananku. "Jangan! Tetek aja ya. Itu cuma buat suamiku" pintanya.
Akupun mengalihkan tanganku kembali ke puting sebelah kiri yg juga sudah
mengeluarkan susu. Dia melenguh keenakan, sampai akhirnya susu sebelah
kanan terasa berkurang.
Aku berhenti sejenak, meliahat napasnya yg tersengal-sengal. Lalu aku
bilang "kamu horni khan? sini aku jilmek deh, ga usah masukin gpp"
"Iya sih, tapi aku gak mau dimasukin. Kamu janji jangan masukin ya."
Katanya ragu-ragu sambil melorotkan celana dalamnya yg sudah basah.
"Roknya buka aja sekalian" bisikku sambil membuka resliting roknya.
Akupun turun dari kasur dan dia menjuntaikan kakinya ke bawah kasur
sembari mengangkang. Lalu akupun bersujud dan mulai menjilati vaginanya
yang sudah dari tadi basah. Dia merem melek keenakan dengan jilatanku.
Kuhisap vaginanya. Kumasukan lidahku kedalam vaginanya. Kuciumi bibir
vaginanya yang berbulu tipis. Sementara tanganku mengelus-elus paha dan
perutnya.
Namun ditariknya tanganku saat akan masuk vagina. "..hhh jangaaannn...
please..." Akupun menurut. Daripada dia marah dan menyelesaikan
kenikmatan ini. Aku terus menjilati dan menciumi vaginanya sampai
akhirnya dia melenguh, menunjukan ekspresi kepuasan orgasme.
Akupun menghentikan ciuman ke vaginanya. Sambil terus meraba2 perutnya,
menjalar ke atas sampai payudaranya yang sudah kembali menetes-netes
susunya. Akupun dengan lahap menjilati dan menghisap cucuran susu di
kedua gundukan daging itu. Kembali dia melenguh keenakan. Menciumi
lehernya, keteknya, diapun pasrah ketika bibirnya kucium. Lalu tangannya
mulai memelukku, tangankupun mengelus rambutnya sebagaimana layaknya
orang bercinta. Tak kuduga, tangannya menelusup masuk kedalam celanaku,
meraba-raba penisku.
"Mau dibuka?" tanyaku.
"Iya, tapi jangan masukin ya, aku sedot aja" pintanya.
Akupun membuka ikat pinggang dan celanaku serta celana dalam.
"kaosnya ga sekalian?" tanyanya, sambil membukakan kaosku.
Penisku yang sudah meneteskan mani segera dikulumnya sambil duduk. Ngilu
tapi enak, aku nikmati sambil berdiri. Dielus-elusnya buah zakarku,
sambil terus menghisap penisku. Aku berdiri pasrah, sambil memilin kedua
putingnya yang masih basah. Tak lama, aku merasakan tegangan luar
biasa. Melihat tanda ini, temanku mengeluarkan penisku dari mulutnya.
Lalu dikocoknya penisku, sampai akhirnya melepaskan sperma yang muncrat
ke payudaranya.
Aku mengerang keenakan sambil memegangi kepalanya. "Mau jilat ga?" tanyaku.
Dia menggelengkan kepalanya sambil tertawa.
"Huu curang ih, protein nih" kataku sambil merajuk.
"Iya deh" lalu ditariknya penisku ke mulutnya dan disedotnya sisa sperma yang masih di penis sampai bersih.
Aku duduk di sebelahnya, sambil merangkulnya. Tadinya aku mau membahas
kejadian spontan ini, tapi kuurungkan. Takut dia malah menyesal dan
besok ga dapat jatah lagi.
Lalu kubilang "susu kamu enak, besok kalau bocor panggil aku aja ya"
"huu keenakan ya. kalau siang pas jam kerja gimana?" tanyanya.
"ya ga apa-apalah, demi perbaikan gizi" jawabku yang sudah menjomblo setahunan ini.
"Ya udah aku panggil, tapi ga usah pake jilmek lagi deh. Aku takut nanti kebablasan kamu masukin" katanya.
"Ya kalau gesek-gesek aja masa ga bisa?" tanyaku
"Engga! itu cuma buat suami. Udah banyak cowok yg grepe-grepe sama nenen aku, cuma suami yg boleh masukin" tukasnya tegas.
"Oke deeeehh" Kataku menyerah.
"Kalau aku minta oral boleh?" tanyaku lagi tak menyerah.
"Boleh ga apa-apa, lagian kamu gak lama juga udah keluar kok" jawabnya.
Lalu kukecup keningnya sembari memegang payudara kirinya.
"Udah ah, mandi yuk, aku badanku lengket nih" ajaknya.
"Ayuk.." kataku bersemangat sambil berdiri.
Kamipun bertelanjang bulat mandi bersama. Saling membesihkan diri.
Sambil sesekali aku menghisap susunya. Tiba-tiba muncul ideku, kupeluk
dia dari belakang sambil menyabuni payudaranya. Penisku yang masih
tegang akhirnya menempel pantatnya. Setengah memaksa aku susupkan
diantara selangkangannya.
"Kalau gesek-gesek dari belakang sambil berdiri gimana?" bisikku.
"Asal jangan masuk ya..."katanya.
Lalu aku gesekkan penisku diantara selangkangannya dari belakang. Terasa
lendirnya membasahi penisku. Hangat. Aku menciumi lehernya sambil kedua
tanganku memilin putingnya. Semakin lama dia mengoyangkan pantatnya
semakin cepat. Lalu tiba-tiba tangannya memasukkan penisku ke dalam
vaginanya. aaahhh terasa hangat.
"Kok dimasukin?" tanyaku kaget.
"uuhhh... enaakkk... udah masukin aja ga apa-apa" katanya.
Akupun mendorong penisku lebih dalam. Lalu dia berpegangan tembok
depannya sambil menggoyang pantatnya maju mundur. Akupun makin semangat
mendorong penisku maju mundur. Sambil aku memegangi pinggulnya. Lalu dia
melepaskan penisku, setengah berlari menggeretku ke kembali kamar tidur
dalam keadaan basah. Sambil terlentang mengangakang, dia tiduran.
"Cepetan masukin, aku enak banget nih" perintahnya.
Sambil berdiri segera kumasukan penis kedalam vaginanya yangs udah basah
itu sambil mendorongnya maju mundur. Tak sampai 5 dorongaan, badannya
membusur dan melenguh dengan keras. Tangannya mencengkeramku dengan
keras. Kembali didapatnya kenikmatan. Akupun terus mendorong penisku
keluar masuk. Tak lama kemudian akupun menyusul tanda-tanda mendapatkan
kenikmatan. Dia menahan penisku agar tetap dalam vaginanya sehingga
spermaku muncrat kedalam vaginanya. Nikmat yang luar biasa.
Lalu akupun merebahkan diri di atas tubuhnya. Menciuminya. Memeluknya.
Kamipun tertidur sebentar, sampai akhirnya terbangun karena kedinginan.
Lalu kuambil handuk, mengeringkan tubuhnya. Mengangkatnya ke bagian
atas kasur. Dan kami tidur pulas berpelukan sambil telanjang bulat.
Home
Cerita Eksibisionis
Penulis Lain
Seorang Istri
Cerita Eksibisionis Seorang Istri : Mimik Susu Teman Binor
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar